ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggris Ilmu biasanya
bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat
pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara
sistematis atau menurut Moh Hatta (1954 : 5) “Pengetahuan yang didapat dengan
dan-ilmu/)
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu)
Ilmu adalah ibadah, maka dari itu mencari ilmu itu harus dengan hati yang
ikhlas kepada Allah SWT semata dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW. (At-
4
5
Nya. Usaha manusia untuk mendapatkan ilmu diwajibkan oleh Allah SWT dalam
usaha dalam mendapatkan ilmu itu. Sebaliknya, jika usaha sudah dilakukan,
sementara ilmu itu tidak juga dapat dikuasai, maka orang tersebut sudah terhindar
dari kesalahan, sebab yang wajib adalah menuntut ilmu, bukan mendapatkannya.
Dengan demikian janganlah merasa kecewa dan putus asa jika seseorang sudah
belajar suatu ilmu tertentu pada waktu yang lama, ternyata orang itu gagal
menguasai ilmu tersebut. Ini bukan lagi salahnya, akan tetapi memang Allah SWT
Dalam kenyataan hidup ini banyak kita jumpai orang yang belajarmembaca
sungguh, namun ternyata hasil yang dia peroleh tidak sesuai harapan. Dia tetap
melakukan kesalahan dalam tajwid. Hal itu bisa terjadi tidak lain karena ilmu
(http://ekoalperioalmi.blogspot.com/2012/04/ilmu-dan-cara)
Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik. Dishahihkan oleh Syeikh Al-
Albani)
1. Proses pengajaran dari manusia, disebut At Ta’lim Al Insani atau Ilmu Ikhtiari,
Dalam hadits dijelaskan bahwa belajar, dan menuntut ilmu tersebut dari orang
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan
perempuan”. [HR. Ibnu Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin
2. Pengajaran yang langsung diberikan Allah SWT epada seseorang yang disebut
a. Diberi dengan cara wahyu, yang ilmunya disebut: Ilmu Al Anbiya (Ilmu
b. Diberikan dengan cara ilham yang ilmunya disebut Ilmu Ladunny (ilmu
dari sisi Allah SWT). Ilmu ladunny ini diperoleh dengan cara langsung dari
dari suatu lampu gaib yang sinar itu langsung mengenai hati yang suci
bersih, kosong lagi lembut. Ilham ini merupakan perhiasan yang diberikan
Allah SWT kepada para kekasih-Nya (para wali). Dijelaskan dalam firman
Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan
( http://tanbihun.com/tasawwuf/rahasia-mendapatkan-ilmu-laduni/)
Ilmu tersebut bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan ilmu yang
diperoleh seseorang yang saleh dari Allah SWT melalui ilham dan tanpa dipelajari
lebih dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu yang tergantung atas
kehendak dan karunia Allah SWT. Didalam tasawuf dibedakan tiga jenis alat
untuk komunikasi rohaniah, yakni kalbu (hati nurani) untuk mengetahui sifat-sifat
Allah SWT, roh untuk mencintai-Nya dan bagian yang paling dalam yakni sirr
Allah SWT secara yakin sehingga tidak terjajah lagi oleh nafsu amarah) kepada-
Nya.
Tuhan akan melimpahkan nur cahaya keilahian-Nya kepada hati yang suci
ini. Hati seperti itu diumpamakan oleh kaum sufi dengan sebuah cermin. Apabila
cermin tadi telah dibersihkan dari debu dan noda-noda yang mengotorinya,
8
niscaya ia akan mengkilat, bersih dan bening. Pada saat itu cermin tersebut akan
memantulkan segala sesuatu yang datang dari Allah SWT. Pengetahuan seperti itu
disebut makrifat musyahadah atau ilmu laduni. Semakin tinggi makrifat seseorang
dekat dengan Tuhan. Meskipun demikian, memperoleh makrifat atau ilmu laduni
serba terbatas, sedangkan ilmu Allah SWT tanpa batas, seperti dikatakan oleh Al-
Junaid, seorang sufi modern, "Cangkir teh tidak akan dapat menampung segala air
Keberadaan dan status ilmu laduni bukan tanpa alasan. Para sufi merujuk
keberadaan ilmu ini pada Al-Quran (QS Al Kahfi ayat 60-82) yang memaparkan
beberapa kisah tentang Nabi Musa AS dan Khidir AS. Kisah tersebut dijadikan
oleh para sufi sebagai alasan keberadaan dan status ilmu laduni. Mereka
memandang Khidir AS sebagai orang yang mempunyai ilmu laduni dan Musa AS
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan biasa dan ilmu lahir (ilmu
pengetahuan hasil belajar yang berpusat pada otak atau akal). Ilmu tersebut
Kami”.
9
Dengan demikian ilmu yang diterima langsung oleh hati manusia melalui
ilham atau inspirasi dari sisi Allah SWT disebut ilmu laduni. (http://Islam-agama-
kita.blogspot.com/2011/09/pengertian-ilmu-laduni.html)
moral kita.Maka dari itu betapa penting dan utamanya ilmu bagi kehidupan
manusia di zaman modern yaknizaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan saat
ini. Karena dengan ilmulah yang akan membawa manusia kearah yang lebih baik.
Islam sudah mengajarkan kepada kita untuk mencari ilmu dari semenjak lahir
sampai akhir hayat, begitulah betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan kita.
Dilihat dari kisah Nabi Sulaiman AS ketika beliau disuruh memilih tiga hal
yaitu harta, wanita, dan ilmu. Seandainya Nabi Sulaiman AS memilih harta atau
wanita apakah beliau akan bisa memiliki segalanya dan menjaganya dengan baik
menjawab memilih ilmu sehingga segala sesuatunya beliau miliki harta dan
wanita, bahkan beliau bisa berbicara dengan makhluk Allah SWT selain manusia.
Kita juga kenal dengan salah satu dari khulafa urrasyidin yaitu Ali bin Abi
Tholib beliau dijuliki bâbun ilmu, tetapi beliau berkata barangsiapa yang
mengajarkan satu alif saja kepada saya maka saya akan memanggilnya guru.
Sebagai hamba Allah SWT tidak boleh melupakan ilmu akhirat apabila kita ingin
bahagia dikehidupan yang kekal dan abadi disana, begitupula apabila ingin
Pada zaman sekarang ilmu merupakan sesuatu yang harus kita miliki dan kita
mencari harta. Tanpa dia sadari mereka sudah terjebak dalam suatu kesalahan,
yaitu ketika dia memiliki harta tapi tanpa dibekali dengan ilmu maka harta
tersebut akan membuat hidupnya tidak tenang, banyak orang yang memiliki harta
yang melimpah tapi dia tidak dapat merasakan kebahagian yang sesungguhnya.
ilmu bagi kehidupan manusia. Tetapi sangat disayangkan apabila kita mencari
ilmu tanpa dibekali dengan keimanan dan tuntunan Islam. Sangat banyak sekali
pada zaman sekarang ini orang-orang yang berilmu tapi tanpa didasari dengan
keimanan sehingga ilmu yang dia miliki bukan digunakan untuk menegakkan
Ketika kita sudah memiliki ilmu yang sesuai dengan tuntunan Islam kita akan
dengan manusia lainnya. Karena tinggi atau rendahnya derajat seseorang bukanlah
diukur dengan harta atau jabatannya tetapi tinggi atau rendahnya derajat orang itu
sesuai dengan ilmu dan akhlak yang dia miliki artinya apabila kita memiliki ilmu
(http://maytaendhell.blogspot.com/2012/03/pentingnya-ilmu-bagi-manusia.html)
11
ََربِّك : tuhanmu
اإلن َسان
ِ : manusia yakni jenis manusia
ٍ َِم ْن َعل
ق : dari segumpal darah, jamak kata ‘Alaqah yakni
yang pertama
ك
َ َُّو َرب : dan tuhanmu (Allah SWT)
sebagainya.
meneliti apa saja yang telah ia ciptakan baik ayat-ayat-Nya yang tersurat
maksudnya alam semesta. Lalu dilanjutkan oleh kata َ بِاسْم َربِّكkata disini
hasil yang diridhai-Nya, yaitu ilmu atau sesuatu yang bermanfaat bagi
manusia itu sendiri. Pada waktu itu, ia (Muhammad SAW) tidak pandai
itu dari ‘Alaqah (zigot), yakni telur yang sudah terbuahi sperma, yang
sudah menempel di rahim ibu. Karena sudah menempel itu, maka zigot
itu adalah sesuatu yang tidak ada artinya,tetapi di kemudian hari ia akan
ayat 20:
14
Sudah jelas sekali bahwa Allah SWT itu telah menciptakan manusia
dari tanah lalu ‘Alaqah (zigot) yang sudah terbuahi sperma. Tetapi
adakalanya zigot dapat terlepas lagi dari rahim itu. Sehingga pembentukan
Allah SWT berfirman menyesali manusia yang ingkar dan sombong itu
SWT. Dalam kajian ilmiah dijelaskan juga, bahwa ‘Alaqah itu merupakan
mani (sperma) dan sel telur. Moore dan Azzindani pun menjelaskan bahwa
padanya untuk kepentingan umat manusia. Oleh karena itu, Zat Yang
mengandung arti bahwa membaca yang akan membuahkan ilmu dan iman
itu perlu dilakukan berkali-kali, minimal dua kali. Bila Al-Quran atau alam
ini diulang-ulang, sebab membaca tidak akan bisa meresap ke dalam jiwa,
92)
bahwa kita dapat membaca karena telah diajarkan sebelumnya, الَّ ِذي عَلَّ َم
yang dimaksud disini ialah bentuk kepemurahan Allah SWT yang telah
temuannya sehingga dapat dibaca oleh orang lain dan generasi berikutnya.
letaknya saling berjauhan. Qalam atau pena adalah benda mati yang tidak
17
bisa memberikan pengertian. Oleh sebab itu, Zat Yang Menciptakan benda
tingkatan yang paling rendah dan hina, kepada tingkatan yang paling
mulia. Demikian itu tentu ada kekuatan yang mengaturnya dan kekuasaan
dengan ilmu. Inilah yang hanya diberikan Allah SWT kepada bapak
karena itu, Allah SWT berfirman, “Bacalah, dan tuhanmu-lah Yang Maha
dalam sebuah atsar fayyadul ‘ilma bil kitâb (ikatlah ilmu itu dengan
sehingga dapat dibaca oleh orang lain maka ilmu itu dapat dikembangkan.
fungsi baca tulis dalam mencari ilmu pengetahuan. (Lentera Abadi. 2010:
721)
engkau memiliki bakat untuk menerimanya. Ayat ini merupakan dalil yang
pengetahuan. Sungguh jika tidak ada qalam, maka kamu tidak akan bisa
jumlah pasukan tentara, semua agama akan hilang, manusia tidak akan
dan kebudayaan mereka.Dan jika tidak ada qalam, maka sejarah orang-
orang terdahulu tidak akan tercatat, baik yang mencoreng wajah sejarah
2002: 280)
tidak berbicara serta tidak ada rupa dan bentuknya secara jelas. Kemudian
berawal dari ‘Alaqah sehingga menjadi manusia yang nyata, dapat berkembang
biak dan bermanfaat bagi manusia lainnya. Oleh karena itu agar kita dapat
menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya dan dapat mengetahui
segala sesuatu-Nya dengan berusaha memcari ilmu. Maka para ulama bersepakat
bahwa hukum mencari ilmu bagi setiap muslim adalah wajib (fardu), karena
Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik. Dishahihkan oleh Syeikh Al-
Albani]. Maka terbuktilah bahwa hukum mencari ilmu diwajibkan bagi setiap
manusia.