Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN HIDUP ISLAM WARGA MUHAMMADIYAH

1. Pengertian pedoman hidup warga muhammadiyah

Adalah seperangkat nilai-nilai dan norma islami yang bersumber pada al quran dan as
sunah untuk menjadi pola bagi tingkah laku muhammadiyah dalam menjalani kehidupan
sehati-hari menuju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

2. Tujuan
Merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan
a. Lingkup Pribadai
b. Keluarga
c. Bermasyarakat
d. Berorganisasi
e. Mengelola amal usaha
f. Berbisnis
g. Mengembangkan profesi
h. Berbangsa dan bernegara
i. Melestarikan lingkungan hidup
j. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
k. Mengembangkan seni budaya
3. Landasan:
a. Al Quran dan sunah rosul
b. MKCH Muhammadiyah
c. Muqodimmah AD/ART Muhammadiyah
d. AD/ART Muhammadiyah
e. Khitah Perjuangan Muhammadiyah
f. Keputussan tarjih Muhammadiyah

4. Latar Belakang dan Tujuan Pedoman Hidup Islami warga Muhammadiyah


a. Kepentingan akan adanya pedoman yang dijadikan acuan kehidupan warga
muhammadiyah
b. Adanya perubahan social politik dalam kehidupan nasional yang menumbuhkan
dinamika tinggi dalam kehidupan umat dan bangsa yang memerluakan pedoman bagi
warga dan pimpinan muhammadiyah
c. Adanya perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung: pragmatis, matrealitis,
hedonistis (pemenuhan kesenangan diri) yang menumbuhkan budaya sekuler
d. Sebagai penetrasi budaya dan multicultural akibat globalisasi yang makin nyata
dalam kehidupan
Kriteria dan Sifat Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
a. Mengandung hal-hal yang pokok dan prinsip dalam bentuk nilai dan norma
b. Bersifat pengayaan dalam arti memberi banyak hasanah (Wawasan) untuk
membentuk keluhuran atau kemulyaan rohani dan tindakan.
c. Aktual memiliki keterkaitan dengan tuntutan dan kepentingan kehidupan
sehari-hari.
d. Memberikan arah bagi tindakan individu atau kkolektif yang bersifat
keteladanan
e. Ideal yakni dapat menjadi panduan umum untuk kehidupan sehari-hari
f. Rabbani artinya mengandung ajaran dna pesan-pesan yang bersifat akhlaqi
yang membuahkan keshalihan.
g. Talsir artinya panduan yang mudah dipahami dan diamalkan oleh setiap
muslim, khususnya warga Muhammadiyah.
AL ISLAM

Islam sebagai dienullah adalah agama terakhir yang diturunkan Nabi Muhammadad SAW
karena yang terakhir maka islam telah sempurna untuk dijadikan pedoman hidup dan kehidupan
manusia.
Islam mengatur kehidupn pribadi sampai Internasional maka siapa pun yang berpegang
teguh pada ajaran islam dijamin selamat dunia khirat.

AGAMA SAMAWI
Agama Samawi adalah agama yang diturunkan (wahyu) dari Allah SWT melalui
malaikat jibril dan disampaikan kepada Nabi dan Rasulnya yang telah dipilih oleh Allah
SWT untuk disebarkan kepada umat manusia.

Ciri-ciri Agama Samawi

a. Agama ini memiliki sifat yang otentik


b. Mempunyai nabi atau Rasul yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan
menyampaikan dan mennjelaskan lebih lanjut dari wahyu yang sudah diterima
c. Agama Samawi atau wahyu dapat dipastikan sejak lahir
d. Ajarannya serba tetap
e. Kebenaranya adalah akurat
AGAMA ARDHI

Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah pemikiran
seseorang yang kemudian diterima secara global.
Ciri-ciri agama Ardhi:
a. Agama tidak diciptakan oleh tokoh agamari
b. Tidak memiliki kitab Suci
c. Tidak memiliki Nabi sebagai penjelas agama Ardhi
d. Berasal dari daerah dan kepercayaan Masyarakat
e. Ajaranya dapat berubah-ubah sesuai dengan dengan perubahan akal pikiran
penganutnya.
f. Konsep ketuhanan yaitu panthanisme, dinamisme dan animism.

Sumber-sumber ajaran islam


a. Al-Quran
Al Quran sebagai kitab Allah SWT. Menempati posisi sebagai sumber pertama
dan utama dari seluruh ajaran Islam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, hubungan dengan Alloh SWT, hubungan manusia dengan sesamanya
dan hubungan manusia dengan alam.

b. Hadist

Hadits menurut bahasa artinya "perkataan". Menurut istilah hadits ialah segala sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan atau
ketetapan (taqrir) Nabi. Bersadarkan definisi tersebut, maka hadits dibagi menjadi 3
bagian yaitu hadits qouliyah (perkataan Nabi saw;), hadits fi'liyah (perbuatan Nabi saw;)
dan hadits taqriri (katetapan Nabi saw;). Sedangkan menurut kwalitasnya hadits di bagi
menjadi 2 bagian :

a. Hadits maqbul (dapat diterima sebagai pedoman) yang mencakup hadits shoheh dan
hadits hasan.
b. Hadits mardud (tidak dapat diterima sebagai pedoman) yang mencakup hadits dhaif
(lemah) dan hadits maudlu' (palsu).
Usaha seleksi diarahkan kepada 3 unsur hadits yaitu :

a. Matan (isi hadits). Suatu isi hadits dapat dinilai baik apabila tidak bertentangan
dengan Al-Qur'an, hadits lain yang lebih kuat, fakta sejarah dan prinsip-prinsip ajaran
Islam.
b. Sanad (persambungan antara pembawa dan penerima hadits).Sanad dapat dinilai baik
apabila antara pembawa dan penerima benar-benar bertemu bahkan berguru.
c. Rowi (orang yang meriwatkan hadits). Seorang dapat diterima haditsnya apabila
memenuhi syarat-syarat :
1) Adil yaitu orang Islam yang baligh dan jujur, tidak pernah berdusta dan
membiasakan berbuat dosa.
2) Afidh yaitu kuat hafalannya atau mempunyai catatan pribadi yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Kedudukan dan Fungsi Hadits Sebagai Sumber Hukum Islam.


1. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Qur'an.
Misalnya : Allah SWT, berfirman yang artinya : "Dan jauhilah perkataan-perkataan
dusta ". (al-Hajj:30). Kemudian firman Allah SWT, tadi dikuatkan oleh hadits yang
artinya : "Awas! jauhilah perkataan dusta". (HR. Bukhori Muslim).

2. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang masih bersifat
umum.
Contoh: Allah SWT, berfirman yang artinya: "Diharamkan bagimu memakan
bangkai, darah dan daging babi". (Al-Maidah:3). Kemudian Rasulullah saw,
menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh dimakan yaitu ikan dan belalang. Seperti
sabda Nabi saw, yang artinya : "Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua
macam darah, adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalang, sedang dua
macam darah adalah hati dan limpha". (HR. Ibnu Majah).

3. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al-Qur'an.


Misalnya cara menyucikan bejana yang dijilat anjing. Rasulullah saw, bersabda yang
artinya : "Sucikanlah bejanamu yang dijilat anjing, dengan menyucikan sebanyak
tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah". (HR. Muslim).

4. Ijtihad
Ijtihad ialah berusaha keras atau bersungguh-sungguh untuk memecahkan suatu
masalah yang tidak ada ketetapannya baik dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits, serta
berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang telah ditentukan. Ijtihad dapat
dijadikan sebagai sumber hukum Islam yang ketiga. Landasannya berdasarkan hadits
yang diriwayatkan dari Shahabat Nabi Saw Muadz ibn Jabal ketika diutus ke Yaman
sebagai berikut :

Bentuk-bentuk Ijtihad.

a. Ijma, yaitu kesepakatan pendapat para ahli mujtahid dalam segala zaman mengenai
hukum syari'ah. Misalnya: Kesepakatan para ulama dalam membukukan Al-Qur'an
pada waktu kholifah Usman bin Affan.
b. Qias, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah yang tidak ada
hukumnya dengan kejadian lain yang ada hukumnya karena eduanya terdapat
persamaan illat (sebab-sebabnya). Misalnya: Menyamakan hukum minum bir dan
wisky adalah haram diqiaskan dengan munum khamr yang sudah jelas hukumnya
dalam Al-Qur'an.
c. Istikhsan, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap masalah ijtihadiyah berdasarkan
prinsip-prinsip kebaikan. Misalnya: Dokter laki-laki melihat aurot wanita yang bukan
muhrimnya saat wanita tersebut akan melahirkan anaknya.
d. Masholihul Mursalah, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah
ijtihadiyah atas dasar kepentingan umum. Misalnya: pengenaan pajak terhadap orang-
orang kaya.
KEMUHAMMADIYAHAN

1. Arti Muhammadiyah

Arti Bahasa (Etimologis)Muhamadiyah berasal dari kata bahasa Arab Muhamadiyah,


yaitu nama nabi dan rasul Allah yang terkhir. Kemudian mendapatkan ya nisbiyah, yang
artinya menjeniskan. Jadi, Muhamadiyah berarti umat Muhammad Shallallahu alaihi wa
sallam atau pengikut Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yaitu semua orang Islam
yang mengakui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam adalah
hamba dan pesuruh Allah yang terakhir.

Arti Istilah (Terminologi) Secara istilah, Muhamadiyah merupakan gerakan Islam, dakwah
amar makruf nahi munkar, berakidah Islam dan bersumber pada Alquran dan as-Sunnah,
didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8Dzulhijjah 1330 H, bertepatan
18November 1912 Miladiyah di kota Yogyakarta.

2. Tokoh Pendiri Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah


1330 H/18 November 1912 oleh Muhammad Darwis yang kemudian dikenali sebagai K.H.
Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang
Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan umat Islam pada waktu itu dalam keadaan
jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya
untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Al-
Quran dan Hadits. Oleh kerana itu beliau memberikan pengertian keagamaan di rumahnya
di tengah kesibukannya sebagai Khatib dan pedagang.
Di samping memberikan pelajaran / pengetahuannya kepada laki-laki, beliau juga
memberi pelajaran kepada kaum perempuan muda dalam forum pengajian yang disebut
Sidhratul Muntaha. Pada siang hari pelajaran untuk kanak-kanak lelaki dan perempuan.
Pada malam hari untuk kanak-kanak yang telah dewasa

3. Perkembangan Muhammadiyah

1. Muhammadiyah Pada Masa Penjajahan

Pada masa ini, perintisan yang dilakukan K.H.A.Dahlan mengarah pada ajakan
untuk melaksanakan islam secara benar sesuai dengan tuntunan AL-Quran dan As-
sunah shahihah, wujud rintisan K.H.A.Dahlan antara lain :
1. Pada tahun 1898, beliau meluruskan arah kiblat secara benar dengan serong kearah
barat laut 24,5 derajat.
2. Bermula dari sekolah yang dirintis di teras rumah K.H.A Dahlan dan akhirnya beliau
membangun gedung standard school med de Quran hingga akhirnya pendidikan
Muhammadiyah terus berkembang.
3. K.H.A Dahlan yang dibantu K.H.Suja merintis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
pada 15 Februari1923.
4. Pada tahun 1922, didirikan mushala khusus wanita.
Pada 23 Februari 1923, K.H.A Dahlan wafat. Namun
perjuangan Muhammadiyah tetap dilanjutkan oleh murid-murid beliau dan terus
mengalami perkembangan seperti :

a.) H.Karim Amrullah yang bergelar H.Rasul pemimpin perkumpulan Sandi Aman
diPadang bergabung dengan Muhammadiyah.
b.) Dipercayakannya Consul-Consul di luar pulau Jawa kepada :
1.) AR Sutan Mansyur consul untuk pulau Sumatera.
2.) M.Hasan Tjorong consul untuk pulau Kalimantan.
3.) D.Muntu consul untuk pulau Sulawesi.

2. Muhammadiyah Pada Masa Kemerdekaan

Rasa kecintaan Muhammadiyah terhadap tanah air dibuktikan dengan di bentuknya


perkumpulan Hisbul Wathan yang berarti pembela tanah air. Beberapa aktivisnya yaitu
bapak Sarbini dan Jend.Sudirman.
Setelah Indonesia merdeka, putera terbaik Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusuma
menjadi anggota BPUPKI untuk merumuskan Pancasila
Pada 17 Agustus 1945, Muhammadiyah membidani lahirnya partai Masyumi yang
diresmikan pada 7 November 1945.

3. Muhammadiyah Pada Masa Orde Lama

Kemenangan Partai Masyumi pada 1955, membuat PKI dan antek-anteknya menaruh
dendam hingga menuduh Masyumi terlibat dalam pemberontakan PRRI di Sumatera.
PKI membujuk penguasa pada saat itu untuk membubarkan Masyumi yang tentu akan
mengancam eksistensi Muhammadiyah. Tetapi,keputusan tertingi tetap di tangan
presiden Soekarno.
Dampak dari permasalahan tersebut, banyak tokoh Masyumi yang notabene
aktivis Muhammadiyah dijebloskan ke penjara yakni :
a. Buya HAMKA
b. Mr.Kasman Singidimejo
c. dr.Yusuf Wibisono
Pada 1959, dikeluarkan dekrit presiden yang memberi waktu pada Masyumi untuk
membubarkan diri. Lalu dalam rangka menyelamatkan Muhammadiyah dari hasutan
PKI terhadap presiden, diberikanlah predikat Anggota Setia Muhammadiyah kepada
Ir.Soekarno.

4. Muhammadiyah Pada Masa Orde Baru


Pada masa ini, Muhammadiyah menata kembali organisasinya dan turut membantu
pemerintah dalam menumpas PKI. Namun setelah cukup lama berkuasa, mulai terjadi
penyelewengan-penyelewengan. Semua organisasi Massa dan politik tidak ada yang boleh
menentang kata-kata pemerintah. Pada 1977, munculnya krisis moneter yang menyerang
bangsa Indonesia. Hal ini mendorong para aktivis untuk ikut bersama gelombang
masyarakat untuk melengserkan rezim orde baru. Akhirnya pada 22 Mei 1998, rezim orde
baru tumbang, dan digantikan dengan Masa Reformasi yang satu diantara penggeraknya
ialah Prof. DR.H.Amien Rais.

5. Muhammadiyah Pada Masa Reformasi


Dalam sidang Tanwir di Semarang pada 1998, Muhammadiyah merelakan Prof.DR.H.
Amien Rais untuk melepaskan jabatannya sebaga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
guna menjaga agar kondisi perpolitikan tidak menghambat gerak juang Muhammadiyah.
Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah bulan Februari 2002 di Bali, Muhammadiyah
merumuskan khittah berbangsa dan bernegara yang isi nya mempertegas statement Ujung
Pandang dan Khittah Surabaya.
Muhammadiyah mengihimbau kadernya yang berpolitik riil agar memperhatikan :

1. Mengedepankan kejujuran
2. Menjadi Uswatun Khasanah
3. Melakukan Islah
6. Upaya Muhammadiyah dalam pemurnian Islam

Dalam memurnikan ajaran islam, Muhammadiyah berupaya menghilangkan


praktik praktik syirik dan Takhayul, Bidah dan Khurafat yang terjadi dimasyarakat dengan
cara dakwah amar maruf nahi munkar.

a) Bidah adalah sesuatu hal baru tanpa ada tokoh yang mendahuluinya.
Menurut Pengertiannya, bidah adalah sesuatu cara yang diadakan orang dalam
agama yang menyerupai perintah agama. Mengingat ibadah tambahan itu tidak
diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah,maka dinamakan bidah. Muhammadiyah
menegaskan bahwa bidah adalah semua perbuatan mengada-adakan dalam agama
yang dipandang sebagai ibadah kepada Allah
.
b) Khurafat adalah hal hal yang tidak masuk akal atau sulit dipercaya kebenarannya.
Mempercayai adanya kekuatan lain selain Allah. Mempercayai ajaran dinamisme,
ajaran peninggalan nenek moyang. Perbuatan khurafat yang dimaksud antara lain:
Upacara menyembelih kerbau
Memberi sedekah kelaut
Memberi sesaji ditempat keramat.
Pemujaan terhadap benda benda keramat.
c) Takhayul adalah Kepercayaan yang dilandasi oleh alam khayal atas
sesuatu yangdianggap ada, tanpa didasari fakta kebenarannya.
Percaya pada takhayul berarti kepercayaan animism, yang berarti percaya pada
sesuatuyang ada dan memberikan kekuatan tertentu. Yang termasuk perbuatan
takhayul antaralain :
Adanya kekuatan tertentu pada keris.
Adanya penguasa laut selatan.
Adanya mahluk gaib yang menunggu pohon besar.
d) Syirik berarti menyekutukan Allah SWT, dengan sesuatu lainnya, baik
dalamkeyakinan, perbuatan dan ucapan. Syirik juga diartikan meyakini,
menyembah,meminta pertolongan selain kepada Allah SWT.
Yang termasuk perbuatan syirik antara lain :
Meminta pertolongan kepada kekuatan gaib.
Meminta pertolongan roh roh leluhur yang telah meninggal.
Meminta pertolongan pada binatang- binatang tertentu.
e) Musyrik berarti sebutan bagi orang orang yang menyekutukan Allah dengansesuatu
selain Allah SWT. baik dalam ucapan, keyakinan ataupun perbuatannya.
Merajalelanya perbuatan bidah, Khurafat, dan takhayul ini akibat pengaruh tradisi-
tradisiyang bukan islam.

7. Visi dan Misi

VISI
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah
dengan watak Tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan
dakwah Islam amar maruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam
sebagai rahmatan lil alamin menujuterwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.

MISI
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar maruf nahi munkar mempunyai
misi :
Menegakkan keyakian Tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Alloh SWT yang dibawa
oleh paraNabi/Rasul sejak Nabi Adam a.s. hingga NabiMuhammad s.a.w.
2. Mmahami Agama Islam dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
3. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an sebagai Kitab Alloh
terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat manusia.
4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

8. Organisasi Otonom Muhammadiyah


Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk
oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak
dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan
Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai
maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

9. Struktur dan Kedudukan


Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai
otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana
halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat propinsi, tingkat
kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa, dan kelompok-kelompok atau jamaah
jamaah.
Ortom Muhammmadiyah dibentuk di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah jika
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mempunyai fungsi khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah
2. Mampunyai Potensi dan ruang lingkup nasional
3. Merupakan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah

Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah (Lembaga


Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan dengan
Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Adapun tujuan pembentukan Ortom Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah.
4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah

10. Hak dan Kewajiban


Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan mengatur
rumah tangga sendiri, Ortom Muhammadiyah mempunyai hak dan kewajiban dalam
Persyarikatan Muhammadiyah ialah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah
2. Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah
3. Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan Muhammadiyah
yang baik
4. Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom
5. Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah
6. Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha Persyarikatan
Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

Adapun hak yang dimiliki oleh Ortom Muhammadiyah ialah sebagai berikut :

1. Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan organisasi
otonomnya
2. Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan Muhammadiyah
3. Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau atas kemauan sendiri
4. Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri
KEPEMIMPINAN

a) Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan
memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan,
kepemimpinan adalah inti darimanagemen.
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah melakukanya dalam kerja dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Pemimpin pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakan sumberdaya
(terutama manusia) untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah sebuah proses dimana sesorang tidak memperoleh pengikut karena
status. Kemampuan seorang pemimpin dibuktikan pertama dari bagaimana dia mampu
meyakinkan orang-orang yang dipimpinya untuk memahami visi dan misi organisasi
untuk kemudian mau bersama-sama mengupayakan tujuan organisasi tersebut.

b) Ciri-Ciri Seorang Pemimpin


Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif
mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma,
pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.an memang, apabila kita berpikir
tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill,
Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat
seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan.
Dalam menggerakkan orang lain kita harus ingat empat faktor yaitu:
Kepemimpinan : kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan
orang lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
Komunikasi : cara dan media penyampain pesan.
Instruksi : perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tagas, tampak arahnya, jelas
bagaimana jalan pelaksanaannya.
Fasilitas : kemudahan yang menyebabkan pekerjaan mudah dilaksanakan.
c) Tipe-Tipe Pemimpin

1) Pemimpin Konvensional

Anda tentu pernah mendengar ada sebutan "Tokoh Masyarakat" Mereka tidak pernah
diangkat secara formal tetapi diakui sebagai pimpinan dalam kelompoknya. Perkataanya
didengar, Pemikiranya dijadikan rujukan. Pemimpin seperti ini biasanya dianggap
sebagai panutan kerena " kelebihan" yang mereka miliki baik secara Ilmu, fisik atau
derajat sosial. Biasanya konsep seperti ini ada pada masyarakat tradisional atau pouse
tradisonal
2) Pemimpin Secara ilmiah

Pemimpin secara ilmiah terbagi dalam 7 jenis kepemimpinan yaitu:

a) Kepemimpinan pribadi /personal leadership yaitu tipe seorang pemimpin yang selalu
mengadakan hubungan langsung dengan anggotanya.
b) Kepemimpinan non pribadi / non personal leadership yaitu kebalikan tipe kepemimpinan
pribadi, tetapi melalui jenjang / hierarchie organisasi yang sudah ditentukan.
c) Kepempmpinan otoriter yaitu tipe pemimpin yang menanggap kepemimpinan adalah hak
pribadinya, orang lain tidak ikut campur sehingga setiap perintahnya tidak perlu
mendapat konsultasi dari pengikut pengikutnya. pemimpin berkuasa penuh, para
pengikut tidak mendapat kesempatan mengemukakan pendapat.
d) Kepemimpinan yang demokratis, yaitu tipe pemimpin yang selalu menerima dan
menghargai saran, pendapat, nasihat dari pengikutnya.
e) Kepemimpinan yang kebapaan / paternalistis, yaitu tipe pemimpin yang bertindak
sebagai ayah,pengasuh,pembimbing dan pelindung dari pengikut-pengikutnya.
kelemahannya adalah sulit memberikan kepercayaan/tanggung jawab secara penuh dan
ada rasa khawatir tidak berhasil.
f) Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire, yaitu tipe kepemimpinan yang
menonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalam pemimpin
pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnya untuk memecahkan
persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkan sepenuhnya kepada bawahannya.
g) Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire, yaitu tipe kepemimpinan yang
menonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalam pemimpin
pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnya untuk memecahkan
persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkan sepenuhnya kepada bawahannya.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya seorang pemimpin harus memiliki dua aspek yaitu :

Aspek Internal, yaitu pemimpin harus mengetahui keadaan organisasi, gerak, tujuan dan
keadaannya (pemimpin harus mempunyai pandangan organisasi, mengambil keputusan secara
tepat, tegas dan mudah dilaksanakan, pandai mendelegasikan wewenang, mendapat dukungan
dari anggotannya.
Aspek Eksternal yaitu pemimpin harus mengetahui situasi masyarakat diluar organisasi dan
perkembangan organisasi lain.

Kelebihan kelebihan yang perlu di miliki sebagai seorang Pemimpin.

Kelebihan rokhaniah atau ahklak seperti jujur, adil, percaya diri sendiri, ramah, dapat dipercaya
bijaksana, kuat keyakinan beragamanya, sederhana, berjiwa besar, berbudi luhur, berani,dll.
Kelebihan jasmani seperti berbadan kuat, sehat, terampil, tangkas, dll.
Kelebihan penggunaan nalar/ ratio yaitu cerdas, pandai, luas pandangannya mampu melihat
kedepan, inisiatif, kretif, lancar berbicara,dll.
Seorang pemimpin adalah orang yang dapat memimpin dan dapat dipimpin, dapat menjadi
contoh teladan bagi anggotanya. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap tugas tugasnya.
Punya kemampuan dan loyal kepada pekerjaan. Profesional dalam segala hal, inovatif dalam
gagasan, selalu menjadi contoh teladan yang baik, disiplin, komitmen dan jujur.

Tugas dan tanggung jawab pemimpin


Mengantarkan atau mengarahkan yaitu; mempengaruhi dan membawa anggotanya kearah
tujuan atau cita-cita yang sudah ditetapkan.
Mengetahui artinya menempatkan diri sebagai orang yang dituakan.
Diandalkan dan mendapat kepercayaan dari anggotanya untuk mengambil keputusan.
Mempelopori atau merintis yaitu menjadi pelopor,memberi contoh/teladan untukditiru.
Memberi petunjuk, nasihat, petua agar pengikut-pengikutnya bersikap dan bertindak benar.
Memberi bimbingan agar pengikut pengikutnya maju dalam usaha/pekerjaannya,tidak
putus asa dan berani bertindak.
Membina guna meningkatkan pengetahuan dan ketermapilan anggotanya.
Menggerakkan yaitu memberikan dorongan atas kepada anggotanya agar mau bekerja dan
beusaha mencapai tujuan/cita cita.

Empat tanggung jawab seorang pemimpin


1. Pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Pada diri sendiri dan orang lain
3. Pada masyarakat
4. Pada bangsa dan Negara
Jenis-jenis kepemimpinan
Sepanjang perjalanan sejarah manusia, selalu ditemui adanya pemimpin-pemimpin dalam
berbagai bidang kegiatan yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4 jenis kepemimpinan:

1. Kepemimpinan di bidang rohaniah


2. Kepemimpinan di bidang politik
3. Kepemimpinan di bidang militer, dan
4. Kepemimpinan di bidang managerial
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SMK MUHAMMADIYAH 1 BLORA
TERAKREDITASI A
Alamat : Jl. Gatot Subroto Km. 1 Blora, 58213
Telp/Fax : (0296) 532761, Jawa Tengah, Indonesia
Website : www.smkmuh1blora.sch.id Email : smkmuh1-blora@yahoo.co.id

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda Tangan di bawah ini, saya:


Nama : Wawan Budiyanto, S.Pd
Jabatan : Karyawan
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Blora
Alamat : Jl. Gatot Subroto Km 1
Kabupaten/ Kota : Blora
Provinsi : Jawa Tengah
Penulisan resume ini disusun guna melengkapi tugas orientasi pegawai dan lingkungan
PCM Blora. Dilaksanakan hari Sabtu s/d Ahad, tanggal 16 s/d 17 September 2017, tempat di
SMA Muhammadiyah 1 Blora.

Blora, 23 September 2017


Mengetahui,
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Blora Penulis

Drs. Salamun Wawan Budiyanto, S.Pd


NBM. 664 691 NBM.

Anda mungkin juga menyukai