Anda di halaman 1dari 2

Kamis, 01 November 2018

19 Unsur dan Proses Perjalanan Ruhani

1. Rendah Hati

Seharusnya orang jangan berhasrat supaya hati puas dengan dihormati orang lain.Paham hidup yang
duniawi menyebabkan kita ingin sekali dihormati orang. Tapi bagi orang yang memiliki pengetahuan
sempurna, dan orang yang mengetahui dirinya bukan raga atau badan ini, maka apapun yang
berhubungan dengan badan ini tidak berguna. Baik ia dihormati atau tidak dihormati, hendaknya
jangan berhasrat oleh penipuan material.

2. Kebebasan dari Rasa Bangga

Karena merupakan alam material

3. Tidak Melakukan Kekerasan

Berarti tidak menyebabkan mahluk lain berduka cita. Pada umumnya orang terperangkap oleh
paham hidup yang duniawi, sehingga menderita kesengsaraan material untuk selamanya.

4. Toleransi

Hendaknya orang dilatih untuk tahan penghinaan dan ejekan orang lain. Kalau seseorang dalam
proses perjalanan rohani, maka dia akan mengalami begitu banyak penghinaan dan sikap kurang
dihormati dari orang lain. Ini memang semestinya karena alam material disusun sedemikian rupa.
Jadi ada banyak halangan dalam perjalanan rohani, hendaknya kita toleransi dan melanjutkan
dengan ketabahan hati.

5. Kesederhanaan

Hendaknya orang bebas dari siasat licik dsb. Sehingga kebenaran sejati akan muncul dengan
sendirinya, bahkan kepada musuh sekalipun.

6. Mencari Seorang Guru Rohani

Hendaknya orang mendekati seorang guru kerohanian dengan rendah hati agar beliau berkenan
menganugrahkan berkat karunianya kepada sang murid.

7. Kebersihan

Merupakan syarat mutlak untuk mencapai kemajuan rohani. Kebersihan lahiriah dan batiniah.
Kebersihan lahiriah yaitu orang harus berpikir dan mengingat Allah. Proses ini menghilangkan debu
yang tertumpuk dari karma yang dahulu.

8. Sikap Mantap

Hendaknya orang bertabah hati untuk mencapai kemajuan rohani, teguh dalam pendirian.

9. Pengendalian Diri

Hendaknya orang jangan menerima sesuatu yang dapat menghalangi kemajuan rohani. Inilah
ketidakterikatan yang sebenarnya.

10. Melepaskan Ikatan Terhadap Obyek Kepuasan Indria-Indria (Nafsu)


Betapa kuatnya nafsu sehingga selalu ingin dipuaskan. Sebaiknya orang jangan mengikuti indria yang
selalu ingin dipuaskan, yang sebenarnya tidak diperlukan. Indria yang paling penting untuk
dikendalikan adalah lidah.

11. Kebebasan dari Keakuan Palsu

Jangan menganggap badan ini adalah diri kita. Orang yang mengerti bahwa dirinya bukan badan,
melainkan dirinya adalah Roh. Roh ini adalah keakuan yang sebenarnya.

12. Mengerti Tentang Buruknya Kelahiran-Kematian

Orang harus mengerti secara mendalam tentang kelahiran itu penuh kesengsaraan, begitu juga
dengan kematian. Sehingga apabila kita mau mengerti tentang hal ini, maka kita akan berusaha
mencari penyelesaian kelahiran & kematian yang berulang-kali ini.

13. Usia Tua dan Penyakit

Tak ada seorangpun yang ingin jatuh sakit dn tidak ada seorangpun yang ingin jadi tua. Tetapi hal itu
tak dapat dihindari. Jadi kita harus bersikap pesimistis terhadap kehidupan alam material ini. Maka
akan ada dorongan untuk kemajuan dalam kehidupan rohani.

14. Ketidakterikatan

Adalah kehendak Bebas Positif.

15. Kebebasan dari Ikatan Terhadap Anak-Anak, Istri & Rumah dsb

Mengenai hal satu ini bukan dimaksud agar orang tidak punya perasaan sama sekali terhadap hal-hal
itu. Hal-hal di atas adalah merupakan objek dari kasih saying. Tetapi apabila hal-hal keterikatan
tersebut tidak menguntungkan dalam kemajuan rohani, maka sebaiknya orang jangan terikat
kepadanya. Cara terbaik agar rumah tangga menyenangkan ialah kesadaran akan adanya Allah.
Sebaiknya kita melatih anggota keluarga dalam kesadaran Allah. Apabila seseorang dapat
membentuk kehidupan keluarga dengan cara demikian, maka dia tidak perlu berubah dari hidup
berkeluarga sampai kehidupan menginggalkan duniawi.

16. Keseimbangn Pikiran di Tengah Kejadian Suka dan Duka

Suka dan duka adalah hal yang selalu berjalan berdampingan dalam kehidupan material. Seseorang
tidak akan pernah bias membatasi dating dan perginya suka dan duka. Karena itu sebaiknya ia lepas
dari ikatan terhadap cara hidup yang duniawi dan dengan sendirinya akan seimbang dalam dua
keadaan tersebut. Pada umumnya apabila kita mendapatkan yang tidak diinginkan bersedih hati.
Tapi apabila kita telah ada ditingkat rohani, maka hal-hal seperti itu tidak akan menggoyahkan diri
kita.

17. Keinsyafan Diri

Mengakui bahwa keinsyafan diri adalah hal yang sangat penting.

18. Ketidakterikatan Terhadap Khalayak Ramai

19. Berbakti Kepada Allah (Tauhid) dan Tidak Pernah Menyimpang

“Aku menyatakan bahwa segala sifat tersebut adalah pengetahuan. Dan apapun yang ada diluar dari
itu adalah kebodohan”

Dedie Kusmayadi di Kamis, November 01, 2018

Anda mungkin juga menyukai