Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEMESTER GENAP 2022/2023

“NIKMATNYA MENCARI ILMU DAN BERBAGI ILMU


PENGETAHUAN”

Disusun Oleh:
-Fatoni
-Ghaitsa Radhwa Zaida Bustomi
-Hayuning Hanggar Bani
-Intan Febriyanti
-Juwita Adinda Putri
-Karini
-Laily Ayu Pramiestya
-Lisa Rusmiati
-Maritsza Dwi Larasati
-Mufid Tamam Ar'rafj
-Muhammad Herfan Marefansyah
SMAN 1 CIBITUNG

Kata Pengantar
Bismillaahirrahmaanirrahim,

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi kemudahan
dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran, “Pendidikan Agama Islam”
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang
penuh kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam.
Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia biasa yang
tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan dan kritik dari
berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan dan
kekurangan dari makalah ini.
Oleh karena itu sudah sepatutnya jika penulis menyampaikan ucapan terima kasih, rasa hormat
dan penghargaan setinggi – tingginya kepada :
1. Bapak Nasikin S.Pd.I
Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima oleh Allah SWT.
Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan penguasa alam semesta.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan. Mudah-mudahan
skripsi ini mamapu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis
khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya.
Amin.
Cibitung, 18 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1Latar Belakang Masalah.........................................................................................
1.2Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3Tujuan Penulisan....................................................................................................
1.4Manfaat Penulisan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1Apakah makna menuntut ilmu?..............................................................................
2.2Apa hukum menuntut ilmu?...................................................................................
2.3Apa keutamaan untuk orang-orang yang menuntut ilmu?.....................................
2.4Apa saja ayat al-quran tentang ilmu pengetahuan?................................................
2.5Apa hadis tentang mencari ilmu?...........................................................................
2.6Menerapkan perilaku mulia sesuai dengan Q.S at-Taubah/9:122..........................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Orang-orang
yang memiliki pengetahuan Allah Swt. janjikan dengan derajatyang tinggi di sisi-Nya, apalagi di
sisi manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah saw. yang menganjurkan setiap umat Islam agar
menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Q.S. at-Taubah/9:122 berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengangkat senjata,
tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad.
Fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan umat. Tidak dibenarkan menuntut ilmu pengetahuan
hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk
menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri. Pentingnya
memperdalam ilmu pengetahuan, mengamalkannya dengan baik, dan menyebarluaskannya
Penting bagi setiap insan untuk menuntut ilmu. Karena dengan memiliki ilmu banyak hal yang
bisa kita dapati. Sebagaimana sebuah pepatah Arab.
‫َم ْن اَ َر َد الّ ُد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َر َد ْاالَ ِخ َر ِة فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ِلم َو َم ْن اَ َر َد هُ َما َمعًا فَ َعلَي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬
Siapa yang ingin dunia (hidup di dunia dengan baik), hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin
akhirat (hidup di akhirat nanti dengan senang) hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin keduanya,
hendaklah berilmu
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Apakah makna menuntut ilmu?
2.2 Apa hukum menuntut ilmu?
2.3 Apa keutamaan untuk orang-orang yang menuntut ilmu?
2.4 Apa saja ayat al-quran tentang ilmu pengetahuan?
2.5 Apa hadis tentang mencari ilmu?
2.6 Menerapkan perilaku mulia sesuai dengan Q.S at-Taubah/9:122
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk menjelaskan nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk menambah wawasan daj pengetahuan tentang permasalahan dalam mencari ilmu dan
berbagi ilmu, khususnya dalam meningkatkan prestasi siswa.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apakah Makna menuntut ilmu?


Mencari ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan wahyu pertama yang
diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. (Qs Al-‘Alaq:1-5).
Kewajiban mencari ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak
membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya.
Ilmu merupakan sebuah kunci akan segala kebaikan serta pengetahuan. Ilmu menjadi sebuah
sarana untuk bisa menjalankan apa yang menjadi perintah Allah kepada kita. Tidak akan
sempurna akan keimanan serta tak sempurna pula amal kecuali dengan keutamaan sebuah ilmu.
Dengan ilmu Allah disembah, dengannya juga hak Allah dijalankan, serta dengan ilmu pula
agama-Nya disebarkan.
Hal ini yang sebuah membuat kebutuhan pada sebuah ilmu lebih besar serta dibandingkan
kebutuhan pada makanan serta minuman, sebab pada keberlangsungan agama serta dunia
bergantung dengan ilmu. Manusia akan lebih memerlukan ilmu daripada sebuah makanan juga
minuman. Karena pada makanan dan juga minuman hanya dibutuhkan sebanyak dua hingga tiga
kali sehari, sedangkan ilmu terus diperlukan pada setiap waktunya.
2.2 Apa hukum menuntut ilmu?
Hukum Menuntut Ilmu
Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat
maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram dan berdosa bagi
orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka
wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu
fardu kifayah dan fardu ‘ain.
A. Fardu Kifayah
Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat
Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran,
perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
B. Fardu ‘Ain
Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap
muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt.
dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
2.3 Apa keutamaan untuk orang-orang yang menuntut ilmu?
Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan
yang mengajarkannya adalah:
A. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.
B. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti
C. Merupakan sedekah yang paling utama
D. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah
E. Lebih utama dari shalat seribu raka’at
F. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah.
G. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga.
2.4 Apa saja ayat al-quran tentang ilmu pengetahuan?
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan
A. Lafal Ayat dan Artinya

ِ ‫َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُونَ لِيَ ْنفِرُوا َكافَّةً ۚ فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم طَاِئفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الد‬
‫ِّين َولِيُ ْن ِذرُوا قَوْ َمهُ ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم‬
َ‫يَحْ َذرُون‬

"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa
sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali,
agar mereka dapat menjaga dirinya.” (Qs At-Taubah:122)
B. Kandungan Ayat
Dalam ayat ini, Allah Swt menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke
medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Orang-
orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya dengan
orang-orang yang berjuang di medan perang. Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari
agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama
itu kepada yang belum mengetahuinya.
2.5 Apa hadis tentang mencari ilmu?
Hadis tentang mencari ilmu
َ ‫العام يَ ْستَ ْغفِ ُر لَهُ ُك َّل َشى َحتَّى‬
) ‫الح ْينَانُ فِي البَحْ ِر ( َر َواهُ ابْنُ َع ْب ِد البَر‬ ِ ‫يضةً َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم فَِإ َّن طالب‬ َ : ‫َو َسلَّ َم‬
َ ‫طلَبُ ال َعالِ ِم فَ ِر‬
Artinya: “Rasulullah saaw. Bersabda Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan
sesungguhnya segala sesuatu hingga makhluk hidup di lautan memintakan ampun bagi penuntut
ilmu” (H.R. Ibnu Abdul Barr)
2.6 Menerapkan perilaku mulia sesuai dengan Q.S at-Taubah/9:122
1. Jadilah orang yang berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim
bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orangorang yang ada disekitarnya. Dan
dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah
menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas.
2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia,
jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang
pandai.
3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan
ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa
mengambil hikmah dari apa yang kita dengar.
4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai
ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang
berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan
pengajian dan lain-lain.
5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau
mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan
menjadi orang yang celaka
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Carilah ilmu sebanyak-banyaknya, ilmu tidak akan pernah merugikan kita, karena ilmu selalu
berguna bagi kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Ilmu terbagi menjadi 2, ilmu yang
pertama berhukum fardu kifayah (ilmu kedokteran, ilmu perindustrian, ilmu falaq, dll),
sedangkan ilmu yang ke dua berhubungan fardu ain (ilmu mengenai mengenal Allah, ilmu tata
cara beribadah, dll), keduanya sama sama penting dan perlu kita pelajari. Allah juga memberikan
banyak keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu. Maka jangan lelah menuntut ilmu dunia dan
akhirat karena allah mencintai hambanya yang senantiasa mencari ilmu dan berbagi ilmu.
3.2 Saran
Berbagi makanan itu hal biasa, namun berbagi ilmu haruslah dibiasakan. Karena manusia
cenderung tidak ingin ilmunya dimiliki orang lain. Kenyataannya tidaklah demikian. Jika kita
mampu untuk membagi ilmu kita dengan orang lain, niscahya ilmu itu akan berkembang dan
manfaatnya akan kembali ke diri kita. Membagi ilmu juga membuat kita tidak gampang lupa akan
mu tersebut. Ilmu itu seperti air mengalir, jika pintunya ditutup maka ia akan berhenti mengalir
dan menjadi kotor. Sebaliknya jika pintunya dibuka, air akan mengalir lancar dan selalu bersih.
Demikian dengan ilmu, jika dibagikan kepada orang lain, akan berkembang dan bermanfaat buat
diri kita dan lingkungan sekitarnya. Disamping itu, kita bisa mengetahui apakah yang kita lakukan
sudah benar atau belum. Orang lain akan memberi kritik dan saran sehingga ilmu yang kita
bagikan menjadi lebih sempurna. Jadi jangan pelit untuk berbagi ilmu walaupun sedikit tetapi itu
sangat bermanfaat bagi orang lain.
DAFTAR PUSAKA

https://www.mikirbae.com/2019/02/nikmatnya-mencari-ilmu-dan-indahnya.html?
m=1
https://www.gurusiana.id/read/suciimbarwati/article/indahnya-berbagi-ilmu-166988
Suhendi Zen, Endi. Nelty Khairiyah. (2017). Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai