Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP IKLAN TOKOPEDIA ‘AYU’

DI BULAN RAMADHAN

Oleh : Muhammad Reza Pahlevi Simanjuntak


NPM : 0119068
Prodi : Ilmu Komunikasi
Perguruan Tinggi : STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Iklan atau pariwara adalah segala bentuk pesan promosi benda seperti barang,
jasa, produk jadi, dan ide yang disampaikan melalui media dengan biaya sponsor dan
ditunjukan kepada sebagian besar masyarakat.
Menurut Prof. Rhenald Kasali, iklan adalah suatu pesan yang menawarkan sebuah
produk atau jasa yang ditunjukan kepada khalayak dengan melalui suatu media.
Periklanan merupakan suatu hal yang penting dalam usaha produsen dalam
membuka hubungan dunia luar, yaitu pemasaran produk kepada konsumen. Periklanan
merupakan salah satu cara yang dilakukan produsen untuk memajukan usahanya, karena
melalui iklanlah barang ataupun jasa yang dihasilkan oleh produsen diperkenalkan dan
dipasarkan kepada konsumen.
Secara sederhana, iklan merupakan salah satu cara berkomunikasi yang efektif
untuk digunakan dalam menyampaikan informasi. Hal tersebut dapat digunakan untuk
membujuk masyarakat supaya menggunakan produk dan jasa yang telah dipromosikan.
Semakin menarik iklan dibuat, maka kemungkinan minat masyarakat juga semakin besar
(Marcel Danesi, 2010). Oleh sebab itu, para produsen berlomba-lomba dalam membuat
iklan dengan sekreatif dan semenarik mungkin hingga masyarakat mudah untuk selalu
mengingatnya.
Banyak cara produsen dalam memperkenalkan barang atau jasa kepada para
konsumen, baik itu melalui media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, poster, dan
sebaginya) ataupun elektronik seperti radio, televisi, film dan internet.
Salah satu media massa yang populer di masyarakat dan memiliki pengaruh
paling besar hingga saat ini adalah televisi. Televisi menjadi salah satu alat yang dipilih
oleh produsen dalam memasarkan produknya karena memiliki kemampuan yang unik
dalam mendemonstrasikan produk. Televisi mampu menjangkau konsumen melalu indera
penglihatan maupun pendengaran.
Kemampuan televisi dalam menampilkan gambar hidup bergerak dan suara
dianggap paling berpengaruh di antara media massa lainnya. Dengan penyajian gambar
audio dan visual, khalayak seakan merasa terlibat langsung dengan iklan yang disajikan.
Saat menonton televisi, masyarakat pasti akan melihat berbagai tayangan iklan,
baik komersil maupun non komersil. Dengan tampilan menarik dari iklan tersebut,
produsen dapat menginformasikan produk dan jasa mereka sehingga masyarakat dapat
memahami dan tertarik dengan apa yang disampaikan oleh pembuat iklan dan produsen.
Setiap iklan selalu menampilkan karakteristik produk atau jasa sesuai dengan
kondisi atau keadaan yang sedang berlangsung di masyarakat termasuk iklan yang
diproduksi selama bulan suci Ramadhan. Iklan di bulan Ramadhan berbeda dibandingkan
bulan yang lainnya dan kebanyakan produsen akan menampilkan suatu produk atau jasa
yang bertemakan islami selama bulan tersebut.
Salah satu produsen iklan yang memanfaatkan televisi sebagai media promosi
selama Ramadhan adalah Tokopedia.
Semenjak didirikan pada 17 Agustus 2009, Tokopedia atau Toped memulai misi
pemerataan ekonomi secara digital melalui metode C2C (Customer to Customer) hingga
pada tahun 2021, Toped menjadi e-commerce yang paling memuaskan pelanggan serta
menyediakan produk berkualitas menurut online survey Indonesia, Jakpat.
Selama 12 tahun beroperasi, perusahaan ini telah bertransformasi menjadi unicorn
yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara, yang
memungkinkan setiap individu, toko kecil dan brand membuka dan mengelola toko
daring.
Karena hal ini, Toped juga tidak terlepas dari yang namanya iklan. Seiring
berjalannya waktu, Toped semakin menampilkan iklan berkualitas yang disisipi nilai dan
moral serta komedi yang membuat pnonton semakin terhibur. Termasuk edisi Ramadhan
tahun ini yang bertemakan “Ayu” dimana ada empat wanita cantik yang menjadi bintang
iklan tersebut.
Karena latar belakang ini, penulis tertarik menganalisis maksud yang disampaikan
pihak Tokopedia yang ditampilkan melalui melalui media iklan di televisi. Karena
penulis membuat judul “ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP IKLAN
TOKOPEDIA ‘AYU’ DI BULAN RAMADHAN”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah maksud dan tujuan yang terkandung
dalam iklan Tokopedia Edisi Ramadhan di televisi.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui maksud dan tujuan iklan ‘Ayu’
edisi Ramdhan serta pesan yang ingin disampaikan Tokopedia.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan di
bidang penelitian komunikasi khusunya di bidang analisis semiotika televisi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para
masyarakat yang menonton televisi tentang iklan dan pesan yang terkandung
dalam iklan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Semiotik
1. Pengertian Semiotika
Semiotika adalah sebuah disiplin ilmu dan metode analisis yang dapat
mengkaji tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang
terkandung dalam objek tersebut.
Kata semiotika diturunkan dari bahasa Inggris, yaitu semiotics. Nama lainnya
adalah semiology. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu sebagai ilmu tentang
tanda. Baik semiotika atau semiology berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion,
yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh
kebudayaan sebagai tanda (Sobur, 2001).
Semiotika atau ilmu ketandaan adalah studi tentang makna keputusan. Ini
termasuk studi tentang tanda-tandadan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan,
kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna dan komunikasi. Semiotika
berkaitan erat dengan bidang linguistik yang untuk sebagian, mempelajari struktur
dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun berbeda dari linguistik, semiotika juga
mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga
cabang, yaitu :
a. Semantik : hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat, denotata
mereka, atau makna.
b. Sintaksis : hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal.
c. Pragmatik : hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen.

Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda. Konsep tanda ini untuk melihat
bahwa makna muncul ketika ada hubungan atau hubungan antara ditandai in
absentia (signified) dan tanda (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk
penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified).
Sintaksis adalah cabang dari semiotika yang berhubungan dengan sifat-sifat
formal tanda dan simbol. Lebih tepatnya, berkaitan dengan ‘aturan yang mengatur
bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk frasa dan kalimat’.
Charles Morris menambahkan bahwa semantik berkaitan dengan hubungan
tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau
menunjukkan dan penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu
dengan semua fenomena psikologis, biologis dan sosiologis yang terjadi dalam
fungsi tanda-tanda.
Ada dua tokoh yang perlu dikenal ketika membicarakan mengenai tanda dalam
perspektif semiotika, yaitu Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Pierce.
Keduanya meletakkan dasar pemikiran yang menjadi landasan pengembangan
semiotika.
Bagi Saussure, semiotika (semiologi) merupakan ilnu tentang tanda, suatu ilmu
yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di dalam suatu masyarakat. Pierce sendiri
berpendapat bahwa semiotika merupakan bentuk lain dari logika, yaitu doktrin
formal bagi tanda-tanda. Dengan demikian, semiotika bagi Saussure adalah bagian
dari disiplin psikologi sosial, sedangkan bagi Pierce adalah suatu cabang dari filsafat.

2. Komponen Dasar Semiotika


Komponen dasar semiotika terdiri dari : tanda (sign), lambing (symbol), dan
isyarat (nal). Ketiga masalah tersebut masuk ke dalam cakupan ilmu semiotika
karena memungkinkan terjadinya komunikasi antara subjek dan objek dalam jalur
pemahaman sebagai komponen dasar semiotika. Penjelasan komponen semiotika
tersebut adalah sebagai berikut (Danesi, 2010) :
a. Tanda
Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai suatu hal atau
keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam
hal ini, tanda selalu menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, benda,
kejadian, tulisan, Bahasa, Tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.
b. Lambang
Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang meminpin pemahaman si
subjek kepada objek. Hubungan antara subjek dan objek terselip adanya
pengertian sertaan. Suatu lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang
sudah diberi sifat-sifat kultural, situasional dan kondisional. Lambang adalah
tanda yang bermakna dinamis, khusus, subjektif, kias dan majas. Dalam karya
sastra, baik yang berupa puisi, cerita rekaan maupun drama, terdapat berbagai
macam lambang, antara lain: lambang warna, lambang benda, lambang bunyi,
lambang suasana, lambang nada dan lambang visualisasi imajinatif yang
ditimbulkan dari tata wajah atau tipografi.

c. Isyarat
Isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek
kepada objek. Dalam keadaan ini, si subjek selalu berbuat sesuatu untuk
memberitahukan kepada si objek yang diberi isyarat pada waktu itu juga. Jadi,
isyarat selalu bersifat temporal. Apabila ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan
berubah menjadi tanda atau perlambang. Ketiganya (tanda, lambang dan isyarat)
terdapat nuansa, yakni perbedaan yang sangat kecil mengenai bahasa, warna dan
sebagainya.

3. Jenis-Jenis Seniotika
Menurut Hoed (Sobur, 2006:15), terdapat dua jenis kajian semiotika, yaitu
sebagai berikut :
a. Semiotika Komunikasi
Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang
salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi,
yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan
acuan (hal yang dibicarakan).
b. Semiotika Signifikasi
Semiotika signifikasi menekankan pada teori tanda dan pemahamannya
dalam suatu konteks tertentu. Pada jenis yang kedua ini tidak dipersoalkan adanya
tujuan berkomunikasi, sebaliknya yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu
tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari
pada proses komunikasinya.

Sedang menurut Pateda, 2001:29, terdapat sembilan macam semiotik, yaitu


sebagai berikut :
a. Semiotik Analitik;
b. Semiotik Deskriptif;
c. Semiotik Faunal (Zoo Semiotik);
d. Semiotik Kultural;
e. Semiotik Naratif;
f. Semiotik Natural;
g. Semiotik Normatif;
h. Semiotik Sosial, dan
i. Semiotik Struktural.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Iklan Tokopedia ‘Ayu’ Pada Bulan Ramadhan


a. Pada scene pertama

Signifier : Muncul sosok wanita cantik bernama Ayu dengan kostum berwarna
hijau, disusul oleh ketiga wanita cantik yang juga bernama Ayu. Diikuti oleh seorang
narator pria yang mengucapkan “Ayu Ramadhan berlipat ganda di Tokopedia”.
Signified : Pada iklan tersebut, terlihat suasana ruang dapur lengkap dengan
segala perabotan. Juga meja dapur lengkap dengan makanan dan minuman.
Signification : Warna hijau selain melambangkan warna Toped, juga
melambangkan masuknya bulan suci Ramadhan. Dari sini dapat dilihat bahwa
selama bulan Ramadhan, Tokopedia memuaskan konsumennya dengan menyediakan
segala macam produk, baik berupa barang dan makanan dalam satu e-commerce.
Selain itu, kata ‘Ayu’ yang diucapkan narator bisa juga menjadi plesetan ‘a-yuk’ atau
‘ayo’ untuk kalimat ajakan, yaitu ajakan untuk belanja di Tokopedia selama bulan
Ramadhan.
b. Pada scene kedua

Signifier : Kali ini, keempat wanita cantik bernama Ayu duduk di atas dua
sepeda motor. Diikuti oleh seorang narator pria yang mengucapkan “Ada bebas
ongkir”.
Signified : Lokasi gambar diambil di pinggir jalan di depan pintu dengan
menggunakan motor dan helm berwarna hijau dengan ucapan ayuk dari mereka.
Signification : Masalah ongkir selalu menjadi beban tersendiri bagi konsumen yang
belanja secara online. Dengan adanya bebas ongkir, konsumen tidak perlu khawatir
dengan banyaknya barang yang mereka pesan. Motor dan helm melambangkan kurir
yang membawa pesanan konsumen.
c. Pada scene ketiga

Signifier : Mereka berempat duduk di atas sofa. Diikuti oleh seorang narator
pria yang mengucapkan “Ada diskon hingga 90%”.
Signified : Lokasi gambar diambil diruang tamu sembari memegang ponsel.
Signification : Tokopedia memberitahu konsumennya bahwa belanja di tempat
mereka sedang diskon besar-besaran selama bulan Ramadhan. Dimana selama bulan
suci ini dipastikan konsumen ingin nuansa serba baru untuk menyambut lebaran
nanti.
d. Pada scene keempat

Signifier : Kali ini dengan tampilan berbeda, dimana dua wanita duduk di atas
kursi, sedangkan yang lain berdiri di belakang.
Signified : Jika diperhatikan, posisi mereka ada di dapur di sebelah meja makan
dengan tulisan Live Shopping di sisi mereka. Dibelakang mereka ada lemari kaca
berwarna cokelat berdampingan dengan floor lamp.
Signification : Untuk memancing rasa penasaran pelanggannya, Toped juga
menggunakan Live Shopping untuk menampilkan beberapa produk yang membuat
konsumen semakin yakin dengan kualitas produk tersebut.
e. Pada scene kelima

Signifier : Keempat wanita tersebut menari bahagia dan sedetik kemudian kaget
dengan kemunculan seorang pria yang memakai pakaian berwarna hijau.
Signified : Kelima orang tersebut memegang kotak berwarna hijau bertuliskan
Tokopedia dimana mereka memegangnya dengan gembira dan melampiaskannya
dengan menari.
Signification : Tokopedia berusaha menyenangkan konsumennya dengan produk
mereka. Tampilan kotak yang rapi, produk yang lengkap tanpa cacat sudah pasti
akan membuat konsumen puas. Dan ini ditampilkan oleh keempat wanita tersebut
dengan menari. Kemunculan pria bernama Ario B(Ayu) sesuai dengan slogan iklan
Ramadhan Ekstra Tokopedia. Selain memberikan bebas ongkir dan diskon 90%,
Tokopedia juga menyediakan berbagai macam bonus yang pastinya akan memuaskan
konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Iklan, diakses pada Rabu, 04 Mei 2022


https://kotakpintar.com/blog/pengertian-iklan-menurut-para-ahli, diakses pada Rabu, 04 Mei
2022
http://digilib.uinsby.ac.id/34638/, diakses pada Rabu, 04 Mei 2022
https://www.tokopedia.com/about/our-story/, diakses pada Rabu, 04 Mei 2022
https://www.tagar.id/tokopedia-sebagai-marketplace-paling-memuaskan-seindonesia, diakses
pada Rabu, 04 Mei 2022
https://www.tagar.id/tag/tokopedia, diakses pada Rabu, 04 Mei 2022
Riadi, Muchlisin. (2018). Pengertian, Komponen dan Jenis-jenis Semiotika. Diakses
pada Kamis, 5 Mei 2022, dari https://www.kajianpustaka.com/2018/10/pengertian-
komponen-dan-jenis-semiotika.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika, diakses pada Kamis, 05 Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai