Disusun oleh :
-2-
DAFTAR ISI
BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................... .........................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................. ..............................14
-3-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah
diciptakan-Nya kita menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4). Sebagai makhluk yang
dimuliakan Allah, manusia diciptakan secara sempurna. Potensi-potensi yang
dimilkikinya dapat membawa kemuliaan dan keutamaan serta dapat menjalankan
amanah. Berbagai macam kelebihan ini menyebabkan manusia memperoleh satu
kehormatan.
Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib mensyukuri
nikmat itu dengan cara mengenali dan mengembangkan potensi diri untuk
kemaslahatan dan kebaikan. Maka dari itu, penulis membuat makalah ini agar kita
bisa lebih memaksimalkan potensi di diri kita untuk menjadi yang terbaik.
B. Rumusan Masalah
-4-
C. Tujuan Makalah
D. Manfaat Makalah
-5-
BAB II
PEMBAHASAN
-7-
D. Ciri-ciri orang yang berpotensi
-8-
c. Kenali Kelebihan dan Kekurangan Diri
Cara lainnya agar dapat mengetahui apa potensi diri sendiri yaitu kenali apa saja
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kalau perlu buatlah daftar kelebihan dan
kekurangan tersebut dalam secarik kertas. Kalau ingin lebih lengkap tidak ada
salahnya bertanya kepada orang lain apa kelebihan dan kekurangan menurut
mereka.
d. Berani Mencoba
Hanya mengenali potensi saja tanpa berani melangkah untuk mencobanya itu sama
saja bohong alias percuma. Agar dapat berkembang potensi yang ada di dalam diri
harus digunakan untuk melakukan sesuatu. Misalnya ketika merasa berpotensi
dalam hal menulis sebuah cerita maka tidak ada salahnya kalau mencoba ikut
berbagai lomba penulisan cerpen misalnya. Bukan masalah menang atau kalah
namun lebih fokus kepada mengasah dan mengetahui seberapa besar potensi yang
dimiliki supaya dapat lebih berkembang.
e. Memperluas Wawasan
Asah potensi yang ada dengan memperluas wawasan sehingga dapat
menunjangnya secara optimal dan menjadi sebuah prestasi. Perbanyak informasi
yang berkaitan dengan potensi kamu tersebut agar mengetahui bagaimana cara
untuk mengasah dan mengembangkannya. Sebagai contoh jika suka menulis maka
perbanyak membaca buku-buku yang bagus supaya dapat menambah
perbendaharaan kata dan mengetahui bagaimana kalimat yang enak dibaca.
a. Menentukan Tujuan
Pertama apa tujuan yang sedang diperjuangkan, karena dengan mengetahui tujuan
kamu dapat memecahnya kepada beberapa poin. Kebutuhan diri tentunya bergantung
kepada tujuan tadi, oleh karena itu pastika beberapa poin. Pilih paling tidak 5 sampai
10 skill yang paling dibutuhkan guna mencapai tujuan. Setelah itu kamu bisa memilih
dan memilah mana yang prioritas, rumit, atau membutuhkan waktu panjang guna
menguasai skill tersebut., maka tujuan kamu kini lebih terang untuk digapai.
-9-
b. Niat dan Memotivasi Diri
Niat dan yakin adalah pondasi pertama untuk memulai mengembangkan skill. Memiliki
tekad yang kuat dan komitmen bahwa “saya akan mengerjakan ini”. Tidak ada yang bisa
memotivasi selain dirimu sendiri, tanpa membandingkan hasilnya dengan orang lain
itu hebat. Terdapat banyak cara seseorang dalam memotivasi dirinya ketika ingin
mengembangkan skill. Ada yang karena ingin mendapatkan kehidupan layak, atau
sekedar ingin membahagiakan orang tua intinya temukan motivasimu. Terkadang ada
rintangan yang menghalangi seseorang ketika ingin mempelajari skill baru entah
karena malas atau distraksi dari luar, niat awal ketika memulai inilah yang akan
membangkitkan api semangat baru guna tetap pada jalan menuju tujuan akhir.
Apabila dibayangkan tentu terasa sangat berat, akan tetapi jika dipecah hal tersebut
menjadi hal kecIl seperti mempelajari navbarnya, tools yang sering digunakan, mulai
membuat projek mudah, dan lain lain, maka skill yang ingin dipelajari terasa sangat
mungkin untuk bisa kuasai.
d. Konsisten
Mudah diucapkan tapi susah dilakukan, konsisten memang menjadi kunci utama ketika
mempelajari skill baru. Sering terjadi adalah pada saat baru mulai belajar semangat
berapi api namun 2 minggu mulai kehilangan sedikit semangat, dan hasil akhirnya
tetaplah nihil.
Setiap orang memiliki gaya belajar berbeda, ada yang tipe visual, auditory, atau
kinestetik. Temukan gaya belajar yang sesuai lalu konsisten menggunakan gaya
tersebut. Apapun gaya belajarmu praktik tetaplah cara agar belajar menjadi efektif.
f. Punya Mentor
- 10 -
Ketika mempelajari skill baru akan ditemukan kesulitan dalam hal alur belajar, hambatan
yang menghalangi, atau perubahan kondisi yang mempengaruhi alur belajar. Jika mendapat
hal ini, mentor adalah orang yang bisa memberimu solusi.
g. Menghargai Pencapaian
Hargai pencapaian ketika melewati step tertentu ketika belajar skill baru. Menghargai
pencapaian diri akan meningkatkan motivasi kamu untuk menyelesaikannya. Tidak harus
mengeluarkan banyak uang untuk melakukan self reward, melakukan hobi, bercerita
dengan keluarga, atau menulisnya di jurnal pribadi adalah bentuk contoh sederhana untuk
self reward.
Poin terakhir adalah menemukan lingkungan yang positif agar bisa lebih semangat
mempelajari skill baru untuk mengmbangkan potensi. Lingkungan adalah hal penting
ketika belajar dimana seseorang dapat mendapatkan cerita pengalaman dari orang lain
serta menemukan orang dengan visi yang sama.
- 11 -
Manajemen waktu. Buatlah skala prioritas dari setiap kegiatan agar kita
mengerjakan sesuatu secara proporsional sesuai dengan amanahnya.
Mengerjakan sesuatu secara berlebihan dapat membuat jadwal hidup tidak
seimbang sehingga ada beberapa amanah yang akan terlupakan.
Banyak belajar hal baru. Pengetahuan terdiri dari bermacam-macam bidang
sehingga kita jangan terpaku pada satu bidang saja. Kita perlu
mengembangkan kompetensi di beberapa bidang agar hard skill dan soft skill
terasah dengan baik.
Temukan teman belajar yang positif. Lingkungan belajar perlu diatur untuk
mendukung tujuan kita. Jangan ragu untuk melangkah dari beberapa
hubungan yang sekiranya membawa dampak negatif dalam diri. Kita perlu
belajar mengatur kepedulian antara peduli pada diri sendiri dan peduli pada
orang lain. Take care of yourself is not a selfish act.
Melakukan monitoring diri secara berkala. Proses pengembangan diri perlu
dijaga agar kita tidak berhenti di tengah jalan. Sempatkanlah waktu untuk
memonitor kemajuan langkah kita. Monitoring dapat dilakukan dalam
beberapa bentuk, misalnya membuat catatan harian, membuat to do list atau
berdiskusi dengan rekan sejawat dan keluarga. Islam sangat mendukung
pengembangan potensi. Seperti dijelaskan dalam surah Yusuf ayat 87:
ُ ِإنَّه ِ َّ
ۖ َّللا ح
ِ َر ْو ْ
مِن تَيْأَسُوا َو ََل َوأَخِ ي ِه ف
َ س
ُ يُو ْ
مِن َّ فَتَ َح
سسُوا ا ْذ َهبُوا َبن َِّي َيا
ََّللا إِ ََّل ْالقَ ْو ُم ْالكَاف ُِرون ْ س
ِ َّ ِمِن َر ْوح ُ َ ََل يَيْأ
Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir.
Kesempatan mengembangkan diri merupakan salah satu rahmat Allah SWT
sehingga manusia harus selalu semangat meningkatkan potensi dalam
berbagai aspek kehidupan. Segala ujian dalam hidup adalah hal yang wajar
namun kita jangan bersedih dan harus tetap melangkah, seperti yang
disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 139:
ََو ََل ت َ ِهنُوا َو ََل ت َحْزَ نُوا َوأ َ ْنت ُ ُم ْاْلَ ْعلَ ْونَ إِ ْن كُ ْنت ُ ْم ُمؤْ مِ نِين
Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
- 12 -
orang-orang yang beriman. Percayalah, Allah SWT mengetahui apa yang
terbaik bagi kita. Tugas kita adalah terus berusaha dan tidak berhenti
berjuang. Apapun hasil dari usaha kita, itulah yang terbaik bagi kita.
- 13 -
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
- 14 -
DAFTAR PUSTAKA
- 15 -