Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEMIOTIKA VISUAL

Verbal dan Visual

Oleh:
Kelompok 3
Abelia Paramita (21027096)
M. Wildan Fadillah (21027022)

Dosen Pengampu:
Dra. Jupriani, M.Sn.
Dr. Haris Satria M.Sn.

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. Semiotika Visual
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda tersebut
menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif. Keberadaannya mampu
menggantikan sesuatu yang lain, dapat dipikirkan, atau dibayangkan. Cabang ilmu ini semula
berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang pula dalam bidang desain dan seni
rupa.

Semiotika berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti tanda. Ada kecenderungan bahwa
manusia selalu mencari arti atau berusaha memahami segala sesuatu yang ada di sekelilingnya
dan dianggapnya sebagai tanda. Penjelajahan semiotika sebagai metode kajian ke dalam
berbagai cabang keilmuan-dalam hal ini desain komunikasi visual dimungkinkan, karena
menurut Yasraf A. Piliang ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial
sebagai fenomena bahasa. Artinya, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial.
Bertolak dari pandangan semiotika tersebut, jika seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai
fenomena bahasa, maka semuanya–termasuk karya-karya desain komunikasi visual - dapat
juga dipandang sebagai tanda-tanda. Hal itu dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu
sendiri.

Ferdinand de Saussure merumuskan tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak bisa
dipisahkan - seperti halnya selembar kertas - yaitu bidang penanda (signifier) atau bentuk dan
bidang petanda (signified): konsep atau makna. Berkaitan dengan piramida pertandaan ini
(tanda-penanda-petanda), Saussure menekankan dalam teori semiotika perlunya konvensi
sosial, di antaranya komunitas bahasa tentang makna satu tanda. Jadi kesimpulan Yasraf
berdasar rumusan Saussure adalah satu kata mempunyai makna tertentu disebabkan adanya
kesepakatan sosial di antara komunitas pengguna bahasa tentang makna tersebut.

A. SEMIOTIKA DKV (VERBAL & VISUAL)

Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda, simbol, dan makna dalam komunikasi.
Dalam konteks Desain Komunikasi Visual (DKV), semiotika mengacu pada analisis tanda-
tanda visual dan verbal dalam desain grafis, iklan, media sosial, dan komunikasi visual
lainnya.

Semiotika DKV adalah alat penting untuk memahami cara tanda-tanda verbal dan visual
digunakan untuk berkomunikasi dalam desain grafis dan komunikasi visual. Ini membantu
kita menggali makna yang terkandung dalam karya-karya desain dan memahami bagaimana
pesan-pesan tersebut memengaruhi pemirsa atau audiens. Beberapa konsep penting dalam
semiotika DKV, baik yang berkaitan dengan tandatanda verbal maupun visual:

• Tanda (Sign)

Tanda terdiri dari dua komponen: signifier (penanda) dan signified (yang dipenandai).
Penanda adalah bentuk fisik dari tanda (misalnya, kata-kata dalam tulisan atau gambar
dalam iklan), sedangkan yang dipenandai adalah makna atau konsep yang dikaitkan dengan
penanda tersebut.

• Simbolisme Visual

Desain grafis dan elemen visual dapat menjadi simbol yang mengandung makna tertentu.
Misalnya, lambang merah-putih dalam bendera Indonesia adalah simbol negara tersebut.

• Konotasional vs. Denotasional

Tanda-tanda dapat memiliki makna denotasional (makna literal atau deskriptif) dan
konotasional (makna terkait, seringkali berdasarkan konvensi budaya). Pemahaman kedua
jenis makna ini penting dalam analisis semiotika.

• Ikon, Indeks, dan Simbol

Charles Peirce mengidentifikasi tiga jenis tanda: ikon (tanda yang mirip dengan objek
yang mewakilinya), indeks (tanda yang memiliki hubungan kausal dengan objek yang
mewakilinya), dan simbol (tanda yang mengandung makna berdasarkan konvensi sosial atau
budaya).

• Konteks Budaya

Penting untuk memahami konteks budaya dalam analisis semiotika. Makna tanda-tanda
seringkali bergantung pada budaya dan latar belakang sosial pengamatnya.

• Konstruksi Makna

Semiotika mengajarkan bahwa makna tidak inheren dalam tanda, melainkan dikonstruksi
oleh penerima berdasarkan pengalaman, budaya, dan konteksnya.
• Analisis Semiotik dalam DKV

Dalam desain komunikasi visual, semiotika digunakan untuk menganalisis bagaimana


elemen-elemen seperti warna, komposisi, tipografi, gambar, dan kata-kata digunakan untuk
menyampaikan pesan dan menciptakan makna.

• Analisis Semiotika dalam Praktik Desain

Dalam praktik desain komunikasi visual, pemahaman tentang semiotika dapat membantu
desainer dalam memilih elemenelemen yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada
audiens mereka.

• Semiotika Verbal

Semiotika verbal melibatkan analisis tanda-tanda yang menggunakan kata-kata dalam


teks tulisan atau lisan. Ini mencakup studi makna kata-kata, metafora, simbolisme, dan
bagaimana bahasa digunakan untuk mempengaruhi audiens.

• Semiotika Visual

Semiotika visual fokus pada analisis tandatanda visual seperti gambar, ikon, simbol, dan
komposisi dalam desain grafis, iklan, seni visual, dan media lainnya. Ini melibatkan
pemahaman tentang bagaimana elemen visual menciptakan makna dan pesan.

B. PEMBAHASAN KARYA DKV DENGAN KAJIAN SEMIOTIKA VISUAL

Semiotika dan desain komunikasi visual (DeKaVe) adalah seperti dua sisi mata uang yang
tidak dapat dipisahkan. Sebenarnya, semiotika pada hakikatnya adalah ilmu tentang tanda yang
tugasnya menangkap makna segala sesuatu yang ada hubungannya dengan aktivitas kehidupan
manusia sehari-hari. Sedangkan DeKaVe adalah produsen tanda, menghasilkan jutaan makna
yang didedikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memecahkan masalah komunikasi
visual untuk semua aktivitas kehidupan manusia di alam semesta ini. Artinya, mereka yang
bergerak dan terlibat dalam ranah wacana dan praktik DeKaVe sebenarnya adalah pembuat
tanda yang pandai menciptakan jutaan makna yang penuh warna.

Menurut semiotika, karakter merupakan elemen fundamental dalam semiotika dan


komunikasi, yaitu segala sesuatu yang mengandung makna. Keberadaannya memiliki dua
unsur, yaitu penanda (bentuk) dan petanda (makna). Tanda-tanda yang digunakan dalam karya
DeKaVe terutama menggunakan ikon, indeks dan simbol. Kode, pada bagiannya, dipahami
sebagai cara menggabungkan tanda-tanda yang disepakati secara sosial untuk menyampaikan
pesan dari satu orang ke orang lain. Dalam konteks ini, kode budaya, kode hermeneutik, kode
semantik, kode naratif, dan kode simbolik sering digunakan untuk memvisualisasikan karya
DeKaVe yang menjadi pokok bahasan buku “Semiotika Komunikasi Visual”.

Dari poin-poin di atas dapat disimpulkan bahwa karya DKV dapat dianalisis dengan
menggunakan pendekatan semiotika visual. Semiotika visual adalah cabang ilmu
semiotikayang mempelajari tanda-tanda visual atau gambar sebagai media komunikasi. Dalam
analisis semiotika visual, kita dapat memperhatikan unsur-unsur visual seperti warna, bentuk,
tekstur, dan lain-lain untuk mengekstraksi makna dari suatu karya seni atau desain.

Kajian Tanda Pada Poster Iklan Produk IKEA

• Makna Denotasi

Iklan Bantal 1 Sumber www.ikea.com

Secara Visual Poster ini memiliki dimensi 7:10 berbentuk potrait. Poster ini di dominasi
dengan warna biru muda sebagai background nya dengan sentuhan efek vignette pada poster
ini. Terdapat 2 objek utama dalam poster ini yaitu objek kemasan pil/obat (Blister Pack) yang
sudah terbuka satu buah dan sebuah bantal produk IKEA. Terdapat teks Tagline “No Pills, Just
Pillow!” di bawah 2 objek utama. Terdapat logo IKEA dibagian pojok bawah poster dan text
www.ikea.com.

Makna Konotasi Dua objek utama di poster ini adalah sebuah kemasan pil tidur yang seharus
nya keluar sebuah pil tidur tapi di poster ini di ubah menjadi sebuah bantal, yang mana
menandakan dan menyampaikan pesan “Tanpa menggunakan bantuan pil tidur kamu bisa
langsung tidur dengan nyaman dengan mengunakan bantal dari produk IKEA”. 2 Objek
tersebut memvisualisasikan kata – kata dari tagline poster ini yaitu “No Pills, Just Pillow!”
yang artinya “Bukan pil, tapi hanya bantal”.

Ukuran objek kemasan pil dibuat besar untuk menjadi point of interest pada poster ini,
ukuran objek bantal di proporsionalkan dengan ukuran pil sehingga tidak terjadi perbedaan
proporsi yang bisa mempengaruhi makna dan pesan serta keterkaitan tanda. Text tagline
diletakan dibawah kedua objek utama sebagai hierarki atau urutan mana yang akan dilihat
terlebih dahulu oleh audience, setelah audience melihat kedua objek lalu di ikuti dengan
melihat text tagline maka pesan akan tersampaikan. Efek vignette pada poster membuat kesan
waktu malam yang identik dengan waktu tidur, efek vignette terlihat seperti objek-objek dalam
poster tersebut terkena cahaya dari sebuah lampu tidur.

Retorika semiotika dalam text tagline “No Pills, Just Pillow!” yang artinya “Bukan pil, tapi
hanya bantal” mempersuasi audience bahwa dengan menggunakan bantal yang nyaman dari
produk ikea membuat anda dapat tidur dengan nyaman dan pulas, tanpa bantuan dari sebuah
pil tidur.
• Makna denotasi

Iklan Bantal 2 Sumber www.ikea.com

Secara Visual Poster ini memiliki dimensi 7:10 berbentuk potrait. Poster ini di dominasi
dengan warna dongker muda sebagai background dengan sentuhan efek vignette pada poster
ini. Terdapat 2 objek utama dalam poster ini yaitu objek kemasan pil/obat (botol) yang sudah
terbuka dengan tutup botol berada di bagian belakang botol, 2 bantal produk IKEA berada di
bibir botol, serta 8 buah bantal produk IKEA. Terdapat teks Tagline “Sleep naturally
supplements focus & momory” di bagian botol. Terdapat nama produk dan harga “rumsmalva
ergonomic pillows £ 13”, serta logo IKEA the wonderfull everyday dibagian pojok bawah
poster dan text tomorrow starts tonight di pojok kiri bawa poster.

Makna Konotasi Dua objek utama di poster ini adalah sebuah kemasan botol pil tidur yang
semestinya keluar sebuah piltidur akan tapi diposter ini diubah menjadi sebuah bantal, yang
mana menandakan dan menyampaikan pesan “Tanpa menggunakan bantuan pil tidur kamu bisa
langsung tidur dengan nyaman dengan mengunakan bantal dari produk ikea”. 2 Objek tersebut
memvisualisasikan kata – kata daritagline poster ini yaitu “Sleep naturally supplements focus
& momory!” yang artinya “Tidur secara alami menambah fokus dan memori”.

Ukuran objek kemasan pil dibuat besar untuk menjadi point of interest pada poster ini,
ukuran objek bantal di proporsionalkan dengan ukuran pil sehingga tidak terjadi perbedaan
proporsi yang bisa mempengaruhi makna dan pesan serta keterkaitan tanda. Text tagline
diletakan dikemasan botol objek utama sebagai hierarki atau urutan mana yang akan dilihat
terlebih dahulu oleh audience, setelah audience melihat kedua objek lalu di ikuti dengan
melihat text tagline maka pesan akan tersampaikan.

Efek vignette pada poster membuat kesan waktu malam yang identik dengan waktu tidur,
efek vignette terlihat seperti objek-objek dalam poster tersebut terkena cahaya dari sebuah
lampu tidur. Retorika semiotika dalam text tagline “Sleep naturally supplements focus &
momory!” yang artinya “Tidur secara alami menambah fokus dan memori” mempersuasi
audience bahwa dengan menggunakan bantal yang nyaman dari produk ikea membuat anda
dapat tidur dengan nyaman dan pulas, tanpa bantuan dari sebuah pil tidur.

KESIMPULAN

Makna dari setiap poster IKEA adalah pesan yang disampaikan kepada audiens tertentu
dalam bentuk tanda visual. Secara umum, pesan iklan yang diberikan oleh sebuah tanda dapat
dilihat dalam dua cara:tanda yang dirasakan secara visual oleh panca indera dan makna dari
tanda yang disampaikan. Simbol visual dapat dikenali dari representasinya, baik berupa ikon,
katalog, maupun simbol. Makna yang disampaikan oleh tanda tersebut dapat dipahami melalui
interpretasi berdasarkan konsep-konsep ilmiah yang berkaitan dengan mitos.

Makna visual dari poster iklan IKEA ialah untuk mempengaruhi masyarakat agar
menggunakan produk yang ditawarkan melalui komunikasi massa yang digunakan oleh
desainer IKEA bersifat similarity atau peniruan bentuk dari kenyataan. Penelitian semiotika
sebagai metode penelitian sangat relevan, khususnya dalam bidang desain komunikasi visual,
karena cenderung menganggap citra visual sebagai wacana sosial.

Anda mungkin juga menyukai