Anda di halaman 1dari 113

Ilmu dalam Perspektif Islam

MK Agama Islam

Abdul Basith
Teknik Geodesi FT-UGM

Sumber bahan: Konsep Ilmu dalam islam oleh Mohamad


Ishaq dan Adnin Armas, M.S
Kedudukan Orang Berilmu
1. Tidak sama dengan orang tidak berilmu

Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan


orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)

2. Kedudukannya lebih tinggi







Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (11)
Jumlah Kata Ilmu dalam Alquran
Dalam Al-Quran, kata ilm dan kata jadinya disebut
kurang lebih 800 kali.

Yusuf Al-qordhowi dalam penelitianya terhadap kitab


Al-Mujam al-Mufahras li al-fazh Al-Quran al-karim
(lihat Fuat Abdul Baqi, tt:469-481)
kata ilm(ilmu) dalam Al-Quran baik dalam bentuknnya
yang definitif (marifat) maupun indenitif (nakirah)
terdapat 80 kali,
Kata allama, yalamu, alim, dan seterusnnya disebut
beratus-ratus kali.
Dalam kitab Al-Jami al-shahih karya bukahori terdapat 102
Hadist.
Kata Ilmu Di dalam Al-Quran

Katakanlah Apakah sama, orang-orang yang mengetahui


dengan orang yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang
yang berakal sajalah yang bisa mengambil pelajaran. (QS.
Al-Zumar: 9)

Allah mengangkat orang-orang yang beriman daripada


kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan
beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah, 11).
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba


hambaNya hanyalah ulama (al-Fatir 35: 28)



Dan katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku
ilmu pengetahuan. (Thaha 20: 114)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)



Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah (Muhammad 47: 19)

Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani


(orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada
Allah swt. (Al-Imran 3: 79)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Kata Ilmu di dalam Al-Hadits




Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak
mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan
dipelajarinya atau diajarkannya,maka dia sekedudukan
dengan mujahid di jalan Allah. Dan siapa yang datang
untuk maksud selain itu, maka dia sekedudukan dengan
seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain. (HR.
Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Isnadnya hasan, dan
disahihkan oleh Ibnu Hibban.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tiadalah seseorang yang pergi pagi hari kemasjid untuk
kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkannya
melainkan akan ditetapkan baginya pahala seorang
Mujahid yang tidak balik (dari peperangan) kecuali
membawa ghanimah.

Barangsiapa yang pergi menuntut ilmu, maka dia


berada di jalan Allah sampai dia kembali. (HR. Timidzi).
Hadist ini hasan gharib. Sebagian perawi yang lain
meriwayatkan hadits ini, namun tidak memarfukannya.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Kata Ilmu dari Perkataan para
Ali bin Abi Talib ra: Sahabat




Ilmu lebih baik daripada harta, oleh karena harta itu
kamu yang menjaganya, sedangkan ilmu itu adalah yang
menjagamu. Harta akan lenyap jika dibelanjakan,
sementara ilmu akan berkembang jika diinfakkan
(diajarkan). Ilmu adalah penguasa, sedang harta adalah
yang dikuasai. Telah mati para penyimpan harta padahal
mereka masih hidup, sementara ulama tetap hidup
sepanjang masa.Mohamad
Jasa-jasa mereka hilang tapi pengaruh
Ishaq (PIMPIN)
mereka tetap ada/membekas di dalam hati.
Muadz bin Jabal:




Tuntutlah ilmu, sebab menuntutnya untuk mencari
keridhaan Allah adalah ibadah, mengetahuinya adalah
khasyah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya
kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah
dan mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah
diketahui dan disembah, dan dengan ilmu pulalah
diagungkan dan ditauhidkan. Allah mengangkat
(kedudukan) suatu kaum dengan ilmu, dan menjadikan
mereka sebagai pemimpin dan Imam bagi manusia,
manusia mendapat petunjuk melalui perantaraan
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
mereka dan akan merujuk kepada pendapat mereka.
Definisi Ilmu
Al-Quran memuat sekitar 800 kali ilmu beserta
turunannya
Para ulama dan intelektual mencoba membuat definisi
ilmu berdasarkan kata ilmu yang ada dalam al-Quran
Sampai-sampai Roshental mendefinisikan 120 definisi
ilmu yang didasarkan pada al-Quran, sehingga
menyimpulkan : al-ilmu huwa al-Islam, wa al-islam
huwa al-ilm
Namun demikian sama sekali tidak ditemukan definsi
ilmu di dalam al-Quran (maa huwal ilm?)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tinjauan Bahasa Arab-Islam
Ilmu berasal dari bahasa Arab yakni ( )
berasal dari ( - ) maknanya mengetahui-
pengetahuan.
Tapi ()
masih satu akar juga dengan ()
maknanya adalah memberi tanda yang
masdarnya ( - ) maknanya
petunjuk/tanda/alamat yang sama maknanya
dengan ayat ((
Dan begitu pula istilah alam ( )masih satu
akar kata dengannya, termasuk alam shaghir
(tubuh kita/anfus) dan alam kabir (jagat
raya/afaq) Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Dengan demikian, ada hubungan erat antara
tanda/alamat (), dengan
ilmu (),
alam/ciptaan ():

Yaitu tidak lain adalah bahwa alam/ciptaan ini


sama kedudukannya dengan ayat yang
merupakan tanda/alamat/petunjuk kepada
sesuatu di luar dirinya, yaitu Yang
menciptakannya al-khaliq ()

Al-Khaliq, berasal dari ( )artinya selain


mencipta dari ketiadaan juga berarti at-taqdir
yang memberi ukuran/kadar (Ibn Manzhur-
Lisaan al-Arab)
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Ini berarti alam diciptakan dengan ukuran tertentu atau
kadar tertentu yang bersifat pasti dan tunduk para
aturan tertentu.
Dalam pandangan Barat natural science mengesankan
suatu alam (natura=dilahirkan) yang bersifat abadi,
dalam islam istilah bagi ilmu alam (science) adalah ilm
al-thabiah () , tabiah berasal dari ( )yang berarti
: kesan, penutup, jejak, yang menunjukkan adanya
Pencipta
Dengan demikian ilmu bisa didefinisikan sebagai:

Segala sesuatu yang diperoleh dari alam dan ayat yang


dengannya si pencari ilmu memahami alam/ayat
tersebut dan dengannya ia mengenal (marifah) kepada
Pencipta alam dan ayat tersebut

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Inilah definisi yang diambil oleh Syed
Muhammad Naquib al-Attas dari al-Jurjani
dalam kitab at-Tarifaat:

Husul suurat asy-syai fil aql, wushul an-nafs ila


mana syai

Karena itu, manusia yang mempelajari alam atau


ayat namun dengannya ia tidak menjadi
mengenal Pencipta, sungguh merupakan sesuatu
yang aneh, seperti mereka yang melihat rambu-
rambu lalu-lintas namun ia bukannya mengikuti
rambu-rambu itu, justru terpana oleh rambu-
rambu itu.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


MEMBACA

Al-Quran Alam Semesta


Kitab Tertulis Kitab tak Tertulis

ayat ayat

muhkamat mutasyabihat muhkamat mutasyabihat

tafsir Tafsir/tawil tafsir Tafsir/tawil


Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Allah menampakkan
Diri-Nya melalui alam dan ayat

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Kita tidak bisa dan mampu melihat Allah
secara langsung, kita hanya bisa melihat
Allah melalui jejak-Nya atau ayat yang
tertulis (tanzil) dan yang tidak tertulis
(alam).

.. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada


gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh
dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa
sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku
bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang
pertama-tama beriman (Al-Araf 143)

Atom, elektron, tubuh manusia, hewan, tumbuhan,


bumi dan jagat raya ini, tidak lain adalah tanda,
simbol, dan alamat yang menunjukkan Pencipta
dan Pemiliknya

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Karenanya kebahagiaan tertinggi adalah ketika kita
mampu dan diperkenankan melihat Allah secara
langsung di Jannah-Nya kelak (Al-Qiyamah 22-23):

Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri. Kepada


Tuhannyalah mereka melihat

Dalam Hadits, sebuah doa:

Aku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan memandang


wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu
kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia) (HR.
An Nasa-i dalam As Sunan (3/54 dan 3/55))

Hadits lain:

Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, ada pahala yang


terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah taala)
(QS Yunus: 26). (HR. Muslim dalam Shahih Muslim, no. 181)
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab
beliau Ighaatsatul lahafaan menjelaskan
bahwa kenikmatan tertinggi di akhirat ini
(melihat wajah Allah taala) adalah balasan
yang Allah SWT berikan kepada orang yang
merasakan kenikmatan tertinggi di dunia,
yaitu kesempurnaan dan kemanisan iman,
kecintaan yang sempurna dan kerinduan
untuk bertemu dengan-Nya, serta perasaan
tenang dan bahagia ketika mendekatkan diri
dan berzikir kepada-Nya.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tujuan Mencari Ilmu
Dalam Islam

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tujuan Mencari Ilmu
Tujuan mencari ilmu adalah:
Untuk memahami agama dan mengenal Allah
Melaksanakan kesempurnaan tugas menjadi
hamba dan khalifah Allah
Para ulama mengingatkan ummat Islam
agar tidak keluar dari tujuan tersebut, dan
melarang pencarian ilmu untuk tujuan
dunawi.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tujuan Mencari Ilmu
Ibn Hazm (maratib al-ulum dan al-akhlaq wa
siyar):
Mengritik orang yang mencari ilmu untuk mencari
harta, ia menyebutnya sebagai pengorbanan besar
untuk tujuan yang tidak ada nilainya.
Sebab pertama, harta bisa dicari dengan cara lebih
mudah. Misalnya dengan berdagang atau menjadi
pembesar dan kedua ia telah dzalim memperlakukan
derajat ilmu.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Ilmu juga enggan datang pada orang
yang salah dalam niat, seperti yang
diungkapkan Imam al-Ghazali:



(kita menuntut ilmu selain karena Allah, maka ilmu
enggan datang kecuali karena Allah)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tujuan Mencari Ilmu
Ibn Hazm (taqrib):
Tujuan menulis karya ilmiah/buku adalah:
Mengutarakan sesuatu yang asli
Melengkapkan sesuatu yang belum lengkap
Memperbaiki yang salah
Menjelaskan yang terlalu rumit dan sukar
Meringkaskan yang terlalu panjang
Menggabung informasi dari berbagai sumber
Menyatukan dan menyusun informasi menjadi
sesuatu yang bernilai

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tujuan Mencari Ilmu
Harta tidak menghalangi ulama
menguasai ilmu
Ibnu Rusyd, Ibn Hazm, Ibn Khaldun dll,
adalah orang-orang kaya
Ibnu Siddah, Ibn Baqi dll, di sisi lain
adalah seorang miskin, bahkan al-Jahidz
dan penjual ikan di pasar
Dialog antara Ibn Hazm dengan Sulayman
bin Bajj sungguh sangat menarik.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tujuan Mencari Ilmu
Karena itulah para ulama tidak menjadi
seorang yang hanya mengetahui satu bidang
(spesialis), namun menjadi seorang yang
universalis (bukan generalis)
Ibnu Rusyd adalah ahli fiqh, fisika, kimia, filsafat,
pengobatan dll
Ibn Hazm, adalah ahli ahli fiqh, sastra, filsafat,
perbandingan agama, dll
Ibnu Khaldun, fiqh, sejarah, bahasa, politik ,dll
Fakhruddin Ar-Razi, ahli tafsir, fiqh, fisika, dll
dll
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Hubungan Konsep Ilmu, Iman, amal, moral,
dan spiritualitas

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Rasionalitas & Spiritualitas





























Ali Imran 3

)Mohamad Ishaq (PIMPIN


Iman dan Ilmu
.Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Al-Mujadilah 11

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Iman dan Amal

Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang


beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-
amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka. dan barangsiapa
yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka
mereka Itulah orang-orang yang fasik.
Al-Nur 55
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Iman, Ilmu dan Amal/Moral
Rasulullah saw bersabda:
.

Artinya:
Tidaklah seorang itu bernama alim sebelum berbuat menurut
ilmunya.

Rasulullah saw juga bersabda:

Artinya: Barangsiapa menuntut ilmu yang menuju keridhaan


Allah untuk memperoleh harta benda duniawi, maka orang itu
tidak akan mencium bau sorga pada hari kiamat. (HR. Abu
Daud dan Ibnu Majah).Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Iman, Ilmu dan Amal/Moral
Murtada al-Zabidi (w. 1205/1790) menyatakan:

...Sesungguhnya adalah fardu atas manusia supaya ber-Iman.


Sebabnya, Iman itu hakikatnya terdiri dari rangkuman ilmu (yang
tertentu) dan amal (yang tertentu); justru tidaklah tergambar akan
wujud iman melainkan dengan ilmu dan amal. Kemudian dari
(wajibnya meyakini rukun Iman) itu, mengamalkan cara hidup
(shari'ah) Islam adalah kewajiban atas setiap Muslim, dan tidak
mungkin menunaikannya melainkan sesudah mencapai (Ilmu)
marifah dan pengetahuan mengenai shari'ah yang tersebut.
Allah mengeluarkan para hamba-Nya dari perut ibu mereka dengan
sifat tidak mengetahui apa-apa [al-Nahl, 16: 78]. Oleh sebab itu,
menuntut Ilmu adalah fardu atas tiap-tiap Muslim. Tidak bisa
mengabdikan diri kepada Allahsedangkan ibadah itu haq Allah atas
sekalian hamba-Nya kecuali dengan ilmu, dan tidak mungkin
mencapai ilmu melainkan dengan menuntutnya (walau dari mana
sekalipun) Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Iman, Ilmu dan Amal/Moral

Allah berfirman yang artinya: Amat besar kutukan dari


Allah taala bahwa kamu katakan apa yang tidak kamu
kerjakan. (Surat Al-Saff, 3)

Allah berfirman yang artinya: Adakah kamu menyuruh


manusia dengan kebaikan dan kamu lupakan akan dirimu
sendiri. (Surat al-Baqarah, 44)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Ilmu terkait secara erat dengan agama

Ibn Sirin (110 H):

)Mohamad Ishaq (PIMPIN


Ilmu terkait secara erat dengan agama
Al-Khawarizmi menyatakan: Agamalah yang
mendorong saya menyusun karya tulis singkat dalam
hal hitungan dengan memakai prinsip operasi hitung
seperti penambahan dan pengurangan, yang
bermanfaat untuk pengguna aritmatika, biasa
diibaratkan para pria yang terlibat dalam persoalan
benda pusaka, warisan, perkara hukum, dan
perdagangan serta dalam segala kesepakatan kerja atau
yang bertalian dengan pengukuran dalamnya tanah,
penggalian kanal, perhitungan geometri dan segala
jenis objek dan yang ditekuninya.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Ilmu: Islam, jahiliyyah, dan masyarakat
modern

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tinjauan Bahasa Arab-Pra-Islam
Istilah Ilmu ( ) sudah ada sejak sebelum Islam
(jahiliyyah). Makna dari ilmu, sebelum islam adalah
wawasan atau pengetahuan praktis (skill) untuk
bertahan hidup dan jalan keluar dari lingkungan fisik
yang tidak bersahabat

Ilmu dalam masa jahiliyah juga dimaknai sebagai


pengetahuan yang berasal dari pengalaman individu
atau kelompok yang diturunkan dari generasi ke generasi
dalam bentuk amtsal (peribahasa).
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Tinjauan Bahasa Arab-Pra-Islam
Kita perhatikan pada zaman modern ini
apa yang dimaksud dengan menuntut
ilmu? Tidak lain adalah peningkatan
skill/keterampilan saja demi pekerjaan,
bukankah kita sudah kembali ke masa
jahiliyyah?
Kedatangan al-Quran/Islam berarti telah
mengislamkan ilmu (islamisasi ilmu)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Medan Sematik Bahasa Arab:
Islamisasi Ilmu
ilm ilmu
alam

ayat ayat alam


amal
moral
amal
moral

Pra al-Quran Pasca turun al-Quran


Tanpa Konsep Terbentuk worldview Islam
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
tentang ilmu, yaitu prinsip tauhid
Kita melihat bahwa ilmu atau konsep
ilmu pada akhirnya bersumber pada
Allah. Pada hakikatnya seluruh
konsep dalam Islam akan bermuara
pada konsep tentang Allah, inilah
yang disebut sebagai prinsip tauhid






Al-Maidah 3

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Tauhid Dalam Konsep Ilmu Islam
























Ibrahim 24-25

)Mohamad Ishaq (PIMPIN


ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
Peradaban Islam
ILMU ILMU

ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

al-Quran
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Konsep Ilmu







) 1 (










( )3 ( )2
(5


)( )4

Al-Alaq 1-5

)Mohamad Ishaq (PIMPIN


Worldview Seorang Muslim
Seorang ilmuwan Muslim tidak pernah objektif (dalam
pengertian Barat). Jiwa dan pikirannya telah dipenuhi oleh konsep-
konsep

Konsep Ilmu
Konsep Tuhan
Konsep Kehidupan
Realitas Konsep manusia
Konsep moralitas
Konsep Ukhuwwah
Konsep Jihad
Konsep Alam Semesta
dsb

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Sumber Ilmu
Menurut Islam dan Barat

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Sumber-Sumber Ilmu Menurut Islam

Kabar Terpercaya ()

Indera Lahir dan Bathin

Aql (nalar dan intelek)

Intuisi
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Pendapat orang-orang terpercaya
Otoritas adalah suatu berita yang benar (al-khabar
ash-shadiq) yang bisa meliputi dua macam, yaitu:
pertama, berita yang datang secara berantai dan
bersambung dari sejumlah orang kepada kita, di
mana tidak mungkin mereka bersepakat dalam
kebohongan secara bersama-sama.
Kabar terpercaya ini terbagi dalam dua bagian:
Beritanya benar, tapi masih dapat dipersoalkan (nisbi),
otoritasnya yaitu berupa kesepakatan para ulama
Beritanya benar mutlak, yaitu al-Quran dan as-Sunnah

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Pendapat orang-orang terpercaya
Islam sangat menekankan kualitas dan akhlaq
guru untuk murid dalam menuntut ilmu:

Luqman al-Hakim:
Wahai anakku, bergaullah dengan orang-orang alim dan
duduklah dengan hormat bersama mereka karena Allah SWT
menghidupkan jiwa dengan cahaya hikmah-Nya, seperti Dia
menghidupkan tanah gersang dengan hujan dari langit

Ibn Sirin (110 H):


Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Indera Yang Sehat
Indera terdiri dari dua bagian, yaitu indera lahiriah dan
indera batin.
Indera lahir adalah: penciuman (hidung), rasa (lidah),
penglihatan (mata), pendengaran (telinga), sentuhan
(tangan dsb)
Indera batin adalah: indera umum (common sense, hish al-
mustarak), representasi (al-khayyaliyah), estimasi (al-
wahmiyyah), ingatan-pengingatan (al-hafid, adz-dzakir),
dan imajinasi (al-mutakhayyaliyah)
Ilmuwan Islam merupakan pelopor dalam metoda
demonstratif seperti yang dilakukan oleh al-Haytham untuk
membuktikan teori cahayanya sebelum snell

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Akal (Aql)
Kata aql sendiri berarti pengikatan atau penahanan. Ia
adalah suatu entitas yang aktif dan sadar, yang menahan
dan mengikat obyek ilmu dengan kata-kata dan bentuk-
bentuk perlambang lain. Aql (akal) mengacu pada realitas
yang sama dengan qalb (hati), ruh (ruh) dan nafs (jiwa).
Perbedaan keempatnya adalah pada peran dan fungsi
namun mengacu pada entitas yang sama
Akal yang sehat (aql salim) bukanlah sebatas inderawi yang
bekerja secara logis, sistematis dalam menafsirkan fakta
dan data dari pengalaman inderawi menjadi sesuatu yang
gambaran akliah (maqulat) yang difahami (akal seperti ini
disebut reason atau nalar dalam pandangan Barat). Akal ini
menjadikan alam bisa difahami cara kerjanya

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Akal (Aql)

Dalam Islam akal lebih dari sekadar


reason/nalar. Akal dalam fungsinya lebih
dalam adalah suatu organ ruhaniah yang
melekat dalam hati atau qalb yang merupakan
tempat terjadinya intuisi, yang dalam
pandangan Barat di sebut intellectus.
Akal inilah yang bekerja ketika melihat
fenomena alam kemudian kita mengenal Allah
dalam suatu cara tertentu

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Intuisi

Islam tidak membatasi intuisi hanya dalam aspek


inderawi yaitu suatu pengenalan dan
pemahaman langsung tanpa proses karena
proses perenungan dan pengalaman inderawi
yang panjang dan berulang.
Dalam Islam intuisi adalah juga pemahaman
langsung atas kebenaran-kebenaran agama,
realitas akan eksistensi Allah. Intuisi tidak datang
kepada sembarang orang, tetapi kepada orang
yang beribadah dan mengabdi kepada Allah
secara ikhlas dan memahami keesaan-Nya.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Sumber-Sumber Ilmu
Menurut Barat

Indera Lahir dan Bathin

Aql (nalar dan intelek)

Intuisi
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Barat tidak mengakui otoritas berupa
wahyu atau manusia yang diberikan
otoritas oleh Tuhan sebagai sumber ilmu,
sebab mereka tidak mengenal iman
Mereka mengakui indera dan rasio serta
intuisi dalam aspek inderawi melalui
perdebatan dan pergulatan pemikiran.
Menurut sebagian pandangan, kebenaran
hanya dicapai melalui rasio (Plato) dan
sebagian lainnya berpandangan
kebenaran hanya dicapai melalui empirik
(Aristoteles)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Sumber Ilmu

Rasionalisme Empirisisme
(Akal) (Panca-Indera)
Plato Aristoteles

Rene Descartes (1596-1650) John Locke (1711-1776)

David Hume

Rasional-Empirik
(Akal-Panca-Indera)
Immanuel Kant (1724-1804)
Descartes
Ia memandang logika dan argumen rasional* sebagai
alat pokok untuk mendapatkan kebenaran . Para
rasionalis biasanya cenderung tidak mempercayai bukti
yang didasarkan pada indera* belaka. Descartes
merupakan contohnya
Kata-katanya yg terkenal : cogito ergo sum (aku berpikir
maka aku ada). Ia memandang satu-satunya yang nyata
adalah ketika seseorang berpikir. Karena segala sesuatu
di luar pikiran kita bisa membawa pada kesalahan. Ia
pertama-tama harus menolak atau skeptis pada semua
kebenaran kecuali, pikirannya membenarkannya.
Bandingkan dengan nasihat al-Ghazali:
Wahai Anakku, Janganlah menjadi orang yang bangkrut
amal, dan jangan menjadi orang yang sunyi/ jauh dari
keadaan-keadaan ruhani. Yakinlah bahwa ilmu saja tidak
berguna.
Bagi kita yang benar adalah kita beramal
(dengan ilmu) maka kita ada
Descartes termasuk pemikir yang mempercayai adanya
Tuhan. Tapi Tuhan yang diapercayai adalah Tuhan yang
yang ada karena manusia berpikir Tuhan itu ada.
Tuhan Filsafat
David Hume
Pengalaman* dan pengamatan inderawi* sebagai alat
pokok untuk mendapatkan kebenaran filosofis. Para
empirisis biasanya cenderung tidak mempercayai bukti
yang didasarkan pada argumentasi logis belaka. Hume
merupakan contoh khas empirisis.
Hume menyatakan bahwa induksi (menarik kesimpulan
dari data pengalaman) selalu melibatkan suatu dugaan,
sehingga takkan pernah bisa disediakan kepastian
mutlak bahwa simpulannya benar.
Karenanya ia seorang yang skeptik, yaitu orang yang
tidak mempercayai bahwa manusia bisa mencapai
pengetahuan atau kepastian
David Hume
Konsekuensi dari empirisisme adalah bahwa sesuatu
yang gaib dan metafisi tidak mengandung kebenaran
dan tidak ada. Karena itulah David Hume tidak
mempercayai Tuhan dan Agama.
Keberadaan Tuhan bukanlah gagasan yang dengan
sendirinya terbukti, juga bukan kebenaran yang bisa
ditunjukan secara logis, seseorang bisa saja menyangkal
keberadaan Tuhan tanpa bertentangan dengan dirinya
sendiri. Oleh karena itu Hume mengkritik keras ketiga
bukti keberadaan Tuhan yang disampaikan Descartes.
Immanuel Kant (1724-1804):
Ilmu Pengetahuan (kebenaran)

Analytic a priori Synthetic a posteriori

Synthetic a priori
Immanuel Kant (1724-1804):
Imanuel Kant (1724-1804) mencoba
mengembangkan suatu sintesis atas dua
pendekatan yang bertentangan ini. Kant
berpendapat bahwa masing-masing pendekatan
benar separuh, dan salah separuh.
Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia
berasal dari indera kita, namun dalam akal kita
ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana
kita memandang dunia sekitar kita. Ada kondisi-
kondisi tertentu dalam manusia yang ikut
menentukan konsepsi manusia tentang dunia.
Immanuel Kant (1724-1804):
Kant mencoba menyelamatkan Tuhan dari serangan
kaum empirisisme seperti Hume dengan melalui
pendekatan moral (argumen moral)
(1) Perilaku bermoral adalah rasional
(2) Perilaku bermoral bisa terjadi jika adanya keadilan
(3) Keadilan hanya ada jika ada Tuhan
Karenannya:
(4) Tuhan itu ada
Namun konsepnya tentang Tuhan tidaklah sama
dengan konsep kita tentang Tuhan (Allah), tuhan yang
mereka maksud tidak beranjak dari Tuhan yang
dipikirkannya ada, sebagai mana diistilahkan oleh
Aristoteles First Mover
Immanuel Kant (1724-1804):
Immanuel Kant menyatakan bahwa apa-apa yang
bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi
dengan panca indera. Lain daripada itu merupakan
ilusi saja, hanyalah ide.
Metafisika (sederhananya hal-hal ghaib) adalah tidak
mungkin
Metafisika adalah ilusi keilahian
Pernyataan-pernyataan metafisis tidak memiliki nilai
epistemologis (ilmiah)
RASIONALISME
Ilmu Dalam Peradaban Barat
Ilmu yang kosong dari agama (ilmu sekular) merupakan
fondasi utama dari peradaban Barat modern saat ini.
Epistemologi Barat-sekular termanifestasikan dalam
berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisisme,
skeptisisme,agnotisisme, positivisme, objektifisme,
subjektifisme dan relativisme.

Epistemologi sekular memiliki karakteristik seperti


menceraikan antara ilmu dan agama, melenyapkan
Wahyu sebagai sumber ilmu, memisahkan wujud dari
yang sakral, meredusir Intelek kepada rasio dan
menjadikan rasio yang manjadi basis keilmuan, menyalah-
pahami konsep ilmu, mengaburkan maksud dan tujuan
ilmu yang sebenarnya,
Barat sangat mengaggungkan sains (saintisme)
sehingga segala sesuatu harus terukur dan
terbukti secara empirik. Sayangnya banyak
ummat Islam yang terperngaruh pemahaman ini

Filsafat sains dan ilmu sains (alam) Barat tidak


bersangkut-paut dengan Pencipta (agama).
Tujuan mereka hanya:
1. Menemukan hukum-hukum alam
2. Mensintesakan temuan-temuan sains (Fiskka,
Kimia, Biologi, dll) menjadi satu kesatuan
utuh
3. Filsafat sains-nya bertujuan untuk
membangun pertahanan epistemologis sains
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Ilmu Pengetahuan adalah kepercayaan yang
paling benar (objektif).

Ilmu Pengetahuan (knowledge) lebih tinggi


dari kepercayaan (belief).

Akal lebih tinggi dari Wahyu (Agama).


Friedrich Nietzsche (1844-1900):
There exists between religion and true science neither
affinity, nor friendship, nor even enmity; they dwell on
different stars.

(Antara agama dan sains yang benar,


tidak terdapat keterkaitan, pesahabatan,
bahkan yang ada hanya permusuhan:
keduanya menetap di bintang yang
berbeda).
Friedrich Nietzsche (1844-1900)
Kebenaran adalah rezim dan ilusi.
God died; now we want the overman
to live.
Agama adalah membuat sesaat lebih
baik sesaat dan membiuskan
(momentary amelioration and
narcoticizing).
Friedrich Nietzsche (1844-1900)
Seseorang tidak dapat mempercayai
dogma-dogma agama dan metafisika ini
jika ia memiliki metode-metode yang
ketat untuk meraih kebenaran di dalam
hati dan kepalanya.
Produk Manusia :
Antara Konsep Islam vs. Barat
Contoh Biografi Para Intelektual Barat
Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)
Sang bapak demokrasi ini senang
berjalan-jalan di Turin di jalan gelap
dan menampakkan (maaf) bagian
belakangnya kepada para wanita.

Ia menulis: Kesenangan bodoh yang


yang saya pernah lakukan adalah
menampakkannya di depan mata-
mata yang tidak dapat digambarkan.
Contoh Biografi Para Intelektual Barat
Hemingway tumbuh menjadi pendusta yang luar biasa. Di
usianya yang muda, di depan orang tuanya Hemingway
mengucapkan doa-doa sebagaimana umat Kristen yang
taat, namun diam-diam ia memploklamirkan diri sebagai
seorang Atheis, bahkan mengatakan bahwa Tuhan adalah
ancaman bagi kebahagiaan manusia.. Ucapannya tersebut
tergambar jelas dalam perilakunya. Isteri Hemingway
bersaksi bahwa suaminya hanya dua kali berlutut dalam
altar sepanjang hidupnya yakni saat menikah dan saat
anaknya dibaptis. Kebohongan menjadi kemahiran
Hemingway, bahkan ibunya merasa tidak tahan dengan
perilakunya ini, selain pemalas dan jual tampang. Paul
Johnson mendeksripsikan kemampuan Ernest Hemingway
dalam berbohong dengan kalimat yang indah : He
thought, and sometimes boasted, that lying was part of
his training as a writer. He lied both consciously and
without thinking .
Contoh Biografi Para Intelektual Barat
Bertrand Russell, lain lagi, filusuf dan pemikir
bijak yang banyak dirujuk dan dikagumi dunia ini
adalah seorang dengan sosok pribadi yang
bertolak belakang degan pemikirannya. Ia
adalah karakter dengan arogan, kasar dan
penuh skandal. Ia tumbuh sebagai seorang
yatim dan besar sebagai penulis brilian yang tak
mengakui Tuhan. Kami tak percaya pada Tuhan,
tapi yakin atas supremasi kekuatan manusia,
begitu ikrarnya. Salah satu karyanya yang
fenomenal adalah Why I am Not a Christian. Ia
adalah tokoh penentang perang, namun di saat
yang sama menjadi penasihat pemerintah
Amerika untuk menyerang Kremlin.
Contoh Biografi Para Intelektual Barat
Jean Paul Sartre tentu bukan nama
terlalu asing. Namun ia ternyata tidak
jauh berbeda dengan Russell. Seorang
pesohor dan intelektual yang bukunya
banyak terjual lebih dari 2 juta copy
hanya di Perancis saja. Namun ternyata ia
seorang egois dan tergila-gila pada empat
kombinasi yaitu : whiski, jazz, perempuan
nakal dan pertunjukkan kabaret. (hal
234)
Contoh Biografi Para Intelektual Barat
Bagaimana dengan Karl Marx? Nabinya kaum Komunis. Ia
adalah personifikasi dari kemarahan. Dalam buku ini
dijelaskan bahwa ia selalu mengalami pertengkaran
dengan orang-orang yg bekerja dengannya. Sebuah puisi
dituilskan untuk menggambarkannya:

Dark fellow from Trier in fury raging


His evil fist is clenched,
he roars interminably
As though ten thousand devils had him by the hair.

