Anda di halaman 1dari 6

Catatan Kajian

KS TALK #1

Pemateri Ustadz Ahmad Anshori, Lc hafidzhahullah


Tanggal Ahad, 24 Jumadil Awwal 1444 H / 18 Desember 2022
Waktu 08.15 – 11.30 WIB

SESI I – Urgensi dan Motivasi Menuntut Ilmu di Akhir Zaman

Kedudukan Ilmu (Al Qur’an dan Hadits)


- Menuntut ilmu hukumnya wajib, bukan sunnah. Maka jangan sikapi sebagai hal
sampingan. Komitmenlah terhadap jadwal belajar ilmu agama, singkirkan segala hal yang
menghalangi diri untuk mengikuti kajian agama.
- Dalil wajibnya menuntut ilmu ada pada surat Muhammad ayat 19:
ۡۢۡ ِ ۡ ِ ۡ ۡ
ِ ‫ك ولِ ۡلم ۡؤِمنِ ۡي و ۡالم ۡؤِمن‬
‫ٰت‬ ِ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ذ‬
َ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ف‬‫غ‬ ‫ت‬ ‫اس‬
‫و‬ ٰ
‫الل‬ ‫ل‬َِّ‫ؕ فَ ۡاعلَ ۡم اَنَّهٗ َ ال اِٰله ا‬
‫َ َ ه ََ ه‬ َ َ ‫َ ّه‬
- Lafadz ‫ فَ ۡاعلَ ۡم‬merupakan fi’il amr (kata kerja perintah) yang merupakan salah satu shighot
amr. Dan amr menunjukkan perintah wajib.
- Pondasi dalam peribadahan kepada Allah adalah ilmu
- Dan juga disebutkan wajibnya menuntut ilmu dalam hadist

ُ‫ضةُُ َعلَىُُك ُِلُم ْسلِم‬ ُِ ‫ طَلَبُُالْعِل‬-


َ ‫ْمُفَ ِري‬
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh
Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
- Allah perintahkan kita untuk menjadi rabbaniyyun, yakni orang yang belajar dan
mengajarkan agama setahap demi setahap, beruntutan.
- Salah satu keutamaan ilmu adalah Allah menyamakan persaksian orang yang berilmu
dengan persaksian Allah dan malaikat-Nya. Sebagaimana yang ada dalam surat Al Imran
ayat 18
ۡ ۡ ۡ ۡ ‫ا‬
ٗ‫الله اَنَّهٗ َل اِٰلهَ اَِّل هه َو َوال َم ٰل ِٕٮ َكةه َواهولهوا العِل ِم قَا ِٕٮ ًما ۢۡ ِِبل ِق ۡس ِط‬
ّٰ ‫َش ِه َد‬
- Di sisa waktu hidup kita, tidak mungkin kita isi sepenuhnya dalam beribadah. Begitu
sempit kesempatannya. Maka dari itu, segeralah memulai untuk belajar ilmu agama.
- Tidak sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, sebagaimana firman
Allah dalam surat Az Zumar ayat 9

ٗ‫قه ۡل َه ۡل يَ ۡستَ ِوى الَّ ِذ ۡي َن يَ ۡعلَ هم ۡو َن َوالَّ ِذ ۡي َن َل يَ ۡعلَ هم ۡو َن‬


Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?"
- Menuntut ilmu dapat membentuk pola pikir menjadi lebih ilmiah. Sedangkan
kebalikannya, kebodohan itu membuat tidsk nyaman.
- Hewan sekalipun mulia dengan ilmu, sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat Al
Maidah ayat 4,
ٰ‫ي ته َعلِّ هم ۡوََنه َّن ِِمَّا َعلَّ َم هك هم ّه‬
‫الل‬ ۡ ِ‫ي ۡس ل ۡونك ماذ اا ا ِحل َل ۡمٗ ق ۡل ا ِحل ل كم الطَّيِبت وما علَّ ۡمت ۡم ِمن ۡاۡل وارِِح مكلِب‬
َ ّ َ ‫َ َ ه َ َ َ َ ه َّ َه ه ه َّ َ ه ه ّٰ ه َ َ َ ه ّ َ َ َ ه‬
ۡ ۡ
‫اللِ َعلَ ۡي ِه‬
‫ا‬
ّٰ ‫اب فَ هكله ۡوا ِِمَّا اَ ۡم َسك َن َعلَ ۡي هك ۡم َواذ هك هروا ۡاس َم‬ِ ‫الل س ِرۡيع ۡاۡلِس‬ ِ ٰ ‫واتَّقوا‬
َ ‫اللَ ٗ ا َّن َّٰ َ ه‬ ّ ‫َ ه‬
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad), "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?"
Katakanlah, "Yang dihalalkan bagimu (adalah makanan) yang baik-baik dan (buruan yang
ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah kamu latih untuk berburu, yang kamu latih
menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah apa yang
ditangkapnya untukmu,1 dan sebutlah nama Allah (waktu melepasnya). Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."
- Setiap pagi Nabi berdoa meminta ilmu, yakni

ً‫ َو َع َمالً همتَ َقبَّال‬،ً‫ َوِرْزقاً طَيِّبا‬،ً‫ك عِلْماً ََنفِعا‬


َ ‫َسأَله‬ ِّ ‫اللَّ هه َّم‬
ْ ‫إِن أ‬
Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang
baik dan amalan yang diterima
dan doa inilah yang hendaknya dibaca dan menjadi target harian setiap orang.
- Kisah Abu Hurairah yang pernah sangat kelaparan hingga berpura-pura kejang
menandakan bahwa beliau sangat miskin. Namun, yang tergambar pada benak kita,
tetaplah Abu Hurairah terkenal sebagai sahabat yang berilmu, bukan sahabat yang miskin.
- Martabat manusia yang dibentuk dari harta akan hilang dan tidak dikenang dalam sejarah
– jika tidak diimbangi dengan karakter yang baik yakni dengan ilmu - .

Keutamaan Menuntut Ilmu


1. Dimudahkan ke surga

َّ ‫س فِ ِيه عِ ْل ًما َس َّه َل‬


‫الله لَهه بِِه طَ ِري ًقا إِ ََل ا ْۡلَن َِّة‬ ِ ِ َ َ‫َوَم ْن َسل‬
‫ك طَري ًقا يَ ْلتَم ه‬
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
- Jalan menuju surg aitu sudah berat. Jika kita tidak mencari jalan pintas menuju surga maka
akan berat.
2. Allah tidak perintahkan para nabi untuk meminta tambahan apapun selain ilmu
Sebagaimana yang ada pada surat Thoha ayat 114
ۡ
‫ب ِز ۡدِ ِۡن عِل ًما‬
ِّ ‫َوقه ْل َّر‬
dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."
3. Diangkat derajatnya, sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat Al Mujadilah ayat 114
ٍ ‫ي ۡرفَ ِع ٰالل الَّ ِذ ۡين اٰمنه ۡوا ِم ۡن هك ۡم والَّ ِذ ۡين اه ۡوتهوا ۡالعِ ۡلم در ٰج‬
ٗ‫ت‬ ََ َ َ َ َ َ ‫َ ّه‬
Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat
- Orang yang beriman pasti berilmu, namun Allah sebutkan kembali di kali kedua
menunjukkan bahwa orang yang berilmu itu memiliki keutamaan.
- Hakikat hidup itu harus memberi manfaat.
- Orang yang hidup beratus-ratus tahun lalu, yang disebut-sebut dan didoakan, hanyalah
mereka yang berilmu dalam ilmu agama.
4. Kebaikan mengelilingi ilmu
Sebagaimana yang dijelaskan oleh sahabat Muadz bin Jabal
“Pelajarilah ilmu karena mempelajarinya adalah bentuk khosyah (takut) kepada Allah.
Menuntut ilmu adalah ibadah. Mendiskusikan pelajaran adalah tasbih. Membahas ilmu
adalah jihad. Mengajarkannya adalah sodaqoh. Menyerahkan ilmu kepada ahlinya itu
qurbah (hadiah termahal). Ilmu adalah sahabat saat kita sendirian. Ilmu adalah sahabat saat
kita menyendiri. Ilmu sebagai petunjuk untuk beragama, serta penolong saat lapang dan
susah. Ilmu sebagai pendamping saat kita tidak punya apa-apa. Ilmu sebagai sahabat karib.
Ilmu adalah jalan menuju surga. Allah angkat orang yang berilmu dan menjadikannya
teladan dan inspirasi bagi banyak orang. Perilaku mereka dijadikan contoh. Mereka
menunjukkan orang kepada kebaikan jejak kebaikan mereka dipelajari dan diamalkan.
Allah menjadikan orang berilmu bersama para malaikat dan orang-orang yang dekat
dengan Allah. Segala makhluk yang basah maupun kering akan bertasbih kepada orang
yang berilmu. Ikan yang ada di lautan akan mengistighfarkan orang yang berilmu. Dengan
ilmu Allah ditaati. Bagaimana engkau mentaati Allah jika kau tidak tahu apa yang Allah
perintahkan dan Allah larang? Dengan ilmu Allah disembah. Dengan ilmu Allah
ditauhidkan. Dengan ilmu Allah dimuliakan. Dengan ilmu seseorang menjadi wara’
(berhati-hati dengan hal-hal yang mendekatkan kepada hal haram). Dengan ilmu
terjalinlah silaturahim. Dengan ilmu jelaslah halal dan haram. Ilmu adalah imamnya amal
yang Allah ilhamkan kepada orang yang berbahagia dan Allah haramkan bagi orang yang
sengsara.”

Keadaan Ilmu di Akhir Zaman


- Nabi ‫ ﷺ‬sudsh menggambarkan keadaan ilmu di akhir zaman. Sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu

‫ت ا ْۡلَ ْه هل‬ ِ ِ ‫الس‬ ِ ِ


َ ‫اعة أَ ْن يهْرفَ َع الْع ْل هم َويَثْ به‬
َ َّ ‫م ْن أَ ْشَراط‬.
‘Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.’” HR
Bukhori dan Muslim
- Dan juga dalam hadits lain

‫اع ِة ألَ ََّّي ًما يَنْ ِزهل فِ َيها ا ْۡلَ ْه هل َويهْرفَ هع فِ َيها الْعِلْ هم‬ َ َْ‫إِ َّن ب‬
َّ ‫ي يَ َد ِي‬
َ ‫الس‬
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana
kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.” (HR. Bukhori)
- Kita hidup di akhir zaman. Sebagaimana yang ada dalam hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ ْ َ‫اعةَ َك َهات‬
‫ي‬ ِ
َ ‫الس‬
َّ ‫ت أ َََن َو‬
‫بهعثْ ه‬
“Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.”
[Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari tengah dan jari
telunjuk] (HR. Muslim no. 7597)
- namun bagaimana tentang kemudahan mengakses ilmu di zaman ini? Bukankah itu
berarti ilmu belum diangkat? Ingat, hakikat ilmu itu bukan wawasan saja. Ilmu itu yang
menghadirkan khasyah (takut), berakhlak baik, mencintai Al Qur’an dan Hadits dan
karakter baik lainnya.
- Sebagaimana perkataan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu wa ardhahu, “Bukanlah
ilmu itu diukur dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi pokok dari ilmu adalah khas-
yah/rasa takut -kepada Allah-.”
- Ilmu jika tidak membuahkan amal maka bukanlah ilmu.
- Ingatlah perjuangan para salaf yang berjuang menempuh perjalanan untuk mendapatkan
ilmu. Bandingkan dengan kemudahan zaman sekarang dalam mendapat ilmu. Bukankah
seharusnya orang sekarang lebih berilmu? Lihatlah bagaimana keberkahan ilmu.
Dahulu Sarana Terbatas, Menunjukkan Keprihatinan Salaf dalam Menuntut Ilmu
- Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata

‫اح ِة اۡلِ ْس ِم‬ ِ ِ


َ ‫َل يه ْستَطَاعه العلْ هم بَر‬
Ilmu tidak akan didapatkan dengan tubuh yang santai (tidak bersungguh-sungguh)
- Ciri penuntut ilmu yang santai-santai adalah belajar disaat mood saja. Tidak mau berjuang
melawan rasa malas dalam belajar.
- Imam Syafi’I berkata, “Tidak mungkin menuntut ilmu orang yang pembosan, merasa
puas jiwanya kemudian ia menjadi beruntung; akan tetapi ia harus menuntut ilmu dengan
menahan diri, merasakan kesempitan hidup, dan berkhidmat untuk ilmu, makai a akan
beruntung.”
- Qonaah dalam ilmu dan akhriat itu tercela.
- Orang yang bersungguh-sungguh akan berani membeli dunianya untuk kehidupan
akhiratnya.
- Ulama terdahulu saking mengerahkan jiwanya untuk ilmu, mereka mengalami lapar yang
sangat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibrahim bin Ya’qub bahwasanya Imam
Ahmad bin Hambal pernah lupa dalam sholatnya karena tidak makan apa-apa selama tiga
hari.
- Sufyan Ats Tsauri juga pernah keaparan karena tidak makan selama tiga hari. Hingga ia
menahan diri -biidznillah- untuk tidak masuk ke rumah yang ada pesta di dalamnya.
Akhirnya memutuskan pergi ke rumah putrinya dan disuguhkan roti. Kemudian ia
memakannya dan meminum air hingga bersendawa.
- Salah satu tanda semangat dalam melakukan sesuatu itu sampai lupa makan. Semestinya
seseorang keadaannya demikian ketika belajar ilmu agama, bukan malah dalam main
game.
- Abdullah bin Dawud pernah memasuki Kufah untuk mencari ilmu dan hanya memiliki
satu dirham. Ia membelikannya 30 mud ful (sejenis kacang) kemudian memakannya
sambal menulis kitab Al Asyaj Abdullan bin Sa’id Al Kindiy. Dan dalam keterbatasan itu,
beliau telah menulis 30 ribu hadits maqthu’ dan mursal.
- Semangat safar untuk mencari ilmu juga sudah dicontohkan oleh Nabi Musa dan Khidir.
Kesimpulan
- Pelajarilah metode belajar sebelum memulai belajar supaya tidak menghabiskan banyak
waktu dengan hasil yang tidak maksimal.
- Memprioritaskan kegiatan menuntut ilmu agama
- Hendaklah seseorang itu pelit waktu, yakni tidak bermudah-mudahan menyia-nyiakan
waktu

Anda mungkin juga menyukai