Anda di halaman 1dari 19

Misteri Adanya Sembilan Ruh Dalam Tubuh Manusia

Ruh merupakan daya atau pancaran zat kehidupan yang menggerakkan suatu
makhluk ciptaan-Nya menjadi hidup. Ruh atau yang biasa disebut dengan
nyawa ini berasal dari Tuhan semesta alam yang tidak terlihat namun  yang
memberikan kehidupan kepada semua makhluk. Seluruh unsur jati diri
manusia tersebut pada akhirnya bakal kembali kepada Tuhannya.
Kitab suci Al-Quran  telah menyebutkan adanya dimensi selain materi pada
manusia yang disebut dengan ruh ini. Ruh adalah bagian dari tubuh kita yang
tidak dapat dihindari keberadaanya bahkan Allah SWT pun berfirman pada
surat Al-isra’17 ayat 85 yang artinya

“… Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. katakanlah ruh itu termasuk
urusanku. dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.  (QS.
17:85).
Dengan sedikit pengetahuan tersebut, para nenek moyang terdahulu
kemudian melakukan pengkajian mendalam tentang ruh. Hasilnya mereka
menemukan bahwa tubuh manusia itu terdiri dari 9 jenis ruh dan mereka
memiliki fungsi dan tugas nya masing masing. Berikut ini nama masing-masing
ruh dan penjelasannya.

1. Ruh Idhofi atau Ruh Ilafi/Ilofi 


Ruh Idhofi atau yang biasa disebut dengan Nyawa ini merupakan central yang
dimiliki manusia. Ruh ini memiliki fungsi penting yang menjadi sumber dari
delapan  ruh lainnya. Jika ruh ini keluar dari dalam tubuh manusia, maka
dipastikan akan diikuti oleh delapan ruh lainnya. Jika delapan ruh lain yang
keluar, maka manusia masih bisa hidup meski akan mengalami
ketidaksempurnaan. Ruh ini berwujud tidak jauh berbeda  dengan tubuh kita,
baik dari rupa, suara, tingkah dan segala sesuatunya persis seperti wujud kita
sendiri yang memiliki (tidak ada yang berbeda) sifat inilah yang membedakan
ruh idhofi berbeda dengan ruh lainya.
2. Ruh Rabbani
Ruh Rabbani tidak memiliki hawa nafsu. Ia tinggal di nur berwarna kuning diam
dan tidak bergerak. Ruh ini sering dipergunakan para kaum supranaturalis
sebagai titik acuan dalam semedi / bertapa untuk mencapai ketenangan dan
penyatuan dengan alam
3. Ruh Ruhani 
Ruh ini sebagai pengendali hawa nafsu manusia dan memiliki dua sisi kehendak
yang berbeda. Ruh Ruhani membuat kita sering merasakan kadang menyukai
sesuatu hal dan kadang membenci hal tersebut. Ruh ini pun yang memiliki
pengaruh akan perbuatan baik dan buruk ruh ini pun menempati 4 jenis nafsu
yaitu 1. Nafsu luwama (aluamah) 2.Nafsu Amarah 3.Nafsu Supiyah 4.Nafsu
mulamah (mutmainah). Jika Ruh ini keluar dari tubuh, makan manusia tidak
akan memiliki nafsu lagi. Ruh ini memiliki sifat mengikuti penglihatan. Apa yang
kita pandang apa yang kita lihat disitulah ruh ruhani berada. untuk melihat /
menjumpai ruh ini kita akan menjumpai terlebih dahulu melihat macam
macam nur (cahaya) seperti kunang kunang. setelah cahaya tersebut hilang
barulah kita dapat menjumpai ruh ini
4. Ruh Nurani 
Ruh ini membawa sifat terang  dan membawa manusia pada suatu petunjuk
yang menuntun dan keterangan dalam hati & pikiran. Jika ruh ini meninggalkan
tubuh, makan manusia akan merasakan gelapnya hati dan pikiran. Ruh Nurani
menguasai nafsu mutmainah yang menonjol yang dapat mengalahkan nafsu
lainya sehingga membawa kebaikan yang terjaga. hati terasa tentram, prilaku
baik dan terpuji, air muka pun akan terlihat bersinar (bercahaya) tidak banyak
berbicara, tidak ragu dalam mengambil keputusan, serta tidak mengeluh jika
ditimpa kesusahan/musibah. Bagi yang bisa menguasai ruh ini semua perkara,
suka, duka akan dipandang sama rata.

Baca Juga:  Empat Amalan Istimewa Hari Jumat yang Sering Terlewat

5. Ruh Kudus
Ruh ini disebut juga dengan ruh suci yang membawa sifat welas kasih kepada
semua makhluk. Dengan ruh ini manusia tidak segan memberi pertolongan dan
berbuat kebajikan serta mempengaruhi perbuatan amal ibadah sesuai agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
6. Ruh Rahmani
Ruh ini memiliki makna pemurah dan memiliki sifat pemurah suka memberi
dan bersifat sosialitas.
7. Ruh Jasmani
Pemahaman sifat kerja ruh ini sering diterapkan dalam ilmu pengobatan
dikarenakan ruh inilah yang mengatur seluruh sistem peredaran darah, urat
syaraf pada manusia.
Karena ruh inilah kita memiliki rasa sakit, cape, segar, ruh inipun memiliki
nafsu amarah dan nafsu hewani nafsu inilah yang membuat kita malas,
menyuakai hubungan badan, serakah, dan ingin dimengerti sendiri. salah satu
tantangan seseorang mempelajari ilmu kebatinan untuk mencapai taraf
supranatural yang paling utama adalah menundukan sifat ruh jasmani ini
dalam tubuh. karena tanpa terlebih dahulu menundukan sifat ruh ini maka
tidak akan mampu menguasai ilmu kebatinan tingkat tinggi yang selalu
terhalang ileh rasa sakit malas dan sebagainya.
8. Ruh Nabati 
Ruh ini yang mengendalikan perkembangan pertumbuhan pada tubuh.
9. Ruh Rewani 
Ruh inilah yang menjaga tubuh kita. bila ruh ini keluar dari tubuh maka kita
akan tertidur.  Dan apa bila ruh ini kembali dari tubuh maka kita akan kembali
terbangun. jika seseorang tertidur bermimpi dengan arwah seseorang. maka
ruh rewani dari orang yang bermimpilah yang menjumpainya. jadi mimpi
tersebut adalah hasil kerja ruh rewani yang mengendalikan otak manusia. pergi
dan keluarnya ruh rewani pun yang diatur oleh ruh idhofi. begitupun degan ruh
yang lainya masih tetap dalam kekuasaan ruh idhofi.

9 JENIS ROH MANUSIA


 
Menurut ilmu pengetahuan dalam yang disampaikan tentang manusia,
diberikan 9 jenis Roh. Tampaknya ada Roh di dalam Roh di dalam Roh. Macam
mana tu?
Masing-masing Roh memiliki fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh
yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut:
1. Roh Idofi (Roh Ilofi)
Ia adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut "JOHAR
AWAL SUCI", kerana roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh ini keluar
dari raga, maka manusia yang diklaim akan mati. Roh ini sering disebut
"NYAWA".
Roh Idofi merupakan Roh Sumber dan dari roh-roh lainnya pun akan turut
serta jika roh ini ada. Kalau salah satu roh lain keluar dari raga, maka roh Idofi
akan tetap tinggal di dalam jasad dan tidak terkesan. Dan manusia itu tetap
hidup.
Bagi mereka yang sudah sampai pada Irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu
saja akan mampu menjumpai dan melihat roh ini dengan penglihatannya. Dan
wujudnya pun mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara segala
sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin.
Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membezakannya
dengan roh yang satu ini lebih dominan. Biasanya lumrahnya roh idofi terdiri
dari nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu
saja kita dapat menjumpainya jika sudah mencapai tingkat "INSAN KAMIL".
2. Roh Rabani
Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Berbicara roh ini ada dalam
cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita
tak perlu kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan
apa-apa.
3. Roh Rohani
Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Kerana ada roh Rohani ini, maka
manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tapi di lain
waktu ia tak disukai. Roh ini memengaruhi perilaku baik dan buruk. Roh inilah
yang menepati pada 4 jenis nafsu, iaitu:
• Nafsu Luwamah (aluamah)
• Nafsu Amarah
• Nafsu Supiyah
• Nafsu Mulamah (Mutma'inah).
Jika manusia kembali oleh roh spiritual ini, maka manusia itu tidak memiliki
nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh yang mengendalikannya.
Maka, jika manusia sudah mampu mengendalikan roh ini dengan baik, ia akan
hidup dalam kemuliaan. Rohani ini sifatnya selalu diikuti penglihatan yang
melihat. Di mana kita berbicara atau membahas, di situlah roh rohani
tertumpu. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dahulu kita akan
melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-
cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.
4. Roh Nurani
Roh ini di bawah pengaruh roh-roh lain termasuk roh Idofi. Roh Nurani ini
memiliki pembawa sifat terang. Kerana Kehadiran Roh Ini, Ia Membuat
Manusia Menjadi Terang. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang
ini meninggalkan menjadi hitam dan fikirannya berkecamuk.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutma'inah saja. Maka bila manusia
ditunggui Roh Nurani, maka nafsu Mutma'inahnya akan menonjol dan kadang
kala mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya
bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam membicarakan
semuanya, tidak nerungut jika ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan
sedih menyaksikan sama sahaja sebagai kehendak dan kurniaan Allah SWT.
5. Roh Kudus (Roh Suci)
Roh yang ada di bawah ini berkuasa Roh Idofi sepenuhnya. Roh ini
mempengaruhi orang-orang yang mewakili mahu memberi pertolongan
kepada sesama manusia, memengaruhi rasa ingin kebajikan dan memengaruhi
rasa enak bila memajukan ibadah sesuai dengan kepercayaan memahaminya
atau agama yang dianutinya.
6. Roh Rahmani
Roh ini ada di dalam waktu yang ditentukan di bawah di bawah kuasa roh idofi
dan kadang kala boleh meminta roh yang lain. Roh ini juga disebut Roh
Pemurah. Ini kerana ia diambil dari kata ”Rahman” sifat Allah SWT yang berarti
Maha Pemurah. Roh ini memengaruhi manusia yang sosial dan suka memberi
dan berkongsi.
7. Roh Jasmani
Roh yang di bawah kewenangan Roh Idofi sepenuhnya. Roh ini menguasai dan
mengawal seluruh darah dan urat saraf manusia. Dengan kehadiran roh
jasmani ini, maka manusia dapat merasakan rasa sakit, lesu, lelah, segar dan
lain-lain.
Bila Roh keluar dari tubuh ini, maka walau tubuh ditusuk dengan jarum pun
masih terasa sakit. Jika kita berhasil menjumpainya, maka wujudnya akan sama
dengan kita. Cahayanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini
memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: gemar bermalas-
malasan, suka bersetubuh, mahu menang sendiri, sukakan harta, pangkat
kuasa, pangkat pamong, harta dan seumpamanya.
8. Roh Nabati
Ia adalah roh yang mengendalikan semua perkembangan dan tumbesaran
badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
9. Roh Rewani
Ia adalah roh yang melindungi sifat hidup jasad kita. Bila Roh Rewani keluar
dari tubuh maka orang yang datang akan tidur. Ketika masuk ke tubuh orang
akan beristirahat. Bila orang tidur bermimpi dengan seseorang, maka roh
rewani dari orang bermimpi yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh
rewani yang juga mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah
kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan dibawa kembali
dikembalikan oleh Roh Idofi. Demikian juga roh-roh lain dalam tubuh, sangat
dekat dengan Roh Idofi.
Allahu'alam… semoga bermanfaat diketahui dan direnungkan hikmah
kejadiannya.

Mengenal 9 Roh Manusia


Setiap ciptaan Tuhan yang hidup pastilah memiliki roh atau ruh atau juga di
sebut nyawa. Roh atau jiwa atau nyawa ini adalah kata kosa kata yang
diterimah dari bahasa Arab “Ar-Ruh”. Roh juga bisa disebut Al-Nafs atau
artinya jiwa. Sangat sedikit memang yang kita ketahui tentang roh apa adanya
karena semua yang ada tentang roh hanya bisa diketahui oleh Tuhan YME.
Yang pasti kita ketahui adalah jika manusia atau makhluk mana pun masih
hidup bernafas, maka berarti masih ada roh atau nyawa.
Roh pun mungkin bisa disebut sebagai partikel yang memberi kehidupan bagi
objek seperti contohnya manusia. Oleh karena itu roh atau nyawa ini bisa
diibaratkan sebagai listrik yang ada di lampu atau alat elektronik. Dimana jika
tidak ada listrik ini, otomatis lampu atau alat elektronik lain tidak akan bisa
hidup atau mati. Ataupun roh bisa diibaratkan oleh udara dalam balon, di
mana udara terperangkap di dalam balon yang diikat ujungnya sehingga
membuat balon tersebut bisa terbang. Begitulah roh, roh terperangkap dalam
tubuh sehingga bisa bergerak bebas.
Dalam dunia kebathinan, roh terbagi menjadi 9 jenis yaitu Roh Idhofi, Roh
Rohani, Roh Nurani, Roh Kudus, Roh Rabbani, Roh Hewani, Roh Nabati, Roh
Jasmani, dan
inilah 9 jenis ROH manusia.
Mengutip:
1. IDOFI ROH (ROH ILOFI): adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh
idofi juda disebut "Johar Awal Suci". Karena Roh inilah maka manusia dapat
hidup. Bila roh ini keluar dari raga, maka manusia akan mati. Roh ini sering
disebut "NYAWA". Roh Idofi merupaka sumber dari roh-roh lainnya. Kalau saja
roh Idofi ini keluar dari raga manusia, pastilah roh-roh lainnya pun akan ikut
serta. Namun sebaliknya jika salah satu roh dari roh yang keluar dari buah,
maka roh Idofi akan tetap. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang
sudah sampai pada Tuhan atau kebatinan tinggi, tentu saja akan menjumpai
roh ini dengan penglihatannya. Dan wujudnya mirip diri sendiri, baik rupa,
suara pun segala sesuatunya. Bagaikan berdiri dicermin saja. Namun demikian,
Tapi kita dapat membedakan dengan roh yang satu ini. Alamnya roh Idofi
terdiri dari cahaya (nur) terang benderang dan rasanya sejuk tentram (tidak
dingin). Tentu saja kita bisa menjumpainya jika sudah mencapai tinggkat
"INSAN KAMIL".
2.ROH RABBANI: roh inipun juga dikuasai dan diperintah oleh Roh Idofi.
Alamnya roh ini ada dalam cahaya (nur) kuning diam tak bergerak.
3. ROH ROHANI: Rohani inipun juga dikuasai dan diperintah Roh Idofi. Karna
roh ini maka manusia mempunya / memiliki dua rupa / kehendak. Kadang-
kadang suka sesuatu, tapi di waktu lain ia tidak disukai. Roh ini berdampak
buruk dan perbuata buruk. Roh inilah yang terletak
4 Jenis nafsu, yaitu:
a.Nafsu Lumawah (Aluamah)
b.Nafsu Amarah
c.Nafsu Supiyah.
d.Nafsu Mulamah
4.ROH NURANI: Roh Ini di bawah pengaruh Roh-roh Idofi. Roh Nurani ini
mempunya Sifat terang. Karena keberadaan roh ini yang membuat manusia
menjadi sangat cerdas. Jika roh ini keluar dari tubuh maka orang ini
melepaskan menjadi hitam dan pikiran buruk.
5. ROH KUDUS (Roh Suci): Roh yang diwah kuasa Roh Idofi juga. Roh ini
mempengaruhi orang yang ingin anggota pertolongan terhadap sesame
manusia atau tidak. Mempengaruhi perilaku kebajikan dan memengaruhi
perilaku memengaruhi kepercayaan yang dianutnya.
6.ROH RAHMANI: Roh Ini di bawah pengaruh Roh Idofi Pula. Roh ini disebut
juga ROH PEMURAH. Karena diambil dari kata “Rahman” yang artinya
pemurah. Roh memengaruhi manusia, sosial, suka memberi.
7.ROH JASMANI: Roh ini di bawah pengaruh Roh Idofi Pula roh ini adalah
penguasaan darah dan urat syaraf manusia. Karena ada roh jasmani maka
manusia dapat merasakan sakit, lesu, segar dan lain sebagainya. Bila roh ini
keluar dari tubuh maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Wujudnya
sama dengan kita, hanya saja berwarna merah.
8. ROH NABATI: Roh Ini di bawah pengaruh Roh Idofi Pula. Roh ini
mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan.
9.ROH HEWANI: Apakah roh yang meminta raga kita? Bila roh hewani keluar
dari tubuh maka orang yang bersangkuta akan tidur. Bila kita sedang bermimpi
maka Roh Hewani yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasih kerja Roh Hewani
yang mengendalikan otak manusia. Ini dibawah pengaruh Roh Idofi. Jadi
kepergian Roh Hewani Kepergian dan pertemuannya diatur oleh roh Idofi.
PANDUAN DZIKRULLAH
Sesungguhnya segala amal perbuatan itu (bergantung) dengan niat. Dan setiap
orang akan memperoleh hasil sesuai dengan niat yang dibuhulnya. Maka siapa
yang hijrah karena Allah dan Rasulnya, hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-
Nya. Dan siapa yang hijrah karena kepentingan dunia atau karena perempuan
yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya memperoleh sekedar apa yang di
inginkannya.” http;//bimapermai.blogspot.com / Taman Bima Permai Blok A 11
Cirebon Jabar

Rabu, 06 Agustus 2014


MISTERI 9 ROH YANG ADA PADA TUBUH MANUSIA
Misteri 9 Macam ROH Yang Ada Pada Tubuh MANUSIA Roh adalah bagian dari
tubuh kita yang tidak dapat dihindari keberadaanya bahkan Allah SWt pun
berfirman pada "surat Al-isra'17 ayat 85 yang artinya dan mereka bertanya
kepadamu tentang roh. katakanlah roh itu termasuk urusanku. dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" dengan pengetahuan ini yang
telah dilakuakan pengkajian dari dahulu secara sangat sangat mendalam oleh
nenek moyang kita ternyata memang tubuh manusia itu terdiri dari 9 jenis roh
dan mereka memiliki fungsi dan tugas nya masing masing berikut 9 Macam
Roh Pada Manusia Serta Fungsinya :

Description: Description: roh un1x project - [ Blog Misteri Beda Dunia ]

Roh idhofi atau dalam bahasa kejawen sering disebut dengan roh ilafi/ilofi :
Alam tinggal roh idhofi ini adalah nur (cahaya) yang terang benderang dan
sangat sejuk. roh idhofi adalah roh central atau pusat dalam tubuh manusia
roh ini yang memiliki peranan paling besar/penting dan roh inilah yang
memerintah dari ke 8 roh lainya maka dari itu roh idhofi diberi julukan "johar
awal suci" roh inilah yang membuat manusia hidup. roh idhofi adalah roh
sumber dari 8 roh lainya bila mana roh idhofi ini keluar dari raga manusia maka
dapat dipastikan roh yang ke 8 akan ikut serta keluar dari raga dan kejadian
inilah yang disebut Kematian maka dari itu roh idhofi disebut "Nyawa" namun
bila kebalikanya yaitu ke 8 roh keluar dari tubuh kita namun 1 roh(Idhofi) tetap
tinggal dalam raga dapat dipastikan manusia masih bisa hidup namun pasti saja
memiliki kekurangan dikarenakan 8 fungsi yang mengatur tubuh kita hilang.
'bagi seseorang yang mempunyai tingkat ilmu kebatinan tinggi dapat
menjumpai wujud dari roh idhofi ini. wujud dari roh idhofi tidak jauh berbeda
dengan tubuh kita dari rupa, suara, tingkah dan segala sesuatunya persis
seperti wujud kita sendiri yang memiliki (tidak ada yang berbeda) sifat inilah
yang membedakan roh idhofi berbeda dengan roh lainya.

Roh Rabbani : Alam tinggal roh ini dalam nur (cahaya) berwarna kuning diam
tak bergerak.
Sifat roh rabbani ini tidak mempunyai kehendak apa apa. memiliki
ketentraman hati. dan tubuh tidak merasakan apa apa. karena roh ini tidak
memiliki hawa nafsu maka roh ini sering dipergunakan para kaum
supranaturalis sebagai titik acuan dalam semedi / bertapa. untuk mencapai
ketenangan dan penyatuan dengan alam

Roh Rohani : roh ini yang mengendalikan hawa nafsu manusia.


Roh ini mimiliki 2 sisi kehendak yang berbeda. roh yang membuat kita sering
merasakan kadang menyukai sesuatu hal. dan kadang tidak menyukai hal
tersebut (membenci). roh ini pun yang memiliki pengaruh akan perbuatan baik
dan buruk roh ini pun menemoati 4 jenis nafsu yaitu 1. Nafsu luwama
(aluamah) 2.Nafsu Amarah 3.Nafsu Supiyah 4.Nafsu mulamah (mutmainah).
jika roh ini meninggalkan tubuh manusia maka manusia makan manusia tidak
akan mempunyai nafsu lagi. bilamana manusia mampu menguasai roh ini maka
ia akan hidup dalam keilmuan. roh ini memiliki sifat mengikuti penglihatan. apa
yang kita pandang apa yang kita lihat disitulah roh rohani berada. untuk
melihat / menjumpai roh ini kita akan menjumpai terlebih dahulu melihat
macam macam nur (cahaya) seperti kunang kunang. setelah cahaya tersebut
hilang barulah kita dapat menjumpai roh ini

Description: Description: gambar roh un1x project - [ Blog Misteri Beda Dunia ]

Roh Nurani : roh ini membawa sifat terang.


Karena roh inilah manusia bisa merasakan suatu petunjuk yang menuntun dan
keterangan dalam hati & pikiran. bilamana roh nurani meninggalkan tubuh
maka orang tersebut akan merasakan gelap nya hati dan pikiran. Roh Nurani
menguasai nafsu mutmainah yang menonjol yang dapat mengalahkan nafsu
lainya sehingga membawa kebaikan yang terjaga. hati terasa tentram, prilaku
baik dan terpuji, air muka pun akan terlihat bersinar (bercahaya) tidak banyak
berbicara, tidak ragu dalam mengambil keputusan, serta tidak mengeluh jika
ditimpa kesusahan/musibah. bagi yang bisa menguasai roh ini semua perkara,
suka, duka akan dipandang sama rata

Roh kudus : biasa dikenal dengan sebutan roh suci.


