Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HADITS PENTINGNYA MENUNTUT ILMU

MAKALAH INI DIBUAT DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS


KELOMPOK PADA MATA KULIAH “HADITS AQIDAH”

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH:

1. Saskia Salsabila 12130421104


2. Suci Afriza 12130422364

JURUSAN ILMU HADITS

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Menuntut Ilmu ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah Menuntut Ilmu ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

PEKANBARU,18 MARET 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4

A. Latar Belakang ......................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................5

A. Pengertian Ilmu......................................................................................5

B. Pengertian Menuntut Ilmu....................................................................5

C. Hukum Menuntut Ilmu...........................................................................6

1. Ilmu-ilmu Syar’i.................................................................................6

2. Ilmu-ilmu yang bukan Syar’i .............................................................6

D. Anjuran Menuntut Ilmu.........................................................................7

E. Manfaat Menuntut Ilmu..........................................................................8

F. Keutamaan Menuntut Ilmu.....................................................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9

B. Saran.......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karena ilmu merupakan jalan menuju surga, maka ilmu mempunyai kedudukan yang
tinggi di dalam Islam. Karena itu orang-orang yang berilmu menempati kedudukan yang tinggi
di sisi Allah SWT, bahkan mendekati kedudukan para Nabi. Semua muslim diwajibkan menuntut
ilmu agar akidahnya tidak tersesat, ibadahnya benar, dan perilakunya sesuai syariat. Menuntut
ilmu adalah salah satu kewajiban bagi setiap orang Islam selama hayat masih dikandung badan.
Untuk menunjukkan kesungguhan dalam memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu. Sikap
disiplin mutlak diperlukan dalam meraih cita-cita.

Dalam kehidupan seorang muslim, waktu merupakan karunia yang tidak bisa terbeli
dibandingkan harta dan yang lainnya. Mengoptimalkan waktu untuk ketaatan kepada Allah
SWT, merupakan modal kemanfaatan kehidupan dunia dan akhirat sehingga mewujudkan
keselamatan bagi dirinya. Menyia-nyiakan waktu dengan membiarkannya berlalu tanpa makna,
berarti kesengsaraan dan kebinasaan bagi dirinya. Kita harus berusaha untuk memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian ilmu?
2. Apa pengertian menuntut ilmu?
3. Bagaimana hukum menuntut ilmu?
4. Bagaimana anjuran menuntut ilmu?
5. Apa manfaat menuntut ilmu?
6. Apa keutamaan menuntut ilmu?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu
Secara bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/jahil, sedang secara istilah berarti
sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara istilah
syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan hati, lisan maupun
anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.

Ibnu Munir berkata: “Ilmu adalah syarat benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya
tidak akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan,
karena ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan diterima kecuali dengan niat
yang benar.” Dalam pengertian lain “ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa
didapat, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab
pertanyaan dan masalah di dunia.”

Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa,
ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara
lisan (perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan). Tanpa ilmu kesuksesan tidak
pernah ditemukan, karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan
manusia akan oksigen untuk bernapas.

B. Pengertian Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah
laku dan perilaku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan
menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu merupakan ibadah
sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Artinya: “Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang
Islam laki-laki dan perempuan.” Mu’adz bin Jabbal berkata: “Tuntutlah ilmu, karena
mempelajari ilmu karena mengharapkan wajah Allah itu mencerminkan rasa khasyyah,
mencarinya adalah ibadah, mengharapkan wajah Allah itu mencerminkan rasa khasyyah,
mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya adalah jihad, mengajarnya
untuk keluarga adalah taqarrub.”

Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
Hal yang paling diharapkan ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik
yaitu perubahan tingkah laku, sikap, dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.

5
Hadist menuntut ilmu

‫حد ثنا كشير بن شنظر عن محمد بن سير ين عن انس بن ملك‬،‫قال حد ثنا حفص بن سليما ن‬،‫حد ثنا هشام بن عمار‬
‫كمقلد الخنازيرالخوهر‬,‫طلب العلم فريضه علي كل مسلم وواضع العلم عند غير اهله‬: ‫قال رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬:‫قال‬
)‫واللولووالذهب (رواه ابن ما جه‬
Artinya:hisham ibn ammar telah menceritakan kepada kami.ia berkata hafs ibn sulayman
telah menceritakan kepada kami ia berkata katshir ibn sinzhir telah menceritakan kepada kami
dari Muhammad ibn shirin dari annas ibn malik ia berkata:rasulullahi SAW bersabda :
“menuntut ilmu adalah kewajiba setiap muslim da orang yang buka meletakkan ilmu pada
ahlinya,seperti seorang yang mengalungkan mutiara,intan dan emas ke leher babi.(HR ibnu
majah)

‫ومن ارادهما فعليه بالعلم‬,‫ومن اراداالخره فعليه بالعلم‬,‫من اراد الد نيا فعليه بالعلم‬
Artinya: “barang siapa yang hedak menginginkan dunia,maka hendaklah ia menguasai
ilmu barangsiap yang menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu,dan barang siap yang
menginginkan keduanya hendaklah ia menguasai ilmu.

C. Hukum Menuntut Ilmu

1. Ilmu-ilmu Syar’i

Mempelajari ilmu-ilmu syar’i ini merupakan sebuah tuntutan akan tetapi hukum
menuntutnya disesuaikan dengan kebutuhan terhadap ilmu tersebut. Ada dari ilmu-ilmu itu yang
menuntutnya adalah fardu ‘ain, artinya bahwa seseorang mukalaf (terbebani kewajiban) tidak
dapat menunaikan kewajiban terhadap dirinya kecuali dengan ilmu tersebut, seperti cara
berwudu, salat, haji, zakat, dan sebagainya. berdasarkan hadis, “Menuntut ilmu itu wajib bagi
setiap muslim.” Nawawi mengatakan, “Meskipun hadis ini tidak kukuh namun maknanya
benar.”

Mempelajari ilmu-ilmu itu tidaklah wajib kecuali setelah ada kewajiban tersebut (terhadap
dirinya). Diwajibkan terhadap setiap orang yang ingin melakukan jual beli untuk belajar tentang
hukum Jual Beli dalam Islam. Sebagaimana diwajibkan untuk mengetahui hal-hal yang
dihalalkan maupun diharamkan baik berupa makanan, minuman, pakaian, atau lainnya secara
umum. Demikian pula tentang hukum-hukum menggauli para istri apabila dirinya memiliki istri.

2. Ilmu-ilmu yang bukan Syar’i


Sedangkan hukum menuntut ilmu-ilmu yang bukan syar’i maka ada yang fardu kifayah.
Seperti ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti ilmu
kedokteran karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara tubuh, atau ilmu
hitung karena ini menjadi sesuatu yang penting di dalam muamalah (jual beli), pembagian
wasiat, harta waris, dan lainnya. Ada juga yang menuntutnya menjadi sebuah keutamaan, seperti
mendalami tentang ilmu hitung, kedokteran dan lainnya.

6
Namun untuk melakukan ini tentunya membutuhkan kekuatan dan kemampuan ekstra.
Ada juga yang menuntutnya diharamkan, seperti ilmu sihir, sulap, ramalan, dan segala ilmu yang
membangkitkan keragu-raguan. Adapun cara untuk mendapatkan ilmu bisa dengan mendatangi
sumber ilmu secara langsung di majelisnya atau bisa juga dengan mencari atau memperdalamnya
melalui sarana-sarana media yang sangat mudah didapat saat ini, baik cetak maupun elektronik.
Setelah itu hendaklah dirinya melakukan penelaahan terhadap setiap ilmu/pengetahuan yang
didapatnya untuk diterima atau ditolak. Karena setiap pendapat atau perkataan seseorang bisa
diterima atau ditolak kecuali pendapat Rasulullah SAW. Akan tetapi jika telah jelas
kebenarannya maka tidak boleh baginya untuk berpaling darinya karena pada dasarnya
kebenaran itu berasal dari Allah SWT.

