Sinopsis Buku
Lahir, berjuang, dan akhirnya mati. Demikianlah kita menjalani hidup. Melalui
buku ini, Buya Hamka menguraikan tentang rahasia kehidupan dan perilaku
manusia. Kesimpulan akhirnya dari buku ini adalah Agama Islam memulangkan
kekuasaan kepada Allah belaka, yang Esa di dalam kekuasaan-Nya. Itulah Tauhid,
yang mengakui Tuhan hanya Satu. Setelah itu memandang manusia sama
derajatnya. Tidak ada kelebihan si anu dan si fulan, semuanya sama di sisi Tuhan;
kelebihan seorang diri yang lain hanyalah takwanya, budinya dan kecerdasan
akalnya. Bukan karena pangkat atau harta kekayaan. Tangan si lemah dibimbing
sehingga beroleh kekuatan. Diambil hak dari tangan yang kuat dan kuasa lalu
dipindahkan kepada yang lemah, sehingga tegaklah perimbangan. Inilah hidup
yang dikehendaki Islam.
Inilah Falsafah Hidup yang kita kehendaki hidup seperti inilah yang menghasilkan
ribuan orang mulia yang berguna di kehidupan dunia sampai akhirat. Dan, bila
kita bisa mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Keberanian semangat
2. Keberanian hati/budi
Keberanian semangat berkaitan dengan keberanian untuk mengorbankan jiwa raga
untuk kebaikan yang lebih besar. Seperti keberanian serdadu di medan perang,
keberanian dokter untuk mencari obat dari penyakit yang berbahaya dll.
Kebernainan budi terkait dengan dengan menyatakan pendapat apa yang dia
yakini sebagai sebuah kebenaran. Memegang teguh pemikiran akan apa yang
dipandang sebagai benar dan menyampaikannya. Meskipun dalam waktu
bersamaan manusia harus membuka diri akan kemungkinan salah, dan
mendengarkan pendapat yang lainnya secara terbuka (open minded).
Islam adalah ajaran yang mendidik umatnya untuk berani. Sejak 14 abad yang lalu
umat didorong untuk berani melawan kedzaliman yang terjadi ditengah-tengah
umat. Mempertanyakan tentang tradisi yang menyimpang, akhlak yang buruk, dan
kebodohan yang mengakar. Sehingga dalam perkembangannya, Islam telah
melalui asam garam kemajuan peradaban yang sangat tinggi dan memberikan
inspirasi kepada bangsa eropa untuk membuka diri pada monopoli ilmu
pengetahuan yang dilakukan oleh gereja. Banyak ilmuwan yang terlahir dari
budaya berani, dibidang agama, kedokteran, teknik, filsuf dll. Kebebasa berpikir
dan mengemukakan pendapat yang terjadi pada masa kekhalifahan Islam, telah
mendorong umat ini untuk menghasilkan pemikir-pemikir terbaik pada zamannya.
Budaya ini yang harus kembali didorong olem umat Islam saat ini.
1. Mengerjakan sholat
2. Menunaikan zakat
3. Mengerjakan puasa
4. Pergi Haji
5. Menyempurnakan dengan Jihad
kesimpulannya adalah, Islam memulangkan seluruh kekuatan hanya pada Allah
belaka. Itulah tauhid, yang mengakui Tuhan yang patut disembah hanya satu, dan
derajat manusia seluruhnya adalah sama, tidak peduli sebanyak apa harta yang ia
miliki ataupun kedudukan yang ia dapatkan. Derajat manusia hanya berbeda
dihadapan Allah dari takwanya, dan takwa hanya Allah saja yang tau. Itulah
dalam Islam, keadilan sosial adalah kewajiban karena hal tersebut adalah bagian
dari syariat. Tidak boleh membeda-bedakan hak manusia dari warna kulitnya,
sukunya, keturunannya, pangkat dll. Semuanya sama derajatnya di masyarakat.
Inilah kehidupan yang dikehendaki oleh Islam. Hidup inilah yang dicari-cari oleh
ahli pikir, dan didunia modern disebut sebagai Hak Asasi Manusia.