Roh ini membawa pengaruh sifat welas asih pada semua makhluk. tidak segan
memberi pertolongan dan berbuat kebajikan serta mempengaruhi perbuatan
amal ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya

Roh Rahmani : Roh diberi nama yang mengambil dari kata "Rahman"
yang artinya pemurah.
Karena roh ini memiliki sifat pemurah suka memberi dan bersifat sosialitas
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Roh Jasmani : pemahaman sifat kerja roh ini sering diterapkan dalam
ilmu pengobatan dikarenakan roh inilah yang mengatur seluruh sistem
peredaran darah, urat syaraf pada manusia.
Karena roh inilah kita memiliki rasa sakit, cape, segar, roh inipun memiliki
nafsu amarah dan nafsu hewani nafsu inilah yang membuat kita malas,
menyuakai hubungan badan, serakah, dan ingin dimengerti sendiri. salah satu
tantangan seseorang mempelajari ilmu kebatinan untuk mencapai taraf
supranatural yang paling utama adalah menundukan sifat roh jasmani ini
dalam tubuh. karena tanpa terlebih dahulu menundukan sifat roh ini maka
tidak akan mampu menguasai ilmu kebatinan tingkat tinggi yang selalu
terhalang oleh rasa sakit malas dan sebagainya

Roh Nabati : roh ini yang mengendalikan perkembangan pertumbuhan pada


tubuh
Roh Rewani : roh inilah yang menjaga tubuh kita. bila roh ini keluar dari tubuh
maka kita akan tertidur.
Dan apa bila roh ini kembali dari tubuh maka kita akan kembali terbangun. jika
seseorang tertidur bermimpi dengan arwah seseorang. maka roh rewani dari
orang yang bermimpilah yang menjumpainya. jadi mimpi tersebut adalah hasil
kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. pergi dan keluarnya roh
rewani pun yang diatur oleh roh idhofi. begitupun degan roh yang lainya masih
tetap dalam kekuasaan roh idhofi.

