Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEMAKSIMALKAN POTENSI DIRI UNTUK


MENJADI YANG TERBAIK

DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 3 :
1. SOLIA WATI
2. SHINTIA
3. TRI GUSTIA RINI
4. WIDYA RARA SANTI
5. YENI MARLINA
6. YULYA PUTRI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMAN 1 NGAMBUR
TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
atas karunia-Nya penulis bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul
"Memaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi yang Terbaik" dengan lancar.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penulis sangat berterima kasih kepada semua
pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun
saran. Kritik dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................5
D. Manfaat Makalah..........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Potensi Manusia..........................................................................6
B. Macam-Macam Potensi Manusia..................................................................6
C. Potensi Manusia Menurut Agama Islam.......................................................8
D. Ciri-Ciri Orang yang Berpotensi...................................................................9
E. Cara Mengenali Potensi Diri.......................................................................10
F. Cara Mengembangkan Potensi Diri............................................................12
G. Sikap Seorang Muslim untuk Mengembangkan Potensi Diri.....................13
H. Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri............................................13
I. Dampak Positif dan Negatif Potensi Diri....................................................14
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita
adalah diciptakan-Nya kita menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4).
Sebagai makhluk yang dimuliakan Allah, manusia diciptakan secara
sempurna. Potensi-potensi yang dimilkikinya dapat membawa kemuliaan
dan keutamaan serta dapat menjalankan amanah. Berbagai macam
kelebihan ini menyebabkan manusia memperoleh satu kehormatan.
Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib
mensyukuri nikmat itu dengan cara mengenali dan mengembangkan
potensi diri untuk kemaslahatan dan kebaikan. Maka dari itu, penulis
membuat makalah ini agar kita bisa lebih memaksimalkan potensi di diri
kita untuk menjadi yang terbaik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan potensi manusia?
2. Apa sajakah macam-macam potensi manusia?
3. Bagaimana potensi manusia menurut agama Islam?
4. Bagaimana ciri-ciri orang yang berpotensi?
5. Bagaimana cara untuk mengenali potensi diri?
6. Bagaimana cara untuk mengembangkan potensi diri?
7. Bagaimana sikap seorang muslim yang baik dalam mengembangkan
potensi diri?
8. Apa sajakah hambatan dalam pengembangan potensi diri?
9. Apa sajakah dampak positif dan negatif dari potensi diri?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian potensi manusia.
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam potensi manusia.
3. Untuk mengetahui dan memahami potensi manusia menurut agama
Islam.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang berpotensi.
5. Untuk memahami cara untuk mengenali potensi diri.
6. Untuk memahami cara untuk mengembangkan potensi diri.
7. Untuk mengetahui sikap seorang muslim yang baik dalam
mengembangkan potensi diri.
8. Untuk mengetahui hambatan dalam pengembangan potensi diri.
9. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari potensi diri.
D. Manfaat Makalah
1. Menambah pengetahuan tentang potensi diri manusia.
2. Menjadi motivasi agar memaksimalkan potensi diri yang ada.
3. Mengetahui cara untuk memaksimalkan potensi diri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Potensi Manusia


Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum
terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi
belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang
potensial. Dalam Al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia
yang digunakan, yaitu basyar, insan atau nas dan bani Adam .
Kata basyar diambil dari akar kata yang berarti “penampakan
sesuatu dengan baik dan indah”. Dari kata itu juga, muncul kata basyarah
yang artinya ‘kulit’. Jadi, manusia disebut basyar karena kulitnya tampak
jelas dan berbeda dengan kulit binatang. Manusia dipilih oleh Allah
sebagai khalifah di muka bumi. Alasan mengapa dipilih sebagai khalifah
karena manusia memiliki berbagai potensi.

B. Macam-Macam Potensi Manusia


Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu:
1. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling
membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki
untuk berjalan, telinga untuk mendengar, Dan mata untuk melihat
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak
manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk
merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi
ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk
bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran
diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk
mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal
dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.

C. Potensi Manusia Menurut Agama Islam


Berikut ini beberapa potensi manusia menurut agama Islam yang diberikan
oleh Allah Swt.
1. Potensi Akal
Manusia memiliki potensi akal yang dapat menyusun konsep-konsep,
mencipta, mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan
potensi ini, manusia dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai
pemimpin di muka bumi. Namun, faktor subjektivitas manusia dapat
mengarahkan manusia pada kesalahan dan kebenaran.
2. Potensi Ruh
Manusia memiliki ruh. Banyak pendapat para ahli tentang ruh. Ada
yang mengatakan bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara
sebagian yang lain memahami ruh pada manusia sebagai dukungan
dan peneguhan kekuatan batin. Soal ruh ini memang bukan urusan
manusia karena manusia memiliki sedikit ilmu pengetahuan. Biarlah
urusan ruh menjadi urusan Tuhan. Allah swt berfirman: Katakanlah,
“Ruh adalah urusan Tuhan-Ku, kamu tidak diberi ilmu kecuali
sedikit”. (QS. Al-Isra: 85)
3. Potensi Qalbu
Qalbu di sini tidak dimaknai sekadar ‘hati’ yang ada pada manusia.
Qalbu lebih mengarah pada aktivitas rasa yang bolak-balik. Sesekali
senang, sesekali susah. Kadang setuju kadang menolak.
Qalbu berhubungan dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari
rasa takut, cinta, kasih sayang, dan keimanan. Karena qalbu ibarat
sebuah wadah, ia berpotensi menjadi kotor atau tetap bersih.
4. Potensi Fitrah
Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah tidak dimaknai
melulu sebagai sesuatu yang suci. Fitrah di sini adalah bawaan sejak
lahir. Fitrah manusia sejak lahir adalah membawa agama yang lurus.
Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur dengan yang lain
dalam proses perkembangannya.
5. Potensi Nafs
Dalam bahasa Indonesia, nafs diserap menjadi nafsu yang berarti
'dorongan kuat untuk berbuat kurang baik'. Sementara nafs yang ada
pada manusia tidak hanya dorongan berbuat buruk, tetapi berpotensi
berbuat baik. Dengan kata lain, nafs ini berpotensi positif dan negatif.
D. Ciri-Ciri Orang yang Berpotensi
Menurut La Rose (1991:56) menyebutkan bahwa orang yang
berpotensi memiliki ciri-ciri-ciri sebagai berikut:
1) Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya,
2) Memiliki sikap yang luwes,
3) Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan,
4) Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan,
5) Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan,
6) Memiliki rasa tanggung jawab,
7) Menerima kririk saran dari luar,
8) Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.
Orang yang berprestasi merupakan dambaan setiap orang. Namun,
terkadang setelah prestasi diraih justru berdampak kurang baik misalnya
saja menjadi sombong, kurang menghargai orang lain, atau bahkan merasa
dirinya paling hebat. Untuk itu dalam upaya mengembangkan potensi diri
untuk meraih prestasi, kita harus selalu mengembangkan sikap sebagai
berikut:
 Berdoa kepada Tuhan
 Mengenal potensi diri
 Belajar secara teratur
 Tidak putus asa
 Menetapkan cita-cita

E. Cara Mengenali Potensi Diri


Berikut beberapa cara untuk mengenali potensi diri antara lain :
1. Kenali Diri Sendiri
Buat daftar pertanyaan dan jawab dengan jujur. Misalnya : Apa yang
membuat kita bahagia? Apa yang kita inginkan dalam hidup ini? Apa
kelebihan dan kekuatan kita? Apa kelemahan dan kekurangan kita?

2. Tentukan Tujuan Hidup


Tentukan tujuan hidup kita untuk jangka pendek maupun jangka
panjang sesuai kemampuan dan kompetensi.
3. Kenali Motivasi Hidup
Setiap manusia mempunyai motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan
hidupnya. Apa yang bisa mencambuk kita untuk membangun kekuatan
dan dukungan moril sehingga menghasilkan karya terbaik.
4. Hilangkan Negatif Thingking
Jangan menyalahkan orang lain dalam menghadapi hambatan. Evaluasi
langkah kita, kemudian melangkah lagi.
5. Jangan Mengadili Diri Sendiri
Jika menghadapi hambatan dan kegagalan untuk mencapai tujuan
jangan menyesal dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Jadikan
kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran yang berharga
untuk maju.
6. Bertanya Kepada Orang Yang Terdekat
Misalnya orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman.
Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki karena itu
diperlukan orang lain untuk menyadarkan kita.
7. Banyak Membaca, Melihat, Dan Merasakan
Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang
bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah
sebuah potensi.

F. Cara Mengembangkan Potensi Diri


Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan
terdiri dari beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Harus diawali dengan niat
2. Harus berpikir positif dalam setiap hal
3. Harus memiliki komitmen
4. Jangan menganggap remeh orang lain
5. Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
orang lain
6. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
7. Yakinlah bahwa kita pasti bisa
Dari beberapa poin cara mengembangkan diri di atas, yang paling
utama sekali harus dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali
pengembangan potensi diri tersebut dengan niat yang tulus. Dengan
adanya niatan tulus, maka akan tercipta pikiran positif yang akan membuat
anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan dari potensi
anda.
Sesuatu hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika
dilakukan tanpa adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama
yang harus kita ingat adalah konsisten. Bila mengerjakan sesuatu hanya
dalam beberapa hari atau bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri
yang kita kerjakan belum terlihat, maka kita harus mencoba untuk tetap
konsisten, yakin, dan percaya bahwa apa yang kita cita-citakan akan
segera terwujud.
G. Sikap Seorang Muslim untuk Mengembangkan Potensi Diri
Menjadi seorang muslim yang baik harus memiliki sikap sebagai berikut :
1. Membiasakan diri untuk memaafkan kesalahan sesama
2. Mengembangkan ukuwah atau tolerasi dan tidak menyalahkan orang
lain.
3. Menumbuhkan kedisplinan kepada semua aspek kehidupan.

H. Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri


Untuk mencapai suatu prestasi tidak semudah apa yang kita
bayangkan. Setiap usaha yang kita lakukan selalu ada hambatan. Kita
harus bisa meminimalkan hambatan yang sering menjadikan kegagalan
agar potensi diri dapat berkembang sesuai yang diharapkan. Hambatan-
hambatan yang sering muncul dalam pengembangan potensi diri adalah
sebagai berikut:
a. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.
Hambatan yang lahir dari diri sendiri seseorang meliputi tidak ada
tujuan jelas, adanya prasangka buruk, tidak mau mengenal diri
sendiri, tidak memiliki sikap sabar, ada perasaan takut gagal,
kurang motivasi diri, bersikap tertutup dan sebagainya.

b. Hambatan dari luar diri sendiri


Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi lingkugan
keluarga, lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya
masyarakat, sistem pendidikan, kualitas makanan yang dikonsumsi
(gizi), dan sebagainya.

I. Dampak Positif dan Negatif Potensi Diri


Positifnya, kita lebih percaya diri dengan kemampuan yang kita punya dan
bisa menjadi pribadi yang lebih kreatif.
Sedangkan negatifnya yaitu bisa memunculkan sifat sombong dan suka
mengejek orang lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Potensi diri
manusia juga dibagi menjadi beberapa macam. Seorang muslim wajib
memiliki sikap untuk mengembangkan potensi diri. Dengan potensi diri,
kita akan memperoleh dampak yang positif jika bisa mengendalikannya,
jika tidak maka hanya akan menimbulkan dampak yang negatif.

B. Saran
Sebagai seorang muslim, kita harusnya selalu mengembangkan potensi
diri kita. Dan setelah kita berhasil mengembangkan potensi diri kita, kita
seharusnya tetap berendah hati dan menghindari munculnya sikap
sombong pada diri kita.
DAFTAR PUSTAKA

Handani, Kadek Ayu (2015, 25 Maret). MENGOPTIMALKAN POTENSI DIRI


UNTUK MENGEMBANGKAN PRESTASI DALAM DIRI SENDIRI. Dikutip 2
Agustus 2019 dari Ayu Handayani:
http://ayuhandayani26.blogspot.com/2015/03/mengoptimalkan-potensi-diri-
untuk.html
Unknown (2014, 11 Mei). Potensi Manusia Menurut Agama Islam. Dikutip 2
Agustus 2019 dari kecantikan Dan Kesehatan Wanita:
http://beritakesehatanwanita.blogspot.com/2014/05/potensi-manusia-menurut-
agama-islam.html
Unknown (2017, 4 April). POTENSI MANUSIA DAN AYAT ALQUR'AN YANG
BERKAITAN DENGAN POTENSI MANUSIA. Dikutip 2 Agustus 2019 dari Nadi
annahdziyah: https://alkhaqir22.blogspot.com/2017/04/potensi-manusia-dan-ayat-
alquran-yang.html
Unknown (2016 April). Cara Mengembangkan Potensi Diri Islam. Dikutip 2
Agustus 2019 dari Pentas Islami: http://teknofestix.blogspot.com/2016/04/cara-
mengembangkan-potensi-diri-islam.html
Zahro, Ustadz Prof. Dr. H. Ahmad (2016, 28 Juli). Mengembangkan Potensi Diri
Dalam Prespektif Islam. Dikutip 2 Agustus 2019 dari News FEB:
http://feb.unair.ac.id/index.php/news-feb-unair/berita-kampus/95-
mengembangkan-potensi-diri-dalam-prespektif-islam.html

Anda mungkin juga menyukai