Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PPKN

“Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Disusun Oleh
Kelompok 9 :

1. Indy Pratiwi (15)


2. Nazlah Kamaliah (24)
3. Sabrina Arsy Wijaya (28)

UPT SMK NEGERI 1 PASURUAN


JL. Veteran 11, Kel. Bugul Lor Kec. Panggungrejo
Kota Pasuruan
MAKALAH PPKN
“Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Disusun Oleh
Kelompok 9 :

1. Indy Pratiwi (15)


2. Nazlah Kamaliah (24)
3. Sabrina Arsy Wijaya (28)

UPT SMK NEGERI 1 PASURUAN


JL. Veteran 11, Kel. Bugul Lor Kec. Panggungrejo
Kota Pasuruan

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena telah melimpahkan
berkah dan hidayahnya kepada kita sehingga makalah yang berjudul “ Hakikat Negara
Kesatuan Republik Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran PPKn. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi dari internet yang telah membantu kami dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah kami.

Akhir kata sebagai penyusun laporan ini, kami berterima kasih kepada Bapak Yahya
Zakariah selaku guru mata pelajaran PPKn. Semoga laporan ini membawa manfaat dan
memberikan nilai tambah kepada para pembaca dan pendengarnya.

Pasuruan, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Asal Mula Terbentuknya NKRI.....................................................................................2


B. Pengertian Suatu Negara................................................................................................3
C. Sifat dan Unsur - Unsur Suatu Negara...........................................................................4
D. Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara............................................................................8
E. Bentuk- Bentuk Negara..................................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Kritik dan Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan
yang tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang
menggunakan politik adu domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah
satu sama lain sehingga menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu
dengan yang lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut yang di jajah berjuang
sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena telah dipecah belah. Selain
perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus
tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi
usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan
dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas
kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan
yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut
kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa


Indonesia. Negara Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang bangsa
Indonesia. Kemerdekaaan yang diraih merupakan anugerah Tuhan yang Maha
Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para pahlwan bangsa. Sebelum Indonesia
merdeka di Indonesia terdapat banyak kerajaan yang disatukan oleh Belanda
dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana asalmula terbentuknya NKRI?


b. Apa pengertian dari suatu negara?
c. Bagaimana sifat dan unsur-unsur suatu negara?
d. Apakah fungsi dan tujuan dari suatu negara?
e. Apa saja bentuk-bentuk negara?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASAL MULA TERBENTUKNYA NKRI


Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan
yang tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang
menggunakan politik adu domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah
satu sama lain sehingga menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu
dengan yang lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut yang di jajah berjuang
sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena telah dipecah belah. Selain
perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus
tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi
usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan
dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas
kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan
yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut
kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:


a. Adanya persamaan nasib.
b. Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.
c. Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.
d. Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
e. Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa
Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak
untuk menentukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh
para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik
dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 1945
2
menyebutkan bahwa:

1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan
undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki
DPRD yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.

B. PENGERTIAN SUATU NEGARA

Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang
berarti kota. Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda
“staat”, bahasa Perancis “l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum
bahasa Indonesia, Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu
wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan
pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan
dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama,
sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang mengatur,
memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan
berkembang terus.

3
Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis
oleh M Solly Lubis dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau
mengutip pendapat:
a. Seonarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu
dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya
bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti
jika perlu dengan tindakan paksaan.
d. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum
dalam wilayah tertentu.
Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah sekumpulan orang
yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang
sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun
kedaulatan keluar.

C. SIFAT DAN UNSUR – UNSUR SUATU NEGARA


Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak
dimiliki oleh organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara
memiliki sifat-sifat antara lain: memaksa, monopoli, dan mencakup semua :
1. Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh
seluruh warga negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar
alat-alat negara dapat memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang
tegas.
2. Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara.
Seperti contoh negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang
dilarang oleh undang-undang.
3. Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-
undangan berlaku pada semua orang tanpa memandang kecuali.

4
Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-
negara Pan- Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a)
Penduduk yang tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan
mengadakan hubungan dengan negara lain Unsur negara apabila dilihat dari
konsep politik maka harus memiliki dua unsur yaitu:
1. Unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutuf harus memiliki rakyat, wilayah
dan pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif (pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto
(kenyataan) dan pengakuan de jure (hukum).

a) Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat
dalam suatu negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang
asing. Penduduk terdiri atas warga negara dan bukan warga negara. Warga
negara ada dua yaitu warga negara asing atau warga negara keturunan atau
warga negara yang ditetapkan dengan undang-undang. Penduduk adalah
orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara. Penduduk terdiri
atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan warga negara
(minoritas). Warga negara adalah seseorang yang terikat dengan peraturan
negara dan penduduk terikat karena tempat tinggal. Untuk mendapatkan
atau menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua asas yang
melandasinya, yaitu:
1) Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah penentuan
kewarganegaraan sesuai tempat kelahiran tanpa melihat keturunan atau
kewarganegaraan orang tuanya. Negara yang menganut asas ini
adalah Amerika Serikat.
2) Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Asas ius
sanguinis menetapkan bahwa kewarganegaraan seseorang diperoleh
karena kewarganegaraan orang tuanya. Negara yang menetapkan
asas ini adalah Republik Rakyat Cina (RRC).

5
b) Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah
adalah seluruh tempat baik serupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada
diatasnya yang memiliki batas-batas tertentu. Wilayah negara terdiri atas
daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra territorial. Batas ketiga
wilayah tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi, buatan, perjanjian
dan lain-lain.
• Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah
danau, gunung, sungai, selat, laut.
• Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas
buatan adalah tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah
tembok Berlin.
• Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur.
Sebagai contoh batas astronomi negara kita Indonesia yaitu 6 derajat
LU – 11 derajat LS dan 95 derajat – 141 derajat BT.
• Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasdrkan konvensi,
traktat, misalnya konvensi hukum laut internasional.
1) Wilayah Daratan; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim
dan menyelenggarakan pemerintahan harus memiliki batas-batas
yang tegas. Batas-batas tersebut kemudian dikukuhkan melalui
perjanjian antardua negara atau banyak negara. Pelanggaran
dikenakan sanksi dari negara bersangkutan.
2) Wilayah Perairan; wilayah perairan atau wilayah laut adalah
wilayah laut diluar teritoral disebut dengan laut bebas terbuka. Pada
tanggal 10 Desember 1982 diadakan traktat atau perjanjian
multilateral di Jamaica mengenai kaut teritorial. Dalam
perjanjian ini dirumuskan:
1. Laut territorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari
pantai ketika surut.
2. Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya
24 mil.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara,
oantai (perairan), diukur jaraknya 200 mil dari pantai.

6
Diperairan itu negara yang bersangkutan berhak
mengambil

7
manfaat ekonomi, sedangkan negara lain hanya boleh
mengarungi atau memakai daerah tersebut. Jadi negara lain
tidak boleh mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali
kekayaan laut.
4. Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200
mil. Negara bersagnkutan dapat mengabil manfaat
ekonomi, tetapi berkewajiban bagi untung dengan
masyarakat internasional.
3) Wilayah Udara; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak
lurus kelas sampai dengan tidak terbatas. Namun ada juga negara
yang menerapkan batas negara dengan perjanjian karena kompetisi
kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara Iran dan
Amerika.
4) Wilayah Ekstra Teritorial; wilayah ekstara territorial, yaitu daerah-
daerah yang menurut hukum internasional diakui sebagai
wilayah kekuasaan suatu negara meskipun wilayah negara tersebut
letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera kebangsaan suatu
negara dan kedutaan besar suatu negara adalah contoh dari
wilayah ekstra territorial.

c) Pemerintah yang Berdaulat


Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai
dengan yang ditentukan dalam undang-undang dasar negara tersebut. Secara
teori bentuk pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk kerajaan.
Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintaahn diangkat atau
dipilih.
1. Republik adalah bentuk pemerintahaan di mana pemerintah dipilih oleh
rakyat.
2. Kerajaan (monarki) adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah
diangkat secara turun temurun atau kelahiran. Saat ini bentuk
monarki yang berlaku adalah monarki konstitusional yaitu kekuasaan
pemeintah seperti raja, sultan, atau sebutan lain, tidak berkuasa
secara mutlak (absolut) tanpa batas.

8
d) Pengakuan dari negara lain
Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan
memberi kemudahan dalam pergualan internasional, terbinanya
persahabatan dan terpenuhinya kebutuhan. Pengakuan dari negara lain ada
dua macam yaitu pengakuan de facto dan de jure.
• Pengakuan de facto adalah, pengakuan secara kenyataan bahwa
secara fisik di sebuah wilayah telah berdiri sebuah negara.
• Pengakuan de jure, yaitu pernyataan secara resmi menurut hukum
tentang berdirinya sebuah negara. Pengakuan dari negara lain
sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara, diperoleh oleh
Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian
diikuti oleh negara lains ecara bilateral. Puncak pengakuan
kemerdekaan dari negara lain adalah saat Indonesia diterima sebagai
anggota Persatuan Bangsa- Bangas pada tahun 1950 sebagai anggota
ke-60.

D. FUNGSI DAN TUJUAN DARI SUATU NEGARA


Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidup bernagar untuk mencapai
tujuan negara. Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa fungsi yang
harus dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam adalah: a)
Keamanan ekstern b) Ketertiban intern c) Keadilan d) Kesejahtareaan umum e)
Kebebasan. Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (1996), negara melaksanakan fungsi
minimum yaitu :
1. Melaksanakan ketertiban (law dan order). Untuk mencapai tujuan Bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus
melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat bagi sebuah negara
berkembang sangat diperlukan campur tangan negara dan peran aktif negara.
3. Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi
dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan
peradilan.

9
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara
Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945vyang berbunyi: “untuk
membentuk suatu pemerintahan Negera Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksankan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan berdasarkan
kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan warga negaranya. Dari Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

E. BENTUK – BENTUK NEGARA


Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi
kekuasaan antara berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara
bebas menentukan bentuk negaranya masing-masing. Bentuk negara secara umum dibagi
atas negara kesatuan dan negara serikat (federasi).
a) Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh
negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah.
Berikut adalah ciri – ciri negara keatuan:
1. Hanya memiliki memiliki satu kebijakan m kebijakan mengenai masalah
engenai masalah ekonomi, ekonomi, sosial, sosial, politik, politik, budaya,
budaya, pertahanan, dan keamanan
2. Adanya supremasi supremasi parlemen parlemen pusat
3. Dalam abinet , abinet , hanya terdapat terdapat satu

1
kurikulum
4. Hanya terdapat s terdapat satu konstitusi konstitusi (undang-undang dasar)
(undang-undang dasar), satu kepala negara, kepala negara, satu parlemen,
parlemen, dan dewan Menteri
5. Hanya pemerintah pemerintah pusat yang boleh menarik menarik pajak
6. Tidak ada badan-badan badan-badan lain diluar pemerintahan
pemerintahan yang berdaulat. Berdaulat
7. Kedaulatan negara Kedaulatan negara meliputi meliputi kedaulatan ke
kedaulatan ke dalam dan kedaulatan dan kedaulatan ke luar ke luar yang
dit yang ditandatangani andatangani oleh pemerintah pusat
b) Negara Serikat
Negara serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa
negara, yang disebut negara bagian. Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:
1. Tiap negara Tiap negara bagian berst bagian berstatus tidak berdaulat
tidak berdaulat, namun , namun kekuasaan asli kekuasaan asli tetap ada
tetap ada di negara di negara bagian
2. Hubungan antar Hubungan antara pemer a pemerintah f intah federal
(pusat) (pusat) dengan rakyat dengan rakyat diatur melalui melalui negara
bagi negara bagian. abinet beberapa kewenangan yang
d abinet beberapa kewenangan yang diserahkan kepa iserahkan
kepada pemerintah federal seperti da pemerintah federal seperti
kewarganegaraan, menyatakan perang, pos, perdagangan dengan negara
lain, masalah antar negara bagian, hubungan internasional,
telekomunikasi, pencetakan uang, perwakilan abinet , abinet , dan semua
yang berhubungan dengan hukum internasional.
3. Pemerintah Pemerintah pusat memperoleh memperoleh kedaulatan dari
kedaulatan dari negara-negara bagian negara-negara bagian untuk uru
untuk urusan ke luar dan abinet ke dalam.
4. Setiap negara bagian berwenang berwenang membuat membuat undang-
undang, par undang-undang, parlemen, abinet, abinet, dan bahkan
konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan pusat.

1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan hakikat negara,
sebagai berikut :
1. Pengertian Pengertian negara : Negara adalah sekumpulan sekumpulan orang yang
menempati menempati wilayah wilayah tertentu tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan
kedalam maupun kedaulatan keluar.
2. Unsur-unsur Unsur-unsur negara : Menurut Menurut Konvensi Konvensi
montevideo montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan diselenggarakan oleh
negara-negara Pan-Amerika di kota oleh negara-negara Pan-Amerika di kota
Montevideo, Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a) bahwa negara
harus memiliki unsur : ) Penduduk yang tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah,
d) Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain
3. Bentuk negara : Negara kesatuan kesatuan ialah negara yang merdeka merdeka dan
berdaulat berdaulat di mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu
pemerintah yang mengatur seluruh daerah. Negara Serikat ialah suatu negara yang
merupakan gabungan dari beberapa negara, yan abungan dari beberapa negara,
yang disebut g disebut negara bagian.
4. Tujuan negara : Tujuan negara merupakan merupakan pedoman pedoman dalam
menyusun menyusun dan mengendalikan mengendalikan alat perlengkapan negara
serta mengatur kehidupan rakyatnya.
5. Tujuan Negara Indonesia Indonesia : Dari Pembukaan Pembukaan Alinea keempat
keempat tersebut, tersebut, tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi Melindungi segenap segenap bangsa Indonesia Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia Indonesia
2. Memajukan Memajukan kesejahteraan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan Mencerdaskan kehidupan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan melaksanakan ketertiban ketertiban dunia yang
berdasarkan berdasarkan kemerdekaan perdam kemerdekaan perdamaian
abadi aian abadi dan keadilan sosial

1
B. KRITIK DAN SARAN
Berdasarkan apa yang kami tulis dalam karya tulis makalah ini, kami selaku penulis
berharap dapat memberikan pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada diri penulis. Hanya sampai
disinilah kemampuan kami dalam membahas “Hakikat Negara Kesatuan Republik
Indonesia”. Semoga karya tulis ini memberikan manfaat pada penulis dan para pembaca

1
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3876079/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara-
pemersatu-suku-bangsa-ras-agama-dan-golongan
https://www.scribd.com/document/496433633/MAKALAH-HAKIKAT-NKRI

Anda mungkin juga menyukai