Apapun yang ia katakan memiliki nada ketidaksetujuan


dan tajam. Ia pernah menantang duel rekannya August
von Willich pada 1850 karena perselisihan. Marx
memandang kekerasan dan terosisme sebagai sesuatu
yang wajar. Ia mengatakan "We are ruthless and ask no
quarter from you. When our turn comes we shall not
disguise our terrorism."
Contoh Biografi Para Intelektual Barat
Leo Tolstoy, sastrawan Rusia yang
terkenal humanis itu ternyata
pecandu seks bebas, menelantarkan
anak dan isteri dan keluarganya
terabaikan sebelum menjadi petapa.
Biografi Para Ulama
Imam Abu Hanifah
Al-Hakam bin Hisyam al-Tsaqafi mengatakan: Orang
menceritakan kepadaku di negeri Syam, suatu cerita
tentang Abu Hanifah, bahwa beliau adalah seorang
manusia pemegang amanah yang terbesar. Sultan mau
mengangkatnya menjadi pemegang kunci gudang
kekayaan Negara atau memukulnya kalau menolak. Maka
Abu Hanifah memilih siksaan daripada siksaan Allah
Taala.

Imam Syafii
Al-Rabi mengatakan: Imam Syafii mengkhatamkan al-
Quran misalnya, dalam bulan Ramadhan, enam puluh
kali. Semuanya itu dalam shalat.
Imam Bukhari
Imam al-Bukhari menulis karyanya
, selama 16
tahun.

Imam Bukhari mengatakan:




Tradisi Keilmuan Muslim
Fakhruddin al-Razi (1149-1210)
Selain menghafal al-Quran dan banyak al-
Hadist, ia juga menghafal al-Shamil, karya Imam
al-Haramayn, al-Mutamad, karya Abu al-Husayn
al-Basri, dan al-Mustasfa, karya al-Ghazali.

Imam Nawawi (676H) :


Tradisi lainnya
Klasifikasi Ilmu
Klasifikasi Ilmu al-Ghazali:

Ilmu Teoritis dan Ilmu Praktis

Ilmu huduri dan Ilmu husuli

Ilmu Syariah dan Rasional

Fard Ayn dan Fard Kifayah


Klasifikasi Ilmu oleh al-Ghazali
Fard Ayn Fard Kifayah

Arkanul
Ilmu Syariah
Islam

Ilmu al-Quran, al-Sunnah,


fiqih, tafsir, ilmu hadist,
sirah, kalam, tasawuf, dll

Ilmu non-Syariah

Ilmu-ilmu sosial dan alam


Ilmu fard kifayah, tidaklah sama untuk setiap
orang, dan untuk setiap waktu. Jadi ilmu fard
kifayah sifatnya dinamis, selain berbeda untuk
setiap orang menurut kemampuannya, juga bisa
berkembang sesuai keperluan

Menurut al-Ghazali, Ilmu juga ada yang tercela,


seperti sihir, mantera, Hipnotis, dll atau ilmu
yang dipelajari untuk tujuan yang salah
Ilmu Fardu Ayn

Ilmu fardu ayn merupakan kewajiban pada setiap


orang Islam. Setiap aqil baligh tidak boleh tidak tahu
mengenainya. Dalam pandangan al-Khawarizmi, ilmu
fardu ayn wajib ke atas semua manusia, baik kalangan
masyarakat awam atau golongan terpilih (khawass),
pemerintah atau menteri, yang merdeka atau hamba,
yang tua dan yang muda, dan seterusnya. Ilmu fardu ayn
memiliki tiga dimensi.
Dimensi pertama ilmu fardu 'ayn adalah itiqad, yaitu,
membenarkan segala apa yang sahih disampaikan Allah
kepada Rasulullah dengan itiqad yang tetap dan pasti,
yang bebas dari sebarang shakk (keraguan). Dimensi
pertama ilmu fardu ayn ini juga terkenal dengan nama
ilmu al-tawhid, karena merangkum pengenalan mengenai
Allah Maha Pencipta yang cabang-cabangnya diperincikan
dalam rukun iman yang lain.
Kadar ilmu Itiqad yang wajib dituntut adalah
secukupnya untuk menghilangkan kesangsian dan
kekacauan aqidah yang boleh dialami. Yaitu,
mampu mengenal antara aqidah yang haqq dan
yang batil sehingga terhindar dari kepercayaan
yang batil menurut hawa nafsu atau menafikan
'aqidah yang haqq

Dimensi kedua ilmu fardu 'ayn adalah berkenaan


dengan perbuatan yang wajib dilaksanakan.
Pertama, kewajiban menuntut ilmu ini
berkembang mengikuti waktu; semakin lama
seseorang mukallaf itu hidup, semakin
berkembanglah urusan-urusan fardu aynnya yang
memerlukan ilmu yang berkaitan.
Dimensi ini terdiri dari beberapa kaidah. (a) Kaidah
pertama, semakin lama seseorang mukallaf itu hidup,
semakin berkembanglah urusan-urusannya yang wajib,
dari shalat lima waktu hinggalah puasa ramadan, dari
zakat harta sampai ke haji yaitu, apa yang dinamakan
rukun Islam. Inipun hanyalah permulaan agama yang
dapat dikembangkan lagi; seperti akar pohon yang
berkembang tumbuh berdahan, beranting dan berbuah.
Selanjutnya termasuk ilmu mengenai apa yang halal
dalam soal makanan, minuman, pakaian, pergaulan dan
perhubungan sesama manusia dan lain-lain hal yang
tidak dapat dihindari dalam kehidupan biasa. Perincian
ilmu fardu ayn tentang amal sedikit-sebanyak berbeda,
karena perberbedaan keadaan dan kedudukan
seseorang. Yang menjadi sebab wajibnya ilmu tertentu
berkaitan dengan apa yang dituntut oleh keperluan
hidup.
(b) Kaedah kedua untuk memahami perkembangan ruang
lingkup ilmu-ilmu fardu ayn yang berkaitan dengan
perbuatan yang wajib dilaksanakan adalah prinsip tidak
diperbolehkan melakukan sesuatu usaha melainkan
setelah mengenal syarat-syaratnya dalam agama.

Aspek ketiga ilmu fardu 'ayn adalah berkenaan dengan


masalah yang wajib ditinggalkan. Kewajiban ilmu ini
berkembang menurut keadaan seseorang yang berbeda-
beda antara satu sama lain.
Ilmu Fardu Kifayah

Menurut al-Ghazzali, ilmu fardu kifayah adalah ilmu yang


tidak dapat dikesampingkan dalam menegakkan urusan
duniawi masyarakat Islam. Dalam kewajiban fardu
kifayah, kesatuan masyarakat Islam secara bersama
memikul tanggungjawab kefarduan untuk menuntutnya.

Menurut al-Ghazzali, ilmu fardu kifayah bisa dinilai dari


dua jurusan. Pertama, pengkhususan dalam ilmu-ilmu
Shariah yang wajib dituntut karena ia menjadi
perantara dalam menegakkan urusan keagamaan
masyarakat Islam di dunia, seperti disiplin bahasa Arab
al-Qur'an, usul fiqh, fiqh jual-beli dan perdagangan,
pengurusan jenazah dan harta pewarisan, munakahat
(nikah-kahwin dan perceraian), jinayah dan
ketatanegaraan, dan lain sebagainya.
Bagian kedua ilmu fardu kifayah yang wajib dituntut
adalah ilmu bukan Shariah karena ia tidak dapat
dikesampingkan dalam menegakkan urusan duniawi
masyarakat Islam. Dalam kewajiban ilmu fardu kifayah,
kesatuan para mukallaf masyarakat Islam secara
bersama memikul tanggungjawab kefarduan untuk
menuntutnya. Yaitu, jika sejumlah mukallafin ada yang
menegakkan kewajiban menuntut ilmu fardu kifayah
tersebut, maka kefarduan itu telah terpenuhi dan
gugurlah dosa bagi yang tidak mengerjakannya.
Sebaliknya, jika tiada seorang pun yang menegakkan
kewajiban menuntut ilmu fardu kifayah tersebut, atau
mengambil keputusan untuk bersepakat untuk
meninggalkan ilmu fardu kifayah itu, maka semua
mukallaf masyarakat tersebut berdosa karena
mengabaikan kewajiban itu.
Sumbangan Muslim
Terhadap Dunia
Sumbangan Pemikir Muslim
Terhadap Peradaban Dunia
Di antara karya-karya Ibn Sina (Avicena)
adalah sebagai berikut:
Ibn Sina menulis al-Hasil wa al-Mahsul yang
terdiri dari 20 jilid ketika berusia 21 tahun;
Al-Shifa (Penyembuhan), 18 jilid; al-Qanun
(kaidah), 14 jilid; Al-Insaf (Pertimbangan), 20
jilid; al-Najat (Penyelamatan), 3 jilid; Lisan al-
Arab (Bahasa Arab), 10 jilid.
Buku al-Qanun fi al-Tibb diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin oleh Gerard Cremona di Toledo
Spanyol pada abad ke-12. Buku ini menjadi buku
rujukan utama di universitas-universitas Eropa
hingga tahun 1700-an.

Pada abad ke-15, buku tersebut sudah disalin ke


dalam bahasa Latin sebanyak 16 kali (edisi).
Sebuah edisi dalam bahasa Ibrani.
Pada abad ke-16, disalin sebanyak 21 edisi. Al-
Qanun digunakan sebagai buku teks kedokteran
di berbagai universitas di Perancis. Sekolah Tinggi
Kedokteran di Montpellier dan Louvain, misalnya,
telah menggunakannya sebagai bahan rujukan
pada abad ke-17.
G.C. Anawati: Sebelum meninggal, ia (Ibnu Sina)
telah mengarang sejumlah kurang lebih 276
karya. Ini meliputi berbagai subjek ilmu
pengetahuan seperti filsafat, kedokteran,
geometri, astronomi, musik, syair, teologi,
politik, matematika, fisika, kimia, sastra,
kosmologi dan sebagainya.

Phillip K. Hitti: al-Qanun adalah sebuah


ensiklopedi kedokteran.

Ohaucer: Sejak abad ke- 13 hingga 16, tak


serang dokter atau penulis pun (dalam bidang
kedokteran) yang leas dari pengaruhnya.
Fakhruddin al-Razi: Ulama yang Saintis

Lahir di Rayy pada tahun 543/544-606 H (1149-


1210)Menguasai berbagai bidang keilmuan
seperti al-Quran, al-Hadith, tafsir, fiqh, usul fiqh,
sastra arab, perbandingan agama, filsafat, logika,
matematika, fisika, dan kedokteran. Selain telah
menghafal al-Quran dan banyak al-Hadits,
Fakhruddin al-Razi telah menghafal beberapa
buku seperti al-Shamil fi Usul al-Din, karya Imam
al-Haramain, al-Mutamad karya Abu al-Husain al-
Basri dan al-Mustasfa karya al-Ghazali.
Al-Khaatimah
akar masalah yang sedang kita hadapi ini
sesungguhnya terletak pada masalah
disekitar pengertian ilmu. Akal pikiran kita
telah diliputi oleh masalah sifat dan tujuan
ilmu yang salahorang Islam telah terpedaya
dan secara tidak sadar telah menerima
pengertian ilmu yang dianggap sama dengan
pengertian kebudayaan Barat.
(SMN. Al-Attas)

Karenanya kebangkitan ummat Islam tidak bisa tidak


harus dimulai dari membenahi ilmu dan pendidikan,
melalui pembenahan worldview Islam dan Islamisasi ilmu.
Tema selanjutnya yang bisa kita bahas
SLIDE TAHUN LALU
Sekulerisme
Dikotomi ilmu dan agama
Dikotomi urusan dunia dan akhirat
Pola pikir sekuleristik
Memilah aktifitas ibadah dan non-ibadah
Dibawa oleh intelektual muslim yang belajar
(agama) dari barat
Umat islam asing akan ajaran Islam (HR Muslim)

: :




Penyimpangan atas pemahaman (ilmu) mendasar
ajaran Islam
Sekulerisme
Tauhid sebagai Landasan
Masyarakat arab faham akan makna
Menolak dan menerima karena faham
Pemahaman yang benar terhadap kalimat tauhid
Pengenalan yang baik terhadap sifat-sifat Allah
Al-Kholiq (Pencipta)
Beriman terhadap proses penciptaan alam, manusia, dll

(QS. AlHadiid: 4 )

Beriman bahwa Allah menciptakan langit, bumi dan seisinya
untuk manusia
Allah menciptakan banyak benda dengan nama-nama
Beriman bahwa apa-apa yang Allah ciptakan pasti mempunyai
maksud (tidak sia-sia)
(QS Ali Imran: 191)

Materialisme Barat dan Pengingkaran
Terhadap Al-Kholiq
Peradaban barat diwakili oleh Eropa &
Amerika
Asal-usul:
dari abad pertengahan & zaman kegelapan?
Peradaban Yunani dan Romawi kuno
Peradaban Eropa
Dr Hans (ilmuwan Jerman):
Peradaban Yunani adalah induk peradaban Eropa perhatian mereka pada
kebendaan

Peradaban yg merendahkan Tuhan. Prof Lecky (History of European


Morals):
Semua peradaban Yunani didasarkan pada akal saja sedangkan peradaban
Mesir didasarkan pada bidang spiritual sajaCara penghormatan mereka
kepada Tuhan cukup dengan upacara, tradisi, perayaan-perayaan dll.

Muhammad Asad (Leopold Weis), Islam at The Cross Road:


Peradaban barat tidak menunjukkan bahwa mereka butuh akan Tuhan. Yang
dijadikan suri tauladan baik buruk adalah kesuksesan dalam bidang material.
Prof Joad (Dekan Fak Filsafat Univ London):
Diantara 20 mhs, hanya 3 yang mengaku beragama Kristen dengan teguh.
Tujuh org tidak pernah memikirkan persoalan tsb. Yang lainnya menyatakan
kebencian.
Ciri Peradaban Barat
Selalu percaya dengan apa yang dpt diraba
oleh indera dan sebaliknya
Rasa keagamaan kurang
Kecenderungan terhadap duniawi besar

Rasionalistik-materialistik
Gereja dan Peradaban Materialisme
Abad pertengahan/abad kegelapan:
Eropa berpaling dari Kristen
Penyimpangan gereja dan pemukanya
Memasukkan perkara-perkara baru dalam kitab mereka
spt penafsiran2 baru tentang pengetahuan alam dll
Para ilmuwan terang-terangan ketidak benaran kitab
sucinya. Mereka dimusuhi dan dibunuh oleh gereja:
Tidak ada ilmuwan yang mati wajar
Galileo dihukum karena menyatakan bahwa bumi mengelilingi
matahari. Bruno dibakar hidup-hidup.
Pengingkaran terhadap Al-Khaliq dan
Akibatnya
Kristen ditinggalkan, kembali kepada rasionalistik-
materialistik
Nistche: Tuhan tidak ada
Alam semesta ada dengan sendirinya, tidak ada yang
mengatur, berjalan menurut kondisinyapendapat
ilmiah
Alam ada yang menciptakan tidak ilmiah
Tenaga dan waktu dihabiskan untuk studi asal
usul kehidupan.
Pengamatan dan kesimpulan didasarkan apa yang
dapat diindera/rasio; gejala fisis. Metafisis tidak
dilibatkan.
Pengingkaran terhada Al-Khaliq dan
Akibatnya
Konsepsi kehidupan:
1. Nutrisi (makanan)
2. Transportasi (pengangkutan hasil-hasil pencernaan
ke seluruh tubuh)
3. Sintesa (proses penyusunan sel-sel baru)
4. Respirasi (pernafasan)
5. Ekskresi (pengeluaran zat-zat tdk berguna)
6. Regulasi (pengaturan organ2 tubuh)
7. Pertumbuhan dan perkembangan
8. Reproduksi
9. Adaptasi
Pengingkaran terhada Al-Khaliq dan
Akibatnya
Teori asal usul kehidupan:
Aristoteles, generatio spontanea (abiogenesis), kehidupan
terjadi secara spontan dan berasal dari benda mati.
Teori biogenesis, kehidupan berasal dari kehidupan
sebelumnya (Leuwenhock (penemu bakteri), Spallanzani, F
Redi, Louis Pasteur
Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo
Keduanya berpijak pada satu saat dimana kehidupan
sudah terjadi; mengingkari adanya proses penciptaan
Karena tidak diakuinya adanya Sang Pencipta
Adanya paham materialis-rasionalis
Teori proses terbentuknya manusia oleh Darwin
Pengingkaran terhada Al-Khaliq dan
Akibatnya
Teori proses terbentuknya manusia oleh Darwin:
Manusia termasuk jenis hewan yang telah mencapai
tingkat perkembangan lebih tinggi dari jenis-jenis hewan
lainnya
Amuba sampai menjadi kera, lalu manusia memerkukan
waktu ribuan tahun
Akibat Pengingkaran Penciptaan
Manusia sibuk memikirkan dan mencari-cari petunjuk sejarah
perkembangannya. (arus pembalikan)
Alam semesta terjadi bergerak sendiri tanpa kekuatan Ilahi.
Dari paling rendah sampai sempurna (proses evolusi)
Bertentangan dengan Agama
Menilai kehidupan berdasarkan ekonomi (Filsafat komunis, Karl
Marx)
Sistem perekonomian adalah jiwa kehidupan masyarakat. Nilai agama
tidak ada harganya.
peperangan/pergolakan tidak lain hanya memperebutkan materi isi
perut
Dalam Islam, peperangan untuk mengembalikan manusia hanya
menyembah Allah saja, menegakkan aturan Allah.
Teori Feud, kehidupan adalah eksploitasi sex.
Teori Darwin, Feud, Marx merusak tata kehidupan, menjadi liberal,
bebas
Konsep Islam tentang Ilmu
Al-Kholiq adalah sumber ilmu:
Iman kepada Allah yang mempunyai Ilmu yang
sempurna, menciptakan alam semesta dengan ilmu.
Allah Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib (Al-Anam (6),
59)
Ilmu Allah sangat luas (Luqman (31), 27)
Allah selalu mengawasi ciptaan-Nya
Setiap muslim yg melakukan penyelidikan dan
perenungan alam semesta akan berakhir dengan
ketebalan iman.
Konsep Islam tentang Ilmu
Seorang Ilmuwan Perancis Prof Dr Maurice Bucaille, menyatakan masuk Islam gara-gara
dirinya pernah berkutat dengan mumi
Firaun. (http://www.globalmuslim.web.id/2010/10/profesor-masuk-islam-gara-gara-
firaun.html)

Profesor Farmakologi Thailand Masuk Islam Karena Keajaiban Qur'an


Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat
membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi
terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka
bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah
hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya,
akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.
Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut;"Sesungguhnya orang-orang
kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap
kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar
mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana."
Konsep Islam tentang Ilmu
Proses transfer ilmu:
Formal (lewat Rasul), ayat qauliyyah
Informal ayat-ayat kauniyyah

Anda mungkin juga menyukai