Anda di halaman 1dari 8

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran


”Pendidikan Agama dan Budi Pekerti”

Disusun oleh:

KELAS X OTKP 2
1. ALFIAH HANIFATUN (03)
2. DWI FERA RANTININGSIH (07)
3. DZAKIYYAH AFIIFAH ZULFAA(08)
4. FARAH AULIA ROZAK (11)
5. GALUH SETYAWATI (12)
6. MIR’ATUL MAR’AH (17)
7. PUTRI AULIA DAMAYANTI (22)

PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI


SMK NEGERI 2 PURWOREJO
2022
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
posisi akal di hadapan wahyu menurut mu’tazilah.

.Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan
dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang pentingnya akhlak, moral dan
etika dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Kutoarjo, 32 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................................i

Kata Pengantar................................................................................................................ii

Daftar isi..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ilmu.............................................................................................2
B. Pengertian menuntut ilmu.............................................................................3
C. Hukum hukum menuntut ilmu......................................................................4
1. Ilmu Ilmu Syar’I.....................................................................................
2. Ilmu Ilmu yang Bukan Syar’I.................................................................
D. Anjuran menuntut ilmu.................................................................................
E. Manfaat menuntut ilmu.................................................................................
F. Keutamaan menuntut ilmu............................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................................7

Saran. ..............................................................................................................................

Daftar pustaka.................................................................................................................8

Foto bersama kelompok..................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karena ilmu merupakan jalan menuju surga, maka ilmu mempunyai kedudukan yang tinggi di
dalam Islam. Karena itu orang-orang yang berilmu menempati kedudukan yang tinggi di sisi
Allah SWT, bahkan mendekati kedudukan para Nabi. Semua muslim diwajibkan menuntut ilmu
agar akidahnya tidak tersesat, ibadahnya benar, dan perilakunya sesuai syariat. Menuntut ilmu
adalah salah satu kewajiban bagi setiap orang Islam selama hayat masih dikandung badan. Untuk
menunjukkan kesungguhan dalam memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu. Sikap disiplin
mutlak diperlukan dalam meraih cita-cita.

Dalam kehidupan seorang muslim, waktu merupakan karunia yang tidak bisa terbeli
dibandingkan harta dan yang lainnya. Mengoptimalkan waktu untuk ketaatan kepada Allah
SWT, merupakan modal kemanfaatan kehidupan dunia dan akhirat sehingga mewujudkan
keselamatan bagi dirinya. Menyia-nyiakan waktu dengan membiarkannya berlalu tanpa makna,
berarti kesengsaraan dan kebinasaan bagi dirinya. Kita harus berusaha untuk memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:

Apa pengertian ilmu?

Apa pengertian menuntut ilmu?

Bagaimana hukum menuntut ilmu?

Bagaimana anjuran menuntut ilmu?

Apa manfaat menuntut ilmu?

Apa keutamaan menuntut ilmu?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu

Secara bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/jahil, sedang secara istilah berarti
sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara istilah
syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan hati, lisan maupun
anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.

Ibnu Munir berkata: “Ilmu adalah syarat benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya tidak akan
bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan, karena
ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan diterima kecuali dengan niat yang
benar.”

Dalam pengertian lain “ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa didapat, ilmu
adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan
masalah di dunia.”

Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu
merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan ilmu semua keperluan
dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan
(perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan). Tanpa ilmu kesuksesan tidak pernah
ditemukan, karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan
manusia akan oksigen untuk bernapas.

B. Pengertian Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku
dan perilaku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju
kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaimana sabda
Nabi Muhammad SAW. Artinya: “Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang Islam laki-laki dan
perempuan.” Mu’adz bin Jabbal berkata: “Tuntutlah ilmu, karena mempelajari ilmu karena
mengharapkan wajah Allah itu mencerminkan rasa khasyyah, mencarinya adalah ibadah,
mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya adalah jihad, mengajarnya untuk keluarga adalah
taqarrub.”

Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal
yang paling diharapkan ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik
yaitu perubahan tingkah laku, sikap, dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.

C. Hukum Menuntut Ilmu

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda, “menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap muslim.” Ilmu bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Ilmu-ilmu Syar’i

v
Mempelajari ilmu-ilmu syar’i ini merupakan sebuah tuntutan akan tetapi hukum menuntutnya
disesuaikan dengan kebutuhan terhadap ilmu tersebut. Ada dari ilmu-ilmu itu yang menuntutnya
adalah fardu ‘ain, artinya bahwa seseorang mukalaf (terbebani kewajiban) tidak dapat
menunaikan kewajiban terhadap dirinya kecuali dengan ilmu tersebut, seperti cara berwudu,
salat, haji, zakat, dan sebagainya. berdasarkan hadis, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim.” Nawawi mengatakan, “Meskipun hadis ini tidak kukuh namun maknanya benar.”

Mempelajari ilmu-ilmu itu tidaklah wajib kecuali setelah ada kewajiban tersebut (terhadap
dirinya). Diwajibkan terhadap setiap orang yang ingin melakukan jual beli untuk belajar tentang
hukum Jual Beli dalam Islam. Sebagaimana diwajibkan untuk mengetahui hal-hal yang
dihalalkan maupun diharamkan baik berupa makanan, minuman, pakaian, atau lainnya secara
umum. Demikian pula tentang hukum-hukum menggauli para istri apabila dirinya memiliki istri.

2. Ilmu-ilmu yang bukan Syar’i

Sedangkan hukum menuntut ilmu-ilmu yang bukan syar’i maka ada yang fardu kifayah. Seperti
ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti ilmu kedokteran
karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara tubuh, atau ilmu hitung karena
ini menjadi sesuatu yang penting di dalam muamalah (jual beli), pembagian wasiat, harta waris,
dan lainnya. Ada juga yang menuntutnya menjadi sebuah keutamaan, seperti mendalami tentang
ilmu hitung, kedokteran dan lainnya. Namun untuk melakukan ini tentunya membutuhkan
kekuatan dan kemampuan ekstra. Ada juga yang menuntutnya diharamkan, seperti ilmu sihir,
sulap, ramalan, dan segala ilmu yang membangkitkan keragu-raguan.

Adapun cara untuk mendapatkan ilmu bisa dengan mendatangi sumber ilmu secara langsung di
majelisnya atau bisa juga dengan mencari atau memperdalamnya melalui sarana-sarana media
yang sangat mudah didapat saat ini, baik cetak maupun elektronik. Setelah itu hendaklah dirinya
melakukan penelaahan terhadap setiap ilmu/pengetahuan yang didapatnya untuk diterima atau
ditolak. Karena setiap pendapat atau perkataan seseorang bisa diterima atau ditolak kecuali
pendapat Rasulullah SAW. Akan tetapi jika telah jelas kebenarannya maka tidak boleh baginya
untuk berpaling darinya karena pada dasarnya kebenaran itu berasal dari Allah SWT.

Apabila kita memperhatikan isi alquran dan hadis, maka terdapatlah beberapa suruhan yang
mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu, agar
mereka tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan. Menuntut
ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan menanya, melihat, atau
mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW
“Menuntut ilmu adalah fardu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan“. (HR. Ibn
Abdulbari).

D. Anjuran Menuntut Ilmu

Islam sangat memperhatikan dan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan manusia
bisa berkarya, berprestasi dan mampu tampil sebagai khalifah yaitu memakmurkan bumi.
Dengan ilmu, manusia mampu beribadah dengan sempurna. Contoh orang Islam diwajibkan
salat, maka ia harus mengetahui ilmu-ilmu yang berhubungan dengan salat, begitu juga dengan
puasa, zakat dan haji, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Ilmu itu dibutuhkan
dalam segala hal. Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa
yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga.”(HR. Muslim)

vi
Demikian itu mereka lakukan mereka rida terhadap perbuatan orang-orang yang sedang mencari
ilmu dan sebagai penghormatan buatannya. Yang dimaksud dengan penuntut ilmu ialah penuntut
ilmu yang mengamalkan ilmunya. Makhluk yang di langit, maksudnya ialah para malaikat yang
ada di langit, mereka membaca tasbih seraya memuji Rabb mereka dan memintakan ampunan
buat orang-orang yang di bumi. Makhluk yang di bumi, maksudnya manusia, jin dan hewan. Al-
Hiitaan, ikan-ikan; permohonan ampun oleh semua makhluk yang telah disebutkan buat orang
yang alim, maksudnya mereka mendoakannya. Demikian itu karena orang yang alim dengan
bimbingan dengan petunjuknya kepada manusia menyebabkan ia disukai Allah SWT.

Anjuran untuk mempersiapkan bekal sebelum mati dengan amal-amal saleh. Amal-amal saleh
yang manfaatnya tetap berlanjut setelah orangnya meninggal dunia, maka pahalanya tetap
mengalir kepadanya. Anjuran agar melaksanakan amal kebaikan dengan cara wakaf, seperti
membangun masjid, madrasah, membuat sumur, atau menanam pohon. Semuanya itu merupakan
sedekah jariah. Disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab yang bermanfaat. Itulah
di antara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang pahalanya tetap berlangsung sepanjang zaman.
Anjuran untuk mendidik anak dan mengajari mereka perkara yang fardu dan sunah, serta adab
sopan santun agar mereka menjadi orang-orang saleh.

E. Manfaat Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu diperintahkan dalam Islam. Hal ini membawa manfaat bagi orang yang
menuntutnya. Adapun manfaatnya antara lain sebagai berikut:

Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah hal ini
berdasarkan hadis Rasulullah SAW.

Orang yang menuntut ilmu akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda. Orang yang menuntut
ilmu diumpamakan lebih baik derajatnya dari pada orang yang melakukan salat seratus rakaat.

F. Keutamaan Menuntut Ilmu

Ilmu didahulukan sebelum amal.

Ditunjukkan dan dimudahkan untuk meniti jalan menuju surga.

Merupakan tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya kebaikan oleh Allah.

Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena rida kepada penuntut ilmu.

Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan bumi, bahkan ikan-ikan di lautan.

Ulama (orang-orang yang berilmu) adalah pewaris para nabi.

Para nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain.

Barang siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.

vii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara
lisan (perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah
ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia
akan oksigen untuk bernapas.

Perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang paling
diharapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih
baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.

B. Saran

Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk
menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap
muslim jangan picik dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA

Http://hitsuke.blogspot.com/2010/09/kewajiban-menuntut-ilmu-hadits-tarbawi.html

Http://www.google.com/hadist-menuntut-ilmu

Http://www.geocities.com\broadway\4516\

Http://www.alhamidiyah.com/?v=fatwa&baca=19

Http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bagaimana-yang-di-sebut-menuntut-ilmu-dalam-
islam.htm

Http://alhafizh4.wordpres.com/2010/09/kewajiban-menuntut-ilmu/

viii

Anda mungkin juga menyukai