Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMAKSIMALKAN POTENSI DIRI UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Kelas : XII IPS 3

Disusun oleh :

1. Anindya Khalishah P. (6)


2. Melinda (13)
3. Muhammad Noval (16)
4. Satria Maulana (27)
5. Winda Setiati Khaila P. (33)
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena


atas karunia-Nya penulis bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul
"Memaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi yang Terbaik" dengan lancar.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata


pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penulis sangat berterima kasih kepada semua
pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik
maupun saran. Kritik dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penulis
kedepannya.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

-2-
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ..................2


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ..........................3

BAB I....................................................................................................... ....................................................4


PENDAHULUAN............................................................................................................................. ........4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 4
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................... 5
D. Manfaat Makalah...................................................................................................................... .5

BAB II........................................................................................................................... ..............................6


PEMBAHASAN........................................................................................................................................6
A. Pengertian potensi manusia................................................................................................ 6
B. Macam-macam potensi manusia........................................................................................7
C. Potensi manusia menurut Agama Islam.........................................................................7
D. Ciri-ciri orang yang berpotensi...........................................................................................8
E. Cara mengenali potensi diri.................................................................................................8
F. Cara mengembangkan potensi diri...................................................................................9
G. Sikap seorang muslim untuk mengembangkan potensi diri...............................11
H. Hambatan dalam pengembangan potensi diri..........................................................13
I. Dampak positif dan negatif dari potensi diri.............................................................13

BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................... .........................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................. ..............................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... ..............................15

-3-
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah
diciptakan-Nya kita menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4). Sebagai makhluk yang
dimuliakan Allah, manusia diciptakan secara sempurna. Potensi-potensi yang
dimilkikinya dapat membawa kemuliaan dan keutamaan serta dapat menjalankan
amanah. Berbagai macam kelebihan ini menyebabkan manusia memperoleh satu
kehormatan.
Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib mensyukuri
nikmat itu dengan cara mengenali dan mengembangkan potensi diri untuk
kemaslahatan dan kebaikan. Maka dari itu, penulis membuat makalah ini agar kita
bisa lebih memaksimalkan potensi di diri kita untuk menjadi yang terbaik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan potensi manusia?


2. Apa sajakah macam-macam potensi manusia?
3. Bagaimana potensi manusia menurut agama Islam?
4. Bagaimana ciri-ciri orang yang berpotensi?
5. Bagaimana cara untuk mengenali potensi diri?
6. Bagaimana cara untuk mengembangkan potensi diri?
7. Bagaimana sikap seorang muslim yang baik dalam mengembangkan
Potensi diri
8. Apa sajakah hambatan dalam pengembangan potensi diri?
9. Apa sajakah dampak positif dan negatif dari potensi diri?

-4-
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian potensi manusia.


2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam potensi manusia.
3. Untuk mengetahui dan memahami potensi manusia menurut agama Islam.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang berpotensi.
5. Untuk memahami cara untuk mengenali potensi diri.
6. Untuk memahami cara untuk mengembangkan potensi diri.
7. Untuk mengetahui sikap seorang muslim yang baik dalam mengembangkan
potensi diri
8. Untuk mengetahui hambatan dalam pengembangan potensi diri.
9. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari potensi diri.

D. Manfaat Makalah

1. Menambah pengetahuan tentang potensi diri manusia.


2. Menjadi motivasi agar memaksimalkan potensi diri yang ada.
3. Mengetahui cara untuk memaksimalkan potensi diri.

-5-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian potensi diri

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud


maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang berpotensi.
Dalam al-Qur’an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia, yang di gunakan
adalah basyar insan atau nas dan bani Adam.
Kata basyar diambil dari akar kata yang berarti ‘penampakan sesuatu
dengan baik dan indah’. Dari kata itu juga, muncul kata basyarah yang artinya
‘kulit’. Jadi, manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas dan berbeda
dengan kulit binatang. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi.
Alasan mengapa dipilih sebagai khalifah karena manusia memiliki berbagai potensi.

