Anda di halaman 1dari 10

PENGAMALAN

ILMU
-HADIST TARBAWI-
 AHMAD AMIN NUDIN
 KHOZINUL ASROR
 H A N I AT U R R O H M A H
 KHOMAIDAH
‫ال تَ َعلَّ ُموا ْال ِع ْل َم تُ ْع َرفُوا بِ ِھ َوا ْع َملُوا بِ ِھ تَ ُكونُوا ِم ْن َأ ْھلِ ِھ فَِإنَّھُ َسیَْأتِي بَ ْع َد ھَ َذا‬
َ َ‫ق‬
‫ُوف َوالَ یَ ْنجُو ِم ْنھُ ِإالَّ ُكلُّ نُ َو َم ٍة‬ َ ‫ف فِی ِھ تِ ْس َعةُ ُع َش َراِئ ِھ ْم ْال َم ْعر‬
ُ ‫ْر‬ ِ ‫ان الَ یَع‬ ٌ ‫َز َم‬
‫یح َوالَ لب ُْذ ِر قَا َل َأبُو ُم َح َّمد‬ ِ ِ‫صابِی ُح ْال ِع ْل ِم لَ ْیسُوا بِ ْال َم َسای‬
َ ‫ك َأِئ َّمةُ ْالھُ َدى َو َم‬ َ ‫فَُأولَِئ‬
‫ر َكثِی ُر‬ ِ ‫نُ َو َمةٌ َغافِ ٌل َع ْن ال َّش ِّر ْال َم َذایِی ُع ْالب ُْذ‬

Telah disampaikan kabar dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; "


Pelajarilah ilmu, kamu akan mengenalnya, dan amalkanlah ilmu
kalian, kalian menjadi ahlinya. Akan datang satu jaman yang ketika
itu sembilan persepuluh kebaikan sudah tidak dikenali lagi. Tidak
ada yang selamat kecuali sekelompok kecil. Mereka adalah para
pemimpin yang tercerahkan dan menjadi cahaya ilmu, mereka
bukanlah orang yang selalu berbuat buruk dan mengadu domba, dan
mereka juga bukan orang yang hanya pandai bicara.
Hadits di atas menjelaskan bahwa setelah mempelajari dan memiliki ilmu, kewajiban
yang harus ditunaikan adalah mengamalkan ilmu tersebut. Karena ilmu tidak dicari
kecuali untuk diamalkan yaitu mengubah ilmu tersebut menjadi sebuah perilaku nyata
yang tercermin dalam setiap tindak tanduk dan pemikiran seorang manusia
KEUTAMAAN MENGAMALKAN ILMU

1. anjuran agar kita semakin bersemangat dalam menuntut ilmu syar’i sehingga
semoga setiap ilmu yang kita dapatkan, kita berusaha untuk dapat kita amalkan.

2. Maka seharusnya ini dapat kita jadikan sebagai tujuan utama kita dalam
menuntut ilmu, yaitu kita mencari ilmu agar kita dapat mengamalkannya;
bukan hanya sekedar “koleksi” ilmu saja, namun tercermin dalam amal-amal
kita, baik amalan hati, lisan maupun anggota badan.
1. Dengan mengamalkan ilmu (dengan ikhlas), maka pasti Allah akan
menunjuki kita akan ilmu-ilmu yang belum kita ketahui.

2. Dengan mengamalkan ilmu (dengan ikhlas) pula, maka akan memperkuat


keimanan dalam hati kita.

3. Dengan mengamalkan ilmu (dengan ikhlas) pula, maka akan membantu kita
istiqamah diatas jalan yang haq.
1. Allah menyebut “mengamalkan ilmu” sebagai salah satu bentuk jihad.
maka ini sebagai jawaban kepada kaum takfiriy yang hanya
mengkhususkan jihad kepada jihad qital (perang) saja; yang mana
sebenarnya Jihad sangat luas maknanya, tidak sebatas perang saja.

2. Sebagaimana menuntut ilmu adalah jihad, maka mengamalkan ilmu pun


merupakan jihad
ANCAMAN ORANG
MENYEMBUNYIKAN ILMU
Mengamalkan ilmu adalah suatu kewajiban. Meninggalkan kewajiban yang memilki
konsekuensi yang beragam tergantung hukum dari amalan yang ditinggalkan, bisa jadi
merupakan sebuah kekufuran, perbuatan maksiat, perbuatan makruh ataupun mubah.
Meninggalkan beramal dengan ilmu yang merupakan maksiat,seperti melanggar salah
satu larangan Allah. Seseorang mengetahuibahwasanya khamr itu diharamkan baik
meminumnya, memperjualbelikannya, menghidangkannya dan seterusnya. Kemudian
dia meninggalkan ilmu ini dengan mengamalkan kebalikan dari ilmu ini, ia
meminumnya atau menjualnya. Maka orang ini telah jatuh dalam keharaman dan telah
berbuat maksiat.
Meninggalkan beramal dengan ilmu yang merupakan perbuatan makruh, seperti menyelisihi tuntunan Nabi
-shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam sebuah tatacara ibadah. Seseorang telah mengetahui bahwasanya
Rasulullah melakukan shalat dengan cara tertentu kemudian dia menyelisihinya, maka dengan
penyelisihannya itu dia telah jatuh dalamperkara yang makruh.

Sungguh sangat bagus ucapan Al-Fudhail Bin ‘Iyadh :

“Seorang alim tetap dikatakan jahil sebelum ia mengamalkanilmunya, jika ia mengamalkannya maka
barulah ia dikatakan seorangalim.”
Orang yang menyembunyikan ilmunya mendapat ancaman dariAllah, sahabat
Abu hurairah r.a telah menceritakan, bahwa Rasulullahbersabda : “Barang siapa
yang ditanya mengenai suatu ilmu, lalu iamenyembunyikanya (tidak mau
memberikan jawabanya), niscaya Allahakan mencocok (mulutnya), dengan
kendali api kelak pada hari kiamat.”(Riwayat Abu Daud dan Turmudzi).
Pengamalan Ilmu dari Aspek Tarbawi

1. Menuntut ilmu hukumnya adalah wajib, dan mengamalkannyahukumnya pun wajib.

2. Agar terhindar dari ancaman yang disebutkan oleh Allah SWT,hendaknya penuntut ilmu,
mengamalkan apa yang sudah diperolehnyawalaupun hanya sedikit.

3. Sesorang mengamalkan ilmu haruslah sesuai dengan kemampuannyaatau sesuai dengan ilmu
yang diketahuinya.

4. Amalkanlah ilmu dengan tujuan mencari ridha Allah SWT, bukandengan tujuan buruk.

Anda mungkin juga menyukai