Dosen Pengampu :
Dra. Dwi Windradini Bp, M.Si.
Disusun Oleh :
Alviola Rizqi Haryanti 200910202156
• Hati adalah perasaan, jiwa, batin, atau tempat untuk menyimpan pengertian.
Sedangkan
• Jadi, Hati Nurani adalah perasaan, jiwa, batin manusia yang diterangi oleh cahaya ,
sehingga memancarkan kejujuran.
Manajemen Hati Nurani tidak hanya sekedar seni dan ilmu pengetahuan (art and science)
berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yang sudah lazim diterapkan di organisasi melainkan
hati nurani (conscience). Hati nurani akan menuntun pemimpin agar tidak semata-mata
mengandalkan pertimbangan rasionalitas, melainkan juga unsur-unsur batinlah dalam
membuat keputusan. Tidak berlebihan mengatakan bahwa hati nurani adalah “mahkamah”
yang mengendalikan rasionalitas pemimpin yang cenderung bertindak berdasarkan prinsip-
prinsip logika sehingga sering kali mengabaikan etis moral dan kepatutan sosial.
Pemimpin yang memiliki hati nurani, sebelum membuat keputusan atau kebijakan pasti akan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. H = Hikmat
b. E = Empati
c. A = aktif
d. R = Rendah hati
e. T = tanggap
Secara harafiah dapat dikatakan bahwa hati nurani adalah sesuatu yang paling rahasia berada
di dalam diri manusia. Hati nurani itu menggerakkan akal budi, sehingga seseorang dapat
melakukan sesuatu tindakan dan perbuatan secara baik dan masuk akal. Masuk akal dan
tidak, semuanya tergantung kita. Sejauh mana kita mendengarkan dengan saksama apa yang
dibisikan oleh hati nurani kita.
Tentunya suara hati menyerukan dalam diri kita untuk mencintai dan melaksanakan apa yang
baik dan menghindari yang jahat. Dapat kita lihat dari contoh kasus berikut ini:
CONTOH KASUS
Andi adalah seorang anak yang baik. Pada suatu ketika keluarganya dililit hutang. Andi
merasa harus berbuat sesuatu. Akhirnya, ia pun harus pergi ke pasar untuk mencari uang
demi melunasi hutang keluarga. Suatu ketika di pasar ia melihat sebuah dompet tergeletak
tepat di depannya. Ia pun terdiam. Kira-kira Apakah yang harus di buat oleh Andi?
bagaimana ia mampu mengatasi masalahnya? dalam hal ini mengambil dompet tersebut,
lalu mengembalikannya atau mengambil dompet itu, lalu pergi membayar hutang
keluarganya dan masalah selesai.
Dengan merefleksikan kasus di atas, kita di ajak untuk mengecek bagaimana cara kerja
dari hati nurani. Pastilah disaat yang mendesak itu, dengan pikiran yang sehat kita akan
bertanya: "Apakah hal ini baik atau tidak untuk saya lakukan?". Maka, hati nurani akan
memberikan signal dalam diri kita untuk memutuskan. Sudah barang tentu ia memberikan
suatu kesaksian tentang kebenaran, sehingga kita dapat memutuskan secara bijaksana.
Di lain pihak, ada beberapa orang yang meremehkan bisikan atau getaran-getaran yang
keluar dari hati nuraninya. Inilah yang membuat orang, akhirnya merasa menyesal dan
gagal dalam memutuskan sesuatu secara bijaksana. Salah satu faktornya adalah orang
terkadang merasa tidak peduli getaran-getaran yang keluar dari hati nuraninya, sehingga
ia menekan cara kerja dari hati nuraninya. Ini juga berkaitan dengan kondisi batin yang
tidak tenang dan tidak sabar dalam memutuskan.
Akhirnya akan berakibat fatal bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Untuk
mendengarkan secara saksama akan setiap bisikan dan getaran-getaran yang keluar dari
hati nurani kita, perlunya sikap untuk tunduk dan dengan penuh kerendahan hati. Dengan
demikian, orang dapat melalui jalan yang benar. Sehingga martabatnya sebagai manusia
dapat diakui. Sebab martabat pribadi manusia sangat merindukan hati nurani yang menilai
secara tepat dan akurat, karena dampaknya besar dalam kehidupan manusia secara
konkrit.
Dari khasus diatas sama seperti yang terjadi di organisasi, yaitu ketika masing-masih
individu yang pada dasarnya seorang pemimpin bagi dirinya sendiri harus bersikap jujur
dan hati nuraninya tidak terhasut dengan rayuan lainnya. Seperti contohnya para penjabat-
penjabat saat melakukan pekerjaan harus amanah, jujur dan teliti, dan apabila melakukan
kesalahan akan berakibat fatal seperti korupsi yang nantinya para pelaku korupsi akan
masuk penjara,
Refrensi :
https://www.coursehero.com/file/71385930/4-KEPEMIMPINAN-HATI-NURANIpdf/
http://rahmipramadani.blogspot.com/2014/11/realitas-manajemen-hati-nurani.html
https://www.kompasiana.com/eliasdengah/5de798a2097f36641e02b002/hati-nurani-
memutuskan-secara-baik-dan-benar