Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN QOLBU

LA ODE SUKARMAN, S.Pd


(Great Chemistry Community)
PONDASI HIDUP
 Secara fitrah manusia memiliki kebutuhan standar. Manusia
memiliki kecenderungan untuk mencintai dirinya, mencintai
kesempurnaan serta mencintai eksistensinya.
 Keindahan cinta yang paling hakiki adalah ketika mencintai
Allah SWT. Pondasi utama yang harus dibangun oleh seorang
muslim untuk menggapai keindahan cinta tersebut adalah
dengan mengenal Allah (ma’rifatullah)
Potensi Manusia

1. Potensi Fisik
2. Potensi akal
3. Potensi Hati
Badan yang kuat dan kepintaran akal tidak
membuat orang memiliki kedudukan mulia. Hatilah
yang melengkapi otak cerdas dan badan kuat
menjadi mulia.
Golongan Hati Manusia
1. Hati yang Sakit (Qolbun Maridh)
Ciri orang yang memiliki hati yang sakit seperti gelas kusam
yang berisi air keruh. Orang yang menderita Qolbun maridh
akan sulit menilai secara jujur apapun yang nampak
didepannya.
2. Hati yang Mati (Qolbun Mayyit)
Bagi orang yang hatinya sudah mati saat melakukan
perbuatan baik atau buruk dirasakan sebagai hal yang biasa
saja, tidak bernilai sama sekali.
3. Hati yang Sehat (Qolbun Shahih)
Seseorang yang memiliki hati yang sehat, tak ubahnya
dengan memiliki tubuh yang sehat
Generasi Unggul
Resep agar bisa menjadi generasi unggul :
1. Mampu mengoreksi mental supaya bisa ulet
2. Lingkungan kondusif yang mampu merangsang untuk
berprestasi
3. Menjalin silaturrahim.
4. Mempunyai kejernihan berpikir (senantiasa berdzikir)
Kategori Manusia berdasarkan
hukum Islam
1. Manusia Wajib : keberadaannya akan sangat dirindukan,
sangat bermanfaat
2. Manusia sunnah : keberadaannya memberi manfaat, namun
ketidakhadirannya tidak membuat kehilangan.
3. Manusia mubah : ada atau tidak, tak akan berpengaruh.
Tidak memberi manfaat tetapi juga tidak membawa
kerusakan.
4. Manusia makruh : Keberadaannya membawa kerusakan,
ketiadaannya tidak memberi pengaruh
5. Manusia haram : kehadirannya menjadi musibah,
ketiadaannya disyukuri.
Kategori Manusia berkaitan ilmu dan harta

1. Orang berharta dan berilmu : Ilmu dan hartanya digunakan


sebagai penyambung silaturahmi dengan sanak keluarga
2. Orang berilmu, tidak berharta : Dengan ilmu dia berniat
menyempurnakan agama walaupun hartanya sedikit
3. Orang berharta, tidak berilmu : Harta digunakan sebagai
jalan maksiat
4. Orang tidak berharta dan tidak berilmu :Niatnya tidak akan
benar. Angan-angannya tentang harta yang akan dimilikinya
akan digunakan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.
TINGKAT KEYAKINAN DIRI
Cara meningkatkan keyakinan diri :
1. Ilmul Yaqin : meyakini segala sesuatu
berdasarkan ilmu
2. Ainul Yaqin : Meyakini karena telah melihat
dengan mata kepala sendiri
3. Haqqul Yaqin : Yakin dan terbukti
kebenarannya.
MEMOTIVASI DIRI

1. Kemampuan memunculkan Harapan


2. Mengenal Allah
3. Membersihkan hati
MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI
1. Menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan
perhitungan dan pertimbangan yang cermat.
2. Belajar mensyukuri nikmat yang Allah berikan.
3. Membaca potensi diri
4. Memacu diri untuk terus belajar dari orang-orang sukses
5. Mencari lingkungan yang bisa memotivasi diri untuk sukses
6. Berani berbuat dan mengarungi resiko
7. Tawakal
Membangun Jiwa Mandiri
Manusia mandiri adalah manusia yang memiliki harga
diri. Mandiri adalah sumber percaya diri. Keuntungan
mandiri :
1. Mempunyai wibawa sendiri
2. Hidup lebih tenang karena bertumpu pada kekuatan
sendiri.
3. Percaya diri dalam menghadapi hidup
Langkah Mengawali Kemandirian

1. Tekad hidup mandiri


2. Mempunyai keberanian
3. Menikmati proses
4. Keyakinan kepada Allah
KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah ke mampuan mempengaruhi, terutama


pada kebaikan. Pemimpin sejati itu tidak mengandalkan uang,
otot, jabatan, kekuasaan tetapi pemimpin sejati benar-benar
memimpin dengan qalbunya dan bisa memimpin keinginan,
emosi dan syahwatnya.
Cara yang dapat dilakukan adalah menjaga diri untuk tidak
sombong, tidak merendahkan orang lain, rindu koreksi, rindu
nasehat, tidak riya dan dengki.
Membangun Jiwa Kepemimpinan
Bakat kepemimpinan itu sebenarnay tidak dilahirkan. Bakat
tersebut muncul melalui keterampilan yang terus diasah dan
ditumbuhkembangkan.
Cara membangun jiwa kepemimpinan :
1. Membaca potensi diri, setelah itu meluaskan pengaruh
dengan melihat potensi di luar dirinya
2. Menanamkan program “bening hati” pada diri kita.
3. Memelihara sistem kondusif
4. Membangun kekuatan diri dengan kekuatan ruhiyah.
Cara Memaksimalkan Potensi Diri
1. Berniat untuk terus belajar dan mengembangkan
diri
2. Membiasakan diri untuk tidak bergantung pada
orang lain
3. Selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan.
Menyikapi Potensi Waktu
Setiap manusia hanya akan menghabiskan waktunya dalam kerugin kecuali
mereka yang memiliki kemampuan memanfaatkan waktu untuk 4 perkara
yaitu :
1. Orang yang pasti beruntung adalah orang setiap hari bertambah kekuatan
iman dan keyakinan terhadap kebenaran. Pupuk penguat iman adalah
ilmu
2. Mereka yang dapat memanfaatkan setiap waktunya menjadi amal saleh.
3. Orang yang mendakwahkan kebenaran
4. Orang yang yakin bahwa setiap waktu yang dia jalani akan banyak
menghadapi cobaan-cobaan, akan memiliki kesabaran dalam
menegakkan kebenaran.
Mengoptimalkan Potensi Akal
Manusia telah diberi akal untuk diolah dan dimaksimalkan kemampuannya.
Akal merupakan aspek unggul manusia yang membedakannya dengan
makhluk lain.
Cara mengoptimalkan potensi akal :
1. Membaca
2. Menyimak
3. Bergaul

Anda mungkin juga menyukai