Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah
diciptakan-Nya kita menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4). Sebagai makhluk yang
dimuliakan Allah, manusia diciptakan secara sempurna. Potensi-potensi yang
dimilkikinya dapat membawa kemuliaan dan keutamaan serta dapat menjalankan
amanah. Berbagai macam kelebihan ini menyebabkan manusia memperoleh satu
kehormatan.
Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib mensyukuri
nikmat itu dengan cara mengenali dan mengembangkan potensi diri untuk
kemaslahatan dan kebaikan. Maka dari itu, penulis membuat makalah ini agar kita
bisa lebih memaksimalkan potensi di diri kita untuk menjadi yang terbaik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan potensi manusia?
2. Apa sajakah macam-macam potensi manusia?
3. Bagaimana potensi manusia menurut agama Islam?
4. Bagaimana ciri-ciri orang yang berpotensi?
5. Bagaimana cara untuk mengenali potensi diri?
6. Bagaimana cara untuk mengembangkan potensi diri?
7. Bagaimana sikap seorang muslim yang baik dalam mengembangkan potensi
diri?
8. Apa sajakah hambatan dalam pengembangan potensi diri?
9. Apa sajakah dampak positif dan negatif dari potensi diri?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian potensi manusia.
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam potensi manusia.

1
3. Untuk mengetahui dan memahami potensi manusia menurut agama Islam.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang berpotensi.
5. Untuk memahami cara untuk mengenali potensi diri.
6. Untuk memahami cara untuk mengembangkan potensi diri.
7. Untuk mengetahui sikap seorang muslim yang baik dalam mengembangkan
potensi diri.
8. Untuk mengetahui hambatan dalam pengembangan potensi diri.
9. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari potensi diri.

D. Manfaat Makalah
1. Menambah pengetahuan tentang potensi diri manusia.
2. Menjadi motivasi agar memaksimalkan potensi diri yang ada.
3. Mengetahui cara untuk memaksimalkan potensi diri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Potensi Manusia


Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang potensial. Dalam
Al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia yang digunakan, yaitu basyar,
insan atau nas dan bani Adam .
Kata basyar diambil dari akar kata yang berarti “penampakan sesuatu dengan
baik dan indah”. Dari kata itu juga, muncul kata basyarah yang artinya ‘kulit’. Jadi,
manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas dan berbeda dengan kulit
binatang. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Alasan
mengapa dipilih sebagai khalifah karena manusia memiliki berbagai potensi.

B. Macam-Macam Potensi Manusia


Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk
berjalan, telinga untuk mendengar, Dan mata untuk melihat
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia
(terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan
sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini
terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung
jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.

3
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk
mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari
dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan
daya juang yang tinggi.

C. Potensi Manusia Menurut Agama Islam


Berikut ini beberapa potensi manusia menurut agama Islam yang diberikan
oleh Allah Swt.
1. Potensi Akal
Manusia memiliki potensi akal yang dapat menyusun konsep-konsep,
mencipta, mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan potensi ini,
manusia dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pemimpin di muka
bumi. Namun, faktor subjektivitas manusia dapat mengarahkan manusia pada
kesalahan dan kebenaran.
2. Potensi Ruh
Manusia memiliki ruh. Banyak pendapat para ahli tentang ruh. Ada yang
mengatakan bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara sebagian
yang lain memahami ruh pada manusia sebagai dukungan dan peneguhan
kekuatan batin. Soal ruh ini memang bukan urusan manusia karena manusia
memiliki sedikit ilmu pengetahuan. Biarlah urusan ruh menjadi urusan
Tuhan. Allah swt berfirman: Katakanlah, “Ruh adalah urusan Tuhan-Ku,
kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit”. (QS. Al-Isra: 85)
3. Potensi Qalbu
Qalbu di sini tidak dimaknai sekadar ‘hati’ yang ada pada manusia. Qalbu
lebih mengarah pada aktivitas rasa yang bolak-balik. Sesekali senang,
sesekali susah. Kadang setuju kadang menolakQalbu berhubungan dengan
keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa takut, cinta, kasih sayang, dan
keimanan. Karena qalbu ibarat sebuah wadah, ia berpotensi menjadi kotor

