Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rofi Nanda Aulia

NIM : 200910202157
Kelas : C2
Matkul : Kepemimpinan
Kelompok :9

Manajemen Hati Nurani


A. Pengertian Manjemen Hati Nurani ( Manajemen Qalbu )
Hati adalah perasaan, jiwa, batin, atau tempat menyimpan pengertian. Sedangkan
nurani berasal dari kata nur, yang berarti cahaya. Jadi hati nurani adalah perasaan, jiwa, atau
batin manusia yang telah diterangi oleh cahaya sehingga memancarkan kejujuran. Hati nurani
adalah suatu kekuatan dalam hati seseorang yang selalu memberikan penilaian benar dan
salahnya atau baik dan buruknya atau perbuatan yang akan di lakukan. Memiliki hati nurani
salah satunya untuk mempertimbangkan baik buruknya keputusan tindakan. Manajemen hati
nurani untuk mengelola relasi dan interaksi di dalam organisasi agar tercipta ketertiban dan
keharmonisan.

Dengan adanya manajemen hati nurani setiap individu diberdayakan sesuai dengan
potensi mereka, tetapi tetap memperhatikan eksistensi mereka sebagai sosok manusia
berdaulat yang memiliki keinginan dan kehendak. Pentingnya hati nurani diterapkan dalam
manajemen atau kepemimpinan adalah karena hati nurani menuntun pemimpin arif dan
bijaksana dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pemimpin yang memiliki hati nurani tidak
hanya menata perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian berdasarkan
rasionalitas semata untuk mencapai tujuan. Dia juga melibatkan hati nurani untuk mencapai
sasaran organisasi yang dipimpinnya. Selain itu, hati nurani akan menuntun pemimpin agar
tidak semata-mata mengandalkan pertimbangan rasionalitas, melainkan juga unsur-unsur
batiniah dalam membuat keputusan.

B. Penyakit Hati

Manusia sebagai khalifah di muka bumi dan syetan sebagai penjerumus manusia dari
jalan kebenaran. Setiap manusia tidak akan lolos dari tipu dayanya. Tanda-tanda hasil tipu
daya syetan ini akan Nampak begitu jelas terlihat dari perilaku manusia sehari-hari. Seperti
tidak mau ibadah, ada yang mudah berbuat angkara murka, ada yang licik, ada yang jahat,
ada yang khianat, dan aneka perbuatan dzalim lainnya.
Berikut ini beberapa penyakit hati:

1. Rasa Cemas
Sebagian besar manusia hampir tidak pernah bisa memahami apa artinya hidup, apa
yang harus dilakukan, serta bagaimana bersikap dalam hidup yang serba singkat ini.
Ciri khas yang paling standar adalah hidupnya selalu tenggelam dalam ketidak
tentraman batin, merasa cemas, was-was, serba takut, rendah diri, merasa gagal, dan
hati yang selalu kacau balau. Orang yang selalu diliputi rasa cemas, pikirannya
senantiasa tegang dan curiga terhadap segala keadaan.
2. Sempit Hati
Manusia sering terjebak dalam pikiran yang membuat hari-hari menjadi tidak
nyaman, pikiran menjadi keruh, penuh dengan rencana-rencana buruk. Waktu demi
waktu yang dilalui diwarnai kondisi hati yang mendidih, bergejolak, penuh
ketidaksukaan, kebencian, dan bahkan dendam kesumat. Dia akan mudah
tersinggung, kalau sudah tersinggung seakan-akan tidak termaafkan kecuali sudah
terpuaskan dengan melihat orang yang menyingungnya menderita, sengsara, dan tidak
berdaya.
3. Riya’
Orang yang mempunyai sifat riya’ hanya akan melakukan sesuatu demi
mengharapkan pandangan dan penilaian baik dari orang lain. Riya’ memang ada
kaitan langsung dengan masalah niat, sedangkan niat adalah masalah hati. Dari niat
itu akan terwujud sebuah amal perbuatan. Oleh karena itu riya’ atau tidaknya
seseorang hanya bisa diketahui sebatas perilaku yang terlihat saja, sedangkan masalah
hati hanya Allah yang berhak menghakiminya.
4. Dendam
Dendam adalah buah dari hati yang merasa terluka, teraniaya, dan haknya terambil.
Semakin kuat seseorang menyimpan dendam, maka semakin besar kemungkinan
seseorang untuk marah dan dengki.
5. Dengki
Salah satu penyebab yang membuat kondisi hidup tidak sehat adalah banyaknya orang
yang mengidap penyakit yang disebut dengki. Ciri khusus dari penyakit dengki adalah
senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang.
C. Tanda - Tanda Penyakit Hati
Tanda-tanda penyakit hati seperti pemiliknya condong kepada kehidupan dunia,
merasa enjoy dan tenteram, tidak merasa bahwa sebenarnya dia adalah pengembara di
kehidupan dunia, tidak mengharapkan kehidupan akhirat dan tidak berusaha mempersiapkan
bekal untuk kehidupannya kelak disana. Diantara tanda hati yang sakit adalah pemiliknya
tidak merasa terluka akibat tindakan-tindakan kemaksiatan.
D. Dampak Penyakit Hati
1. Orang-orang munafik sejatinya menderita penyakit dalam jiwanya. Kian hari jiwa
mereka pun semakin sakit hingga tak dapat menemukan kebenaran. 
2. Emosi marah yang menguasai seseorang dapat membuat berhenti berpikir. Di samping
itu energi tubuh selama marah berlangsung akan membuat orang siap untuk melakukan
tindakan-tindakan yang akan disesali di kemudian hari. 
3. Seseorang yang diserang penyakit hati kepribadiannya terganggu dan menyebabkan
kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar dan tidak sanggup memahami
problemanya.
E. Strategi untuk Menghindari Penyakit Hati
 Memperbanyak Ibadah
Dengan memperbanyak ibadah, niscaya seseorang akan terus berusaha untuk menjadi
pribadi yang baik serta terhindar dari penyakit hati.
 Memperbanyak Rasa Syukur
Dengan memperbanyak rasa syukur, seseorang akan selalu mengingat bahwa setiap
manusia memiliki hak yang sama untuk diberi nikmat dari Allah SWT.
 Memelihara Sifat Rendah Hati
Sikap rendah hati akan membuat seseorang sadar bahwa masih ada orang yang
nasibnya tidak seberuntung dirinya.
 Menumbuhkan Prasangka Baik
Membiasakan diri untuk berpikir tentang kebaikan orang lain adalah salah satu cara
menghindari sifat dengki. Dengan selalu berusaha berpikir positif, hidup seseorang
akan menjadi lebih tenang.
 Menjalin Silaturahmi
 Dapat memelihara kemampuan berpikir dan pengambilan keputusan yang benar.
F. Studi Kasus

Problema Sumber Daya Manusia Perbankan Syariah


Praktisi perbankan syariah sekarang ini masih didominasi oleh kelompok pindahan
konvensional, sehingga, secara logis jiwa yang ada dalam sanubari praktisi perbankan syariah
kini mayoritas masih dalam tahap bagaimana ia bisa menerapkan, belum mencapai taraf
bagaimana ia bisa mengembangkan,sehingga program sosialisasi yang sering digembar-
gemborkan terlihat semu karena dan ketidakseimbangan antar data yang disosialisasikan
dengan fakta yang berkembang. Diperlukan sinergi yang secara solid, sistematis, dan
terencana dari seluruh praktisi secara struktural untuk mengubah kualitas karyawan yang
sebelumnya konvensional menjadi syariah sistem perbankan syariah ini. Tentu hal ini harus
diikuti dukungan dari pemerintah (Depkeu, BI, departemen terkait), ulama, parlemen
(DPR/DPRD), perguruan tinggi, pengusaha (hartawan Muslim), ormas Islam dan masyarakat
Islam pada umumnya membumikan ekonomi syariah.
Keseimbangan antara sosialisasi dan edukasi masyarakat dari seluruh kalangan yang
terkait seperti yang telah disebutkan diatas. Selain itu juga perlu diadakannya reformasi
regulasi sistem perekonomian di Indonesia yang bersifat destruktif dan sesuai dengan tujuan
maslahah bagi seluruh rakyat indonesia. Karena secara tidak langsung konsep perekonomian
kapitalis dan kolonial yang masih belum lepas mekanisme perekonomian bangsa, ikut
mempengaruhi pola pikir masyarakat sebagai subjek dan objek dari sistem perekonomian
secara umum dan perbankan secara khusus. Perbankan syariah di Indonesia perlu memiliki
sumber daya manusia (SDM) andal yang mampu memahami prinsip-prinsip kesyariahan.
Selama ini masih banyak SDM perbankan syariah berasal dari bank konvensional sehingga
kondisi itu menyebabkan penerapan sistem bagi hasil (murabahah) agak ditinggalkan,semua
perbankan syariah di Indonesia hingga sekarang memang belum banyak yang menerapkan
prinsip syariah. Hal itu perlu menjadi pemicu perbankan syariah untuk memiliki SDM andal
yang memahami prinsip syariah. Manajemen SDM perbankan syariah sudah saatnya
ditingkatkan untuk mewujudkan sistem perbankan syariah yang benar.
Pembentukan SDM Melalui Manajemen Hati
Manusia diciptakan oleh sang pencipta dengan berbekal kekuatan yang luar biasa.
Namun kekuatan itu tersembunyi dibalik diri manusia itu sendiri. Jika kita bisa
mengotimalkan kekuatan yang luarbiasa tersebut maka bukan tidak mungkin kita akan
menjadi manusia yang luar biasa. Kekuatanyang perlu dikembangkan oleh manusia
diantaranya meliputi kekuatan spriritual dan kekuatan emosional. Manusia diciptakan oleh
Allah sebagai mahluk paling tinggi dibanding dengan mahluk ciptaanAllah yang lain.
Manusia dibekali dengan akal dan hawa nafsu. Jika dimanfaatkan secara maksimal maka
kemampuan manusia menjadi luar biasa Kualitas SDM perbankan syariah sekarang ini masih
didominasi oleh konvensional sehingga diperlukan sinergi yang secara solid, sistematis, dan
terencana dari seluruh praktisi secara struktural untuk mengubah kualitas karyawan yang
sebelumnya konvensional menjadi syariah sistem perbankan syariah ini. Konsidi seperti ini
dapat diubah melalui manajemen hati. Manajemen hati berupaya mengatur hati dengan jalan
berlatih secara terus menerus bagaimana hati menyikapi segala persoalan yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari. Manajemen hati yang mampu membentuk pribadi dan karakter
karyawan perbankan syariah dilakukan melalui pembentukan kecerdasan spiritual dan
kecerdasan emosional karyawan perbankan syariah. Setiap manusia pasti mempunyai
kepribadian, keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menunjukan
bagaimana emosi kita. Jika kita cermat mengenali perbedaan ini, maka sukses akan datang
dalam hidup kita. Itulah mengapa pentingnya kecerdasan emosional.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, M. M. 2019. Membentuk Sumber Daya Manusia Perbankan Syariah Melalui


Manajemen Hati. El-Iqtishady. 1 (2). 29-36.
Muslim, M. N. I. 2021. Tanda Hati Yang Sakit.
https://muslim.or.id/8082-tanda-hati-yang-sakit.html. [ 24 Oktober 2021].
Surbakti, E.B. 2011. Manajemen dan Kepemimpinan Hati Nurani. Jakarta:PT Elex Media
Komputindo.
Welly, E. 2010. Konsep Manajemen Qalbu Abdullah Gymnastiar. Skripsi. Riau: Jurusan
Akidah Filsafat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Anda mungkin juga menyukai