UMUM
Siti Khairani
<Nama dosen>
Definisi Pajak Penghasilan:
2
Definisi Subjek Pajak:
1. Orang Pribadi
2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak
3. Badan
4. Bentuk Usaha Tetap
3
Pembedaan Subjek Pajak berdasarkan letak geografis
Perbedaannya:
a) DN : Pajak atas penghasilan dalam dan luar negeri
LN : Pajak atas penghasilan di Indonesia
b) DN : Pajak atas penghasilan netto dengan tarif umum
4
Pengecualian Subjek Pajak:
1. Badan perwakilan negara asing
2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan
konsulat atau pejabat lain dari negara asing
dan orang-orang yang diperbantukan pada
mereka
3. Organisasi-organisasi internasional yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi
internasional
5
Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan
Wajib Pajak Luar Negeri
6
Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan
Wajib Pajak Luar Negeri
7
Objek Pajak : Penghasilan
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak ybs dengan nama dan dalam bentuk apapun
Pengelompokkan Penghasilan:
a) Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan
pekerjaan bebas
b) Penghasilan dari usaha dan kegiatan
c) Penghasilan dari modal
d) Penghasilan lain-lain, spt pembebasan utang dan hadiah
8
Pengecualian Objek Pajak:
9
Objek Pajak BUT:
1. Penghasilan dari uasaha atau kegiatan BUT dan dari harta yang
dimiliki atau dikuasai BUT
2. Penghasailan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan
barang, dan pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan yg
dijalankan oleh BUT di Indonesia
10
Hasilan Tidak Kena Pajak (PTKP):
11
Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang
12
Tarif PPh untuk WP Badan
1. Pasal 17 ayat (1) huruf b UU PPh adal 28%, tarif tersebut menjadi 25%
berlaku mulai tahun pajak 2010
2. Tarif pajak untuk WP Badan DN yg berbentuk PT yang paling sedikit
40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di
bursa efek di Indonesia dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah
daripd WP Badan pd umumnya.
3. WP Badan DN dg peredaran bruto sd 50 milyar mendapat fasilitas
pengurangan tarif sebesar 50% yang dikenakan atas PKP dari bagian
peredaqran bruto sd Rp 4,8 m.
13
Penghitungan Penghasilan Kena pajak dikelompokkan menjadi:
1. Wajib Pajak orang pribadi dan badan yang memiliki peredaran usaha tertentu
2. Wajib Pajak orang pribadi menggunakan Norma Penghitungan
3. Wajib Pajak orang pribadi menyelenggarakan pembukuan
4. Wajib pajak badan dalam negeri menyelenggarakan pembukuan
5. Wajib pajak BUT
14
1. Wajib Pajak orang pribadi dan badan yang memiliki peredaran
usaha tertentu
• Tarif yang dikenakan adalah tarif pasal 17 UU PPh ayat (1) huruf a UU PPh
• Penghasilan Kena Pajak dihitung sebagai berikut:
PKP = Penghasilan Neto – PTKP
= (Peredaran Bruto X % NPPN) – PTKP
• PPh terutang dihitung dari tarif dikalikan PKP
PPh Terutang = Tarif X PKP
= Tarif X (Peredaran bruto X % NPPN) - PTKP
16
Penghitungan ini diperuntukkan bagi Wajib pajak dengan syarat sebagai berikut:
1. Wajib pajak orang pribadi dalam negeri
2. Memperoleh peredaran bruto tidak lebih Rp 4.800.000.000 dalam satu tahun
pajak
3. Penghasilan tersebut berasal dari pekerjaan bebas
4. Wajib pajak harus memberitahukan kepada Dirjen Pajak dalam jaangka
waktu 3 (tiga) bulan pertama dalam tahun pajak yang bersangkutan
5. Wajib pajak wajib menyelengggarakan pencatatan tentang peredaran
brutonya sebagaimana diatur dalam undang-undang yang mengatur
mengenai KUP. (tidak ada penghitungan rugi bagi Wajib Pajak tersebut)
3. Wajib Pajak orang pribadi menyelenggarakan pembukuan
1. Tarif yang dikenakan adalah tarif pasal 17 UU PPh ayat (1) huruf a UU PPh
2. Penghasilan kena pajak dihitung seperti berikut
PKP = Penghasilan Neto – PTKP
= (Peredaran bruto – pengeluaran/Biaya yang boleh dikurangkan) – PTKP
PPh Terutang = Tarif x PKP
1. Tarif yang dikenakan adalah tarif pasal 17 UU PPh ayat (1) huruf bUU PPh
2. Penghasilan kena pajak dihitung seperti berikut
PKP = Penghasilan Neto
= (Peredaran bruto – pengeluaran/Biaya yang boleh dikurangkan)
PPh Terutang = Tarif x PKP
19
Terima
Kasih