4
atau tetap bersih.
4. Potensi Fitrah
Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah tidak dimaknai melulu
sebagai sesuatu yang suci. Fitrah di sini adalah bawaan sejak lahir. Fitrah
manusia sejak lahir adalah membawa agama yang lurus. Namun, kondisi
fitrah ini berpotensi tercampur dengan yang lain dalam proses
perkembangannya.
5. Potensi Nafs
Dalam bahasa Indonesia, nafs diserap menjadi nafsu yang berarti 'dorongan
kuat untuk berbuat kurang baik'. Sementara nafs yang ada pada manusia tidak
hanya dorongan berbuat buruk, tetapi berpotensi berbuat baik. Dengan kata
lain, nafs ini berpotensi positif dan negatif.

D. Ciri-Ciri Orang yang Berpotensi


Menurut La Rose (1991:56) menyebutkan bahwa orang yang berpotensi
memiliki ciri-ciri-ciri sebagai berikut:
Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya,
1. Memiliki sikap yang luwes,
2. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan,
3. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan,
4. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan,
5. Memiliki rasa tanggung jawab,
6. Menerima kririk saran dari luar,
7. Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.
Orang yang berprestasi merupakan dambaan setiap orang. Namun, terkadang
setelah prestasi diraih justru berdampak kurang baik misalnya saja menjadi sombong,
kurang menghargai orang lain, atau bahkan merasa dirinya paling hebat. Untuk itu
dalam upaya mengembangkan potensi diri untuk meraih prestasi, kita harus selalu
mengembangkan sikap sebagai berikut:
1. Berdoa kepada Tuhan
2. Mengenal potensi diri
3. Belajar secara teratur

5
4. Tidak putus asa
5. Menetapkan cita-cita

E. Cara Mengenali Potensi Diri


Berikut beberapa cara untuk mengenali potensi diri antara lain :
1. Kenali Diri Sendiri
Buat daftar pertanyaan dan jawab dengan jujur. Misalnya : Apa yang
membuat kita bahagia? Apa yang kita inginkan dalam hidup ini? Apa
kelebihan dan kekuatan kita? Apa kelemahan dan kekurangan kita?
2. Tentukan Tujuan Hidup
Tentukan tujuan hidup kita untuk jangka pendek maupun jangka panjang
sesuai kemampuan dan kompetensi.
3. Kenali Motivasi Hidup
Setiap manusia mempunyai motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan
hidupnya. Apa yang bisa mencambuk kita untuk membangun kekuatan dan
dukungan moril sehingga menghasilkan karya terbaik.
4. Hilangkan Negatif Thingking
Jangan menyalahkan orang lain dalam menghadapi hambatan. Evaluasi
langkah kita, kemudian melangkah lagi.
5. Jangan Mengadili Diri Sendiri
Jika menghadapi hambatan dan kegagalan untuk mencapai tujuan jangan
menyesal dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Jadikan kegagalan sebagai
pengalaman dan bahan pelajaran yang berharga untuk maju.
6. Bertanya Kepada Orang Yang Terdekat
Misalnya orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Terkadang
kita tidak menyadari potensi yang kita miliki karena itu diperlukan orang lain
untuk menyadarkan kita.
7. Banyak Membaca, Melihat, Dan Merasakan
Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah.
Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi.

6
F. Cara Mengembangkan Potensi Diri
Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari
beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Harus diawali dengan niat
1. Harus berpikir positif dalam setiap hal
2. Harus memiliki komitmen
3. Jangan menganggap remeh orang lain
Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari orang
lain
4. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
5. Yakinlah bahwa kita pasti bisa
Dari beberapa poin cara mengembangkan diri di atas, yang paling utama sekali
harus dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali pengembangan potensi diri
tersebut dengan niat yang tulus. Dengan adanya niatan tulus, maka akan tercipta
pikiran positif yang akan membuat anda memiliki komitmen yang kuat untuk
mencapai tujuan dari potensi anda.
Sesuatu hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika dilakukan
tanpa adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama yang harus kita
ingat adalah konsisten. Bila mengerjakan sesuatu hanya dalam beberapa hari atau
bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri yang kita kerjakan belum terlihat, maka
kita harus mencoba untuk tetap konsisten, yakin, dan percaya bahwa apa yang kita
cita-citakan akan segera terwujud.
Sikap Seorang Muslim untuk Mengembangkan Potensi Diri Menjadi seorang
muslim yang baik harus memiliki sikap sebagai berikut :
1. Membiasakan diri untuk memaafkan kesalahan sesama
2. Mengembangkan ukuwah atau tolerasi dan tidak menyalahkan orang lain.
3. Menumbuhkan kedisplinan kepada semua aspek kehidupan.

G. Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri


Untuk mencapai suatu prestasi tidak semudah apa yang kita bayangkan. Setiap
usaha yang kita lakukan selalu ada hambatan. Kita harus bisa meminimalkan
hambatan yang sering menjadikan kegagalan agar potensi diri dapat berkembang

7
sesuai yang diharapkan. Hambatan- hambatan yang sering muncul dalam
pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:
1. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.
Hambatan yang lahir dari diri sendiri seseorang meliputi tidak ada tujuan
jelas, adanya prasangka buruk, tidak mau mengenal diri sendiri, tidak
memiliki sikap sabar, ada perasaan takut gagal, kurang motivasi diri, bersikap
tertutup dan sebagainya.
2. Hambatan dari luar diri sendiri
Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi lingkugan keluarga,
lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya masyarakat, sistem
pendidikan, kualitas makanan yang dikonsumsi (gizi), dan sebagainya.

H. Dampak Positif dan Negatif Potensi Diri


Positifnya, kita lebih percaya diri dengan kemampuan yang kita punya dan bisa
menjadi pribadi yang lebih kreatif.
Sedangkan negatifnya yaitu bisa memunculkan sifat sombong dan suka
mengejek orang lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Potensi diri manusia juga dibagi menjadi
beberapa macam. Seorang muslim wajib memiliki sikap untuk mengembangkan
potensi diri. Dengan potensi diri, kita akan memperoleh dampak yang positif jika
bisa mengendalikannya, jika tidak maka hanya akan menimbulkan dampak yang
negatif.

B. Saran
Sebagai seorang muslim, kita harusnya selalu mengembangkan potensi diri
kita. Dan setelah kita berhasil mengembangkan potensi diri kita, kita seharusnya
tetap berendah hati dan menghindari munculnya sikap sombong pada diri kita.

9
DAFTAR PUSTAKA

Handani, Kadek Ayu (2015, 25 Maret). MENGOPTIMALKAN POTENSI DIRI UNTUK


MENGEMBANGKAN PRESTASI DALAM DIRI SENDIRI. Dikutip 2
Agustus 2019 dari Ayu Handayani:

http://ayuhandayani26.blogspot.com/2015/03/mengoptimalkan-potensi-diri- untuk.html
Unknown (2014, 11 Mei). Potensi Manusia Menurut Agama Islam. Dikutip 2 Agustus
2019 dari kecantikan Dan Kesehatan Wanita:

http://beritakesehatanwanita.blogspot.com/2014/05/potensi-manusia-menurut- agama-
islam.html

Unknown (2017, 4 April). POTENSI MANUSIA DAN AYAT ALQUR'AN YANG


BERKAITAN DENGAN POTENSI MANUSIA. Dikutip 2 Agustus 2019 dari Nadi
annahdziyah: https://alkhaqir22.blogspot.com/2017/04/potensi-manusia-dan-ayat-
alquran-yang.html

Unknown (2016 April). Cara Mengembangkan Potensi Diri Islam. Dikutip 2 Agustus
2019 dari Pentas Islami: http://teknofestix.blogspot.com/2016/04/cara-
mengembangkan-potensi-diri-islam.html

Zahro, Ustadz Prof. Dr. H. Ahmad (2016, 28 Juli). Mengembangkan Potensi Diri Dalam
Prespektif Islam. Dikutip 2 Agustus 2019 dari News FEB:

http://feb.unair.ac.id/index.php/news-feb-unair/berita-kampus/95- mengembangkan-
potensi-diri-dalam-prespektif-islam.html

10

Anda mungkin juga menyukai