DISUSUN OLEH :
- ALMAIDA ALDI ILMAWAN
- M. ZAINUL ROZIQIN
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“Hadist kewajiban belajar dan hakikat pendidikan”bisa selesai tepat waktu.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
1. HADIST KEWAJIBAN BELAJAR.......................................... 2
2. HAKIKAT PENDIDIKAN ........................................................ 5
BAB III PENUTUP............................................................................. 7
A. KESIMPULAN........................................................................ 7
B. DAFTAR PUSTAKA...............................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEWAJIBAN BELAJAR
Ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai
kebahagiaan hidup. Baik di dunia ataupun di akhirat. Sehubungan dengan
itu Allah mengajarkan kepada Nabi Adam dan semua keturuananya.
Dengan ilmu pengetahuan itu, manusia dapat melaksanakan tugasnya
dalam kehidupan ini baik tugas khalifah atau tugas ubudiyyah. Oleh
karena itu, Rasulallah menyuruh menganjurkan dan memotivasi umatnya
agar mencari ilmu, sehubungan dengan itu ditemukan beberapa hadist
berikut: Dari Abdullah bin Mas‟ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda
:”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini.
Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia
membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah alHikmah dan ia berprilaku
sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain” (HR Bukhari)
Hadits di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim
harus merasa iri dalam beberapa hal. Memang iri atau perbuatan hasud
adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi ada dua hasud
yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu pertama menginginkan
banyak harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan
berinfaq, shadaqah dan lainnya. Harta ini tidak digunakan untuk berbuat
dosa dan maksiat kepada Allah, kedua menginginkan ilmu seperti yang
dimiliki orang lain, kemudian ilmu itu diamalkan dalam kehidupan seharihari, juga diajarkan
kepada orang lain dengan ikhlash.
Hukum mencari ilmu itu wajib, dengan rincian, pertama
hukumnya menjadi fardhu „ain untuk mempelajari ilmu agama seperti aqidah, fiqih, akhlak
serta Al-Qur‘an. Ilmu-ilmu ini bersipat praktis,artinya setiap muslim wajib memahami dan
mempraktekkan dalam pengabdiannya kepada Allah. Fardu „ain artinya setiap orang muslim
wajib mempelajarinya, tidak boleh tidak.
Dan kedua hukumnya menjadi fardu kifayah untuk mempelajari
2
ilmu pengetahuan umum seperti : ilmu sosial, kedokteran, ekonomi serta
teknologi. Fardu Kifayah artinya tidak semua orang dituntut untuk
memahami serta mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut, boleh hanya sebagian orang saja.
Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :
رواه ابن عبد البر طلب العلم فريضة علي كل مسلم و مسلمة
Artinya : Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat” (HR. Ibnu Abdil
Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu
diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi
laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam
mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam. Kewajiban menuntut ilmu
waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada kesempatan untuk
menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di
lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan,
pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil
pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita
dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat
yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada
umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China
Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk
kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam
mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum
dalam hadits nabi :
Artinya “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim) Hadits yang menjelaskan
keutamaan orang yang menuntut ilmu Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu
sebagai berikut :
)(رواه مسلم من سلك طريقا يلتمس فيه عللما سهّل هللا له طريقا الى الجنّة
Artinya: Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim)
3
Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat.
Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu
pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu
adalah orang yang sedang menuju surga Allah. Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas
tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban
menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta‘lim, pengajian anak-anak,
belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid.
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di
dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus.
Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa
didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu
di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan
seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.
Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu yang
didasarkan atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya di atas
dalam Q.S Al-Mujadallah : 11
Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia ataupun di
akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :
من اراد ال ّد نيا فعليه با العلم و من اراد االخرة فعليه با العلم و من ارادهما فعليه با العلم )رواه تبران( ن
Artinya : Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani)
Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu yang
dimanfa‘tkan. Manfa‘at ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :
1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg manusia
kepada jalan yang benar
2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang yang
mulia beserta orang-orang yang beriman
4
3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan,
baik rohani maupun jasmani
4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik di dunia
maupun di akhirat.1
B. HAKIKAT PENDIDIKAN
1
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-Ma-arif/publication/329088809_Modul_Hadist_Tarbawy/
links/5bf4dda84585150b2bc6414b/Modul-Hadist-Tarbawy.pdf
2
UU No. 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/5492/3767
5
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-Ma-arif/publication/
329088809_Modul_Hadist_Tarbawy/links/5bf4dda84585150b2bc6414b/Modul-Hadist-
Tarbawy.pdf
UU No. 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/5492/3767
https://www.google.com/search?
rlz=1C1ONGR_enID1026ID1026&sxsrf=AJOqlzWQEuvYpLTlgXGObvJzdWbuBP4avg:16
74143280437&q=Dari+Abdullah+bin+Mas%27ud+r.a.
+Nabi+Muhammad+pernah+bersabda+:%E2%80%9DJanganlah+ingin+seperti+orang+lain,
+kecuali+seperti+dua+orang+ini.
+Pertama+orang+yang+diberi+Allah+kekayaan+berlimpah+dan+ia+membelanjakannya+seca
ra+benar,
+kedua+orang+yang+diberi+Allah+alHikmah+dan+ia+berprilaku+sesuai+dengannya+dan+m
engajarkannya+kepada+orang+lain+
7
(HR+Bukhari)&spell=1&sa=X&ved=2ahUKEwiMgaLc_dP8AhVuEbcAHTv6A5QQBSgAe
gQICBAB&biw=1280&bih=601&dpr=1.5