Apabila kita memperhatikan isi alquran dan hadis, maka terdapatlah beberapa suruhan
yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu,
agar mereka tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan.
Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan menanya, melihat,
atau mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW
“Menuntut ilmu adalah fardu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan“. (HR. Ibn
Abdulbari).

D. Anjuran Menuntut Ilmu

Islam sangat memperhatikan dan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan
manusia bisa berkarya, berprestasi dan mampu tampil sebagai khalifah yaitu memakmurkan
bumi. Dengan ilmu, manusia mampu beribadah dengan sempurna. Contoh orang Islam
diwajibkan salat, maka ia harus mengetahui ilmu-ilmu yang berhubungan dengan salat, begitu
juga dengan puasa, zakat dan haji, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Ilmu itu
dibutuhkan dalam segala hal. Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim).

Demikian itu mereka lakukan mereka rida terhadap perbuatan orang-orang yang sedang
mencari ilmu dan sebagai penghormatan buatannya. Yang dimaksud dengan penuntut ilmu ialah
penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya. Makhluk yang di langit, maksudnya ialah
para malaikat yang ada di langit, mereka membaca tasbih seraya memuji Rabb mereka dan
memintakan ampunan buat orang-orang yang di bumi. Makhluk yang di bumi, maksudnya
manusia, jin dan hewan. Al-Hiitaan, ikan-ikan; permohonan ampun oleh semua makhluk yang
telah disebutkan buat orang yang alim, maksudnya mereka mendoakannya. Demikian itu karena
orang yang alim dengan bimbingan dengan petunjuknya kepada manusia menyebabkan ia
disukai Allah SWT.
Anjuran untuk mempersiapkan bekal sebelum mati dengan amal-amal saleh. Amal-amal
saleh yang manfaatnya tetap berlanjut setelah orangnya meninggal dunia, maka pahalanya tetap
mengalir kepadanya. Anjuran agar melaksanakan amal kebaikan dengan cara wakaf, seperti

7
membangun masjid, madrasah, membuat sumur, atau menanam pohon. Semuanya itu merupakan
sedekah jariah. Disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab yang bermanfaat. Itulah
di antara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang pahalanya tetap berlangsung sepanjang zaman.
Anjuran untuk mendidik anak dan mengajari mereka perkara yang fardu dan sunah, serta adab
sopan santun agar mereka menjadi orang-orang saleh.

E. Manfaat Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu diperintahkan dalam Islam. Hal ini membawa manfaat bagi orang yang
menuntutnya. Adapun manfaatnya antara lain sebagai berikut:
1. Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah
hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW.
2. Orang yang menuntut ilmu akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda. Orang yang
menuntut ilmu diumpamakan lebih baik derajatnya dari pada orang yang melakukan salat
seratus rakaat.

F. Keutamaan Menuntut Ilmu


1. Ilmu didahulukan sebelum amal.
2. Ditunjukkan dan dimudahkan untuk meniti jalan menuju surga.
3. Merupakan tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya kebaikan oleh Allah.
4. Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena rida kepada penuntut ilmu.
5. Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan bumi, bahkan ikan-ikan di lautan.
6. Ulama (orang-orang yang berilmu) adalah pewaris para nabi.
7. Para nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain.
8. Barang siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara
lisan (perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah
ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia
akan oksigen untuk bernapas.
Perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang paling
diharapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih
baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.

B. Saran
Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk
menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap
muslim jangan picik dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA
Http://hitsuke.blogspot.com/2010/09/kewajiban-menuntut-ilmu-hadits-tarbawi.html
Http://www.google.com/hadist-menuntut-ilmu
Http://www.geocities.com\broadway\4516\
Http://www.alhamidiyah.com/?v=fatwa&baca=19
Http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bagaimana-yang-di-sebut-menuntut-ilmu-dalam-
islam.htm
Http://alhafizh4.wordpres.com/2010/09/kewajiban-menuntut-ilmu/
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_dan_ilmu_pengetahuan

9
10

Anda mungkin juga menyukai