Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NIKMATNYA MENCARI ILMU DAN INDAHNYA BERBAGI PENGETAHUAN

Mata Pelajaran : PAI

Guru Pembimbing :REMI

Disusun oleh :

1. Annisa meilian salsabila.s


2. Sherly yulinda sidiq
3. Maya zabila
4. Rahma yuda
5. Marsel sapta nugraha
6. Dimas reza fadlian

NIKMATNYA MENCARI ILMU DAN INDAHNYA BERBAGI PENGETAHUAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................

2.1 memahami makna menuntut ilmu dan keutamannya....................................................

2.2 hukum menuntut ilmu…..................................................................................................

2.3 keutamaan orang yang menuntut ilmu............................................................................

2.4 ayat-ayat Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan...............................................................

2.5 hadist tentang mencari ilmu dan keutamaannya............................................................

2.6. menerapkan perilaku mulia............................................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................

3.1 KESIMPULAN................................................................................................................

3.2 SARAN...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa ,karena
kami dapat menyelesaikan Makalah ini.Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Agama tentang “Nikmatnya mencari ilmu dan indahnya berbagi
pengetahuan”
selain itu tujuan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
Pengetahuan Agama secara meluas.

Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan


dalam penulisan maupun Penyusunan .Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun,guna memperbaiku kesalahan yang akan
datang.

Lebong,11 februari 2020


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesungguhnya islam adalah syarat keselamatan disisi Allah.islam tidak
tegak dan tidak akan ada kecuali dengan ilmu .yidak ada cara dan jalan untuk
mengenal Allah dan sampai kepada-Nya kecuali dengan ilmu .Allah lah yang
telah menunjukkan jalan yng paling dekat dan mudah untuk sampai kepada-
Nya.Barangsiapa yang menempuh jalan tersebut,tidak akan menyimpang dari
tujuan yang dicita-citakannya.mencari ilmu merupakan kewajiban setiap
manusia.Tanpa ilmu kita tidk bias menjalani hidup ini dengan baik.orang yang
tidak memiliki ilmu biasanya akan dimanfaatkan oleh orang lain.bahkan,orang
yang tak berilmu itu akan dibodohi oleh orang lain.
oleh karena itu,kita sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran carilah ilmu
demi kelangsungan hidupyang lebih baik.menuntut ilmu dalam islam
hukumnya wajib(fardhu)para ahli fiqih mengelompokkannya dalam dua
bagian yaitu
1).fardhu ‘ain;dan
2).fardhu kifayah.
Orang yang berilmu sangat dimuliakan oleh Allah SWT dan akan diangkat
derajatnya oleh Allah SWT.sehinga dengan ilmunya para ulama bagaikan
lentera penerang dalam kegelapan dan menara kebaikan,juga pemimpin yang
membawa petunjuk dengan ilmunya,mereka mencapai kedudukan al-
akhyar(orang-orang yang penuh dengan kebaikan)serta derajat orang-orang
yang bertakwa.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Makalah ini adalah:

1.Bagaimana perintah menuntut ilmu dalam islam?

2.Bagaimana keutamaan orang yang berilmu dalam islam?

3.Bagaimana bersikap mulia?


1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

1.Untuk memahami perintah menuntut ilmu dalam islam.

2.Untuk menjelaskan keutamaan orang yang berilmu dalam islam.

3.Untuk menerapkan perilaku mulia


PEMBAHASAN
Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang
sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. janjikan
dengan derajatyang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian
pula Rasulullah saw. yang menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu
setinggi-tingginya.

Q.S. at-Taubah/9:122 berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami


dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan
menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad. Fungsi ilmu adalah untuk
mencerdaskan umat. Tidak dibenarkan menuntut ilmu pengetahuan hanya
untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi
untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan
diri. Pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan, mengamalkannya dengan
baik,dan menyebarluaskannya.

2.1Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya


Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan
wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau
belajar. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5)

2.2 Hukum Menuntut Ilmu


Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui
manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Ilmu yang
bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu
wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu kifayah dan fardu ‘ain.
1.Fardu Kifayah. Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu
yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai
golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu
eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
2.Fardu ‘Ain. Hukum mencari ilmu menjadi far«u ‘ain jika ilmu itu tidak boleh
ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi,
seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang
tatacara beribadah, dan sebagainya.

2.3 Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu


1.Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. al-Mujadillah/58:11)
2.Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra.
Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan
penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para
nabi.” (H.R. ad-Dailami)
1.Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim
mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.”
(H.R. Ibnu Majah)
2.Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah
saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya,
lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” (H.R. ad-Dailami)
3.Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu Zarr, Rasulullah saw. bersabda,
“Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik
bagimu dari pada śalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu
bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada
śalat seribu rakaat.” (H.R. Ibnu Majah)
4.Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah.
Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore
guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” (H.R.
ad-Dailami)
5.Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang
berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah (masjid) Allah ‘Azza wa Jalla,
mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan
malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah
menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah
seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan
jalan baginya menuju surga.” (H.R. Muslim dan Ahmad)

2.4 Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan


(Q.S. at-Taubah/9:122)
a. Lafal Ayat dan Artinya

‫ل ۚ َكافَّةَ ِليَ ْن ِف ُروا ْال ُمؤْ ِمنُونََ َكانََ َو َما‬


ََ ‫ن نَفَ ََر فَلَ ْو‬ َ ‫ِين ِفي ِل َيتَفَقَّ ُهوا‬
َِ ‫طا ِئفَةَ ِم ْن ُه َْم ۚ ِف ْرقَة ُك‬
َْ ‫ل ِم‬ َِ ‫ِروا الد‬ َُ ‫ِإ َذا قَ ْو َم ُه َْم َو ِليُ ْنذ‬
‫َيحْ َذ ُرونََ لَ َعلَّ ُه َْم ِإلَ ْي ِه َْم َر َجعُوا‬

b. Hukum Tajwid

Surat at-Tabah/9:122
Lafal Hukum Tajwid
‫ َو َما‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif
ََ‫ َكان‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif
ََ‫ ْال ُمؤْ ِمنُون‬idhar qomariyah karena ada alif lam diikuti mim, dan mad
thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun
‫ ِليَ ْن ِف ُروا‬ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf fa'
َ‫ َكافَّة‬mad lazim mustaqqal kilmi karena ada mad thobi'i
bertemu huruf yang bertanda baca tasydid dalam satu
kata
َ‫ فَلَ ْو‬mad layyin karena ada wawu sukun yang didahului huruf
dengan tanda baca fathah
َ‫ َل‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif
َِ ‫ ُك‬ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf kaf
َ‫ل ِم ْن‬
‫ ِم ْن ُه َْم فِ ْرقَ َة‬idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu huruf
mim, dan idhar halqi karena ada nun sukun bertemu
huruf ha'
َ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu huruf tho'
َ‫طائِفَةَ ِم ْن ُه ْم‬
َ‫طائِفَة‬ َ ‫ ِلَيَتَفَقَّ ُهوا‬idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu huruf
lam
‫ ِفي‬mad thobi'i karena ada ya' sukun didahului kasro
َ‫ِين‬
ِ ‫ الد‬idhom syamsyiyah karena ada alif lam diikuti dal
‫ َو ِليُ ْنذ ُِروا‬ihfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu dzal
َ‫ قَ ْو َم ُه ْم‬mad layyin karena ada wawu sukun didahului fathah
‫ ِإ َذا َق ْو َم ُه َْم‬idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu alif
‫ لَ َعلَّ ُه َْم ِإلَ ْي ِه َْم‬idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu lam
َ‫ َيحْ َذ ُرونََ لَ َعلَّ ُه ْم‬idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu ya'
ََ‫ َيحْ َذ ُرون‬mad arid lis sukun karena ada mad thobi'i sebelom waqof

Artinya:

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya.”

c. Kandungan Ayat
Dalam ayat ini, Allah swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang
mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh
sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam
masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi bertekun
menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran
agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan
cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat
ditingkatkan.

Ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk
mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan bila ada orangorang
Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat
dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan
ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap
golongan yang belum menerima pengetahuan

2.5 Hadis tentang Mencari Ilmu dan Keutamaannya


1. Hadits tentang salah satu Fungsi ilmu

(َ‫ن ََو بِاْل ِع ْل َِم فَ َعلَ ْي َِه ال ُّد ْنيَا أ َ َرا ََد َم ْن‬ ِ ‫ن ََو اْل ِع ْل َِمِۚب فَ َعلَ ْي َِه‬
َْ ‫اآلخ َرةَِْۚ أ َ َرا ََد َم‬ َْ ‫الطبراني رواه( بِاْل ِع ْل َِم فَ َعلَ ْي َِه ُه َما أ َ َرا ََد َم‬

Artinya :

’Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu,


dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus
dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun
harus dengan ilmu.” (HR. Thabrani)
2. Hadits tentang hukum menuntut ilmu

َ‫ب‬ َ ‫ْضةَ اْل ِع ْل َِم‬


ُ ‫ط َل‬ ِ ‫علَى فَ ِري‬ َِ ‫ُم ْس ِل َمةَ ََو ُم ْس ِلمَ ُك‬
َ ‫ل‬
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil
Bari)
3. Kewajiban mencari ilmu itu tidak memandang batasan usia, melainkan
seumur hidup. Sabda Nabi SAW
ْ ُ ‫مسلم رواه( اللَّحْ ْۚ َِد ِإلَى ْال َم ْه َِد ِمنََ ْال ِع ْل ََم أ‬
ُ ُ‫طل‬
(َ‫ب‬
Artinya :

“Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”(HR. Muslim)
4. Menuntut ilmu itu harus mau bersusah payah, karena ilmu itu harus dicari di
mana saja, sekalipun sangat jauh tempatnya dan banyak rintangannya, seperti
sabda Nabi SAW :

(َ‫ُواال ِع ْل َم‬
ْ ‫طلُب‬ْ ُ ‫ْن َولَ َْو أ‬
َِ ‫ع ْبد ُْال َبر َر َواهَُ{ بِالصي‬
َ
Artinya ,

“Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.(HR. Abdul Bar)


5. Etika menuntut ilmu

(َ‫ضعُ ْوا ِل ُمعَ ِل ِم ْي ُك ْم‬ َ ‫ي َرواَهُ ( ْۚ ِل ُمعَ ِل ِم ْي ُكم َولَيَلَ ْوا تَعَلَّ ُم ْو َاو‬
َ ‫ع ِل ُم ْو َاوت ََوا‬ َّ
َْ ِ‫الطب َْران‬
Artinya :

”Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-
gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR
Tabrani)
2.6 Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku yang mencerminkan sikap memahami Q.S. at-Taubah/9:122, di
antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut.

1.Jadilah orang yang berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang dimiliki
seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orangorang
yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada
dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang
beradab dan memiliki wawasan yang luas.
2.Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat
manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan
dari orang-orang pandai.
3.Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau
mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan
ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari apa yang kita dengar.
4.Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang
yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan
memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan
seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain.
5.Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar,
tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih
yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan menjadi orang yang berilmu
sangat banyak keuntungannya ,kita mencari ilmu untuk kepentingan duniawi
sekaligus surgawi,karena Allah SWT telah memberikan kita akal dan pikiran
jadi,gunakan semuanya dengan baik dan benar.

3.2 saran
Sebagi seorang muslimin sudah semestinya bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu,karena dalam islam orang yang berilmu sangat di muliakan dan
akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.selain dari itu,ilmu juga memiliki
banyak keutamaan.maka dari itu,setelah kita memahami tentang perintah
menuntut ilmu dalam islam dan keutamaan ilmu,semoga dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai