Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah di atas, memerintahkan kita untuk
menuntut ilmu. Hadits tersebut menjelaskan bahwa mencari ilmu hukumnya fardhu (wajib)
bagi setiap orang Islam. Dalam Islam dikenal ada dua macam fardhu, yakni fardhu ‘ain dan
fardhu kifayah. Sedangkan menuntut ilmu, hukumnya adalah fardhu ‘ain yang harus
dilakukan oleh setiap orang islam (baik laki-laki maupun perempuan) alam al-Quran juga
banyak sekali ayat yang menerangkan tentang menuntut ilmu.
Allah menetapkan kewjiban menuntut ilmu karena manfaatnya yang besar bagi
manusia. Allah juga memberikan penghormatan yang tinggi kepada para penuntut ilmu.
Penghormatan Allah ini sangat mahal nilainya dan tidak mungkin ditebus dengan apapun,
yaitu kemudahan untuk masuk surga.
Hadist terkait dengan semangat menuntut
ilmu
B. Hadits Riwayat Baihaqi
Rosulullah bersabda : jadilah orang yang pandai, pelajar atau pendengar (ilmu). Dan janganlah
kamu jadi orang yang keempat (selain merekaa), sebab kamu akan binasa. (HR. Darami)
Dalam hadits riwayat Baihaqi, Rosulullah SAW memerintahkan kita untuk memilih beberapa
alternatif yang diberikan berkaitan dengan kewajiban menuntut ilmu. Di antara alternatif
tersebut adalah :
• Hendaknya kita menjadi orang yang pandai dan berilmu. Sebab, orang yang pandai akan dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
• Apabila kita tidak atau belum menjadi orang yang pandai, hendaknya kita menjadi orang yang
belajar untuk menjadi orang yang pandai.
• Apabila kesempatan belajar juga tidak kita miliki karena berbagai sebab, maka hendaknya kita
menjadi pendengar ilmu. Sebab, pada hakikatnya mendengarkan ilmu juga merupakan proses
belajar, sehingga diharapkan nantinya juga akan menjadi pemilik ilmu.
Hadist terkait dengan semangat menuntut
ilmu
C. Hadist riwayat Abu Daud dan Tarmidzi
“Dari Abu Darda’ r.a berkata ,”saya mendengar Rosulullah SAW bersabda : keutamaan
orang yang berilmu terhadap orang yang ahli ibadah bagaikan bagaikan keutamaan
bulan terhadap segenap bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi,
dan sesungguhnya para nabi tiak mewariskan dinar atau dirham tetapi mereka
mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambilnya berarti ia mengambil bagian yang
sempurna. (H.R Abu Daud dan Tirmidzi).
Seperti yang kita tahu, bahwa tujuan penciptaan manusia yang utama adalah
untuk menyembah Allah SWT. Dengan demikian, menjadi orang ahli ibadah adalah
tujuan setiap manusia, sebab akan mendapat kehormatan tinggi dari Allah SWT karena
telah memenuhi tuntutan-Nya sebagai hamba Sang Kholik (Pencipta).
Dalam menuntut ilmu juga harus memiliki
etika, apa saja kah itu?
1. Meluruskan niat
Adapun niat yang harus dimiliki para penuntut ilmu adalah:
• Dalam rangka melaksanakan perintah Allah swt. Dan Rasulullah saw;
• Untuk menghilangkan kebodohan pada diri sendiri dan kebodohan orang lain;
• Mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah dan terarah ; dan
• Menjadi bekal untuk kehidupan di akhirat agar dapat selamat dan mendapatkan husnul
khatimah.
3. Awali dan akhiri ketika menuntut ilmu dengan berdoa kepada Allah swt.
Berdoalah kepada Allah swt. Setiap mengawali suatu yang baik, termasuk dalam hal menuntut
ilmu setidaknya dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah.
Hikmah dalam menuntut ilmu
Ada banyak hikmah dalam menuntut ilmu, diantaranya sebagai berikut: