Anda di halaman 1dari 17

.

Keutamaan Orang berilmu dan penuntut Ilmu

1. Mahluk yang dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT


Firman Allah dalam Al-Quran

ْ ُ‫يَرْ فَ ِع هللاُ ال ِذي َْن َءا َمنُ ْوأ ِم ْن ُك ْم َوألَّ ِذي َْن ُأ ْوت‬
ٍ ‫وأل ِع ْل َم َد َر َج‬
...... ‫ت‬
 
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang beriman dan berilmu beberapa derajat diantara
hambanya (Q.S: 58:11)
 
Ibnu Abbas r.a. berkata, "Orang-orang berilmu mempunyai derajat, sebanyak tujuh
ratus kali derajat diatas orang-orang mukmin. Jarak diantara dua derajat ini
terbentang sejauh perjalanan lima ratus tahun".
Sabda Rasulullah saw :
‫َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن ت َعل َم ألقران وعلمه‬
 
Artinya :
Dari Usman bin Affan r.a, Bersabda Rasulullah saw : Sebaik-baik kamu yaitu orang-
orang yang mempelajari Ilmu (Addin) dan mengajarkannya (Hadits Riwayat Bukhari )
2. Ilmu dapat sebagai saran untuk mendekatkan diri dan takut pada Allah

  ‫• ِإنَّ َما يَ ْخ َشى أهللُ ِم ْن َعبْا ِد ِه ْأل ُعلَ َمؤأ‬


Artinya:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambaku hanyalah
Ulama (orang yang berilmu dan menghayatinya (Q.S: 35:28)
 
3. Pahalanya sama dengan jihad fisabilillah :

Sabda Rasulullah saw.


‫ب ْال ِع ْل ِم فَهُ َوفِى َسبِي ِْل هللاِ َحتَّى يَرْ ِج ُع‬
ِ َ‫• َم ْن َخ َر َج فِىطَل‬
Artinya :
Barang siapa yang keluar dari rumahnya karena menuntut ilmu, berarti
sama dengan ia berjuang fii sabilillah sampai ia kembali (Hadits riwayat
At-Turmidzi)
4. Dimudahkan baginya jalan menuju syurga
 
ْ َ‫ك طَ ِر ْيقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هللاُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا اِل‬
‫ىال َجنَّ ِة‬ َ َ‫َم ْن َسل‬ •
 
Artinya :
Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan karena menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju syurga (hadits Riwayat Muslim)
 
5. Lebih mulia dari ahli ibadah
 
Orang yang beibadah dengan dasar ilmu yang benar lebih dimuliakan Allah daripada ahli ibadah tanpa ilmu,
oleh karena seseorang yang beramal tanpa ilmu dapat terjatu kedalam perkara bid'Allah atau taqlit yang sangat
dilarang dalam Islam.
 
َ َُ‫ك َم ْن اَ ْن ت‬
ً‫صلِّي َما َئهُ َر َك َعة‬ َ ‫• َأل ْن تـف َد َوفَـتَ َعلَّ َم آيه َكت‬
َ َ‫َاب هللاُ َخ ْي ًرل‬
 
Artinya :
Apabila kamu bergegas berangkat menuntut ilmu (mempelajari ayat-ayat Allah) itu lebih tinggi nilainya
daripada salat sunnat seratus rakaat (H.Riwayat Muslim)

Dari Abu Umamah r.a. dia berkata, Rasulullah saw, pernah ditanya tentang dua orang, yang satu ahli ibadah,
dan satunya lagi orang berilmu. Maka beliau menjawab, "Kelebihan orang berilmu atas ahli ibadah, sama
dengan kelebihanku atas orang yang paling hina diantara kalian".
6. Dimohonkan ampunan oleh penduduk langit dan bumi
 
‫• َم ْن يُري ِد ْال ِع ْلم يتعلمه فتح هللا له بابا الىالجنه وفرشت له المل ا ئكه اكتا فها وصلت عليه مال ئكه السموات وحيتا ن البحر‬
Artinya :
Siapa yang menuntut ilmu, Allah membukakan pintu syurga baginya, para Malaikat membentangkan
sayapnya karena ridha padanya, para Malaikat di langit dan bumi serta ikan-ikan di lautan
mendo’akan kepadanya (H. Riwayat: Abu Dawud dan Turmidzi)
 
‫اس ْال َخ ْي َز‬ ُّ َ ُ‫ت لَي‬ ‫سموا ِ ًَأل‬
ِ َّ‫صلّوْ نَ َعلَى ُم َعلَّ ِم ْي الن‬ َ ْ‫ َو َحتَّى ْالحُو‬,‫ًض َحتَّى النَّ ْملَةَ فِ ْي جُحْ ِر هَا‬
ِ ‫ت َوا ر‬ َ َ َّ ‫• اِ َّن هللا َو َماَل َِئ ِكت ِه َو َأ هً َل ال‬

Artinya :
Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya, penghuni langit dan bumi, termasuk pula semut di dalam
liangnya, termasuk pula ikan paus, benar-benar bershalawat kepada orang-orang yang mengajarkan
kebaikan kepada manusia /orang berilmu (H.R. At-Tirmidzy)
• Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap
hewan yang melata akan memohonkan ampunan baginya, termasuk pula ikan paus di lautan." Ada
pula satu riwayat lain yang dimarfukan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, serupa dengan ini.
• Selanjutnya dikatakan jika ada yang bertanya, bagaimana mungkin ikan paus memohonkan ampunan
bagi orang yang mengajarkan ilmu?. jawabannya : karena manfaat ilmu meliputi segala sesuatu,
termasuk ikan paus. Orang-orang yang berilmu tentu tahu apa yang boleh dilakukan dan apa yang
dilarang. Mereka akan memberi nasehat agar berbuat santum pada segala sesuatu, termasuk pada
hewan yang akan disembelih, ikan paus dan mahluk lainnya. Karena itu Allah mengilhamkan kepada
setiap mahluk, berupa permohonan ampunan bagi orang-orang yang berilmu, sebagai imbalan dari
perbuatan mereka yang baik.
7. Menghindarkan diri dari kekafiran dan kejahilan (kebodohan)
Firman Allah :
َ ‫ون َوألَّ ِذ‬
........... ‫ين الَيَ ْعلَ ُمون‬ َ ‫• قُلْ هَلْ يَ ْستَ ِوى ألَّ ِذ ي َْن يَ ْعلَ ُم‬

Katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui
(bodoh) ? (Q.S. 39:9)
 
‫يت يُصْ ِب ُح ال ِّر َج ٌل فِ ْي ِها ُمْؤ ِمنًا َو َي ْم ِسى َكافِرًا ِإالَّ َم ْن اَحْ َياهُ هللاُ بِا ِع ْل ِم ِه‬
ً ِ‫• َستَ ُكونُ ف‬
Artinya :
Akan datang suatu masa dimana pagi-pagi seseorang masih beriman, dan sore-sore kafir atau sore beriman, pagi-
pagi kafir kecuali orang-orang yang dihidupkan hatinya oleh Allah dengan Ilmu / Addin (H.Riwayat: Bukhari –
Muslim)

8. Menghindarkan diri dari kehancuran

Seseorang yang menginginkan terhindar dari kehancuran dan kerusakan harus berupaya meraih ilmu dan
mengaplikasikannya.
Ungkapan seorang sahabat Rasulullah:
 
َ‫• ُك ْن عَالِ َم ْن اَوْ ُمتَ َعلِّ ًما اَوْ ُمسْتـ َ ِمعًااَوْ ُم ِحبًّا َوالَتَ ُك ْن َخا ِمسًا فَتَ ْهلُك‬

Jadilah kamu orang yang megajarkan ilmu (alim/ahli ilmu), atau orang yang senang belajar/menuntut ilmu, atau
orang suka mendengar ilmu, atau orag yang cinta terhadap ilmu dan janganlah jadi orang yang kelima karena
kamu akan hancur atau celaka (Ucapan Sahabat Nabi Abu Darda)
9. Merupakan Ibadah yang paling mulia

‫• ماعبدهللا بشيئ افضل من فقه فى د ين ولفقيه واحد اشن علىالشيطان من الف عا بد‬
Artinya :
Tidak ada ibadah kepada Allah SWT, yang lebih afdal daripada faqih (faham)
terhadap ilmu(ilmu Addin). Dan sesungguhnya orang yang mengerti addin
(berilmu) lebih sulit digoda syaitan daripada seribu orang abid /ahli ibadah (Al
Hadits)

10. Jika meninggal dunia disaat menuntut ilmu Dia akan bertemu langsung
dengan Allah
‫• من جاءه احله وهو يطلب العلم لفي هللا ولم يكن بينه وبين النبين االدرجه النبو ه‬

Artinya :
Barang siapa meninggal dunia disaat sedang menuntut ilmu, ia akan bertemu
dengan Allah di hari kemudian dalam keadaan tiada hijab (batas) dengan para
Nabi (H. Riwayat Thabrani)
11. Orang yang diberi Ilmu ciri-ciri mendapat kebaikan
Di dalam Ash Shahihain disebutkan dari hadits Mu'awiyah bin Abu
Sufyan, dia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda :
‫• َم ْن ي ُِر ِد هَلَّلا ُ بِ ِه َخ ْيرًا يُفَقَّ ْههُ فِ ْي ال ِّدي ِْن‬
Artinya :
Barang siapa yang Allah menghendaki suatu kebaikan pada dirinya, maka
Dia memberinya pengetahuan dalam masalah agamanya (ilmu)

12. Sarana untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat

Kata hikmah dari Sahabat Nabi : Ibnu mas’ud :


Barangsiapa yang ingin Bahagia Dunia hendaknya dengan ilmu, barang
siapa ingin bahagia akhirat hendaknya dengan ilmu, dan barang siapa
yang ingin bahagia keduanya maka hendaknya dengan ilmu.
• Al-Hasan Rahimahullah pernah berkata, "Andaikata tidak ada orang-
orang yang berilmu, tentu manusia tidak berbeda dengan binatang".
• Mu'az bin Jabal Rahimahumullah anhu pernah berkata, "Pelajarilah
ilmu, mempelajari ilmu karena Allah itu mencerminkan ketakutan,
mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih,
mempraktekkannya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang
belum mengetahui adalah shadaqah, membelanjakannya untuk
keluarga adalah taqarrub. Ilmu adalah pendamping saat sendirian dan
teman karib saat menyepi".
• Ka'ab Rahimahullah berkata, "Allah mewahyukan kepada Musa a.s.,
"Pelajarilah kebaikan wahai Musa dan ajarkanlah kepada manusia,
karena Aku membuat kuburan orang-orang yang mengajarkan kebaikan
dan mempelajarinya bercahaya, hingga mereka tidak merasa kesepian
di tempatnya".
• Ibnu Hajar berkata: "Hikmah (ilmu) adalah milik orang mukmin yang
hilang, selagi barang itu sudah ditemukan maka hendaklah dia segera
mengambilnya".
D. Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam
• Dalam ajaran Islam sungguh sangat menghargai dan meninggikan derajat bagi orang-orang
yang menggunakan aqal dan hatinya dalam memahami dan mendalami ayat-ayat Allah SWT
baik yang tersurat dalam kitab maupun ayat-ayat Allah SWT yang tersirat berupa penomena
alam, sebagaimana firmanNya :
•  
ِ ‫ت ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد ُأوتِ َي َخ ْيرًا َكثِيرًا َو َما يَ َّذ َّكـ ُر ِإاَّل ُأولُو اَأْل ْلبَا‬
‫ب‬ َ ‫• يُْؤ تِي ْال ِح ْك َمةَ َم ْن يَ َشا ُء َو َم ْن يُْؤ‬
• Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As
Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu,
ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (2 : 269)
• Al Quran mendorong akal pikiran dan menekankan pada upaya mencari ilmu pengetahuan
serta pengalaman dari sejarah, dunia alamiah dan diri manusia sendiri, karena Allah SWT
menunjukkan tanda-tanda kebesaranNya dalam diri manusia sendiri, ataupun di luar
dirinya. Oleh karena itu "menjadi kewajiban manusia untuk menyelidiki dan mengamati
ilmu pengetahuan yang dapat menghasilkan kecakapan dalam semua segi dari pengalaman
manusia". Hal ini menuntut manusia lebih rasional melalui hasil observasi yang kritis. Al
Quran telah memberikan rangsangan yang cukup besar kepada manusia agar menggali tiga
macam potansi sebagai sarana datangnya pengetahuan, yaitu : dari dalam jiwa manusia,
dari sejarah dan dari dunia fisik (alamiah).
• Jika kita kembali membuka lembaran sejarah bagi para ilmuawan terdahulu
cukup banyak menemukan dasar-dasar teori yang menjadi rujukan dalam
berbagai disiplin ilmu, merupakan pembuktian kebenaran Al Quran. Sebagai
contoh, penulis mengangkat satu hasil penelitian dari seorang ahli Biokimia
bernama Dr. J.L.C. Wortman, sebagai pembuktian kebenran Ayat Al Quran
(35 : 11 dan 55 : 14)
َ َ‫اجـا َو َمـا تَحْ ِم ـُل ِم ْنـ ُأ ْنثَـى َواَل ت‬
‫ض ُعـ ِإاَّل بِ ِع ْل ِم ِهـ َو َمـا يُ َع َّم ُر ِم ْنـ‬ ْ ُ‫بـ ثُ َّـم ِم ْنـ ن‬
ً ‫طفَ ٍةـ ثُ َّـم َج َعلَ ُك ْمـ َأ ْز َو‬ ٍ ‫• َوهَّللا ُ َخلَقَ ُك ْمـ ِم ْنـ تُ َرا‬
‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر‬ َ ِ‫ب ِإ َّن َذل‬ ٍ ‫ُم َع َّم ٍر َواَل يُ ْنقَصُ ِم ْن ُع ُم ِر ِه ِإاَّل فِي ِكتَا‬
• Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian
Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak
ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan
melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan
umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya,
melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya
yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (35 : 11)
ِ ‫صا ٍل َك ْالفَ َّخ‬
‫ار‬ َ ‫ص ْل‬َ ‫ان ِم ْن‬ َ ‫ق اِإْل ْن َس‬ َ َ‫• َخل‬
 
• Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar(55 : 14)
• Ayat-ayat Al Quran tersebut di atas yang secara jelas dan tegas menyatakan, bahwa
manusia itu dijadikan dari tanah liat yang kering dan dari lumpur hitam, sampai berbentuk,
agaknya tidak masuk akal dalam pikiran manusia, oleh sebab mustahil manusia itu dapat
dijadikan dari tanah liat sebagai barang keramik, sehingga orientalis-orientalis barat dan
manusia nonmuslim meragukan kebenaran Al Quran, bahkan mengejek Nabi Muhammad
saw sebagai orang yang tidak waras pemikirannya (Q : S 15 : 6). Dan menganggap bahwa Al
Quran itu buatan sendiri dari Nabi Muhammad saja. akan tetapi mari kita mengikuti apa
yang diuraikan oleh Dr. J.L.C. Wortman 1974 dalam keterangannya :
• "Merkwaardiger nog dan het voorkomen van colloidale stoffen instan de anorganische
Wereld, is de vondst, dat instan petroleum-producten (teer) een geslachtshormoon, zelfs
instan groote hoeveelhheden aanwezig is. Dit hormoon homt ook instan de urine van
zwangere vrouwen voor. Deze met de voortplanting and dus met het leven naw verbonden
stof moet instan de ontelbare jaren van steeds sterven en vergaan van alle levende materie
onveranderd gebleven zijn, is onsterfelijk zou men mogen zeggen. De ontdekking van het
geslachtshormoon instan het product van diepe aardlagen opent niewe gezichtspunten
over het onststaan van het leven, waarvan wij wel is waar de draagwijdte nog niet kunnen
overzien, maar waardoor weer een tip van de sluir opgelicht wordt, die wezen en oorsprong
van het leven bedekt. De vondst van het geslachtshormoon instan den schoot der aarde
wijster op, dat het levend organuisme zijn eerste ontstaan te danken heeft aan de
levenlooze stof waarmede het zichzelf voortdurend opbouwt om na verloop van tijd er toe
terug te keeren. Wij zijn letterlijk voortgekomen uit het slijk der aarde, zegt Prof. Dr.
Cerrel".
• Terjemahannya :
• "Yang lebih mengherankan lagi dari pada terdapatnya benda-benda kolloidal di dalam
dunia anorganik, ialah penemuan dalam minyak tanah sesuatu hormon kelamin, yang
terdapat dalam jumlah yang besar". Hormon ini terdapat juga dalam air kemih
(kencing) wanita-wanita hamil. Benda hormon ini, yang erat hubungannya dengan
pembiakan dan karenanya dengan kehidupan, selama waktu yang tidak terbilang tidak
pernah berubah, dan tidak pernah pula binasa. Penemuan dari hormon ini, sebagai
hasil dari lapisan-lapisan tanah yang dalam membuka aspek dan titik pandangan baru
terhadap kejadian atau pertumbuhan kehidupan, hal mana telah membuka sedikit tabir,
yang hingga kini menyelubungi rahasia asal mula dan hakekat kehidupan.
• "Kita benar-benar berasal dari lumpur tanah", demikian Prof. Dr. Carrel. Hal mana telah
ditegaskan pula oleh Lesage dalam majalah kedokterannya.
• Dengan penemuan yang menggemparkan ini, sebagai seorang muslim kita sangat
mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah yang Maha Besar, telah nyata
bahwa Al Quran yang diwahyukan kepada Rasulullah saw beberapa abad yang lalu
sedikit demi sedikit membuka tabir bagi para ilmiawan bukti kebenaran ayat-ayat Allah
SWT. Dan sejumlah penemuan semacam ini yang dilakukan oleh beberapa ilmuawan
seharusnya semakin mendorong kita sebagai ilmuawan Islam untuk lebih bersungguh-
sungguh mengkaji dan mendalami penomena dan rahasia alam semesta beserta isinya.
Bahaya kebodohan atau Al-Jahiliyah
1. Makna Jahiliyah
a. Dari segi bahasa berasal dari kata Al-jahlu / Al-juhalah (Ibnu Taimiyah) yakni :
- Adamul Ilmi tidak mempunyai Ilmu
- Adamu ittibaul ilm tidak mengikuti orang berilmu (tidak mau belajar pada orang
yang berilmu)

b. Dari segi istilah yakni, tidak memahami hakekat uluhiyah (Keesaan) Allah dan
sifat-sifat Ubudiyah (Kekuasaan dan Kebesaran) Allah atau dengan kata lain tidak
dapat membedakan alhaq (kebenaran) dengan albathil (kebatilan).
Orang-orang jahiliyah adalah orang-orang yang tidak dapat menempatkan
sesuatu pada tempatnya menurut aturan dan kehendak Penciptanya, tidak
mampu menginplementasikan nilai kebenaran untuk mengantar dirinya
terhadap hakekat sumber kebenaran yaitu Allah. Pengetahuan yang difahami
tentang semua aspek bukan semakin mendekatkan dirinya pada Pencipta alam
semesta akan tetapi justru semakin menjauhkan dan semakin menyesatkan diri
dan perilakunya.
Tercatat dalam sejarah peradaban dunia, bahwa bangsa Arab ketika Rasulullah
belum diutus ke dunia ini, masyarakatnya dikenal dengan istilah masyarakat
Jahiliyah, dimaksudkan jahiliyah bukan berarti mereka tertinggal dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkam masyarakat Arab
ketika itu jauh lebih maju peradabannya dibanding bangsa barat (Eropa). Ketika
itu bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang terkemuka dalam hal balagah dan
syair, ditemukan banyak diantara mereka sebagai ahli pujangga dan sebagainya,
bahkan dipertengahan abad ke-20 para peneliti arkeologi berkebangsaan
Mongol (Sabili 1999) menemukan suatu bangunan berbentuk piramida yang
sangat megah dan memiliki struktur arsitektur yang sangat indah jika
dibandingkan dengan sejumlah bahan purbakala didunia yang seumur
dengannya, bangunan tersebut termasuk yang paling indah dan sempurna, hal
ini menandakan bahwa peradaban dan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh
bangsa Arab dikala itu telah maju, akan tetapi mengapa Allah menyebutnya
dengan gelaran Jahiliyah atau bodoh ?. Dr. Yusuf Al Kardawi menjelaskan
sebutan jahiliyah kepada siapa saja yang tidak memahami dan tidak mampu
mengaktualisasikan dalam kehidupannnya nilai-nilai kebenaran yang datangnya
dari Allah dan Rasulnya bahkan mengingkarinya.
•Berdasar pengertian tersebut maka sifat al jahiliyah bukan hanya ada pada zaman
Rasulullah, akan tetapi sampai akhir zaman ditemukan orang-orang yang bodoh
akan agama Allah bahkan mungkin maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
tentang materi kebendaan di jagat raya ini atau ilmunya sampai ahli pada suatu
bidang, akan tetapi tidak mampu menganalilis dari mana sumber ilmu itu sendiri,
sehingga bukannya lebih mendekatkan pada Allah tetapi justru semakin
menjauhkan dirinya pada Zat pencipta (sumber ilmu). Orang jahiliyah biasanya
melekat pada dirinya sifat sombong terhadap Allah dan Rasulnya, serta
meremehkan orang lain, mereka tidak mau mengikuti perintah Allah dan tuntunan
Rasulullah. Mereka membanggakan diri dan meremehkan orang lain dan berbuat
sekehendak hatinya tanpa memperhatikan aturan-aturan sang Penciptanya, sifat-
sifat tersebut Allah jelaskan dalam Al Quran :
‫ينـ َكفَرُوا فِـي قُلُوبِ ِه ُمـ ْال َح ِميَّةَـ َح ِميَّةَـ ْال َجاـ ِهلِيَّ ِةـ فََأ ْن َزـ َلـ هَّللا ُ َسـ ِكينَتَهُ َعلَـى َر ـُس ولِ ِه َو َعلَـى ْال ُمْؤ ِمنِي َنـ َوَأ ْل َزـ َمهُ ْمـ‬ َ ‫• ِإ ْذ َج َع َلـ الَّ ِذ‬
‫ق بِهَاـ َوَأ ْهلَهَا َو َكا َنـ هَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ًما‬ َّ ‫َكلِ َمةَ التَّ ْق َوى َو َكانُوا َأ َح‬
•Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu)
kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan
kepada orang-orang mu'min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa
dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (48 : 26)
Sifat-sifat orang Jahiliyah

Anda mungkin juga menyukai