Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bangsa ini telah menjadi bangsa yang lebih suka mengabaikan etika
dan nilai-nilai moral yang ada. Tak peduli lagi itu baik atau buruk. Bangsa ini
tak lagi mau dan tak mampu berkembang dengan kebaikan, dan itu telah
menjadi bagian dari sekian pilihan yang dipilihnya. Bangsa ini tak malu lagi
bila menyingkirkan nilai-nilai kejujuran dan kebaikan di dalam lubuk hatinya
yang dalam sekalipun, dan diganti dengan segala kepicikan dan kepura-
puraan. Bangsa ini menjadi bangsa yang tak lagi mau mengerti arti penting
kesopanan dan keramahan, dan arti penting kebaikan dan kejujuran.
Pembahasan
B. Pancasila
1. Pengertian Pancasila
Istilah Pancasila telah dikenal sejak jaman Majapahit pada abad ke-
14, yaitu terdapat dalam buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca,
dan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Kata Pancasila berasal
dari bahasa Sansekerta Panca berarti lima, sila berarti berbatu, sendi, alas,
prinsip, atau dasar. Pancasila juga berarti “Pelaksanaan kesusilaan yang
lima”.
Selanjutnya istilah Pancasila dipakai oleh Ir.Soekarno pada saat
menyampaikan pidatonya mengenai dasar negara di depan Sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni
1945. Oleh Ir. Soekarno pada saat itu Pancasila dimaksudkan untuk menjadi
dasar negara dari Negara Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar filosofis bagi Negara Indonesia merdeka. Ir.Soekarno menyampaikan
lima dasar negara yang kemudian ia namakan Pancasila. Panca artinya lima,
sila artinya asas atau dasar. Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan
Negara Indonesia, kekal, dan abadi.
2. Hubungan sila-sila dalam Pancasila
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hakikat manusia adalah manusia yang berkepribadian utuh yang dapat
menyelaraskan, menyeimbangkan, dan menyerasikan aspek manusia
sebagai makhluk individu, sosial, religius, bagian dari alam semesta,
bagian dari bangsa – bangsa lain, dan kebutuhan untuk mengajar kemajuan
lahir maupun kebahagiaan batin.
2. Hakikat pendidikan adalah upaya sadar memanusiakan manusia muda
untuk mencapai kedewasaan atau menemukan jati dirinya yang
berlangsung seumur hidup atau sepanjang hayat.
3. Hakikat tujuan pendidikan adalah mengantarkan anak manusia menjadi
manusia paripurna yang mandiri dan dapat bertanggung jawab atas dirinya
sendiri dan lingkungannya.
Membangun manusia Indonesia seutuhnya tidak terlepas dari fungsi
Pancasila sebagai paradigma pembangunan. Pancasila sebagai paradigma
pembangunan berarti Pancasila harus dijadikan sebagai sumber nilai, asas dan
kerangka pikir dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan nasional.
Sedangkan arah dan tujuan pembangunan tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal ini sesuai dengan
kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan
negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak
berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,
B. Saran
1. Pengelolaan pendidikan harus memperhatikan hakikat manusia sebagai
subjek pendidikan. Kesalahan dalam memilih pendekatan pendidikan yang
tidak sesuai dengan hakikat manusia akan membawa kerusakan dan kesia-
siaan
2. Proses pendidikan untuk mendewasakan manusia hendaknya tidak dibatasi
oleh waktu, intuisi, atau kepentingan-kepentingan lain yang tidak relevan
dengan tujuan pendidikan.
3. Pemangku kepentingan dan pemerintah harus hati-hati dan cermat dalam
menentukan tujuan pendidikan nasional karena akan menentukan arah
pendidikan secara keseluruhan.
4. Pendidik dan semua orang yang mempunyai kepentingan dengan
pendidikan harus memperhatikan hakikat manusia, hakikat pendidikan,
dan hakikat tujuan pendidikan.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai
macam karunia dan nikmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya” tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah atas Nabi Muhammad
SAW kepada keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman.
Penulis
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
B. Pancasila ....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ........................................................................................................... 18