Description: latifah 2

MEMAHAMI LATHIFAH 7 DALAM THORIQOH AL-MU'TABAROH


Ke 7 Titik Batin Yang Kita Sebut Dengan Lathifah, yaitu:
1. Latifatul-Qolby: Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran,
kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah
kiri. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti
dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.
2. Latifatul-Roh : Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak)
menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu sebelah kanan. Kita
buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan
tawadhu’.
3. Latifatus-Sirri : Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu
sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam, , letaknya dua jari diatas
susu sebelah kiri. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti
dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.
4. Latifatul-Khafi :Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-
sifat syaitoniyah, letaknya dua jari diatas susu sebelah kanan. Kita buat dzikir
sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dan sabar.
5. Latifatul-Akhfa :Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’,
takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, letaknya ditengah-tengah dada. Kita buat
dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,
tadarru dan tafakur.
6. Latifatun-Nafsun-Natiqo : Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah
banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepat diantara dua
kening. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-
sifat tenteram dan pikiran tenang.
7. Latifah Kullu-Jasad : Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan
dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita
yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita. Kita
buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan
amal.
Mengenal Lathifah-lathifah Batin dalam Thariqat Sufi
Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak
nubuwah (kenabian), dan mencakup secara esensial tentang jalan sufi dalam
melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya,
kemudian melangkah kepada aktivitas-aktivitas, yang meliputi:
Pertama : Tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari
berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya
dengan sifat sifat terpuji dan malakuti.
Kedua : tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati
kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan
kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya
kecintaan kepada Allah semata.
Ketiga : takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang
bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah.
Keempat : tajalliyah ar-Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan
cahaya Allah dan gelora cintanya.
Qosrun = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan
betapa keunikan struktur tubuh manusia.
Shodrun = (Latifah al-nafs) sebagai unsur jiwa
Qalbun = (Latifah al-qalb) sebagai unsur rohaniah
Fuadun = (Latifah al-ruh) Unsur rohaniah
Syaghofun = (Latifah al-sirr) unsur rohaniah
Lubbun = (Latifah al-khafi) unsur rohaniah
Sirrun = (Latifah al-akhfa) unsur rohaniah
Hal ini relevan dengan firman Allah SWT. dalam Hadist Qudsi :
“Aku jadikan pada tubuh anak Adam (manusia) itu qasrun (istana), di situ ada
sadrun (dada), di dalam dada itu ada qalbu (tempat bolak balik ingatan),
didalamnya ada lagi fu’ad (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada syagaf
(kerinduan),di dalamnya lagi ada lubbun (merasa terialu rindu), dan di dalam
lubbun ada sirrun(mesra), sedangkan di dalam sirrun ada “Aku”.Ahmad al-
Shirhindi dalam Kharisudin memaknai hadist qudsi di atas melalui system
interiorisasi dalam diri manusia yang strukturnya yang dapat diperhatikan
dalam gambar di atas.
Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri (perintah) Allah
“Kun fayakun”, yang artinya, “jadi maka jadilah” (QS.36:82) merupakan al-ruh
yang
bersifat immaterial. Semua yang berasal dari alam al-khalqi (alam ciptaan)
bersifat
material. Karena qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan
jasmaniah manusia, selanjutnya Allah menitipkan kelima lathifah tersebut ke
dalam
badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat.
Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang,
maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan
selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat. Umpamanya
lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-amarah. Lathifah al-qalbi
sebagai tempatnya nafsu allawamah.
Lathifah al-Ruhisebagai tempatnya al-nafsu al-mulhimmah, dan seterusnya.
Dengan
kata lain bertempatnya lathifah yang bersifat immaterial ke dalam badan
jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa Allah. Lathifah sebagai
kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat
barzakhiyah (keadaan antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah).
Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia (lima lathifah), tidak melalui system
evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah ke dalam jasad manusia melalui proses.
Ketika jasad Nabi Adam a.s telah tercipta dengan sempurna, maka Allah
memerintahkan ruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam a.s. Maka dengan
enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati
karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda
Allah: “Jika seandainya kamu mau
masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan
senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar
dengan
terpaksa”.
Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata,
selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki.
Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruh menjadi hidup, bergerak, berucap,
bersin dan memuji Allah. Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang
karakter
manusia, sejarah salat (takbir, ruku dan sujud), dan tentang struktur ruhaniah
manusia (ruh, jiwa dan raga).
Bahkan dalam al Qur’an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam
sudah tergesa gesa ingin berdiri. Sebagaimana firman Allah : “Manusia tercipta
dalam ketergesa-gesaan” (QS.21:37). Pada proses penciptaan anak Adam pun
juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui tahapan. Ketika
sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka
terjadilah zygot (sel calon janin yang diploid ).
Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya (QS.23:9), yaitu ruh al-hayat.
Pada tahapan selanjutnya Allah menambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan,
maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang
memang sudah ada bersama dengan masuknya ruh al-hayat.
Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu
ketika proses penciptaan fisik manusia telah sempurna (bahkan mungkin
setelah lahir). Allah meniupkan ruh al-insan (haqiqat Muhammadiyah). Maka
dengan ini, manusia dapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif
syari’ (kewajiban syari’at) dari Allah dan menjadi khalifah Nya.
Itulah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi
yang menjadi sudut pandang dari focus pembahasan lathifah (kesadaran). Lima
lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan
kesadaran manusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat
adalah urusan Tuhan (QS.17:85), tetapi aktivitas dan karakteristiknya.
Lathifah al-qalb, bukan qalb (jantung) jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu
lathifah (kelembutan), atau kesadaran yang bersifat rubbaniyah (ketuhanan)
dan ruhaniah. Walaupun demikian, ia berada dalam qalb (jantung) manusia
sebagai media bereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah
memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia.
Ialah yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan
diberi pahala. Lathifah ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi “Sesungguhnya
Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang
hatimu”.
Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung
fisik manusia ibaratnya sebagai pusat gelombang, sedangkan letak di bawah
susu kiri jarak dua jari (yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb)
adalah ibarat “channelnya”. Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah
ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah ini memiliki nur
berwarna kuning yang tak terhinggakan (di luar kemampuan indera fisik).
Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu
sendiri. Tetapi lathifah al-ruh adalah suatu identitas yang lebih dalam dari
lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan
adanya, dan diketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di
bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah kanan.
Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat
yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat bahimiyah atau sifat binatang
jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat
(hanya sifat Allah saja yang kekal), dan tampak pada pandangan batiniah.
Lathifah al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi
besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga
lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang pertama kali mengungkap
sistem interiorisasi lathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki (w. 904
M), yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu raga,
qalbu, ruh dan sirr. Dalam temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini
belum merupakan latifiah yang terdalam.
Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya
inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual
yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-
Hallaj (309 H), dan Ibnu Arabi (637 H). Setelah ia mengalami “ittihad” dengan
Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada
tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma’bud
adalah berbeda, manusia adalah hamba, sedangkan Allah adalah Tuhan.
Hal yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih
berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan
hati jasmaniah (hepar). Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat
yang baik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang
buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan fana’ fi al-dzat,
dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan batinnya.
Lathifah al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih
dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaan istilah ini mengacu kepada hadis Nabi :
“Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi”.

Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya


merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Cahayanya berwarna hitam,
letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan,
berhubungan dengan limpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang
baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad, kibir
(takabbur, sombong), khianat dan serakah.
Lathifah yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa.
Tempatnya berada di tengah-tengah dada dan berhubungan dengan empedu
jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak
terhinggakan. Dalam lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan’isyq
(kerinduan) yang mendalam kepada Nabi Muhammad S.a.w. sehingga sering
sering ruhaniah Nabi datang mengunjungi.
Relevan dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat
dalam tubuh manusia dalam upaya kontemplasi, yaitu:
Pertama : Qolb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat Alloh.
Kedua : Ruh berfungsi untuk mencintai Alloh, dan
Ketiga : Sirr berfungsi untuk melihat Alloh.
Dengan demikian proses ma’rifat kepada Alloh menurut al Qusyairi dapat
digambarkan sebagai berikut dibawah ini.
“Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan
lil ‘alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred,
misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk
merefleksikan asma Allah”.
Praktek Dzikir Setelah seorang murid mengikuti talqin ini maka secara resmi
dia sudah menjadi pengikut tarekat. Selanjutnya dia mengamalkan ajaran-
ajaran dalam tarekat tersebut, khususnya dalam tata cara dzikirnya. Pertama-
tama seorang dzikirharus membaca istighfâr sebanyak 3X, kemudian membaca
shalawât 3X, baru kemudian mengucapkan dzikir dengan mata terpejam agar
lebih bisa menghayati arti dan makna kalimat yang diucapkan yaitu lâ ilâha illa
Allâh. Tekniknya, mengucap kata la dengan panjang, dengan menariknya dari
bawah pusat ke arah otak melalui kening tempat diantara dua alis, seolah-olah
menggoreskan garis lurus dari bawah pusat ke ubun-ubun –suatu garis
keemasan kalimat tauhid–. Selanjutnya mengucapkan ílâha seraya menarik
garis lurus dari otak ke arah kanan atas susu kanan dan menghantamkan
kalimat illa Allâh ke dalam hati sanubari yang ada di bawah susu kiri dengan
sekuatkuatnya. Ini dimaksudkan agar lebih menggetarkan hati sanubari dan
membakar nafsu-nafsu jahat yang dikendalikan oleh syetan.
Selain dengan metode gerakan tersebut, praktek dzikir di sini juga dilaksanakan
dengan ritme dan irama tertentu. Yaitu mengucapkan kalimat lâ, ilâha, illa
Allâh, dan mengulanginya 3X secara pelan-pelan. Masing-masing diikuti
dengan penghayatan makna kalimat nafy isbat (nafy = meniadakan yang selain
Allah isbat = menetapakan hanya ada Allah tiada yang selainNya) itu, yaitu lâ
ma’buda illa Allâh (tidak ada yang berhak disembah selain Allah), lâ maqsuda
illa Allâh (tidak ada tempat yang dituju selainAllah), dan lâ maujuda illa Allâh
(tidak ada yang maujud selain Allah). Setelah pengulangan ketiga, dzikir
dilaksanakan dengan nada yang lebih tinggi dan dengan ritme yang lbih cepat.
Semakin bertambah banyak bilangan dzikir dan semakin lama, nada dan
ritmenya semakin tinggi agar“kefanaan” semakin cepat diperoleh.
Jadi dzikir pertama yang diamalkan murid adalah dzikir nafy isbât, dengan
suara jahr (keras). Setelah itu, murid dapat melangkah kepada model dzikir
berikutnya yaitu ism dzat, yang lebih menekankan pada dzikir sirr dan terpusat
pada beberapa “Lathifah”. Untuk lebih jelasnya ajaran tentang pengisian
“lathifah” tersebut.
Dapat dilihat dari tabel di atas beberapa sifat yang harus dihilangkan dalam diri
seorang murid, dengan melalui dzikir yang harus terisi dalam “lathifah” yang
berjumlah 7 “lathifah” tersebut, untuk mencapai sifat-sifat yang terpuji.
Sementara dzikir yang harus dilakukan oleh seorang murid adalah sangat
tergantung kepada kondisi batin seorang murid, berapa kali mereka akan
berdzikir, dan untuk menilai kemampuan murid dalam jumlah yang harus
dibebankannya adalah sang guru dapat menilainya melalui “indera keenam”.
Selain dzikir sebagai ajaran khusus, tarekat tetap sangat menekankan
keselarasan pengamalan trilogi Islam, Iman, dan Ihsan, atau yang lebih akrab
lagi dengan istilah syari’at, tarekat, dan hakekat. Dalam konteks ini
pengamalan dalam tarekat hakekatnya tidak jauh berbeda dengan kalangan
Islam lain. Semuanya dimaksudkan untuk dapat mengimplementasikan Islam
secara kâffah, tidak saja dimensi lahir tetapi juga dimensi batin.
Demikianlah pemaparan singkat tentang 7 Lathifah Simpul Batin, semoga
menjadi pengetahuan yang mencerahkan batin dan ruh kita. Jika masih
bingung tanyakan Guru Mursyid anda.
Illahi antal-maqshudi waridlakal mathlubi a’thini mahabbataka wa ma’rifatika
yaa robbii

n oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai