KS TALK #1
اع ِة ألَ ََّّي ًما يَنْ ِزهل فِ َيها ا ْۡلَ ْه هل َويهْرفَ هع فِ َيها الْعِلْ هم َ َْإِ َّن ب
َّ ي يَ َد ِي
َ الس
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana
kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.” (HR. Bukhori)
- Kita hidup di akhir zaman. Sebagaimana yang ada dalam hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ ْ َاعةَ َك َهات
ي ِ
َ الس
َّ ت أ َََن َو
بهعثْ ه
“Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.”
[Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari tengah dan jari
telunjuk] (HR. Muslim no. 7597)
- namun bagaimana tentang kemudahan mengakses ilmu di zaman ini? Bukankah itu
berarti ilmu belum diangkat? Ingat, hakikat ilmu itu bukan wawasan saja. Ilmu itu yang
menghadirkan khasyah (takut), berakhlak baik, mencintai Al Qur’an dan Hadits dan
karakter baik lainnya.
- Sebagaimana perkataan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu wa ardhahu, “Bukanlah
ilmu itu diukur dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi pokok dari ilmu adalah khas-
yah/rasa takut -kepada Allah-.”
- Ilmu jika tidak membuahkan amal maka bukanlah ilmu.
- Ingatlah perjuangan para salaf yang berjuang menempuh perjalanan untuk mendapatkan
ilmu. Bandingkan dengan kemudahan zaman sekarang dalam mendapat ilmu. Bukankah
seharusnya orang sekarang lebih berilmu? Lihatlah bagaimana keberkahan ilmu.
Dahulu Sarana Terbatas, Menunjukkan Keprihatinan Salaf dalam Menuntut Ilmu
- Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata