Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“AKHLAk TERHADAP DIRI SENDIRI”

Disusun Oleh :
Kelompok 4

1. Meila Selphas G. (21031000075)


2. Reza Eka Lestari (21031000076)
3. Rosita Sekar Sari (21031000087)

Prodi Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Merdeka Malang
Maret 2022
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

1. Pengertian Akhlak Terhadap Diri Sendir .......................................................... 3


2. Menjaga dan Merawat Anggota Badan .............................................................. 3
a) Kewajiban yang Perlu dijaga menurut Imam al-Muhasibi ............................. 4
b) Cara Menjaga dan merawat anggota tubuh ................................................... 5
3. Berpakaian Rapih, Sopan, dan Menutup Aurat ................................................... 6
4. Menghindari Mengkonsumsi Barang yang Haram, seperti Narkotika .................. 8
a) Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba..................................... 8
b) Akibat Penyalahgunaan Narkoba...................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akhlak merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia,
sehingga permasalahan-permasalahan akhlak selalu menjadi tantangan manusia
sepanjang sejarah. Suatu bangsa akan kokoh apabila akhlak masyarakatnya kokoh,
sebaliknya suatu bangsa runtuh apabila akhlak masyarakat rusak. Kejayaan seseorang
terletak pada akhlaknya yang baik, akhlak yang baik selalu membuat seseorang
menjadi aman, tenang, dan tidak adanya perbuatan tercela. Seseorang yang berakhlak
mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Dia melakukan kewajiban
terhadap dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya, terhadap Tuhan yang menjadi hak
Tuhannya, terhadap makhluk, dan terhadap sesame manusia.
Dewasa ini moral bangsa ini semakin hancur dan hilang hal ini terbukti
dengan adanya perilaku-perilaku amoral yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
terutama kaum muda. Sikap amoral yang sekarang semakin merajalela di kehidupan
masyarakat dan malah sudah dianggap biasa dan wajar dalam kehidupan masyarakat.
Hal ini tidak terlepas dari kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya yang
membiarkan begitu saja tanpa dibekali adanya pengetahuan- pengetahuan agama yang
dijadikan pedoman hidup dalam mengarunggi kehidupanya didunia.
Salah satu kunci utama dalam membenahi akhlak bangsa ini yaitu dengan
menitikberatkan pada lingkungan keluarga dan perlu penyadaran terhadap setiap
keluarga bahwasanya pendidikan akhlak terutama pendidikan akhlak penting untuk
diajarkan dan ditanamkan dalam diri seorang anak. Dalam proses penanaman nilai
akhlak ini haruslah pertama kali ditanamkan nilai-nilai akhlak terhadap diri sendiri
karena semua hal itu dimulai dari diri kita sendiri, setelah diri kita benar-benar
tertanam nilai akhlak maka secara otomatis dapat menjalar dalam aspek-aspek
kehidupan yang lain.

iii
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian akhlak terhadap diri sendiri


Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang
terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Kita harus adil dalam
memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan
sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita
melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak
bergadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan
paru-paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras yang dapat
membahyakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak
baik terhadap tubuh kita. Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu
bisa bersifat psikis. Misalkan iri, dengki , munafik dan lain sebagainya. Hal itu semua
dapat membahayakan jiwa kita, semua itu merupakan penyakit hati yang harus kita
hindari. Hati yang berpenyakit seperti iri dengki munafiq dan lain sebagainya akan
sulit sekali menerima kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran,
dan iman, tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran.
Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali
berbagai macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan
tempat kebaikan dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran. Seperti
yang telah dikatakan bahwa diantara penyakit hati adalah iri dengki dan munafik.
Maka kita harus mengenali penyakit hati tersebut.
2. Menjaga dan Merawat Anggota Badan.
Manusia dianugerahi oleh Allah anggota tubuh yang lengkap. Masing-masing
anggota tubuh memiliki fungsinya. Di sisi lain anggota tubuh memiliki kewajiban
yang mesti ia laksanakan. Sebagaimana yang dituturkan Harits al-Muhasibi dalam
kitabnya, Risalah al-Mustarsyidin: ‫واعلم أن حفظ الجوارح فريضة وترك الفضول فضيلة‬
“Ketahuilah olehmu bahwa menjaga anggota tubuh itu wajib dan meninggalkan sikap
berlebih-lebihan adalah keutamaan.” (al-Harits al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin,
Maktabah al-Mathbu’ah al-Islamiyah, Aleppo, Suriah, hal. 112)
Imam al-Muhasibi menjabarkan perihal kewajiban di atas, dengan menyebutkan
bahwa ada tujuh anggota yang mesti dijaga. Yaitu pendengaran, penglihatan,

iv
penciuman, lisan, kedua tangan, kedua kaki, dan hati. Bagian terakhir, atau hati, itulah
mesin penggerak dari semuanya. Tindakan menjaga anggota tubuh, dapat
diimplementasikan dengan cara menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
A. Kewajiban yang perlu dijaga menurut Imam al-Muhasibi:
1. Kewajiban hati
Kewajiban hati setelah beriman kepada Allah dan tobat adalah ikhlas
mengamalkan perintah-Nya semata-mata karena Allah, berbaik sangka ketika
tertimpa suatu kesulitan, percaya kepada Allah, takut akan azab Gusti Allah,
dan mengharap keutamaan Allah.
2. Kewajiban lisan.
Kewajiban lisan, yaitu jujur dalam keadaan senang maupun marah,
menghindar dari ucapan yang menyakiti orang lain, meninggalkan sikap
berlebih-lebihan dalam menyampaikan suatu hal yang baik maupun yang
buruk. Dalam menjaga lisan, kita dituntut untuk jujur, karena jujur
merupakan curahan hati yang sesungguhnya. Artinya apa yang terbersit di
hati, itulah yang diucapkan oleh lisan. Maka dari itu, dalam keadaan senang
maupun sulit, kita dituntut untuk selalu jujur.
3. Kewajiban mata
Kewajiban mata, yaitu menjaga pandangan dari sesuatu yang haram, tidak
bersikeras mencari untuk melihat sesuatu yang dihalangi. Dalam artian, ketika
kita mengetahui bahwa sesuatu itu dilarang untuk dilihat, terkadang kita lebih
penasaran ingin melihatnya.
4. Kewajiban telinga
Kewajiban telinga di antaranya seperti perkataan dan penglihatan. Segala
sesuatu yang dilarang untuk dikatakan dan dilihat, begitu juga diharamkan
untuk didengar. Imam al-Muhasibi berpendapat, bahwa tak ada anggota
tubuh setelah lisan, yang lebih membahayakan dari telinga atau pendengaran,
karena hasil pendengaran adalah sesuatu yang lebih cepat mencapai hati.
5. Kewajiban menjaga kedua tangan dan kaki.
Kewajiban tangan dan kaki di antaranya adalah dengan tidak mengarahkan
keduanya kepada hal-hal yang dilarang dan tidak menyelewengkannya.

v
B. Cara menjaga dan merawat anggota tubuh
1) Memelihara kebersihan badan.
rajin memelihara kebersihan badan dengan mandi, Mandi bukan sekadar
mengguyurkan air ke tubuh ya, mandi diartikan sebagai mencuci tubuh dengan
air dengan cara menyiramkan air ke badan atau merendam badan di dalam
sungai, danau, telaga, laut, kolam, atau bak mandi. Saat kita sedang mandi,
mestinya kita harus membersihkan seluruh bagian badan dengan cara
menggosok menggunakan sabun dan membilasnya hingga bersih. Yang
dilakukan minimal 2 kali sehari, saat mandi bisa dimanfaatkan juga untuk
menggosok gigi, mencuci tangan, dan juga dengan menggunakan pakaian
bersih.
2) Menjaga Kesehatan Tubuh
Beberapa bagian tubuh yang perlu dijaga kesehatannya, antara lain :

a. Mata: Mata merupakan aset terpenting bagi kita. Dengan mata kita bisa
melihat. membaca, mengatamati. Mata haru dijaga dengan membatasi
penggunaan gadget yang memiliki radiasi tinggi, membaca dirunagan yang
cukup teran, melakukan kontrol rutin dan lain sebagainya
b. Telinga: Cara menjaga kesehatan telinga adalah dengan menghindari
mendengarkan suara yang terlalu keras, bersihkan telinga secara teratur,
jaga agar telinga tetap kering, serta rutin pergi ke dokter untuk
memeriksakan telinga.
c. Hidung :menjaga kebersihan hidung dengan membersihkannya secara
teratur, menggunakan kain yang sudah dibasahi air.
d. Gigi dan lidah : Cara mejaga kesehatan gigi adalah dengan cara
menggosok gigi secara teratur, terutama setelah makan dan sebelum tidur
ditambah ketika mandi. Sebisa mungkin hindari makan makanan yang
terlalu panas dan terlalu dingin agar gigi tidak mudah keropos dan sensitif,
rajin makan buah yang baik untuk gigi misalnya apel dan pir, serta selalu
mengunyah makanan sampai lembut

vi
3) Mejalankan perilaku hidup sehat
mulai membiasakan diri menjaga kebersihan rumah tempat tinggal kita. Kita
bisa melakukannya dengan menyapu, mengepel, juga mengelap meja dan
jendela. Lingkungan sekitar juga harus dijaga kebersihannya dengan
membuang sampah pada tempatnya, merapikan tanaman, menanam
pepohonan, dan juga menerapkan pola makan sehat, berolahraga, dan istirahat
yang cukup!
3. Berpakaian Rapih, Sopan, dan Menutup Aurat
Menurut pandangan KH Ali Mustafa, Islam tidak memiliki rekomendasi model
pakaian tertentu untuk umatnya tetapi Islam memiliki aturan berpakaian. Aturan
umum ini terdiri dari
a. Tidak terbuka atau pakaian yang menutup aurat.
Dalam Islam menutup aurat adalah syarat pertama agar sebuah pakaian dapat
dikatakan sesuai dengan hukum Islam. Aurat adalah bagian atau anggota tubuh
yang tidak boleh ditampakkan atau dilihat oleh orang yang bukan muhrimnya dan
bagian yang harus ditutupi ketika Shalat. Agar dapat membedakan manusia
dengan makhluk lain, untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
sempurna, agar kita terhindar dari dosa-dosa karena menutup aurat adalah perintah
Allah, Sebagai ujian ketaatan, Sebagai identitas seorang muslim.
Dijelaskan juga tentang batas aurat laki-laki yaitu antara pusar hingga lutut,
sedangkan perempuan aurat adalah hampir seluruh anggota badannya kecuali dua
telapak tangan dan wajahnya. Perintah untuk menutup aurat sudah ada sejak
zaman Nabi Adam dan Siti Hawa yang dijelaskan pada surat al-A'raf ayat 22,
yang artinya “(Yakni serta merta dan dengan cepat) tatkala keduanya telah
merasakan buah pohon itu, tampaklah bagi keduanya, aurat masing-masing dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun- daun surga secara berlapis lapis”
b. Pakaian yang digunakan tidak boleh transparan.
Yang dimaksud dengan pakaian yang transparan adalah pakaian yang tembus
pandang, yang dapat memperlihatkan bentuk tubuh yang harus ditutup. Karena,
secara tidak langsung pakaian yang transparan berarti tidak menutup aurat. Kita
harus pandai memilih warna dan bahan pakaian agar tidak tembus pandang dan
memperlihatkan lekuk tubuh terutama saat berkeringat, kehujanan atau berenang.
Selain bahan dan warna, kita perlu menentukan model pakaian yang akan
dikenakan. Model baju yang minim kain, terlalu membentuk lekuk tubuh,
vii
memperlihatkan aurat dan terlalu ketat sangat dilarang dalam islam. Pakaian yang
sopan, rapi dan menutup aurat dapat menghindarkan kita dari orang yang memiliki
niat buruk atau perbuatan negatif.
c. Pakaian Tidak Menyerupai Lawan Jenis.
Dalam sebuah Hadis Bukhari/159 yang secara umum menjelaskan terhindar
bahwa Nabi Muhammad SAW melarang para umatnya menggunakan pakaian
menyerupai lawan jenis.
Islam mengajarkan pada umatnya untuk selalu berpakaian sopan, rapi dan
menutup aurat. Tentu saja jika seseorang mengikuti syariat Islam dalam
berpakaian makan, akan mendapat manfaat. Beberapa manfaat yang akan didapat
apabila berpakaian menurut syariat islam:
1. Menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar aurat
2. Menghindari fitnah dan pandangan negatif
3. Mencegah rasa cemburu pasangan hidup kita. Dalam rumah tangga, hang
berhak untuk melihat aurat istri adalah suami, dan sebaliknya. Tidak baik
jika seorang istri dengan sengaja memperlihatkan auratnya kepada laki-
laki lain dengan cara berpakaian tidak sesuai dengan syariat Islam.
4. Memberikan sesuatu yang spesial bagi suami/istri. Penting bagi kita untuk
menjaga aurat kita, agar hanya pasangan sah kita yang bisa melihatnya.
5. Mencegah penyakit dan gangguan kesehatan. Misalnya kanker kulit, kulit
terbakar dan noda flek dikulit. Itu dapat dicegah dengan memakai pakaian
sesuai syariat Islam yang melindungi tubuh dari penyakit.
6. Menutupi aib rahasia yang ada oada diri kita contohnya jika ada cacat
pada tubuh maupun kulit, bisa kita tutupi dengan memakai pakaian sesuai
Islam, sehingga tidak ada seorang pun yang tahu kecacatan yang terjadi
pada diri kita.
7. Mencegah timbulnya hawa nafsu dari lawan jenis.
Dalam Islam ada adab untuk berpakaian yaitu
✓ Membaca Doa
✓ Memulai Dari anggota badan sebelah kanan
✓ Tidak berpakaian dengan pakaian yang menyerupai kaum jahiliyah
✓ Tidak menyerupai pakaian lawan jenis

viii
4. Menghindari Mengkonsumsi Barang yang Haram, seperti Narkotika
Menjaga makan dan minumnya adalah termasuk macam-macam akhlak
seorang muslim pada diri sendiri yang bersifat jasmani. Makan dan minum
merupakan kebutuhan vital bagi tubuh manusia, jika tidak makan dan minum dalam
keadaan tertentu yang normal maka manusia akan mati. Allah SWT memerintahkan
kepada manusia agar makan dan minum dari yang halal dan tidak berlebihan.
Sebaiknya sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga untuk udara. Allah SWT berfirman:
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. (QS. An Nahl: 114)
Salah satu barang haram yang ada adalah Narkoba (singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika
dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup maupun
disuntikan sehingga dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku
seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku.
a. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Dadang Hawari dalam buku al Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa
(1998:149), faktor-faktor yang berperan dalam penyalahgunaan narkoba
diantaranya:
a) Faktor Kepribadian (antisosial/psikopatik)
b) Kondisi Kejiwaan kecemasan atau depresi,
c) Kondisi keluarga yang meliputi keutuhan keluarga, kesibukan orang tua, dan
hubungan antar orang tua dan anak
d) Kelompok teman sebaya
e) Dan naza-nya itu sendiri, mudah diperoleh dan tersedia di pasaran baik resmi
maupun tidak resmi (easy availability).

ix
b. Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Akibat dari penyalahgunaan narkoba sangat fatal, karena efek narkoba tidak
hanya menimpa penyalahguna, melainkan lingkungan sekitar penyalahguna.
Menurut BNN, ada empat aspek yang akan mendapatkan efek akibat
penyalahgunaan narkoba, diantaranya:
 Bagi Diri Sendiri
1) Terganggunya Fungsi Otak dan perkembangan penyalahguna
2) Overdosis (OD), dapat menyebabkan kematian karena terhentinya
pernapasan (heroin) atau pendarahan otak (amfetamin, sabu)
3) Gangguan prilaku/mental
4) Gangguan kesehatan: kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh, seperti
hati, jantung, paru, ginjal, kelenjar endoktrin, alat reproduksi infeksi
(hepatitis B/C (80%); HIV/AIDS (40-50%), penyakit kulit dan kelamin
kurang gizi dan gigi berlubang.
 Bagi Keluarga
Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, karena
barang-barang berharga hilang, keluarga malu melihat salah satu anggotanya
menjadi asosial, sikap kasar, berbohong, hidup semaunya.
 Bagi Sekolah
Siswa penyalahguna mengganggu suasana belajar-mengajar. Mereka
menciptakan iklim acuh tak acuh dan tidak menghormati pihak lain.
 Bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara
Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba.
Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki daya tahan, sehingga
kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian karena
masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan meningkat, belum lagi
saran dan prasarana yang harus disediakan, disamping rusaknya generasi
penerus.

x
DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-4794813/seperti-apa-adab-berpakaian-yang-baik-
dalam-islam
https://www.madaninews.id/2956/cara-berpakaian-yang-baik-menurut-islam.html
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-aurat/
https://blog.ub.ac.id/information/10-manfaat-berpakaian-sesuai-syariat-islam/
Muhrin, M. (2020). Akhlak Kepada Diri Sendiri. Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Agama Islam, 10(1).
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121110094.pdf
https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/tujuh-anggota-badan-kewajiban-dan-cara-
menjaganya-d1HhN.
https://www.rifanfajrin.com/2021/08/cara-merawat-anggota-tubuh.html.

xi

Anda mungkin juga menyukai