Anda di halaman 1dari 4

DESAIN PRODUK DAN PROSES PENGEMBANGAN PRODUKSI

A. Pengertian ,Tujuan dan Jenis Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap produk


yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap barang
lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Dengan adanya pengembangan
produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan keinginan pasar.

Tujuan Pengembangan Produk

Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan produk baru adalah:

1. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai investor,
yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk sebelumnya.

Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu dengan jalan
menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru. Bentuknya bisa
bertambah terhadap lini produk yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah
ada.
Jenis-Jenis Pengembangan Produk

Setiap perusahaan harus mempunyai strategi dalam melakukan pengembangan produk. Hal
ini bertujuan agar produk yang akan dikembangkan dapat sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan konsumen yang sudah ada tetap tertarik dengan penawaran yang diberikan
oleh suatu perusahaan serta menarik konsumen baru. Menurut Kotler dan Keller (2008),
strategi pengembangan produk terdapat beberapa jenis, yaitu:

1. Memperbaiki yang sudah ada.


2. Memperluas lini produk
3. Menambah produk yang ada
4. Meniru strategi pesaing.
5. Menambah lini produk.

B. Tahapan Proses Pengembangan Produk


Pengembangan produk baru bukan merupakan hal yang mudah bagi perusahaan yang
menjalankannya. Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan juga berbeda,
tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan ini lebih
membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi.

Menurut Simamora (2000), terdapat delapan tahap yang harus dilalui dalam pengembangan
produk baru, yaitu:

Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Produk

a. Faktor Pendukung

Terdapat beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengembangan


produk, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan agar terlaksananya pengembangan produk
yang berhasil. Menurut Stanton (1996) faktor pendorong atau pendukung pengembangan
produk adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Teknologi.
2. Perubahan Selera Konsumen
3. Persaingan.
4. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan
5. Siklus Hidup Produk yang Pendek.
6. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba.

b. Faktor Penghambat
Menurut Kotler dan Keller (2008), terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
terhambatnya proses pengembangan produk, yaitu:

1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertentu.


2. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat
3. Kendala sosial dan pemerintah.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru.
5. Kekurangan modal.
C. Proses Desain Jasa

Pengertian jasa adalah sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Jadi jasa ada tidak pernah ada, hanya hasilnya dapat dilihat setelah terjadi (sebagai
kenyataan). Proses desain atau perancanngan sistem penyampaian jasa merupakan suatu
proses kreatif yang diawali dengan menyusun tujuan jasa. Dari tujuan itu baru
diidentifikasikan dan dianalisis semua alternatif yang dapat digunakan mewujudkannya.
Kemudian dilakukan seleksi dan pemilihan alternatif yang paling sesuai. Umumnya desain
sistem penyampaian jasa mencakup aspek lokasi fasilitas, tata letak fasilitas, desain
pekerjaan, keterlibatan pelanggan, pemilihan peralatan dan kapasitas jasa. Pada prinsipnya
proses desain jasa merupakan suatu proses  yang berlangsung terus menerus. Apabila sudah
diimplementasikan, maka segala macam modifikasi dapat saja dilakukan dalam rangka
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi.

D. Fleksibilitas dan Manufaktur

Kemampuan perusahaan mengatasi segala ketidakpastian tersebut dengan tepat dan


cepat. Maka, perusahaan harus fleksibel.

1. Memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam mengembangkan produk.

Fleksibilitas perusahaan dalam memodifikasi desain produk atau bahkan


menghasilkan produk baru sama sekali (breakthrough product) sangat diperlukan. Syaratnya,
perusahaan harus memiliki tim concurrent engineering (CE) yang tangguh yang dapat
menentukan portofolio produk yang tepat dan mengembangkan desain produk dengan tepat
pula. Tim CE yang tangguh memerlukan kerja sama lintas fungsi yang solid dan melibatkan
sedikitnya tiga pilar utama, yaitu pemasaran, desain dan operasional.

2. Manufacturing flexibility.
Tidak cukup dengan fleksibilitas dalam mengembangkan produk, perusahaan juga
harus fleksibel dalam mentransformasikan desain menjadi produk jadi. Sebaliknya,
fleksibilitas dalam menghasilkan produk yang bertumpu pada praktik-praktik world class
manufacturing hanya akan menjadi bermakna jika produk yang dibuat berawal dari desain
produk yang tepat. Jadi, fleksibilitas dalam mendesain produk dan membuat produk harus
saling melengkapi, dan bukan sesuatu yang mutually exclusive (hanya pilih salah satu).

Anda mungkin juga menyukai