Disusun oleh :
1.RAHMAT AFFAN
2.RAHMAT JULIYANTO
3.JENI RESKI
4.JUNITA MARIA
XII IPA 2
Segala puji bagi Allah SWT selalu kita panjatkan, atas izinnya kami dapat menyelesaikan
makalah PKN mengenai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari masa ke masa.
Penyusunan makalah ini bermaksud untuk memenuhi salah satu tugas PKN. Makalah ini
ditulis berdasarkan informasi dari media massa, buku, dan hal lain yang berhubungan dengan
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari masa ke masa.. Kami juga menyadari bahwa
penulisan ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan dari pihak lain. Untuk itu sudah
seharusnya kami mengucapkan rasa terimakasih yang sangat besar kepada semua pihak yang
telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan
yang setimpal atas segala jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada kami. Kami juga
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, dengan kritik dan saran yang
membangun, demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku,
agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya
(cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya
perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan
energi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas
bisa menimbulkan bencana dahsyat.
Perbedaan yang terdapat di Indonesia ini merupakan sebuah warisan yang diberikan kepada
kita semua sebagai warga negara Indonesia. Perbedaan yang meliputi banyak hal ini bukan
menjadi masalah bagi kita untuk tetap menghargai, bertoleransi, dan menjaga kesatuan serta
persatuan bangsa kita. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah menjadi kewajiban
kita sebagai warga negara untuk menjaga, melindungi, dan mempertahankannya.
Kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa mengalami perubahan-
perubahan yang signifikan. Di Indonesia terjadi beberapa masa yang berbeda, yaitu masa
Revolusi, Republik Indonesia Serikat, Liberal, Terpimpin, Orde Baru, dan masa Reformasi.
Tentunya perubahan masa yang sering terjadi dapat berakibat kepada kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian persatuan dan kesatuan bangsa?
2. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi?
3. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik Indonesia
Serikat?
4. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Liberal?
5. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Terpimpin?
6. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru?
7. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari persatuan dan kesatuan bangsa
2. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi
3. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik
Indonesia Serikat
4. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi
Liberal
5. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi
Terpimpin
6. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru
7. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnya
yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan adat
istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,
masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap
memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu suku bangsa
yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan. Misalnya
suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri
jauh lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuan
dan kesatuan sangat erat hubungannya.
Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yang
diputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak boleh
kurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.
Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke yang terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan
dalam deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
d. Kabinet Pertama
Sesuai dengan ketentuan UUD NRI 1945 ditetapkan pada tanggal 2 September 1945 susunan
kabinet pertama sebagai berikut :
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso
12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso
13. Menteri Negara : Wachid Hasjim
14. Menteri Negara : Dr.M. Amir
15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono
16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata
e. Maklumat Pemerintah
- Maklumat 5 Oktober 1945
Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
yang dibentuk dari hasil peningkatan fungsi BKR dengan tujuan mengatasi situasi
Indonesia yang mulai tidak aman karena kedatangan kembali tentara sekutu ke
Indonesia.
- Maklumat 3 November 1945
Mengenai pembentukan partai politik. Memberi kesempatan kepada rakyat seluas-
luasnya untuk mendirikan partai-partai politik.
- Maklumat 14 November 1945
- Tanggung jawab pemerintahan ada ditangan para menteri. Presiden tidak lagi
berfungsi sebagai kepala pemerintah, melainkan hanya sebagai kepala negara, jabatan
kepala negara dijabat oleh perdana menteri.
g. Pemberontakan
- Pemberontakan PKI Madiun 1945
Dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifuddin. PKI melakukan kekerasan fisik terhadap
pejabat, tokoh, dan warga anti PKI. Akhirnya pemberontakan ini dapat ditumpas oleh
satuan TNI operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel
Sungkono. Muso dan Amir Syarifuddin kemudian berhasil ditembak mati.
- Pemberontakan DI/TII Jabar & Jateng
Berawal dari gagasan Kartosuwiryo untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII)
pada 4 Agustus 1949 di Jabar. TNI melakukan operasi militer diberbagai daerah yang
dinilai menjadi pusat gerakan ini.
Jabar : Operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayuda. Berhasil ditumpas ketika
Kartosuwiryo ditangkap tanggal 4 Juni 1962 di Majalaya, Jabar.
Jateng : pada 23 Agustus 1962 Amir Fatah memproklamasikan berdirinya gerakan
Darul Islam dan bermaksud mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini berhasil
dilumpuhkan pada tahun 1952.
c. Pemberontakan
Pada masa ini, terjadi sejumlah pemberontakan yang meng ancam persatuan dan kesatuan
bangsa.
F. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Baru (12 Maret
1967 – 21 Mei 1998)
Pada Masa Orde Baru, sistem pemerintahan tetap berdasakan UUD NRI Tahun 1945
yaitu sistem presidensial. Selama Orde Baru, telah terbentuk tujuh kabinet, semuanya bersifat
presidensial. Adapun kabinet pada masa Orde Baru dapat dilihat pada tabel berikut.
Akhir masa Pimpinan
No. Nama Kabinet Awal masa kerja Jabatan
kerja Kabinet
1. Pembangunan I 6 Juni 1968 28 Maret 1973 Soekarno Presiden
2. Pembangunan II 28 Maret 1973 29 Maret 1978 Soekarno Presiden
3. Pembangunan III 29 Maret 1978 19 Maret 1983 Soekarno Presiden
4. Pembangunan IV 19 Maret 1983 23 Maret 1988 Soekarno Presiden
5. Pembangunan V 23 Maret 1988 17 Maret 1993 Soekarno Presiden
6. Pembangunan VI 17 Maret 1993 14 Maret 1998 Soekarno Presiden
Pembangunan
7. 14 Maret 1998 21 Mei 1998 Soekarno Presiden
VII
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk saran bias berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
Daftar Pustaka
https://yayasanmasyarakatbaik.wordpress.com/2018/01/25/pengertian-persatuan-dan-
kesatuan-bangsa/ diakses pada 21 Februari 2019 Pukul 19.40 WIB.
Kardiman, Yuyus.2018.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA kelas
XII.Jakarta:Erlangga.