B. Macam-macam potensi manusia


Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
a. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk
mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar,
dan mata untuk melihat.
b. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama
otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu,
menghitung dan menganalisis.
c. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di
otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab,
mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
-6-
d. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk
mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
e. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri
manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.

C. Potensi manusia menurut Agama Islam


a. Potensi Akal
Manusia memiliki potensi akal yang dapat menyusun konsep-konsep, mencipta,
mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan potensi ini, manusia
dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pemimpin di muka bumi. Namun, faktor
subyektifitas manusia dapat mengarahkan manusia pada kesalahan dan kebenaran.
b. Potensi Ruh
Manusia memiliki ruh. Banyak mendapat para ahli tentang ruh. Ada yang mengatakan
bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara sebagian yang lain mengalami ruh
pada manusia sebagai dukungan dan peneguhan kekuatan batin. Soal ruh ini
memang bukan urusan manusia karena manusia memiliki sedikit ilmu pengetahuan.
Bukankah urusan ruh menjadi urusan Tuhan. Allah SWT berfirman:“Katakanlah: ‘ruh
adalah urusan Tuhan-Ku, kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit” (QS. Al-Isra’: 85).
c. Potensi Qalbu
Qalbu disini tidak dimaknai sebagai hati yang ada pada manusia. Qalbu lebih mengarah
pada aktifitas rasa yang bolak-balik. Sesekali senang, sesekali susah, kadang
setuju kadang
menolak. Qalbu berhubungan dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa
takut, cinta, kasih sayang, dan keimanan. Karena qalbu ibarat sebuah wadah, ia
berpotensi menjadi kotor atau tetap bersih.
d. Potensi Fitrah
Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah disini tidak dimaknai melulu
sebagai sesuatu yang suci. Fitrah disini adalah bahwa sejak lahir fitrah manusia adalah
membawa agama yang benar. Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur dengan
yang lain dalam proses pembentukannya

-7-
D. Ciri-ciri orang yang berpotensi

a. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya,


b. Memiliki sikap yang luwes,
c. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan,
d. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan.
e. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan,
f. Memiliki rasa tanggung jawab,
g. Menerima kritik saran dari luar,
h. Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.

E. Cara Mengenali potensi diri


Banyak orang yang sebenarnya mempunyai potensi yang bagus namun sia-sia
karena tidak diasah dengan baik dan dikembangkan secara optimal. Penyebab
utamanya karena yang bersangkutan tidak mengenali apa yang menjadi potensi
pada dirinya tersebut. Nah, untuk itulah sebaiknya kenali potensi diri sejak awal
melalui cara-cara sebagai berikut:

a. Kenali Bidang yang Disukai


Hal pertama yang harus dilakukan supaya bisa mengenali potensi diri yaitu dengan
memikirkan bidang-bidang apa saja yang disukai. Misalnya sains, musik, sejarah,
lingkungan dan sebagainya. Seringkali potensi diri tersembunyi di balik kesukaan
kita terhadap sesuatu.
b. Kenali Kemampuan Diri Sendiri
Setelah mengetahui bidang apa saja yang menarik minat kamu selanjutnya perlu
juga mengenali apakah hal tersebut didukung dengan kemampuan atau tidak.
Maksudnya adalah jika menyukai seni musik tapi tidak memiliki suara yang bagus
maka akan sia-sia kalau memaksakan diri menjadi penyanyi.

-8-
c. Kenali Kelebihan dan Kekurangan Diri
Cara lainnya agar dapat mengetahui apa potensi diri sendiri yaitu kenali apa saja
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kalau perlu buatlah daftar kelebihan dan
kekurangan tersebut dalam secarik kertas. Kalau ingin lebih lengkap tidak ada
salahnya bertanya kepada orang lain apa kelebihan dan kekurangan menurut
mereka.
d. Berani Mencoba
Hanya mengenali potensi saja tanpa berani melangkah untuk mencobanya itu sama
saja bohong alias percuma. Agar dapat berkembang potensi yang ada di dalam diri
harus digunakan untuk melakukan sesuatu. Misalnya ketika merasa berpotensi
dalam hal menulis sebuah cerita maka tidak ada salahnya kalau mencoba ikut
berbagai lomba penulisan cerpen misalnya. Bukan masalah menang atau kalah
namun lebih fokus kepada mengasah dan mengetahui seberapa besar potensi yang
dimiliki supaya dapat lebih berkembang.
e. Memperluas Wawasan
Asah potensi yang ada dengan memperluas wawasan sehingga dapat
menunjangnya secara optimal dan menjadi sebuah prestasi. Perbanyak informasi
yang berkaitan dengan potensi kamu tersebut agar mengetahui bagaimana cara
untuk mengasah dan mengembangkannya. Sebagai contoh jika suka menulis maka
perbanyak membaca buku-buku yang bagus supaya dapat menambah
perbendaharaan kata dan mengetahui bagaimana kalimat yang enak dibaca.

F. Cara mengembangkan potensi diri


“Kenal dulu dirimu, maka kamu akan menemukan masa depan” begitulah kira kira ungkapan
yang sering banyak orang bijak sampaikan. Mau tidak mau memang begitulah yang terjadi,
kamu dapat dengan mudah mengerti tujuan ketika telah mengetahui potensi diri

a. Menentukan Tujuan

Pertama apa tujuan yang sedang diperjuangkan, karena dengan mengetahui tujuan
kamu dapat memecahnya kepada beberapa poin. Kebutuhan diri tentunya bergantung
kepada tujuan tadi, oleh karena itu pastika beberapa poin. Pilih paling tidak 5 sampai
10 skill yang paling dibutuhkan guna mencapai tujuan. Setelah itu kamu bisa memilih
dan memilah mana yang prioritas, rumit, atau membutuhkan waktu panjang guna
menguasai skill tersebut., maka tujuan kamu kini lebih terang untuk digapai.
-9-
b. Niat dan Memotivasi Diri

Niat dan yakin adalah pondasi pertama untuk memulai mengembangkan skill. Memiliki
tekad yang kuat dan komitmen bahwa “saya akan mengerjakan ini”. Tidak ada yang bisa
memotivasi selain dirimu sendiri, tanpa membandingkan hasilnya dengan orang lain
itu hebat. Terdapat banyak cara seseorang dalam memotivasi dirinya ketika ingin
mengembangkan skill. Ada yang karena ingin mendapatkan kehidupan layak, atau
sekedar ingin membahagiakan orang tua intinya temukan motivasimu. Terkadang ada
rintangan yang menghalangi seseorang ketika ingin mempelajari skill baru entah
karena malas atau distraksi dari luar, niat awal ketika memulai inilah yang akan
membangkitkan api semangat baru guna tetap pada jalan menuju tujuan akhir.

c. Mulai dengan Hal Kecil dan Mudah

Apabila dibayangkan tentu terasa sangat berat, akan tetapi jika dipecah hal tersebut
menjadi hal kecIl seperti mempelajari navbarnya, tools yang sering digunakan, mulai
membuat projek mudah, dan lain lain, maka skill yang ingin dipelajari terasa sangat
mungkin untuk bisa kuasai.

d. Konsisten

Mudah diucapkan tapi susah dilakukan, konsisten memang menjadi kunci utama ketika
mempelajari skill baru. Sering terjadi adalah pada saat baru mulai belajar semangat
berapi api namun 2 minggu mulai kehilangan sedikit semangat, dan hasil akhirnya
tetaplah nihil.

e. Temukan Gaya Belajarmu

Setiap orang memiliki gaya belajar berbeda, ada yang tipe visual, auditory, atau
kinestetik. Temukan gaya belajar yang sesuai lalu konsisten menggunakan gaya
tersebut. Apapun gaya belajarmu praktik tetaplah cara agar belajar menjadi efektif.

f. Punya Mentor

- 10 -
Ketika mempelajari skill baru akan ditemukan kesulitan dalam hal alur belajar, hambatan
yang menghalangi, atau perubahan kondisi yang mempengaruhi alur belajar. Jika mendapat
hal ini, mentor adalah orang yang bisa memberimu solusi.

g. Menghargai Pencapaian

Hargai pencapaian ketika melewati step tertentu ketika belajar skill baru. Menghargai
pencapaian diri akan meningkatkan motivasi kamu untuk menyelesaikannya. Tidak harus
mengeluarkan banyak uang untuk melakukan self reward, melakukan hobi, bercerita
dengan keluarga, atau menulisnya di jurnal pribadi adalah bentuk contoh sederhana untuk
self reward.

h. Temukan Lingkungan yang Mendukung

Poin terakhir adalah menemukan lingkungan yang positif agar bisa lebih semangat
mempelajari skill baru untuk mengmbangkan potensi. Lingkungan adalah hal penting
ketika belajar dimana seseorang dapat mendapatkan cerita pengalaman dari orang lain
serta menemukan orang dengan visi yang sama.

G. Sikap seorang muslim untuk mengembangkan potensi diri


a. Awali langkah kita dengan proses refleksi diri agar kita dapat merenungi makna dan
tujuan hidup kita sebagai manusia.
b. Kenali kekuatan dan kelemahan diri kita agar kita mudah menyusun strategi untuk
mencapai tujuan sesuai dengan karakter diri kita.
c. Bangun prinsip diri agar kita tidak mudah goyah dengan bermacam-macam faktor
internal dan ekternal yang mungkin menghambat langkah kita.
d. Fokus pada pengembangan diri yang sudah kita susun untuk masa depan. Maafkanlah
segala masa lalu yang mungkin pernah menjadi penghalang kemurnian hati.
e. Menyelesaikan semua masalah dengan kepala dingin dan rasional yang baik sehingga
kita bisa mengambil keputusan dengan tenang.
Langkah dasar tersebut merupakan ikhtiar awal yang dapat menjadi fondasi untuk
mendampingi visi dasar hidup kita. Setelah hati merasa mantap untuk melangkah,
kita dapat menyusun beberapa strategi praktis dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya:

- 11 -
 Manajemen waktu. Buatlah skala prioritas dari setiap kegiatan agar kita
mengerjakan sesuatu secara proporsional sesuai dengan amanahnya.
Mengerjakan sesuatu secara berlebihan dapat membuat jadwal hidup tidak
seimbang sehingga ada beberapa amanah yang akan terlupakan.
 Banyak belajar hal baru. Pengetahuan terdiri dari bermacam-macam bidang
sehingga kita jangan terpaku pada satu bidang saja. Kita perlu
mengembangkan kompetensi di beberapa bidang agar hard skill dan soft skill
terasah dengan baik.
 Temukan teman belajar yang positif. Lingkungan belajar perlu diatur untuk
mendukung tujuan kita. Jangan ragu untuk melangkah dari beberapa
hubungan yang sekiranya membawa dampak negatif dalam diri. Kita perlu
belajar mengatur kepedulian antara peduli pada diri sendiri dan peduli pada
orang lain. Take care of yourself is not a selfish act.
 Melakukan monitoring diri secara berkala. Proses pengembangan diri perlu
dijaga agar kita tidak berhenti di tengah jalan. Sempatkanlah waktu untuk
memonitor kemajuan langkah kita. Monitoring dapat dilakukan dalam
beberapa bentuk, misalnya membuat catatan harian, membuat to do list atau
berdiskusi dengan rekan sejawat dan keluarga. Islam sangat mendukung
pengembangan potensi. Seperti dijelaskan dalam surah Yusuf ayat 87:
ُ ‫ِإنَّه‬ ِ َّ
ۖ ‫َّللا‬ ‫ح‬
ِ ‫َر ْو‬ ْ
‫مِن‬ ‫تَيْأَسُوا‬ ‫َو ََل‬ ‫َوأَخِ ي ِه‬ ‫ف‬
َ ‫س‬
ُ ‫يُو‬ ْ
‫مِن‬ َّ ‫فَتَ َح‬
‫سسُوا‬ ‫ا ْذ َهبُوا‬ ‫َبن َِّي‬ ‫َيا‬
َ‫َّللا إِ ََّل ْالقَ ْو ُم ْالكَاف ُِرون‬ ْ ‫س‬
ِ َّ ِ‫مِن َر ْوح‬ ُ َ ‫ََل يَيْأ‬
Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir.
 Kesempatan mengembangkan diri merupakan salah satu rahmat Allah SWT
sehingga manusia harus selalu semangat meningkatkan potensi dalam
berbagai aspek kehidupan. Segala ujian dalam hidup adalah hal yang wajar
namun kita jangan bersedih dan harus tetap melangkah, seperti yang
disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 139:
َ‫َو ََل ت َ ِهنُوا َو ََل ت َحْزَ نُوا َوأ َ ْنت ُ ُم ْاْلَ ْعلَ ْونَ إِ ْن كُ ْنت ُ ْم ُمؤْ مِ نِين‬
Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu

- 12 -
orang-orang yang beriman. Percayalah, Allah SWT mengetahui apa yang
terbaik bagi kita. Tugas kita adalah terus berusaha dan tidak berhenti
berjuang. Apapun hasil dari usaha kita, itulah yang terbaik bagi kita.

H. Hambatan dalam pengembangan potensi diri


a. Hambatan yang berasal dari lingkungan, yaitu hambatan yang disebabkan, antara lain
oleh sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja, dan kebiasaan atau
budaya tertentu dalam lingkungan masyarakat.
b. Hambatan yang berasal dari individu sendiri merupakan faktor penghambat yang
muncul dari sikap negatif seseorang, misalnya rendahnya ambisi dan motivasi,
berprasangka buruk, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan enggan mengenal dirinya
sendiri.

I. Dampak positif dan negatif potensi diri


Dampak positif seperti :
a. memiliki idealisme
b. dinamis dan kreatif
c. keberanian mengambil resiko
d. optimis dan semangat
e. kemandirian dan disiplin
f. kompetitif
g. daya pikir yang kuat
h. memiliki bakat
Dampak negatif seperti :
a. bersikap sombong
b. arogan
c. emosional

- 13 -
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia adalah mahluk yang sempurna dibandingkan dengan


makhluk lain. Ia diberi berbagai potensi oleh tuhan untuk dikembangkan dan
digali agar manusia itu dapat menjadi insan kamil.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum
terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Potensi diri manusia juga dibagi menjadi beberapa macam. Seorang
muslim wajib memiliki sikap untuk mengembangkan potensi diri. Dengan
potensi diri, kita akan memperoleh dampak yang positif jika bisa
mengendalikannya, jika tidak maka hanya akan menimbulkan dampak yang
negatif.

B. Saran

Sebagai seorang muslim, kita harusnya selalu mengembangkan potensi


diri kita. Dan setelah kita berhasil mengembangkan potensi diri kita, kita
seharusnya tetap berendah hati dan menghindari munculnya sikap sombong
pada diri kita.

- 14 -
DAFTAR PUSTAKA

 Unkown (Universitas Lampung)


https://www.studocu.com/id/document/universitas-lampung/pend-agama-
islam/potensi-manusia/45943513
 https://motherland1945.wordpress.com/ciri-ciri-orang-yang-berpotensi/
 https://www.smadwiwarna.sch.id/cara-mengenali-potensi-diri/
 https://fpscs.uii.ac.id/blog/2021/03/26/pengembangan-potensi-diri-dari-
perspektif-islam/

- 15 -

Anda mungkin juga menyukai