Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Pelajaran PKN

Disusun Oleh:

LILIM MARLIAH

KELAS 12 IPS1

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (YPLP-PGRI)
PROVINSI JAWA BARAT
SMA PGRI KURNIA
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Mu mungkin
penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai “Hakikat
NKRI” yang penulis sajikan berdasarkan pengetahuan dari berbagai sumber. Tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru Mata Pelajaran
PKN. Makalah ini disusun penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu datang dari diri
penulis pribadi maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan luas kepada pembaca. Wlaupun
makalah ini masih memiliki kekurangan. Penulis memohon saran dan kritiknya. Terima
kasih.

Kersamanah, Februari 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A. Asal mula Terbentuknya NKRI........................................................................ 2
B. Pengertian Suatu Negara.................................................................................. 3
C. Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara............................................................... 4
D. Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara.............................................................. 7
E. Bentuk-Bentuk Negara..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu
domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang
menimbulkan kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan
dari pihak manapun karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang
antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain,
timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa
dilakukan sendiri-sendiri, namun dapat dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan
saling membantu dalam menumpas kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada
akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian
menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal
bakal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Negara Indonesia merupakan hasil
perjuangan panjang bangsa Indonesia. Kemerdekaaan yang diraih merupakan anugerah
Tuhan yang Maha Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para pahlwan bangsa.
Sebelum Indonesia merdeka di Indonesia terdapat banyak kerajaan yang disatukan oleh
Belanda dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana asalmula terbentuknya NKRI?
2. Apa pengertian dari suatu negara?
3. Bagaimana sifat dan unsur-unsur suatu negara?
4. Apakah fungsi dan tujuan dari suatu negara?
5. Apa saja bentuk-bentuk negara?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan asalmula terbentuknya NKRI
2. Mendeskrisikan pengertian dari suatu negara
3. Menjelaskan sifat dan unsur-unsur dari suatu negara
4. Menjelaskan fungsi dan tujuan dari suatu negara
5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk negara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal mula Terbentuknya NKRI


Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu
domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang
menimbulkan kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan
dari pihak manapun karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang
antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain,
timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa
dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan
saling membantu dalam menumpas kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada
akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian
menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal
bakal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:
1. Adanya persamaan nasib.
2. Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.
3. Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.
4. Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
5. Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa
Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk
menentukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri
bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem
desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:

2
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang

B. Pengertian Suatu Negara


Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti
kota. Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa
Perancis “l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia,
Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas
tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara
dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat
untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah
kesatuan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya
dapat hidup wajar dan berkembang terus.
Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis oleh
M Solly Lubis dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip
pendapat:
1. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu
dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.

3
2. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya
bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
3. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika
perlu dengan tindakan paksaan.
4. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam
wilayah tertentu.
Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah sekumpulan orang yang
menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang
umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
Sedangkan, negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan
sebagai satu kesatuan tunggal, dimana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan
satuan-satuan sub nasionalnya hanya menjalankan kekuasaan- kekuasaan yang dipilih
oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.Dalam kata lain, negara kestuan hanya
terdiri dari satu negara, satu pemerintah, satu kepala negara, satu undang- undang dasar
negara dan satu lembaga legislatif untuk seluruh wilayah negara.

C. Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara


Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak
dimiliki oleh organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara
memiliki sifat-sifat antara lain: memaksa, monopoli, dan mencakup semua :
1. Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh
warga negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-alat negara
dapat memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
2. Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti
contoh negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang dilarang oleh
undang-undang.
3. Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-
undangan berlaku pada semua orang tanpa memandang kecuali.
Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-
negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a)
Penduduk yang tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan mengadakan
hubungan dengan negara lain Unsur negara apabila dilihat dari konsep politik maka
harus memiliki dua unsur yaitu: unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutuf harus

4
memiliki rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat dan unsur deklaratif
(pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto (kenyataan) dan pengakuan de
jure (hukum)
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat
dalam suatu negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing.
Penduduk terdiri atas warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua
yaitu warga negara asing atau warga negara keturunan atau warga negara yang
ditetapkan dengan undang-undang.
Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu
negara. Penduduk terdiri atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan warga
negara (minoritas). Warga negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan
negara dan penduduk terikat karena tempat tinggal. Untuk mendapatkan atau
menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua asas yang melandasinya, yaitu :
a. Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah penentuan
kewarganegaraan sesuai tempat kelahiran tanpa melihat keturunan atau
kewarganegaraan orang tuanya. Negara yang menganut asas ini adalah
Amerika Serikat.
b. Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Asas ius sanguinis
menetapkan bahwa kewarganegaraan seseorang diperoleh karena
kewarganegaraan orang tuanya. Negara yang menerapkan asas ini adalah
Republik Rakyat Cina (RRC).
2. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah
seluruh tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang
memiliki batas-batas tertentu.
Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra
teritorial. Batas ketiga wilayah tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi,
buatan, perjanjian dan lain-lain.
a. Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau,
gunung, sungai, selat, laut.
b. Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan
adalah tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.

5
c. Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai
contoh batas astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat
LS dan 95 derajat - 141 derajat BT.
d. Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan konvensi, traktat,
misalnya konvensi hukum laut internasional.
Wilayah Daratan; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan
menyelenggarakan pemerintahan harus memiliki batas-batas yang tegas. Batas-
batas tersebut kemudian dikukuhkan melalui perjanjian antardua negara atau
banyak negara. Pelanggaran terhadap batas daratan akan dikenakan sanksi dari
negara bersangkutan.
Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah wilayah yang
berada dalam wilayah suatu negara disebut dengan lautan teritorial. Wilayah laut
diluar teritorial disebut dengan laut bebas terbuka. Pada tanggal 10 Desember 1982
diadakan traktat atau perjanjian multilateral di Jamaica mengenai laut teritorial.
Dalam perjanjian ini dirumuskan:
a. Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai ketika surut.
b. Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24 mil.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara, pantai (perairan),
diukur jaraknya 200 mil dari pantai. Diperairan itu negara yang bersangkutan
berhak mengambil manfaat ekonomi, sedangkan negara lain hanya boleh
mengarungi atau memakai daerah tersebut. Jadi negara lain tidak boleh
mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali kekayaan laut.
d. Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara
bersangkutan dapat mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi
untung dengan masyarakat internasional.
Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak lurus keatas
sampai dengan tidak terbatas. Namun ada juga negara yang menerapkan batas
negara dengan perjanjian karena kompetisi kemajuan teknik penerbangan.
Misalnya antara Iran dan Amerika.
Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu daerah-daerah
yang menurut hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara
meskipun wilayah negara tersebut letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera
kebangsaan suatu negara dan kedutaan besar suatu negara adalah contoh dari
wilayah ekstra teritorial.

6
3. Pemerintah yang Berdaulat
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai
dengan yang ditentukan dalam undang-undang dasar negara tersebut. Secara teori
bentuk pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan bentuk
kerajaan. Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat
atau dipilih.
a. Republik adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh rakyat.
b. Kerajaan (monarkhi) adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah diangkat
secara turun temurun atau kelahiran. Saat ini bentuk monarkhi yang berlaku
adalah monarkhi konstitusional yaitu kekuasaan pemerintah seperti raja, sultan,
atau sebutan lain, tidak berkuasa secara mutlak (absolut) tanpa batas.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan
memberi kemudahan dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan
terpenuhinya kebutuhan. Pengakuan dari negara lain ada dua macam yaitu
pengakuan de facto dan de jure.
a. Pengakuan de facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di
sebuah wilayah telah berdiri sebuah negara.
b. Pengakuan de jure, yaitu pernyatan secara resmi menurut hukum tentang
berdirinya sebuah negara.
Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara,
diperoleh oleh Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian
diikuti oleh negara lain secara bilateral. Puncak pengakuan kemerdekaan dari
negara lain adalah saat Indonesia diterima sebagai anggota Persatuan Bangsa-
Bangsa pada tahun 1950 sebagai anggota ke-60.

D. Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara


Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk
mencapai tujuan negara. Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa
fungsi yang harus dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam
adalah: a) Keamanan ekstern b) Ketertiban intern c) Keadilan d) Kesejahteraan umum,
e) Kebebasan. Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (1996), negara melaksanakan
fungsi minimum yaitu :

7
1. Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus
melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Untuk mencapai
kemakmuran rakyat bagi sebuah negara berkembang sangat diperlukan campur
tangan negara dan peran aktif negara.
3. Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi
dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan
peradilan.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar
Negara Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:
“untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial, dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratuan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan warga negaranya. Dari Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

E. Bentuk-Bentuk Negara
Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi
kekuasaan antara berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara
bebas menentukan bentuk negaranya masing-masing. Bentuk negara secara umum
dibagi atas negara kesatuan dan negara serikat (federasi).

8
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di
seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh
daerah. Berikut adalah ciri-ciri negara kesatuan:
a. Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, dan keamanan.
b. Adanya supremasi parlemen pusat.
c. Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
d. Hanya terdapat satu konstitusi (undang-undang dasar), satu kepala negara, satu
parlemen, dan dewan menteri.
e. Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
f. Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.
g. Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang
ditandatangani oleh pemerintah pusat.
2. Negara Serikat
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa
negara, yang disebut negara bagian. Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:
a. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di
negara bagian.
b. Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui
negara bagian. Namun ada beberapa kewenangan yang diserahkan kepada
pemerintah federal seperti kewarganegaraan, menyatakan perang, pos,
perdagangan dengan negara lain, masalah antar negara bagian, hubungan
internasional, telekomunikasi, pencetakan uang, perwakilan diplomatik,
statistik, dan semua yang berhubungan dengan hukum internasional.
c. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk
urusan ke luar dan sebagian ke dalam.
d. Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet,
dan bahkan konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan pusat.

9
BAB III
PENUTUP

Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan


diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik
kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar. Negara kesatuan ialah negara yang
merdeka dan berdaulat di mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah
yang mengatur seluruh daerah. Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan
gabungan dari beberapa negara, yang disebut negara bagian.
Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat
perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya. Dari Pembukaan Alinea
keempat tersebut, tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari: melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial

10
DAFTAR PUSTAKA

http://myreferensimakalah.blogspot.com/2017/11/makalah-nkri.html
https://annisawally0208.blogspot.com/2018/10/contoh-makalah-ppkn-tentang-hakikat.html
https://www.academia.edu/16585553/makalah_Hakikat_Bangsa_dan_Negara
https://www.scribd.com/document/364841833/Makalah-Hakikat-Nkri-Okk

11

Anda mungkin juga menyukai