Disusun oleh :
Kelas B
2021
I. Pendahuluan
Psikologi islam merupakan ilmu yang memahami manusia dan tingkah lakunya
berdasarkan nilai-nilai islam dari Al-Quran dan Hadis. Ada yang berpendapat bahwa
psikologi islam lahir karena desakan budaya dan latar belakang peradaban islam. Pendapat
lain mengatakan, psikologi islam lahir karena ketidakpuasan akan bahasan psikologi
kontemporer yang mengesampingkan faktor rohani dalam memahami manusia.
Dalam perkembangannya, psikologi sebagai ilmu perlu dikaji apakah ilmiah atau tidak.
Maka dari itu, dalam artikel ini akan mencoba memahami psikologi islam, bagaimana
psikologi islam memandang manusia secara ontologi, epistemologi dan aksiologi. Selain
itu akan membahas juga bagaimana manusia dalam Al-Quran dan bagaimana filosofis
manusia dalam Al-Quran dan hadis.
II. Isi Pokok
Psikologi islam
Menurut Prof Zakiah Daradjat (2002) dalam Ema yudiani terdapat beberapa preferensi
dalam mendefinisikan psikologi islam:
1. Psikologi islam merupakan ilmu mengenai manusia, terutama kepribadian manusia
berdasarkan filsafat, teori, metodologi dan pendekatan masalah yang berlandaskan
sumber formal islam (Al-Quran dan hadis), akal, indera dan intuisi.
2. Psikologi islam adalah ilmu yang mempelajari manusia dimana kerangka konsep
dibangun berdasarkan semangat islam dan sumber formal (Al-Quran dan hadis) dan
memenuhi syarat-syarat ilmiah.
3. Psikologi islam merupakan corak psikologi yang membahas citra manusia sesuai
ajaran islam, dengan mempelajari keunikan dan pola perilaku manusia sebagai
ungkapan interaksi dengan diri sendiri, lingkungan dan alam kerohanian, bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas keberagamaan.
Mujib & Muzakir (2002) dalam Ema Yudiani mendefinisikan psikologi islam sebagai
“kajian islam yang berhubungan dengan aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia,
agar secara sadar ia dapat membentuk kualitas diri yang lebih sempurna dan
mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi islam merupakan ilmu mengenai manusia dan
segala proses dibalik nya yang dikaji berdasarkan sudut pandang islam. Psikologi islam
berusaha membahas manusia melalui dimensi kerohanian dan dimensi spiritual. Kedua
dimensi tersebut tidak dijelaskan oleh psikologi kontemporer.
Dalam membangun psikologi islam, Mujib & Mudzakir (2002) dalam Ema
menyusun beberapa alternatif metode yang dapat digunakan, yaitu: