ْ ُيَرْ فَ ِع هللاُ ال ِذي َْن َءا َمنُ ْوأ ِم ْن ُك ْم َوألَّ ِذي َْن ُأ ْوت
ٍ وأل ِع ْل َم َد َر َج
...... ت
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang beriman dan berilmu beberapa derajat diantara
hambanya (Q.S: 58:11)
Ibnu Abbas r.a. berkata, "Orang-orang berilmu mempunyai derajat, sebanyak tujuh
ratus kali derajat diatas orang-orang mukmin. Jarak diantara dua derajat ini
terbentang sejauh perjalanan lima ratus tahun".
Sabda Rasulullah saw :
َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن ت َعل َم ألقران وعلمه
Artinya :
Dari Usman bin Affan r.a, Bersabda Rasulullah saw : Sebaik-baik kamu yaitu orang-
orang yang mempelajari Ilmu (Addin) dan mengajarkannya (Hadits Riwayat Bukhari )
2. Ilmu dapat sebagai saran untuk mendekatkan diri dan takut pada Allah
Dari Abu Umamah r.a. dia berkata, Rasulullah saw, pernah ditanya tentang dua orang, yang satu ahli ibadah,
dan satunya lagi orang berilmu. Maka beliau menjawab, "Kelebihan orang berilmu atas ahli ibadah, sama
dengan kelebihanku atas orang yang paling hina diantara kalian".
6. Dimohonkan ampunan oleh penduduk langit dan bumi
• َم ْن يُري ِد ْال ِع ْلم يتعلمه فتح هللا له بابا الىالجنه وفرشت له المل ا ئكه اكتا فها وصلت عليه مال ئكه السموات وحيتا ن البحر
Artinya :
Siapa yang menuntut ilmu, Allah membukakan pintu syurga baginya, para Malaikat membentangkan
sayapnya karena ridha padanya, para Malaikat di langit dan bumi serta ikan-ikan di lautan
mendo’akan kepadanya (H. Riwayat: Abu Dawud dan Turmidzi)
اس ْال َخ ْي َز ُّ َ ُت لَي سموا ِ ًَأل
ِ َّصلّوْ نَ َعلَى ُم َعلَّ ِم ْي الن َ ْ َو َحتَّى ْالحُو,ًض َحتَّى النَّ ْملَةَ فِ ْي جُحْ ِر هَا
ِ ت َوا ر َ َ َّ • اِ َّن هللا َو َماَل َِئ ِكت ِه َو َأ هً َل ال
Artinya :
Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya, penghuni langit dan bumi, termasuk pula semut di dalam
liangnya, termasuk pula ikan paus, benar-benar bershalawat kepada orang-orang yang mengajarkan
kebaikan kepada manusia /orang berilmu (H.R. At-Tirmidzy)
• Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap
hewan yang melata akan memohonkan ampunan baginya, termasuk pula ikan paus di lautan." Ada
pula satu riwayat lain yang dimarfukan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, serupa dengan ini.
• Selanjutnya dikatakan jika ada yang bertanya, bagaimana mungkin ikan paus memohonkan ampunan
bagi orang yang mengajarkan ilmu?. jawabannya : karena manfaat ilmu meliputi segala sesuatu,
termasuk ikan paus. Orang-orang yang berilmu tentu tahu apa yang boleh dilakukan dan apa yang
dilarang. Mereka akan memberi nasehat agar berbuat santum pada segala sesuatu, termasuk pada
hewan yang akan disembelih, ikan paus dan mahluk lainnya. Karena itu Allah mengilhamkan kepada
setiap mahluk, berupa permohonan ampunan bagi orang-orang yang berilmu, sebagai imbalan dari
perbuatan mereka yang baik.
7. Menghindarkan diri dari kekafiran dan kejahilan (kebodohan)
Firman Allah :
َ ون َوألَّ ِذ
........... ين الَيَ ْعلَ ُمون َ • قُلْ هَلْ يَ ْستَ ِوى ألَّ ِذ ي َْن يَ ْعلَ ُم
Katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui
(bodoh) ? (Q.S. 39:9)
يت يُصْ ِب ُح ال ِّر َج ٌل فِ ْي ِها ُمْؤ ِمنًا َو َي ْم ِسى َكافِرًا ِإالَّ َم ْن اَحْ َياهُ هللاُ بِا ِع ْل ِم ِه
ً ِ• َستَ ُكونُ ف
Artinya :
Akan datang suatu masa dimana pagi-pagi seseorang masih beriman, dan sore-sore kafir atau sore beriman, pagi-
pagi kafir kecuali orang-orang yang dihidupkan hatinya oleh Allah dengan Ilmu / Addin (H.Riwayat: Bukhari –
Muslim)
Seseorang yang menginginkan terhindar dari kehancuran dan kerusakan harus berupaya meraih ilmu dan
mengaplikasikannya.
Ungkapan seorang sahabat Rasulullah:
َ• ُك ْن عَالِ َم ْن اَوْ ُمتَ َعلِّ ًما اَوْ ُمسْتـ َ ِمعًااَوْ ُم ِحبًّا َوالَتَ ُك ْن َخا ِمسًا فَتَ ْهلُك
Jadilah kamu orang yang megajarkan ilmu (alim/ahli ilmu), atau orang yang senang belajar/menuntut ilmu, atau
orang suka mendengar ilmu, atau orag yang cinta terhadap ilmu dan janganlah jadi orang yang kelima karena
kamu akan hancur atau celaka (Ucapan Sahabat Nabi Abu Darda)
9. Merupakan Ibadah yang paling mulia
• ماعبدهللا بشيئ افضل من فقه فى د ين ولفقيه واحد اشن علىالشيطان من الف عا بد
Artinya :
Tidak ada ibadah kepada Allah SWT, yang lebih afdal daripada faqih (faham)
terhadap ilmu(ilmu Addin). Dan sesungguhnya orang yang mengerti addin
(berilmu) lebih sulit digoda syaitan daripada seribu orang abid /ahli ibadah (Al
Hadits)
10. Jika meninggal dunia disaat menuntut ilmu Dia akan bertemu langsung
dengan Allah
• من جاءه احله وهو يطلب العلم لفي هللا ولم يكن بينه وبين النبين االدرجه النبو ه
Artinya :
Barang siapa meninggal dunia disaat sedang menuntut ilmu, ia akan bertemu
dengan Allah di hari kemudian dalam keadaan tiada hijab (batas) dengan para
Nabi (H. Riwayat Thabrani)
11. Orang yang diberi Ilmu ciri-ciri mendapat kebaikan
Di dalam Ash Shahihain disebutkan dari hadits Mu'awiyah bin Abu
Sufyan, dia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda :
• َم ْن ي ُِر ِد هَلَّلا ُ بِ ِه َخ ْيرًا يُفَقَّ ْههُ فِ ْي ال ِّدي ِْن
Artinya :
Barang siapa yang Allah menghendaki suatu kebaikan pada dirinya, maka
Dia memberinya pengetahuan dalam masalah agamanya (ilmu)
b. Dari segi istilah yakni, tidak memahami hakekat uluhiyah (Keesaan) Allah dan
sifat-sifat Ubudiyah (Kekuasaan dan Kebesaran) Allah atau dengan kata lain tidak
dapat membedakan alhaq (kebenaran) dengan albathil (kebatilan).
Orang-orang jahiliyah adalah orang-orang yang tidak dapat menempatkan
sesuatu pada tempatnya menurut aturan dan kehendak Penciptanya, tidak
mampu menginplementasikan nilai kebenaran untuk mengantar dirinya
terhadap hakekat sumber kebenaran yaitu Allah. Pengetahuan yang difahami
tentang semua aspek bukan semakin mendekatkan dirinya pada Pencipta alam
semesta akan tetapi justru semakin menjauhkan dan semakin menyesatkan diri
dan perilakunya.
Tercatat dalam sejarah peradaban dunia, bahwa bangsa Arab ketika Rasulullah
belum diutus ke dunia ini, masyarakatnya dikenal dengan istilah masyarakat
Jahiliyah, dimaksudkan jahiliyah bukan berarti mereka tertinggal dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkam masyarakat Arab
ketika itu jauh lebih maju peradabannya dibanding bangsa barat (Eropa). Ketika
itu bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang terkemuka dalam hal balagah dan
syair, ditemukan banyak diantara mereka sebagai ahli pujangga dan sebagainya,
bahkan dipertengahan abad ke-20 para peneliti arkeologi berkebangsaan
Mongol (Sabili 1999) menemukan suatu bangunan berbentuk piramida yang
sangat megah dan memiliki struktur arsitektur yang sangat indah jika
dibandingkan dengan sejumlah bahan purbakala didunia yang seumur
dengannya, bangunan tersebut termasuk yang paling indah dan sempurna, hal
ini menandakan bahwa peradaban dan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh
bangsa Arab dikala itu telah maju, akan tetapi mengapa Allah menyebutnya
dengan gelaran Jahiliyah atau bodoh ?. Dr. Yusuf Al Kardawi menjelaskan
sebutan jahiliyah kepada siapa saja yang tidak memahami dan tidak mampu
mengaktualisasikan dalam kehidupannnya nilai-nilai kebenaran yang datangnya
dari Allah dan Rasulnya bahkan mengingkarinya.
•Berdasar pengertian tersebut maka sifat al jahiliyah bukan hanya ada pada zaman
Rasulullah, akan tetapi sampai akhir zaman ditemukan orang-orang yang bodoh
akan agama Allah bahkan mungkin maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
tentang materi kebendaan di jagat raya ini atau ilmunya sampai ahli pada suatu
bidang, akan tetapi tidak mampu menganalilis dari mana sumber ilmu itu sendiri,
sehingga bukannya lebih mendekatkan pada Allah tetapi justru semakin
menjauhkan dirinya pada Zat pencipta (sumber ilmu). Orang jahiliyah biasanya
melekat pada dirinya sifat sombong terhadap Allah dan Rasulnya, serta
meremehkan orang lain, mereka tidak mau mengikuti perintah Allah dan tuntunan
Rasulullah. Mereka membanggakan diri dan meremehkan orang lain dan berbuat
sekehendak hatinya tanpa memperhatikan aturan-aturan sang Penciptanya, sifat-
sifat tersebut Allah jelaskan dalam Al Quran :
ينـ َكفَرُوا فِـي قُلُوبِ ِه ُمـ ْال َح ِميَّةَـ َح ِميَّةَـ ْال َجاـ ِهلِيَّ ِةـ فََأ ْن َزـ َلـ هَّللا ُ َسـ ِكينَتَهُ َعلَـى َر ـُس ولِ ِه َو َعلَـى ْال ُمْؤ ِمنِي َنـ َوَأ ْل َزـ َمهُ ْمـ َ • ِإ ْذ َج َع َلـ الَّ ِذ
ق بِهَاـ َوَأ ْهلَهَا َو َكا َنـ هَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ًما َّ َكلِ َمةَ التَّ ْق َوى َو َكانُوا َأ َح
•Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu)
kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan
kepada orang-orang mu'min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa
dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (48 : 26)
Sifat-sifat orang Jahiliyah