kompetensi dasar
1.7 meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah swt. dan Rasul-Nya
2.7 memiliki sikap semangat keilmuan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S At-Taubah
:122 dan hadits terkait
3.7 menganalisi semangat keilmuan
4.7 menyajikan kaitan antara kewajiban menuntut ilmu, debgan kewajiban membela agama
sesuali perintah Q.S At-Taubah:122 dan hadits terkait
ِ ۞ َو َما كَانَ ا ْل ُمؤْ ِمنُونَ ِليَ ْن ِف ُروا كَافَّةً ۚ فَلَ ْو ََل نَفَ َر ِم ْن ُك ِ ِّل فِ ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم َطائِفَةٌ ِليَتَ َفقَّ ُهوا فِي ال ِد
ِّين َو ِليُ ْنذ ُِروا قَ ْو َم ُه ْم إِذَا َر َجعُوا إِلَي ِْه ْم
َلَعَلَّ ُه ْم يَحْ ذَ ُرون
Artinya :Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
س َّه َل هللاُ لَهُ بِ ِه َط ِر ْيقًا ِإلَى ا ْل َجنَّ ِة ُ سلَكَ َط ِر ْي ًقا يَ ْلت َ ِم
َ ، س بِ ِه ِع ْل ًما َ َم ْن
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu, Allah akan menyempurnakannya jalan
menuju surga.” (HR. Muslim).
فمن أخذه أخذ بحظ وافر, ولكن ورثوا العلم,العلماء ورثة األنبياء وإن األنبياء لم يورثوا دينارا وَل درهاما
“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau
dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil
bagian yang cukup. ” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; Surat shahih oleh asy-
Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami ‘no. 6297).
Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi Pemiliknya, Meskipun Dia Telah Meninggal
Dikutip dalam hadits,
أو ولد صالح يدعو له, أو علم ينتفع به, صدقة جارية:إذا مات اإلنسان انقطع عمله إَل من ثالث
“Jika seseorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” ( HR. Muslim).
Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu
Allah berfirman:
“Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20]: 114). Ini
dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu.
” Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan
memahamkan dia tentang agama .” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
Yang menerbitkan faqih dalam haditsnya hanya mengetahui hukum syar’i, tetapi lebih dari itu.
Dikatakan faqih jika seseorang mengetahui tauhid dan pokok Islam, serta yang membahas
dengan syari’at Allah. Demikian dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21).
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, mungkin ulama ” (QS.
Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut
yang nyata adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah
Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama
yang sempurna dan baik, maka ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki
sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya. ”(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308).
” Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah “.
“… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
ير
ِ س ِع
َّ ب ال ْ َس َم ُع أَ ْو نَ ْع ِق ُل َما ُكنَّا ِفي أ
ِ صحَا ْ ََوقَالُوا لَ ْو ُكنَّا ن
“Dan mereka mengatakan:“ Sekiranya kami mencari atau memotret (nila) kami menawarkan
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala ”. (QS. Al-Mulk: 10).
C. Sikap dan Perilaku Gemar menuntut Ilmu Mencerminkan Q.S At-Taubah :122 dan
Hadits terkait
memiliki motivasi untuk menuntut ilmu sepanjang hidup mempunyai semangat menuntut ilmu
dan memiliki semangat untuk mengajarkannya kepada orang lain berusaha sekuat tenaga untuki
senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai ikhtiar. seluruh ilmu yang sudah didapat
harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kemashlahatannya dan manfaat bagi
sesama umat terwujud. menghindari sikap sombong dan bangga karena memiliki ilmu, karena
kepandaian seseorang hanya sedikit saja dari ilmu Allah Swt.