Anda di halaman 1dari 12

BAB 10: NIKMATNYA MENCARI ILMU DAN

INDAHNYA BERBAGI PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


- Ahmad Hafidh
- Muhammad Nur Fadila
- Julyan Arvin Krisman
- Adelia Innaa Pertiwi
- Fildzah Haniyah Azzahwa
- Nabila Heriananda
- Siti Keisyah Dina Aurelia
KELAS: X IPA 3
MATA PELAJARAN: PABP
GURU PEMBIMBING: Yuliati, M.Pd.I
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I: PENDAHULUAN
Ilmu adalah cahaya kehidupan dan menuntut ilmu
serta belajar adalah kewajiban setiap orang Islam.
Sudah dijelaskan dari banyak ayat al-Qur’an atau hadis
Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban
belajar ditunjukkan kepada laki-laki maupun
perempuan yang menandakan bahwa agama Islam
tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia
berdasarkan jenis kelaminnya.
Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah
perintah untuk membaca atau belajar yang terdapat
pada Q.S. al-Alaq/96:1-5
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang
mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui nya”
Rasulullah saw menyatakan bahwa orang-orang yang
menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang
yang berjihad dijalan Allah swt, bahkan Rasulullah saw
memerintahkan agar menuntut ilmu tidak hanya
dilakukan di negeri terdekat saja tetapi Allah swt
memerintahkan mencari ilmu walau harus dengan
jarak yang sangat jauh “carilah ilmu hingga ke negeri
Cina” demikian sabdanya sebagai motivasi kepada
umat Islam untuk selalu bersemangat dalam menuntut
ilmu.
BAB II: PEMBAHASAN
A.Hukum menuntut ilmu
Adapun ilmu bermanfaat yang wajib dituntut dan
dipelajari, hukum menuntut ilmu wajib terbagi menjadi
2 yaitu :
1. fardu kifayah
Yaitu hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang
wajib dilakukan oleh, tetapi bila sudah dilakukan oleh
muslim lain maka kewaijabn ini gugur. Contoh:
menyalatkan jenazah muslim memandikan,
mengkafani serta menguburkan jenazah. Yang berlaku
untuk ilmu ilmu umum dan dimiliki serta dikuasi
golongan kafir seperti ilmu kedokteran, perindustrian,
ilmu eksakta, dll.

2. Fardu 'ain
adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam
islam yang wajib dilakukan oleh seluruh individu yang
telah memenuhi syaratnya. Dalam Islam, meninggalkan
aktivitas yang hukumnya fardu ain adalah berdosa.
Contohnya sholat 5 waktu, seperti ilmu mengenal
Allah, ilmu tentang tata cara beribadah dsb.

B. Keutamaan orang menuntut ilmu


Berikut beberapa keutamaannya:
1. Diberikan derajat yang tinggi oleh Allah Swt,
seperti di Q.S al-Mujadilah 58:11
“Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang
orang yang beriman diantaramu dan yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dn Allah mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan”

2. Diberikan pahala yang besar dihari kiamat nanti


“Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan
penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan
diberikan pahalanya bersama para nabi” (H.R ad-
Dailami)

3. Merupakan sedekah yang paling utama


“Sedekah yang paling utama adalah jika
seseorang muslim mempelajari ilmu dan
mengajarkannya kepada saudaranya sesame
muslim” (HR. Ibnu Majah).

4. Lebih utama daripada seorang ahli ibadah


“Seorang alim yang dapat mengambil manfaat
dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli
ibadah” (HR. Ad-Dailami).

5. Lebih utama dari salat seribu rakaat


“Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat
dari kitabullah telah baik bagimu daripada shalat
(sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan
satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan
atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu
rakaat” (HR. Ibnu Majah)

6. Diberikan pahala seperti pahala orang yang


sedang berjihad di jalan Allah
“Bepergian ketika pagi dna sore guna menuntut
ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi
sabilillah” (HR ad-Dailami)

7. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan


dimudahkan menuju surga
“Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di
suatu rumah dari rumah-rumah (masjid) Allah
‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah
dan mengkaji diantara mereka, melainkan
malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka
dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka
diantara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan
tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk
menuntut suatu ilmu melainkan Allah meudahkan
jalan baginya menuju surga” (HR. Muslim dan
Ahmad)

C.ayat tentang ilmu pengetahuan


‫ان ْال ُمْؤ ِمنُ ْو َن لِيَ ْنفِر ُْوا َك ۤافَّ ۗةً فَلَ ْواَل نَفَ َر ِم ْن ُكلِّ ِفرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم طَ ۤا ِٕىفَةٌ لِّيَتَفَقَّه ُْوا‬
َ ‫َو َما َك‬
‫ قَ ْو َمهُ ْم اِ َذا َر َجع ُْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذر ُْو َن‬c‫ِفى ال ِّدي ِْن َولِيُ ْن ِذر ُْوا‬
Artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu
semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa
sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak
pergi untuk memperdalam pengetahuan agama
mereka dan untuk memberi peringatan kepada apabila
kaumnya mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya" (Q.S at-Taubah/9:122).

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا‬


ِ ‫س فَا ْف َسح ُْوا يَ ْف َس‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسح ُْوا فِى ْال َم ٰجل‬
‫ت‬ٍ ۗ ‫ ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬c‫قِي َْل ا ْن ُش ُز ْوا فَا ْن ُش ُز ْوا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا‬
١١ - ‫َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر‬
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu
kerjakan."(Al mujadalah ayat 11).
D.Sikap dan perilaku gemar
menuntut ilmu
1. Ada motivasi untuk menuntut ilmu sepanjang
waktu
2. Ada semangat untuk menuntut ilmu untuk
mengajarkan kembali kepada orang lain
3. berusaha sekuat tenaga untuk senantiasa
meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai upaya
agar tidak tertinggal laju perkembangan zaman
4. semua ilmu yang sudah didapat harus
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
bermanfaat bagi sesame umat manusia.
E.Adab menuntut ilmu
1. Niat karena Allah, niatkan semua ilmu yang
akan kamu pelajari hanya karena Allah swt
2. Selalu berdoa, dalam menuntut ilmu hendaknya
kita selalu berdoa agar diberi kemudahan dalam
menyerap ilmu dan mengamalkannya
3. Selalu bersungguh - sungguh
ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-
sungguh dan selalu antusias untuk mendapatkan
ilmu yang bermanfaat
4. Menjauhi maksiat
untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat
dan berkah maka jauhkanlah diri dari berbagai
macam maksiat
5. selalu rendah hati
Jika ingin mendapatkan ilmu yang baik dan
bermanfaat maka tetaplah menjadi pribadi yang
rendah hati
6. memperhatikan penjelasan
Jika ingin mendapatkan ilmu dengan mudah maka
konsentrasi dan fokuslah untuk menjerat ilmu yang
disampaikan maka maka konsentrasi dan fokus
lah untuk menyerap ilmu yang disampaikan
7. menghafal
setelah berhasil memahami ilmu yang
disampaikan maka hendaknya hafal lah ilmu
tersebut agar lebih mudah diingat
8. mengamalkan
sudah seharusnya kita mengamalkan ilmu yang
kita dapatkan agar mendapatkan berkah dari Allah
SWT.
F.Adab memberi ilmu
1. Sampaikan nasihat dengan kata kata lembut dan cara
terbaik
Berteriak, memaki,merendahkan, atau memaksa
bukanlah termasuk ilmu meskipun dimaksudkan
untukkebaikan. Bahkan ketika Allah memerintahkan
Nabi Musa dan Harun untuk menasihatiFir’aun yang
sombong dan berbuat kerusakan besar sekalipun, Ia
meminta keduanyaberkata lembut pada pemimpin
congkak tersebut.
2. Tidak dalam rangkamempermalukan orang yang
dinasihati
Seseorang yang hendakmemberikan nasihat harus
berusaha untuk tidak mempermalukan orang yang
hendakdinasihati. Ini adalah musibah yang sering
terjadi pada kebanyakan orang, saatdia memberikan
nasihat dengan nada yang kasar. Cara seperti ini bisa
berbuahburuk atau memperparah keadaan. Dan
nasihatpun tak berbuah sebagaimana yangdiharapkan.
3. Menggunakan kata kata yang baik
Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
Akhirhendaklah berkata yang baik atau diam…”(HR.
Bukhari dan Muslim)
Syaikh Muhammad bin ShalihAl Utsaimin
dalam Syarhu Al Arba’in An Nawawi memberikan
beberapa faedahdari cuplikan hadits di atas yaitu
wajibnya diam kecuali dalam kebaikan dananjuran
untuk menjaga lisan.

4. Niat untuk memperbaiki, bukan untuk pamer diri


“Sesungguhnya setiapamal itu bergantung kepada
niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya
akanmendapatkan sesuai dengan apa yang
diniatkannya.” (HR. Bukhari Muslim)
Sobat, sungguh jauh berbeda jika seseorang memberi
nasihat dengan niat memperbaiki saudara seiman
sebagai cara berdakwah yang baik menurut islam, atau
dengan niat ‘memperlihatkan diri’ sebagai yang lebih
benar, lebih shaleh, dan lebih berilmu.

G.Adab mencari ilmu


1. Memilih guru dan beristikharah
2. Berakhlak yang baik
3. Mencari guru yang mempunyai kompetensi
4. Murid harus beragama
5. Mencari guru yang jelas riwayat belajarnya
6. Mengikut arahan guru yang baik
7. Bersabar dalam menimba ilmu
8. Berterima kasih kepada guru

H.Adab orang berilmu


1. Jangan menyombongkan diri
bagi orang-orang yang sombong dengan hal yang
dimilikinya pasti ada yang lebih dari apa yang mereka
sombongkan. Maka dari itu mereka yang
menyombongkan ilmu yang mereka miliki, mereka
tidak akan mampu menjulang seperti gunung
2. Menjaga ilmunya
Sungguh benar-benar merugi orang-orang yang tidak
menjaga ilmunya. Itu menjadi sebuah bencana bagi para
penuntut ilmu, mereka mencari ilmu dengan susah
payah namun mereka lupa akan ilmu-ilmunya
3. Mengamalkan
Sungguh orang yang menagamalkan ilmunya dia
sungguh telah benar-benar menjaga ilmunya. Menjaga
ilmunya dari kepunahan, karena akan dikaji oleh murid-
muridnya. Sekaligus amal jariyah bagi yang
mengamalkan ilmunya
4. Amanah dalam menyampaikan
Seorang yang berilmu dilihat dari cara menyampaikan
ilmunya dia harus amanah
BAB III: KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan adalah terjemahan dari kata bahasa
Inggris, Science, yang berarti pengetahuan. Kata
science itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Scientia
yang berarti pengetahuan. Namun pengertian yang
umum digunakan ilmu pengetahuan adalah himpunan
pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses
pengkajian dan dapat diterima oleh rasio.
Imam Raghib al- Ashfahani dalm kitabnya, Mufradat
Al –Qur’an, berkata, “ ilmu adalah mengetahui sesuatu
sesuai dengan hakikatnya. Ia terbagi dua: pertama,
mengetahi inti sesuatu itu (oleh ahli logika dinamakan
ahli tashawwur). Kedua, menghukum adanya  sesuatu 
pada sesuatu yang ada (oleh ahli ligika dinamakan
tashdiq, maksudnya mengetahui hubungan sesuatu
dengan sesuatu).”
Az-Zubaidi berkata dalam kamus Tajul-‘Arus,
“Mayoritas ahli membedakan masing-masing term itu.
Bagi mereka ilmu adalah yamg paling tinggi karena ilmu
itulah yang mereka perkenankan untuk dinisbatkan
kepada allah swt. Sementara, mereka tidak
mengataknan: ‘Allah arif’ atau ‘Allah syair’. Perbedaan-
perbedaaan tersebut disebut dalahm karangan-
karangan ahli basaha.
     Al Manawi dalam kitab At-taufiq berkata , “ ilmu
adalah keyakinan kuat yang tetap sesuai dengan realita.
Bisa juga bersifat yang membuat perbedaan tanpa kritik.
Atau, ilmu adalah tercapainya bentuk sesuatu dalam
akal.”
agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan
adalah hal yang sangat penting orang-orang yang
memiliki pengetahuan Allah subhanahu wa ta'ala
menjanjikan dengan derajat yang tinggi di sisi-nya
apalagi di sisi manusia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai