Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib
diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima
wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup
demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Nabi adalah Orang yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu, tetapi
tidak wajib mengerjakan dan menyampaikan kepada umatnya.
Rasul adalah Orang yang menyampaikan terpilih dan diangkat oleh Allah SWT
untuk menerima wahyu dan berkewajiban dan mengajarkan kepada umatnya.
Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan menyampaikan kepada seluruh
umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat.
#1
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.”
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
• Dari jumlah Nabi dan Rasul itu, di dalam Al-Qur’an diterangkan nama-nama mereka
sebanyak 25 orang Rasul yang di ketahui oleh kaum muslimin, yaitu :
Sifat-sifat Rasul
Sidiq yang artinya benar atau jujur. Mustahil para nabi dan rasul itu memiliki sifat kizib
(dusta). Karena, kalaulah para rasul/nabi itu bersifat kizib tentu ajarannya yang
disampaikannya penuh dengan kedustaan yang dapat menyesatkan dan
menyengsarakan umat manusia. (Q.S. Maryam, 19:41).
41. Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al kitab (Al Quran) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan[905] lagi seorang Nabi.
Amanah yang artinya jujur atau dapat dipercaya. Mustahil para nabi dan rasul itu
bersifat khianat (penipu), karena kalau para nabi dan rasul itu penipu sudah tentu umat
yang dibimbingnya akan menjadi penipu pula. (Q.S. Ali Imran, 3: 79).
79. tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan
kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-
penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan
kamu tetap mempelajarinya.
Tablig artinya menyampaikan, maksudnya para nabi dan rasul itu wajib
menyampaikan risalah atau ajaran-ajarannya Allah yang diterimannya
kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup oleh mereka.
Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat kitman atau menyembunyikan
dan tidak menyampaikan risalah yang diterimanya kepada umat
manusia. Jika para nabi dan rasul itu bersifat “kitman”, tentu umat
manusia tidak mempunyai pedoman hidup yang bersumber dari Allah,
sehingga mereka akan mengalami kehancuran dan kebinasaan. (Q.S. Al-
Maidah, 5:67).
67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Fatanah artinya cerdik cendekia. Menurut akal sehat para pimpinan umat seperti para
nabi dan rasul wajib bersifat fatanah atau cerdik cendekia. Karena dengan sifatnya yang
fatanah para nabi dan rasul dapat berhujah, berdialog, terutama dengan para
penentangnya. Oleh karena itu, mustahil para nabi dan rasul itu bersifat “baladah”
(bodoh). (Q.S. Al-Baqarah,2 :258).
. QS. Al Baqarah ayat 285
Artinya :
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan:
“Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali”.
Mukjizat
1. Nabi Musa yaitu Tongkat yang dapat membelah laut merah, sehingga nabi Musa a.s, selamat
dari kejaran fir’aun beserta bala tentaranya. Sementara itu, Fir’aun beserta bala tentaranya
tenggelam dan wafat semua.
2. Nabi Nuh yaitu membuat perahu di musim kemarau panjang dan dapat menyelamatkan
siapapun yang mau naik kapal tersebut.
3. Nabi Ibrahim yaitu selamat dari kobaran api pasukan raja Namrud
4. Nabi Isa yaitu
Baru lahir langsung dapat berbicara
Dapat menghidupkan orang yang sudah mati
Membuat burung dari tanah liat, dan dapat hidup seperti burung lainnya.
Dapat menyembuhkan orang buta
Dapat mendatangkan makanan secara tiba-tiba
Selamat dari penyaliban
5. Nabi Muhammad yaitu
Dari sela-sela jarinya dapat mengeluarkan air
Isra dan Mi’raj
Al-Qur’anul karim (sebagai mukjizat yang paling besar)
Hikmah Beriman Kepada Rasul-rasul Allah SWT
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan memberikan hikmah yang besar bagi kita
antara lain :
2. Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena mengutus Nabi sebagai
pembimbing keselamatan kita, itu adalah merupakan nikmat yang amat besar.
3. Melahirkan rasa cinta dan ta’zhim kepada Rasul, karena mereka berhasil
mengemban amanah dari Allah SWT, walaupun dihalau oleh beberapa
tantangan dan rintangan, namun risalah tersebut tetap tersebar sampai saat ini.
4. Selain itu hikmah beriman kepada Rasul juga dapat mengetahui jejak Rasul-rasul
Allah, sehingga makin mantaplah keyakinan akan kesempurnaan islam yang
dibawa Nabi Muhammad SAW dan makin teguh berpegang pada ajaran Tuhan
yang maha sempurna