Jawaban :
Pendidikan dalam Islam, secara bahasa memiliki terma yang sangat varian. Perbedaan ini
tidak terlepas dari banyaknya istilah yang muncul dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits—sebagai
sumber rujukan utama pendidikan Islam—yang menyebutkan kata (kalimah) yang memiliki
konotasi pendidikan atau pengajaran. Setidaknya, ada empat (4) istilah yang digunakan untuk
menyebutkan makna pendidikan, misalnya tarbiyah, ta’dib, ta’lim dan riyadhah.
1. Al-Tarbiyah
2. Al-Ta’dib
3. Al-Ta’lim
4. Riyadhah
Jawaban :
a. Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang harus dicapai oleh sistem Pendidikan Islam sesuai dengan
sumber dan dasar pelaksanaannya, tanpa batasan ruang dan waktu.
Tujuan Pendidikan Islam ialah membentuk manusia yang berkepribadian muslim, yakni
manusia yang takwa, dengan sebenar-benarnya takwa kepada Allah.Hal ini sesuai dengan
Firman Allah yang artinya :
“Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa, dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam” (QS. Ali Imron : 102).
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan operasionalisasi dari tujuan umum, yang bersifat relatif, mengingat
dan memperhatikan kultur dan senantiasa memperhatikan kemungkinan adanya tajdid, sesuai
dengan cita-cita dan falsafah bangsa tempat umat Islam hidup di dalamnya, dengan syarat
tidak bertentangan dengan sumber dan dasar Pendidikan Agama Islam.
Jawaban :
Isi kandungan Surat At Taubah ayat 122 adalah Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut
ilmu (tafaqquh fiddin). Harus selalu ada segolongan umat yang konsentrasi menuntut ilmu.
Bahkan dalam kondisi perang sekalipun, ketika perangnya adalah fardhu kifayah. Di setiap
kaum, kabilah atau perkampungan, wajib ada yang menuntut ilmu (tafaqquh fiddin) sehingga
perkampungan itu tidak dilanda kebodohan. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan,
juga harus ada yang berdakwah dan memberikan peringatan. Misi orang yang menuntut ilmu
(tafaqquh fid din) adalah mengajarkan ilmu itu kepada orang lain. Tak hanya belajar untuk
dirinya sendiri tetapi memiliki misi dakwah dan tarbiyah. Pembahasan.
ِ َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُونَ لِيَ ْنفِرُوا َكافَّةً ۚ فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم طَاِئفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الد
ِّين َولِيُ ْن ِذرُوا قَوْ َمهُ ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم
َيَحْ َذرُون
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At Taubah:
122).
4. Apakah yang anda ketahui tentang zakat, harta apa saja yang wajib di zakati
sertakan dalilnya !
Jawaban :
Zakat yang merupakan salah satu dari 5 rukun islam, memiliki kedudukan tinggi. Allah
berfirman dalam Surah al-Baqarah: 43, “Dirikanlah salat dan bayarkanlah zakat”. Terdapat
berbagai macam zakat, di antaranya zakat fitrah dan zakat mal. Lalu bagaimana ketentuan
dan perhitungannya?
zakat berasal dari bentuk kata “zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan
berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh
berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan
Dikutip dalam buku berjudul 'Fiqih Sunnah 2' oleh Sayyid Sabiq, ini beberapa harta benda
yang wajib dizakati:
Zakat Emas dan Perak
Emas, perak, atau logam mulia merupakan salah satu harta kekayaan yang wajib dizakati bagi
yang telah mencapai nisab dan haulnya. Yaitu, Nisab zakat emas sebesar 85 gram, sementara
perak sebesar 595 gram.
Dalil mengenai zakat atas emas atau perak ini tertulis dalam Al-Qur`an Surat At-Taubah Ayat
34.
ب َألِ ٍيم
ٍ يل ٱهَّلل ِ فَبَ ِّشرْ هُم بِ َع َذا َّ َِب َو ْٱلف
ِ ِضةَ َواَل يُنفِقُونَهَا فِى َسب َ َوٱلَّ ِذينَ يَ ْكنِ ُزونَ ٱل َّذه
"...Dan orang orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih” (At Taubah 34)
Jawaban :
Dari ayat diatas dapat ditarik intinya yaitu :
Jawaban :
Dalam ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa Dia telah mengutus rasul-rasul sebelum Nabi
Muhammad saw dan mereka beristri dan berketurunan. Hal ini menunjukkan bahwa
kehidupan berkeluarga dan berketurunan adalah hal yang wajar dan merupakan sunatullah
bagi makhluk-Nya yang hidup di muka bumi ini. Sunatullah ini juga berlaku bagi para nabi
dan rasul-Nya. Hidup berkeluarga tidak boleh dianggap sebagai penghalang dalam
perjuangan, baik demi kemajuan pribadi, masyarakat, maupun bangsa. Bahkan pernikahan
menurut ajaran Islam, selain bertujuan untuk melanjut-kan keturunan, juga berfungsi
memberikan ketenangan, ketenteraman, dan kestabilan hidup. Pernikahan juga mempererat
silaturrahim antara keluarga-keluarga yang bersangkutan dan dapat menjadi sarana dakwah
Islamiyah, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw.
7. Apa yang di maksud dengan munakahad secara bahasa dan istilah, sebutkan
rukun beserta ulasan singkatnya !
Jawaban :
Nikah menurut bahasa berasal dari kata nakaha yankihu nikahan yang berarti kawin. dalam
istilah nikah berarti ikatan suami istri yang sah yang menimbulkan akibat hukum dan hak
serta kewajiban bagi suami isteri. Dalam buku fiqih wanita yang dimaksud Nikah atau
perkawinan adalah Sunnatullah pada hamba-hamba-Nya. Dengan perkawinan Allah
menghendaki agar mereka mengemudikan bahtera kehidupan.
rukun perkawinan secara lengkap Menurut ulama syafi‟iyah adalah sebagai berikut :
Selamat mengerjakan