Anda di halaman 1dari 11

Makalah

“Akhlak Dalam Menuntut Ilmu”

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

Natasya Pramai Shela 21031000039

Sefi Nur Afidah 21031000060

Albaretta Aulia P.N 21031000094


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunianya-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Akhlak Dalam Menuntut Ilmu” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapakan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala urusan kita. Aamiin.

Malang, 13 April
2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii

Daftar isi................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

Latar Belakang....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

1. Akhlak dalam menuntut ilmu sebagai seorang muslim..................................................... 2

2. Metode yang baik dalam menuntut ilmu........................................................................... 3

3. Adab dalam menuntut ilmu................................................................................................ 4

a) Adab murid kepada guru............................................................................................ 4


b) Adab murid ke sesama murid.................................................................................... 5
....................................................................................................................................
c) Adab murid kepada pelajaran.................................................................................... 5

4. Orang yang akan memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu..................................... 6

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah SAW untuk
memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada
derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah
yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan
pendidikan yang baik, tentu akhlak manusia pun juga akan lebih baik. Tapi kenyataan dalam
hidup ini, banyak orang yang menggunakan akal dan kepintaraannya untuk maksiat. Banyak
orang yang pintar dan berpendidikan justru akhlaknya lebih buruk dibanding dengan orang yang
tak pernah sekolah. Hal itu terjadi karena ketidakseimbangannya ilmu dunia dan akhirat. Ilmu
pengetahuan dunia rasanya kurang kalau belum dilengkapi dengan ilmu agama atau akhirat.
Orang yang berpengetahuan luas tapi tidak tersentuh ilmu agama sama sekali, maka dia akan
sangat mudah terkena bujuk rayu syaitan untuk merusak bumi, bahkan merusak sesama manusia
dengan berbagai tindak kejahatan. Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting dan
hendaknya diajarkan sejak kecil. Kalau bisa, ilmu agama ini lebih dulu diajarkan kepada anak
sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia. Kebodohan adalah salah satu faktor yang
menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia membutuhkan terapi agar
menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana akhlak dalam menuntut ilmu sebagai seorang muslim?
2. Bagaimana metode yang baik dalam menuntut ilmu?
3. Bagaimana tentang adab dalam menuntut ilmu?
4. Bagaimana deskripsi tentang orang yang akan memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu?

C .Tujuan
1. Memberikan penjelasan tentang aklak dalam menuntut ilmu sebagai seorang muslim.
2. Memberikan penjelasan tentang metode yang baik dalam menuntut ilmu.
3. Memberikan penjelasan tentang adab dalam menuntut ilmu.

iv
4. Memberikan deskripsi tentang orang yang akan memperoleh kemudahan dalam menuntut
ilmu.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ahklak Muslim dalam menuntut ilmu


Allah swt Berfirman :
‫َيْر َفِع ُهَّللا اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا ِم ْنُك ْم َو اَّلِذ يَن ُأوُتوا اْلِع ْلَم َد َر َج اٍت‬

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang
yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat.” (Al-Mujaadilah:11)

Di dalam Al Qur’an diterangkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana utama menuju kebahagiaan abadi. Ilmu
merupakan pondasi utama sebelum berkata-kata dan berbuat. Dengan ilmu, manusia dapat
memiliki peradaban dan kebudayaan. Dengan ilmu, manusia dapat memperoleh kehidupan
dunia, dan dengan ilmu pula, manusia menggapai kehidupan akhirat. Ada sebuah pepatah arab
mengatakan :

“Uthlubu al-’ilma min al-mahdi ila al-llahdi” artinya : tuntutlah ilmu dari buaiyan samapai
keliang lahat.
Allah swt menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu karena ilmu itu memang sangatlah
penting seperti yang difirmankan allah swt pada ayat diatas dengan ilmu derajat kita akan
terangkat baik dimata allah ataupun dimata manusia. Baik atau buruk nya sebuah ilmu bukan
karena i8lmunya melainkan karena niat atau tujuan sipemilik ilmu, Ibarat pisau, tergantung siapa
yang memilikinya. Jika pisau dimiliki oleh orang jahat, maka pisau itu bisa digunakan untuk
membunuh, merampok atau mencuri. Tetapi jika dimiliki oleh orang baik, maka pisau itu bisa
digunakan untuk memotong hewan qurban, mengiris bawang atau membelah ikan.

v
2.2 metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu
Di bawah ini merupakan metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu, agar ilmu yang kita
miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah
1. Awali dengan niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya
untuk mendapatkan ridho Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk
kebaikan.
2. Selalu minta restu dan ridho orangtua.
3. Berhati-hati dalam memilih ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup. Pelajarilah
ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan. Pelajarilah ilmu
tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. Ingatlah… bahwa
sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia. Pelajarilah
ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pelajarilah ilmu-
ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan.
4. Belajar kepada guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih cepat
dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan
memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru.
5. Belajar kepada alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadian-
kejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan
keagunggan Allah.
6. Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan
kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar
dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik
pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup.
Jikalau sudah memiliki ilmu maka kita diwajibkan untuk mengamalkannya karena ini merupakan
sebuah syarat dari kesempurnaan kita dalam menuntut ilmu dan salah satu amalan yang tidak
terputus sampai kita mati adalah ilmu yang bermanfaat. Sebagai mana nabi kita Muhammad saw
bersabda:
‫ َأْو َو َلٍد َص اِلٍح َيْدُع ْو َلُه‬،‫ َأْو ِع ْلٍم ُيْنَتَفُع ِبِه‬،‫ َص َد َقٍة َج اِر َيٍة‬:‫ِإَذ ا َم اَت اْبُن آَد َم اْنَقَطَع َع َم ُلُه ِإَّال ِم ْن َثَالٍث‬
“Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga

vi
hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang
mendo’akannya.” (HR. Muslim )..

2.3 Adab Menuntut Ilmu


A. Adab murid kepada guru
• menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas
• tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru
• jujur dan setia bersama guru
• bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru
• hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan
• tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru
• tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru
• berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya
• selalu berusaha menyenangkan hati guru
• memanggil guru dengan panggilan yang disukainya
• berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru
• membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda
penghormatan kepada mereka
• tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya
• tidak terbahak-bahak di depan guru
• tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru
• selalu duduk dalam sikap sopan
• berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru
Keberhasilan dan kemudahan dalam proses menuntut ilmu terletak pada kelakuan baik (adab) si
penuntut ilmu, terutama adab kepada guru. Sayyidina Ali rodhiallu’anhu berkata, “aku ibarat
budak dari orang yang mengajarkanku walaupun hanya satu huruf “. Perkataan Ali ini
merupakan ungkapan bahwa begitu besar penghormatan beliau kepada guru.
Khalifah Harun Ar Rasyid pernah mengirimkan putranya untuk belajar kepada syekh
burhanuddin. Suatu saat, ketika khalifah berkunjung untuk menemui putranya yang sedang
belajar, khalifah melihat putranya itu sedang menuangkan air wudhu untuk syekh. Lalu khalifah
berkata kepada putranya, “Wahai anakku, kenapa engkau menggunakan tangan kananmu untuk

vii
menuangkan air sementara tangan kirimu kau biarkan diam. Gunakanlah kedua tanganmu, yang
satu untuk menuangkan air dan yang satu lagi untuk membasuh kaki gurumu.” Subhanallah…
begitu tegas khalifah mendidik anaknya agar hormat kepada guru.

B. Adab murid kepada sesama murid


• menghormati dan memuliakan sesama murid dengan tulus dan ikhlas
• hendaknya memberikan nasehat kepada sesama murid dengan kerendahan hati dan bebas dari
kesombongan ( amar ma’ruf nahi munkar )
• selalu berbaik sangka kepada sesama murid dan tidak mencari-cari keburukan mereka
• tidak menyakiti hati sesama murid
• hendaknya menerima permintaan maaf sesama murid apabila mereka memintanya
• selalu membantu sesama murid dalam suka maupun duka
• bersikap rendah hati dan santun kepada sesama murid
• tidak meminta menjadi pemimpin mereka, hanya menjadi sesama saudara dengan mereka
• lapang dada dalam perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara sesama murid

C. Adab murid kepada pelajaran


• niat yang ikhlas karena Allah ketika memulai belajar
• diniatkan bahwa belajar ( menuntut ilmu ) itu untuk menghilangkan kebodohan diri dan orang
lain di lingkungannya
• menghormati dan memuliakan buku pelajaran ( kitab ) dengan tulus dan ikhlas
• menjaga kebersihan dan kerapihan buku pelajaran ( kitab )
• meletakkan buku pelajaran ( kitab ) di tempat yang baik dan terhormat
• tekun dan kontinyu dalam memahami pelajaran ( ilmu )
• membiasakan diri menghafal pelajaran dan menjaga hafalan
• selalu menulis atau mencatat pelajaran ( ilmu ) yang diperoleh
• meneliti sumber dan isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
• bersikap adil terhadap isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
• menjauhkan sifat malu yang berlebihan dalam proses memahami suatu pelajaran atau ilmu

viii
2.4 Deskripsi tentang orang yang akan memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu
Beberapa hal yang dapat memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu:
1. taat beribadah, rajin bangun malam untuk sholat tahajud dan tafakur.
2. tidak berbuat maksiat
3. memuliakan/menghormati guru (adab murid kepada guru)
4. memuliakan/menghormati sahabat (adab murid kepada sesama murid)
5. memuliakan/menghormati kitab/buku (adab murid kepada pelajaran)
6. sering bergaul/berdiskusi dengan ulama (memuliakan ulama)

ix
BAB III
KESIMPULAN

3.1Kesimpulan
Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk
menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap
muslim jangan picik ; dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diridhai Allah
swt.Rasulullah saw bersabda: ‫ٍم َطَلُب اْلِع ْلِم َفِرْيَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم‬
“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam”
(Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
‫العلم بال عمل كالشجر بال ثمر‬
Ilmu tanpa amal/praktek bagaikan pohon yang tidak berbuah.
3.2 Saran
Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab-kitab atau buku-buku pelajaran
sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca,memaknai,
dan ditafsiri dengan baik dan selanjutnya di amalkan dengan segenap kemampuan.
Dan kiranya makalahg kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan dan mengingatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.

x
DAFTAR PUSTAKA
Hadisaputra ihsan .1981.Anjuran untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan
Pengalamannya . Surabaya ; Al – Ikhlas http://putrariau02.blogspot.com/2013/04/akhlak-
seorang-muslim-dalam-menuntut.html diakses tanggal 4 mei 2013 yogyakarta

xi

Anda mungkin juga menyukai