Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eneng Tiara

NIM : 41032121200056

Kelas : A/5

1. REVIEW JURNAL 1 yang berjudul Analisis Semiotika Iklan Gojek Edisi Ramadhan
2021 di Tengah Pandemi Covid-19
A. Objek Penelitian : dalam jurnal tersebut yang menjadi objek penelitiannya
adalah mengkaji pesan-pesan yang terkandung dalam iklan Gojek Ramadhan
tahun 2021.
B. Dasar Teori Penelitian : adversting adalah bentuk komunikasi berbayar yang
menggunakan media massa dan media interaktif untuk menjangkau audiensi yang
luas dalam rangka menghubungkan sponsor yang jelas dengan pembeli (audiensi
sasaran) dan memberikan informasi tentang produk, baik berupa barang, jasa,
ataupun gagasan. Berdasarkan model semiotika Roland Barthes, terlihat bahwa
tanda denotative terdiri atas penanda dan petanda. Tetapi pada saat yang sama
tanda denotative juga menjadi penanda konotatif. Jadi dalam model semiotika
Roland Barthes tanda konotatif tidak hanya memiliki makna tambahan tetapi
mengandung kedua bagian denotative yang mendasari keberadaannya. Roland
Barthes mengatakan bahasa adalah sistem tanda yang mencerminkan asumsi
masyarakat tertentu pada waktu tertentu. Model semiotika yang diciptakan oleh
Roland Barthes digunakan secara sistematis dalam menganalisis makna tanda.
Model semiotika Roland Barthes merupakan turunan dari Saussure yang
mengadaptasi teori penanda-petanda yang dikembangkan menjadi denotasi dan
konotasi serta aspek lain dari sistem penandaan, yaitu mitos.
C. Tujuan Penelitian : Penelitian ini mengkaji pesan-pesan yang terkandung dalam
iklan Gojek Ramadhan tahun 2021. Dengan menganalsis dan mendeksripsikan
makna secara detail dari segi visual dan teks iklan, maka penelitian ini perlu
menggunakan teori semiotika sebagai alat fundamental dalam menganalisis tanda
dan makna.
D. Metode penelitian : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan memperoleh data dengan observasi dan studi Pustaka. Hasil
analisis penelitian ini menunjukan bahwa iklan Gojek Ramadhan 2021
memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dalam
merespon kebutuhan dan pemecahan masalah di masa pandemi. Analisis data ini
dilakukan dalam dua tahap. Tahap yang pertama yaitu tahap observasi dengan
mendokumentasikan adegan dalam iklan Ramadhan Gojek 2021 yang berdurasi
1:11. Tahap yang kedua yaitu menganalisis adegan iklan Ramadhan Gojek 2021
yang memiliki pesan bermakna dengan tujuan Gojek selama pandemi ini, yaitu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu menyelesaikan masalah jarak.
E. Kesimpulan penelitian : Iklan yang dikeluarkan oleh gojek ini memilik pesan
yang bermakna. Penyajiannya yang dibuat dengan efek animasi hiperbolis, dan
bersifat sedikit comedy menjadikan iklan ini unik. Tidak hanya menampilkan
suatu ungkapan ekspresi jiwa tetapi juga unsur budaya yang sangat dekat dengan
masyarakat Indonesia. Sehingga iklan tersebut dapat memberikan kesan yang
sangat emosional serta solutif bagi penontonnya. Selain itu, pengenalan fitur dari
brand sebagai rincian solusi yang ditawarkan disisipkan sangat halus sesuai
dengan konsep cerita dari iklan tersebut, sehingga pesan berhasil tersampaikan
dengan baik. Makna atau pesan yang tersirat dari iklan ini ingin menyampaikan
mengungkapkan isi hati, dan membagikan kebahagiaan tanpa terbatas oleh jarak
yang bisa dilakukan dengan mengirim sesuatu yang bermakna menggunakan
aplikasi gojek dengan berbagai fiturnya yang lengkap. Namun hal yang paling
penting yang membuat iklan ini tidak hanya menawarkan tampilan dan pesan
yang dikemas menarik, tetapi juga menarik dari sisi ideologi yang muncul sebagai
konsep problem solving yang menyentuh dari sisi psikologi manusia yang juga
terdampak oleh pandemi. Sehingga Gojek bukan hanya sekedar memenuh
kebutuhan tertentu tetapi juga mengatasi masalah.

2. REVIEW JURNAL 2 yang berjudul Analisis Semiotika dalam Film Dua Garis Biru
Karya Gina S. Noer
A. Objek Penelitian : dalam jurnal tersebut yang menjadi objek penelitiannya adalah
makna tanda-tanda yang terdapat pada film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer
B. Dasar Teori Penelitian : Linguistik merupakan ilmu yang mempelajari bahasa.
Adapun pembagian ilmu Linguistik, yaitu Linguistik Internal dan linguistik
Eksternal. Linguistik Internal terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis, semantik,
dan pragmatic, sedangkan linguistik eksternal meliputi sosiolinguistik,
etnolinguistik, psikolinguistik, dan semiotika. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan penelitian Linguistik jenis eksternal yaitu semiotika. Semiotika
merupakan ilmu atau metode analisis untuk mengkaji suatu tanda atau simbol-
simbol tertentu.
C. Tujuan Penelitian : penelitian ini bertujuan untuk menguraikan semiotika yang
terdapat dalam film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer.
D. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berupa
deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah film Dua Garis Biru karya
Gina S. Noer, menurut Kountur (2009:108) penelitian deskriptif adalah jenis
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas
mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
E. Kesimpulan penelitian : Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan, bahwa dalam salah satu film bergenre keluarga Dua Garis Biru
terkandung beberapa pesan tersirat yang ingin disampaikan Gina S. Noer kepada
para penonton, tidak hanya bermakna menghibur, tetapi sarat akan nilai moral dan
pendidikan. Beberapa pesan tersebut berupa semiotika yang divisualkan melalui
beberapa adegan dalam film. Adapun semiotika yang terkandung dalam film Dua
Garis Biru, yaitu (1) buah stroberi yang memiliki makna janin, (2) ondel-ondel
yang bermakna sosok perempuan yang tengah mengandung dan juga suatu
perpisahan,
(3) kerang yang salam film bernakna sebuah keperawanan, (4) poster alat
reproduksi di ruang UKS yang memiliki makna tabunya pendidikan seks bagi
remaja, (5) jembatan kuning yang bermakna kesiapan untuk meghadapi segala
permasalahan hidup, (6) lingkungan rumah Bima yang kumuh bermakna harus
siap menghadapi risiko atas apa yang telah diperbuat, (7) tetangga Bima yang
wafat memiliki makna hidup akan terus berjalan dan setiap kematian pasti akan
ada kehidupan yang baru., (8) jam pasir yang bermakna cepat atau lambat waktu
akan
terus berjalan, (9) suara Google Maps memiliki makna tidak ada jalan lain bagi
Bima dan Dara selain pernikahan, dan (10) obrolan Bima dengan Ibu yang
bermakna komunikasi antara ibu dan anak sangatlah penting, karena dapat
memengaruhi pola pikir anak dan mencegah hal-hal buruk terjadi.
3. REVIEW JURNAL 3 yang berjudul Analisis Semiotik dalam Puisi “AKU INGIN”
Karya Sapardi Djoko Damono
A. Objek Penelitian : Dalam analisis ini, peneliti memfokuskan pada unsur semiotik
yang terdiri dari penanda (signifier) dan petanda (signified).
B. Dasar Teori Penelitian : Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda
(signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified), karena kedua unsur tersebut
tidak bisa dilepaskan (Sobur, 2017). Dalam pengertian tanda ada dua prinsip, yaitu
penanda (signifier) yang merupakan bentuk tanda, dan petanda (signified) yang
merupakan arti tanda (Pradopo, 2012). Sejalan dengan Saussure (Sobur, 2017)
setiap tanda kebahasaan pada dasarnya menyatukan sebuah konsep dan suatu citra
suara, bukan menyatakan sesuatu dengan sebuah nama. Suara yang muncul dari
sebuah kata yang diucapkan merupakan penanda (signifier), sedangkan konsepnya
adalah petanda (signified).
C. Tujuan Penelitian : tujuan dari peneliti ini adalah untuk mendeksripsikan setiap
bait yang mengandung tanda semiotik dalam puisi “aku ingin” karya Sapardi
Djoko Damono.
D. Metode penelitian : penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif,
yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menganalisis
permasalahan yang didapat dalam sebuah penelitian. Metode deskriptif kualitatif
adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, dan
menganalisis permasalahan yang didapat dalam sebuah penelitian. Peneliti dapat
menyimpulkan bahwa deskriptif kualitatif ialah ilmu yang bertujuan
menggambarkan secara utuh dan mendalam pada puisi karya Sapardi Djoko
Damono.
E. Kesimpulan penelitian : Berdasarkan hasil penelitian analisis semiotik pada puisi
“Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono bahwa puisi tersebut berkaitan dengan
tema cinta. Makna yang terkandung dalam puisi tersebut adalah seseorang
menyampaikan rasa cinta kepada pasangannya dengan tulus bahkan sederhana.
Pengorbanan yang digambarkan dalam puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko
Damono digambarkan “Awan kepada hujan yang menjadikan tiada” sebagai
penanda (signifier) ini memiliki makna penyampaian rasa cinta yang tulus, tidak
diucapkan berlebihan, melainkan diwujudkan melalui kesediaan untuk berkorban
demi orang yang dicintai bahkan sampai tiada yang merujuk pada kata
“sederhana” sebagai signifier. Dari hasil pembahasan di atas sehingga dapat
disimpulkan cintailah orang yang engkau cintai dengan tulus dan pembuktian rasa
cinta itu dengan pengorbanan bukan dengan kata-kata karena cinta tak bisa diukur
dengan kata-kata melainkan dengan pengorbanan yang dilakukan.
4. Yang kita pahami dan pelajari dari Ketiga jurnal tersebut
Berdasarkan ketiga jurnal tersebut, setelah saya analisis dan saya pahami. Yaitu ketiganya
menganalisis tentang tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek, untuk diketahui makna
yang terkandung dalam objek tersebut. Tidak hanya menganalisis pada puisi, cerita dan
simbol saja. Bahkan semiotika juga bisa menganalisis dalam film, contohnya seperti yang
sudah di tulis di atas pada film Dua Garis Biru karya Gina S Noer.

Anda mungkin juga menyukai