Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN CETAK INDOMIE VERSI

“SEMUA ORANG PUNYA CERITA INDOMIE-NYA”, APA CERITAMU?

Obing Zaid Sobir

Komunikasi, Institut Kosgoro

Abstrak
All the elements contained in the advertisement has meaning and purpose aimed at
supporting tersampaikannya message to the audience. The purpose of this study was to
determine the meaning contained Indomie print ads using semiotic analysis of Charles Sanders
Peirce. This type of research uses qualitative research type. The method used is the method of
semiotic analysis, research on semiotics Due to the subjective nature, the data collection is
done by its own research and test the triangular theory of meaning belonging to Charles
Sanders Peirce.
The results showed signs that were examined in the form of images, text and colors that
exist in the overall appearance of the print ad Indomie version "everyone has a story
indomienya, what story? ".Berdasarkan Signs contained in a print ad Indomie, the authors
interpret that Indomie invites all its customers to share emotional experiences along its Indomie.
Emotional side to be formed in this campaign is through the consumer story about his
experience with Indomie for this. The word "all" in "all people have Indomienya story, what
story?"

Key words: Semiotics, print ads, Charles Sanders Peirce.

1. Pendahuluan terdapat pada iklan tersebut. Visual dan


tagline merupakan sebuah kesatuan yang
1.1 Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini perkembangan iklan berkesinambungan pada sebuah iklan, karena
begitu pesat dan marak bermunculan baik itu dalam visual dan tagline terkandung unsur
dalam media cetak, elektronik, media online pesan yang dirancang sedemikian rupa
maupun media luar ruang. Jenis iklan supaya menarik dan mudah diingat. Pesan
bermacam-macam bisa berupa iklan produk yang dirancang harus mencerminkan produk
komersial maupun layanan masyarakat. Iklan itu sendiri. Pilihan target sasaran yang akan
memiliki pesan komunikasi yang mudah dicapai, visual dan tagline-nya memunculkan
diingat dan dipahami oleh setiap orang yang suatu karakter iklan secara utuh dan
membaca, melihat, dan mendengarnya. ‘menyentuh’ sehingga pesan tersebut mudah
Dengan segala bentuk kreatifitasnya, iklan dipahami oleh setiap target pesan-nya.
telah menjadi unsur penting dalam kehidupan Pada pertengahan tahun 2011, Indomie
sosial. Iklan bukan hanya sebagai alat pema mengajak pecinta Indomie untuk bercerita
saran produk, tetapi iklan juga telah menjual tentang pengalaman ‘Indomie’ mereka dengan
nilai-nilai ideal dalam gaya hidup masyarakat. meluncurkan kampanye bertajuk ‘Semua
Pesan yang terdapat dalam iklan secara orang punya cerita indomie-nya, apa
mental tersimpan dalam memori atau benak ceritamu?’. Dalam kampanye ini, Indomie
setiap orang dengan hanya melihat meng-klaim secara pasar bahwa semua orang
visualisasinya atau mendengar tagline yang pasti pernah merasakan rasa Indomie dan

12
pengalaman dengan indomie. Dan dengan 1.2 Pembatasan Masalah
kampanye ini juga, Indomie menguatkan Pembatasan masalah adalah usaha
Brand Engagement-nya dengan para pecinta untuk menetapkan batasan–batasan dari
Indomie. Dan tentunya akan semakin masalah penelitian yang akan diteliti.
menguatkan Brand Loyalty terhadap Indomie. Pembatasan masalah ini menyebabkan fokus
masalah menjadi semakin jelas, Penelitian ini
Pada eksekusinya, walaupun Indomie dibatasi pada analisa semiotika pada iklan
tetap menggunakan media massa cetak indomie versi “semua orang punya
konvensional (TV, majalah, koran, dll) sebagai cerita indomie-nya, apa ceritamu?”
kampanye offline, tetapi Indomie menyadari
bahwa media dan komunitas online adalah 1.3 Fokus Masalah
media komunikasi yang efektif saat ini. Maka Materi dalam skripsi ini dibatasi hanya
dari itu Indomie memanfaatkan media online pada pembahasan mengenai apa makna yang
sebagai sarana berinteraksi secara tidak terkandung dalam iklan cetak Indomie versi
langsung untuk mendekatkan diri kepada “semua orang punya cerita indomie-nya, apa
khalayak yang memiliki cerita Indomie-nya. ceritamu?”
Dari semua materi beriklan Indomie
dengan segala perwujudan-nya, iklan cetak 2. Tinjauan Literatur dan Kerangka Teori
dalam kampanye ‘Semua orang punya cerita
2.1 Komunikasi Tanda dan Makna
Indomie-nya, apa ceritamu?’ yang
‘menggelitik’ peneliti untuk mengangkat judul Dalam komunikasi pasti terdapat
ini. Karena menurut peneliti didalam iklan informasi. Secara sederhana informasi dapat
cetak tersebut, materi visual dan headline didefinisikan sebagai data yang dapat diterima
dikemas begitu ringkas dan jelas bagi yang manusia atau mesin, Danesi, Marcel (2004:
melihatnya, maksud dan isi dari pesan yang 390).
Indomie coba sampaikan terserap begitu Sobur, Alex. (2009: 124)
mudahnya. Mengemukakan, dalam semiotika simbol
Dalam melakukan analisa iklan cetak merupakan salah satu jenis tanda. Charles
indomie versi semua orang punya cerita Sanders Peirce, menegaskan bahwa kita
indomie-nya, apa ceritamu?, hal yang di hanya dapat berpikir dengan sarana tanda.
uraikan di atas dapat dijadikan patokan dalam Tanda dalam kehidupan manusia bisa tanda
menganalisa iklan cetak indomie versi semua gerak atau isyarat. Lambaian tangan yang
orang punya cerita indomie-nya, apa bias diartikan memanggil atau anggukan
ceritamu?. Terdapat pesan komunikasi yang kepala dapat diterjemahkan setuju. Tanda
perlu dianalisa, seperti makna yang bunyi, seperti tiupan peluit, terompet,
terkandung dalam tagline dan headline yang genderang, suara manusia, dering telpon.
memiliki stopping power dalam menarik Tanda tulisan, di antaranya huruf dan angka.
khalayak sasaran, sehingga khalayak Bisa juga tanda gambar berbentuk rambu
langsung melihat dan membaca iklan indomie. lalulintas, dan masih banyak ragamnya.
Fenomena ini akan dibahas Mengemukakan Setiap proses
menggunakan pendekatan penelitian komunikasi mengandung pesan, pemaknaan,
deskriptif kualitatif pada iklan cetak indomie dan tanda sebagai unsur-unsur yang
versi “semua orang punya cerita indomie-nya, membangun isi dari pesan komunikasi itu
apa ceritamu?” dengan menggunakan sudut sendiri. Seperti unsur warna, bahasa,
pandang semiotika Charles Sanders Peirce. komposisi desain, cara berbicara, dsb. Unsur-
Penulis berharap tulisan ilmiah berjudul unsur tersebutlah yang dalam ilmu semiotika
“Analisis Semiotik Iklan Cetak Indomie Versi disebut ‘Tanda’. Menurut Marcel Danesi
semua orang punya cerita indomie-nya, apa Tanda adalah segala sesuatu, warna, isyarat,
ceritamu?” dapat berguna bagi perkembangan kedipan mata, objek, rumus matematika, dan
periklanan di Indonesia. lain-lain yang merepresentasikan sesuatu

14
yang lain selain dirinya. Danesi, Marcel (2004: d. Berperan sebagai reminder atau pengingat
7). agar konsumen mencoba, membeli atau
‘Tanda’ didalam proses komunikasi menggunakan produk tersebut. Jones,
merupakan unsur penting untuk menghasilkan John Philip (1998: 57).
komunikasi yang efektif. Komunikasi terbagi
menjadi dua bagian yang berhubungan 2.3 Iklan Media Cetak
dengan tanda. Pertama, komunikasi verbal,
Dengan kata lain cetakan merupakan
yaitu komunikasi yang menggunakan simbol
salah satu media yang dapat dipegang dan
atau tanda verbal seperti bahasa dan tulisan.
disentuh, jadi komunikasinya satu lawan satu.
Kedua, komunikasi non verbal seperti bahasa
Hubungan mata pembaca dengan halaman
tubuh, gerak isyarat, kontak mata, ekspresi
dalam media cetak adalah sangat pribadi,
wajah, dsb. Kedua hal tersebut sangat
dengan kata lain pembaca memiliki kontrol
memengaruhi keberhasilan yang dibangun
penuh, jika mereka tidak menyukainya maka
oleh komunikator terhadap komunikan.
mereka akan membalik halaman tersebut.
Komunikasi yang dibangun dengan unsur
Karena itu iklan media cetak dituntut untuk
verbal dan non verbal bertujuan untuk
memiliki stopping power atau sesuatu
mencapai pemaknaan yang sama bagi
kekuatan yang dapat menyentuh dan menarik
keduanya.
perhatian khalayak yang biasanya terletak
2.2 Periklanan pada desain sebuah layout iklan tersebut.
Istilah periklanan atau advertising
berasal dari bahasa latin advertere, yang 2.3.1. Anatomi Iklan Cetak
berarti “mengalihkan perhatian kepada”. Istilah Seto Indiwan (2006: 195-196),
ini menggambarkan bentuk pengumuman mengemukakan Secara umum menurut
publik apapun yang ditujukan untuk Arens, iklan cetak mempunyai elemen
mempromosikan penjualan barang maupun anatomi penyajian sebagai berikut:
jasa, atau bisa juga untuk menyebarkan 1. Visual, bagian dari iklan cetak yang
sebuah pesan sosial non komersil atau pesan pesannya merupakan gambar atau foto
politik. gambar atau grafik.
Dalam proses mengalihkan pikiran dari 2. Headline, bagian yang berisi kata-kata
satu pihak ke pihak lainnya tentu melewati yang pertama kali dibaca dan disituasikan
sebuah proses komunikasi. Dalam hal ini untuk menimbulkan suatu perhatian
proses komunikasi yang dimaksud adalah pembaca. Headline harus menarik
penyampaian pesan dalam bentuk iklan yang perhatian, menjelaskan gambar, dan
disampaikan oleh produsen kepada mengantar pembaca untuk membaca
khalayaknya dengan menggunakan media body copy.
massa. 3. Subhead, bagian yang merupakan tulisan
Sebagai salah satu aktivitas komunikasi kecil, yang lebih kecil dari headline.
pemasaran, periklanan harus lebih dari Biasanya diatas dan dibawah headline itu
sekedar memberikan informasi. Karena sendiri. Subhead bisa saja muncul di
apapun bentuknya komunikasi yang body copy namun ukuran tulisannya lebih
dijalankan perusahaan ditujukan untuk kecil, berupa kalimat sempurna yang lebih
mengejar keuntungan materi. panjang dibanding headline.
Peran periklanan secara khusus dapat 4. Body copy, berisi keuntungan, kredibilitas,
dilihat sebagai salah satu peningkat pesonal, dan bahkan langkah-langkah
penjualan. Hal tersebut dilakukan dengan penggunaan atau cara mendapatkan
berbagai cara : produk. Body copy merupakan suatu
a. Menciptakan kesadaran rangkaian lanjutan yang logis dari
b. Menyajikan info penting headline dan subhead.
c. Membantu membangun citra merek, 5. Slogan, merupakan kata-kata yang
apabila merek tersebut sudah lebih mapan. berguna untuk menciptakan semacam

15
pernyataan standar yang digital. Tokoh-tokoh tipografi terkenal dalam
berkesinambungan. Slogan mempunyai sejarah yang perlu kita ketahui
dua kegunaan : pertama, menciptakan Diantaranya Didot, Herbert Bayer,
kesinambungan pesan iklan. Kedua, Giambattista Bodoni, Aldus Manutius, William
memperpendek pesan iklan hingga bisa Caslon, Theodore Low de Vinne, Robert
dimengerti khalayak dengan pesan-pesan Estienne, Frederic Willia, Goudy, dan Stanley
yang cukup pendek. Morrison Kusrianto, adi (2009: 196).
6. Seals, sebuah lambang yang diberikan 2.4.3. Mengenal Anatomi Huruf
kalau suatu perusahaan mendapatkan Huruf terdiri dari bagian-bagian yang
award atau memenuhi standar tertentu. secara ilmiah memiliki nama. Masing-masing
Seperti label halal dan ISO. bagian tersebut memiliki fungsi spesifikasi
7. Logo dan Signature. Desain khusus dari dalam tipografi. Oleh karena itu, para ahli
para perusahaan pengiklan berupa mengelompokan jenis-jenis desain huruf
lambang perusahaan. Fungsinya sesuai ciri masing-masing bagian tersebut.
memberikan suatu identitas individual Perubahan ciri di bagian-bagian huruf
bagi suatu produk dan menciptakan menandai perkembangan sejarah seni
pengingatan kembali secara cepat. perancangan huruf dimana trend
Dalam iklan cetak yang akan diteliti perkembangannya dapat di ikuti pada masing-
seluruh bagian atau elemen dari iklan cetak masing periode sejak abad 17.
akan menjadi bagian dari unit analisa. Dimana Tidak berbeda dengan seni lukis, seni
setiap elemen iklan diasumsikan sebagai mendesain huruf pun mengenal karya-karya
tanda dan memiliki susunan sistem tanda abadi serta pengaruh-pengaruh bentuk karya-
dengan hubungan makna dan tanda-tanda karya klasik. Hal itu menyangkut kemapanan
sendiri. desain huruf, terlebih jenis huruf teks. Font-
font yang merupakan versi baru dari karya-
2.4 Tipografi karya klasik masih tidak tergusur oleh karya-
2.4.1. Pengertian Tipografi karya baru. Oleh karena itu, mempelajari ciri-
Tipografi sebagai suatu proses seni ciri suatu bentuk font tidak akan terlepas dari
untuk menyusun bahan menggunakan huruf pengetahuan mengenai anatomi huruf,
cetak. Oleh karena itu, menyususn meliputi Kusrianto, Adi (2009: 199-202).
merancang bentuk huruf cetak hingga
merangkainya dalam sebuah komposisi yang 2.5 Warna
tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan Warna merupakan pelengkap gambar
yang dikehendaki. Huruf cetak memang huruf serta mewakili suatu suasana kejiwaan
yang akan dicetakan pada suatu media pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga
tertentu, baik menggunakan mesin cetak merupakan unsur yang sangat tajam untuk
ofset, mesin cetak desktop, cetak sablon pada menyentuh kepekaan penglihatan sehingga
body pesawat terbang, bordir pada kostum mampu merangsang munculnya rasa haru,
pemain sepak bola, maupun publikasi dalam sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
halaman web. Kusrianto, adi (2009: 196).
2.5.1. Memahami Teknik Warna
2.4.2. Sejarah Huruf Semua orang menyukai warna. Warna
Huruf cetak timah yang ditemukan oleh bahkan dapat mempengaruhi kejiwaan
Johann Guttenberg pada Tahun 1440 seseorang. Ketika kita hendak membeli
merupakan tonggak sejarah tipografi yang pakaian, kita selalu memilih dan
sangat berarti. Bahkan dikatakan bahwa membandingkan warna. Warna juga menjadi
guttenberg adalah bapak desain grafis. salah satu bahan pertimbangan saat kita
Setelah era tersebut, huruf-huruf latin yang hendak mengecat dinding ruangan kamar kita.
kita pergunakan mulai diciptakan satu demi Jelaslah warna selalu dipakai orang di semua
satu. Hingga kini telah ada jutaan jenis font kehidupan. Hal itu membuktikan bahwa warna

16
benar-benar menjadi sesuatu yang berarti Semiotika sebagai salah satu ilmu,
dalam kehidupan manusia. sering dikaitkan hakikatnya dengan
Dalam seni rupa, warna merupakan kedustaan, kebohongan, dan kepalsuan.
unsur yang sangat penting karena warna bisa Pendapat ini dimulai dari sebuah definisi
menjadi alat untuk berekspresi. Bicara tentang semiotika yang dikemukakan oleh Umberto
warna, banyak sekali ilmu yang bisa kita Eco yang di kutip oleh Yasraf, bahwa:
pelajari darinya. Oleh karena itu, pada Piliang, Yasraf Amir, mengemukakan
bahasan ini kita akan mengupas beberapa hal (2003: 21), “…Semiotika pada prinsipnya
dasar mengenai warna, Kusrianto, Adi (2009: adalah sebuah displin yang mempelajari
47-48). segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
berdusta (Lie)”. “bila sesuatu tidak dapat
2.5.2 Warna Dalam Dunia Kontemporer digunakan untuk mengungkapkan dusta,
Warna dalam sistem kontemporer maka sebaliknya ia tidak dapat pula
sangat berbeda. Anda tidak hanya menemui digunakan untuk mengungkapkan kebenaran
warna-warna sebagaimana yang anda temui (Truth): Ia pada kenyataanya tidak dapat
pada dunia nyata, tetapi sistem warna digital digunakan untuk “mengungkapkan” apa-apa.
akan mampu memberikan nuansa warna yang Saya pikir definisi sebagai teori kedustaan
lebih luas lagi yang berjumlah hingga jutaan. sudah sepantasnya diterima sebagai sebuah
program komprehensif untuk semiotika umum
2.5.3. Warna Sebagai Gejala Alam (General Semiotics).
W.A. Darmaprawira Sulasmi (2002 : 42) Iklan (Advertisement), sebagai sebuah
mengatakan, Warna itu merupakan salah satu objek semiotika. Iklan memiliki fungsi
fenomena alam yang dapat diteliti dan komunikasi langsung (Direct Communication
dikembangkan lebih jauh dan lebih mendalam. Function) yang mana fungsi ini umumnya
Warna bukan sekedar unsur visual yang biasa dimiliki pula oleh media komunikasi massa.
dipergunakan oleh seniman-seniman lukis dari Oleh karena itu aspek-aspek didalam iklan,
zaman purba sampai sekarang. Melalui komunikasi seperti pesan (message)
penemuan yang sangat bersejarah tersebut, merupakan unsur utama.
dampaknya sangat meluas melampaui bidang Peranan tokoh-tokoh semiotika seperti
disiplin ilmu lainnya. Pigmen sebagai warna Ferdinand de Sausure (1857-1913), Roland
buatan adalah imitasi dari warna-warna yang Barthes (1915-1980) dan Charles Sanders
tersebar di alam luas ini. Dua unsur yang Peirce (1839-1914). Ketiga tokoh tersebut
sangat penting untuk menikmati warna adalah mengembangkan ilmu semiotika secara
cahaya dan mata. Tanpa kedua unsur terpisah. Saussure yang menyebut ilmu yang
tersebut kita tidak dapat menikmati warna dikembangkannya semiologi (semiolgy),
secara sempurna, karena cahaya adalah beranggapan bahwa semiologi didasarkan
sumber warna dan mata adalah media untuk pada anggapan bahwa selama perbuatan dan
menangkap warna dari sumbernya. tingkah laku manusia membawa makna atau
selama berfungsi sebagai tanda, harus ada
2.6 Lay Out dibelakangnya sistem pembedaan dan
Layout adalah keseluruhan pengaturan konvensi yang memungkinkan makna itu.
yang rapi dari semua unsur-unsur format dari Roland Barthes meneruskan pemikiran
suatu iklan seperti foto/gambar (visual), tersebut dengan menekankan interaksi antara
headline, subheadline, body copy, slogan, teks dengan pengalaman personal dan
logo dan sebagainya. Layout dimulai dengan kultural penggunanya, interaksi antara
gagasan pertama dan diakhiri oleh selesainya konvensi dalam teks dengan konvensi yang
pekerjaan. Gaya huruf dan ukurannya, bentuk dialami dan diharapkan oleh penggunanya.
komposisi, warna dan macam kertasnya harus Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of
dengan jelas ditampakan pada sebuah layout. signification”. Mencangkup denotasi (makna
sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi
2.7 Semiotika Sebagai Ilmu (makna ganda yang lahir dari pengalaman

17
kultural dan personal). Disinilah titik langsung yang muncul atau sensasi
perbedaan Saussure dan Barthes meskipun seketika. Contoh: asap di udara terjadi
Barthes tetap menggunakan istilah signifier- karena api.
signified yang diusung Saussure. 3. Regulation atau Thirdness (ke-tiga-an)
Sedangkan Peirce menyebutkan ilmu ditunjuknya sebagai aturan, hukum,
semiotika yang dibangunnya merupakan kebiasaan, unsur umun dalam pengalaman
penalaran manusia senantiasa dilakukan kita. Thirdness merupakan keberadaan
lewat tanda, maksudnya manusia hanya dapat pada apa yang terjadi ketika second
bernalar lewat tanda, dalam pikiran manusia berhubungan dengan first. Jadi
logika sama dengan semiotika, dan semiotika keberadaan pada apa yang berlaku umum.
dapat diterapkan pada segala macam tanda. Contoh asap dan api dapat mengingatkan
Menurut Peirce, Salah satu bentuk seseorang pada kebakaran rumah.
tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah 4. Potentially atau Firstness (kepertamaan)
sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara ditunjuknya sebagai pengertian sifat,
interpretant adalah tanda yang ada dalam watak, kemungkinan, semacam esensi.
benak seseorang tentang objek yang dirujuk Firstness merupakan keberadaan seperti
sebuah tanda. Apabila ketiga elemen itu apa adanya tanpa
berinteraksi dalam benak seseorang, maka
muncullah makna tentang sesuatu yang
diawali oleh tanda tersebut. Yang dikupas
oleh teori segitiga makna adalah persoalan
bagaimana makna muncul dari sebuah tanda
ketika tanda itu digunakan orang pada waktu
berkomunikasi Sobur, Alex (2009: 115).
Paul Cobley dan Litza Jansz. (2002: 27),
Selanjutnya menurut Peirce, tanda dalam Gambar 1: Segitiga Makna Peirce
hubungan dengan acuannya dibedakan
menjadi tanda yang dikenal dengan ikon, 3. Metodologi Penelitian
indeks, simbol. Ikon, indeks dan simbol 3.1 Analisis Semiotika
merupakan perankat hubungan antara Penggunaan semiotika sebagai
(bentuk), objek (referent), dan konsep sebuah metode dalam penelitian desain,
(interpretant atau reference). Bentuk biasanya bahwa desain merupakan objek penelitian
menimbulkan persepsi dan setelah tidak saja mengandung di dalamnya berbagai
dihubungkan dengan obyek akan aspek fungsi utilitas, teknis, produksi, dan
menimbulkan interpretant. Proses ini ekonomis, akan tetapi juga aspek komunikasi
merupakan proses kognitif dan terjadi dalam dan informasi yang didalamnya disain
memahami pesan iklan. berfungsi sebagai medium komunikasi.
Tanda dalam pandangan Peirce Didalam ilmu seni desain, penggunaan
merupakan sesuatu yang hidup dan dihidupi semiotika digunakan sebagai sebuah
(cultivated). Yang mana ia hadir dalam proses paradigma baik dalam pembacaan (reading),
interpretasi (semiosis) yang mengalir. Proses maupun penciptaan (creating) untuk melihat
semiosis dapat dilihat dalam kombinasi tanda objek-objek, desain dijadikan sebagai sebuah
yang dibagi Peirce menjadi: fenomena bahasa, yang didalamnya terdapat
1. Menunjukan ke sesuatu yang lain, tanda (sign), pesan yang ingin disampaikan
keberadaan dari kemungkinan yang (message), aturan atau kode yang mengatur
potensial. Contoh: asap di udara. (code), serta orang yang terlibat didalamnya
2. Actually atau Secondness (ke-dua-an) sebagai subjek (audience, reader, user)
ditujuknya sebagai pengertian. Seperti Yasraf Amir Piliang (2008: 255).
konfirmasi dengan kenyataan yang keras, Benny Hoed mengatakan (2008: 3),
benturan pada dunia luar, apa yang terjadi. Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda
Secondness merupakan sensasi dari fakta

18
dalam kehidupan manusia. Artinya, semua
yang hadir dalam kehidupan kita dilihat 3.3 Teknik Analisis Data
sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus kita Teknik Analisis yang digunakan dalam
beri makna. penelitian ini adalah analisis semiotika.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari
3.2 Teknik Pengumpulan Data tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi
Guna mendukung untuk keperluan makna, Tinarbuko, Sumbo. (2009: 12).
menganalisa makna visual pada iklan Indomie Dalam penelitian ini, pendekatan yang
versi “Semua orang punya cerita indomie-nya, digunakan untuk mengkaji iklan Indomie versi
apa ceritamu?“ di media cetak, penulis semua orang punya cerita Indomie-nya, apa
membutuhkan data-data yang mendukung ceritamu? adalah kerangka analisis semiotik
baik dari buku-buku, majalah, internet, dan yang dikembangkan oleh Charles S. Peirce
lainnya, yang berkaitan dengan judul yang dengan teori segitiga makna yang
penulis paparkan, dalam mengumpulkan data dikembangkannya
penulis melakukan dua macam pendekatan
yaitu: 3.4 Validitas dan Reliabilitas
Peneliti menggunakan triangulasi
3.2.1 Data Primer sebagai teknik untuk mengecek keabsahan
Teknik pengumpulan data yang data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi
dipakai penulis adalah teknik pengamatan non adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
partisipasi tak berstruktur, menurut Lexy J yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
Meleong, pengamatan non partisipasi ini membandingkan hasil wawancara terhadap
adalah pengamatan yang hanya melakukan objek penelitian (Meleong, 2004:330)
satu fungsi yakni mengamati, tidak melakukan Triangulasi dapat dilakukan dengan
hal lain yang mungkin mempengaruhi menggunakan teknik yang berbeda (Nasution,
keadaan yang diamati, tidak menganggu 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan
struktur unit analisis dalam hal ini teks dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan
gambar. Dimana pengamat tidak melakukan untuk mengecek kebenaran data juga
manipulasi ataupun campur tangan peneliti dilakukan untuk memperkaya data. Menurut
pada latar penelitian atau dapat dikatakan Nasution, selain itu triangulasi juga dapat
bahwa disini peneliti tidak sama sekali terlibat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran
dalam membuat latar, semua ada secara peneliti terhadap data, karena itu triangulasi
alamiah saja Lexy, J. Meleong. (2000: 4). bersifat reflektif.

3.2.2 Data Sekunder 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Data sekunder adalah data yang 4.1 Hasil Penelitian
diperoleh dari data-data yang sudah tersedia 4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian
sebagai pelengkap untuk melancarkan Dalam penelitian ini yang menjadi objek
penelitian berupa : penelitian adalah iklan cetak Indomie versi
 Melakukan studi kepustakaan untuk semua orang punya cerita Indomie-nya, apa
mendapatkan untuk mendapatkan ceritamu? di surat kabar Kompas. Iklan
informasi dari literatur-literatur yang tersebut adalah sebagai berikut:
berhubungan dengan judul seperti, buku- Iklan Indomie versi “Semua Orang
buku, majalah, catatan, blog internet dan Punya Cerita Indomie-nya, Apa Ceritamu?”
lain sebagainya. pada surat kabar Kompas adalah salah satu
 Dokumen-dokumen perusahaan seperti bentuk kampanye yang dilakukan Indomie.
company profile Indofood, serta bahan- Dengan headline “Semua Orang Punya Cerita
bahan lainnya sebagai bahan referensi. Indomie-nya, Apa Ceritamu?” menjelaskan
 Dengan mewawancarai pihak pembuat bahwa Iklan cetak ini dibuat untuk mengubah
iklan cetak Indomie versi “semua orang Indomie menjadi nilai merek yang lebih
punya cerita indomie-nya, apa ceritamu?“

19
emosional. Sejak diketahui dari tahun 1971, dalam proses semiosis adalah bagaimana
Indomie hanya berbicara tentang makanan. makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda
Iklan Indomie ini menampilkan visual itu digunakan orang saat berkomunikasi.
mangkok berwarna putih, dan diatas mangkok Jika kita melihat objek, maka kita
terdapat dua buah pensil yang membicarakan sasaran yang menjadi bahan
mengilustrasikan dua buah sumpit, di dalam pembicaraan. Dalam penelitian ini elemen-
iklan cetak Indomie ini juga terdapat bentuk elemen yang terdapat pada iklan cetak
tulisan dan garis yang mengilustrasikan lekuk- Indomie versi “Semua orang punya cerita
lekuk mie dari Indomie. Dengan visualisasi Indomienya, apa ceritamu?” disebut sebagai
seperti itu, maka dapat diartikan bahwa tanda (baik itu dari bentuk logo, warna,
Indomie mengajak konsumennya untuk kemasan atau apapun yang menjadi elemen-
menceritakan momen-momennya bersama elemen layout) yang mengacu pada suatu
Indomie. Kampanye program sharing momen objek. Yang mana, hal tersebut menimbulkan
bersama indomie ini didukung dengan kumpulan persepsi dalam benak yang melihat
headline yang terdapat pada iklan ini yaitu dan diolah untuk memaknai objek dengan
“Semua Orang Punya Cerita Indomie-nya, melihat sign-nya (tandanya), di sebut juga
Apa Ceritamu?” sebagai Interpretan.
Selain tampilan-tampilan tersebut diatas Untuk lebih jelasnya peneliti mengupas
yang merupakan rangkaian informasi satu persatu dari bagian-bagian tersebut,
mengenai kampanye yang dilakukan, terdapat berikut ini merupakan paparan dari teori
juga tampilan logo dari perusahaan pengiklan Peirce dalam menganalisa iklan cetak
yaitu Indofood. Indomie, Masing-masing tanda yang sudah
dianalisis secara objek kemudian ditarik
4.1.2 Identifikasi, Analisis, dan Interpretasi interpretasinya.
Tanda Iklan Cetak Indomie versi “Semua
Orang Punya Cerita Indomie-nya, Apa 4.2 Pembahasan
Ceritamu?” Elemen anatomi iklan cetak yang
Identifikasi tanda dilakukan untuk menjadi unit analisa dalam iklan cetak
menemukan tanda-tanda apa saja yang Indomie versi semua orang punya cerita
memiliki makna di iklan cetak Indomie versi Indomienya, apa ceritamu?:
semua orang punya cerita Indomie-nya, apa Pertama, visual (bagian dari iklan cetak
ceritamu?. Setelah itu, untuk menganalisa yang pesannya merupakan gambar atau foto
lebih jauh tentang iklan cetak Indomie, peneliti gambar atau grafik), dalam visualisasi iklan
akan menganalisa tampilan iklan cetak cetak Indomie versi semua orang punya cerita
Indomie tersebut dari sudut pandang Indomie-nya, apa ceritamu? terdiri dari
pragmatisme Charles Sanders Peirce. mangkok, dua buah pensil, tulisan di dalam
Menurut Charles Sanders Peirce tanda mangkok, garis berlikuk di tepi layout dan
(sign) adalah sesuatu yang berbentuk fisik Logo (desain khusus dari para perusahaan
yang dapat ditangkap oleh panca indera pengiklan berupa lambang perusahaan), logo
manusia dan merupakan sesuatu yang yang ada dalam visual iklan cetak ini adalah
merujuk (mempresentasikan) hal lain diluar logo Indofood, dimana Indofood adalah
tanda itu sendiri. Sedangkan acuan tanda ini produsen dari nama merk Indomie.
disebut objek. Object atau acuan tanda adalah Kedua, warna merupakan pelengkap
konteks sosial yang menjadi referensi dari gambar yang secara visual dapat
tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. mempengaruhi citra orang yang melihatnya.
Interpretant atau pengguna tanda adalah Dalam visualisasi iklan cetak Indomie versi
konsep pemikiran dari orang yang semua orang punya cerita Indomie-nya, apa
menggunakan tanda dan menurunkannya ke ceritamu? terdiri dari warna putih pada
suatu makna tertentu atau makna yang ada gambar mangkok, warna merah pada dua
dalam benak sesorang tentang objek yang buah pensil, warna oranye pada tulisan dalam
dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting mangkok dan garis lekuk di pojok layout,

20
warna hitam pada tipografi headline, dan sumpit merupakan sebuah alat, dua buah
warna biru pada logo Indofood. pensil juga menggambarkan alat yang
Ketiga, tipografi headline (bagian yang mewakili cara konsumen dalam menulis
berisi kata-kata yang pertama kali dibaca dan kisah mengenai pengalamannya bersama
disituasikan untuk menimbulkan suatu Indomie, baik saat mereka menikmati
perhatian pembaca), headline dalam iklan Indomie atau membuat Indomie. Cerita itu
cetak ini terkait dengan kampanye indomie yang kemudian dikirimkan ke alamat yang
yaitu semua orang punya cerita Indomie-nya, sudah di tentukan atau pun by-email denga
apa ceritamu?. tulisan cerita sendiri.
Layout yang digunakan dalam tampilan c. Garis lengkung dalam iklan cetak Indomie
iklan ini adalah layout jenis picture window, ini memiliki satu warna yaitu warna oranye.
dimana gambar sedikit lebih besar Warna oranye dalam psikologis warna
mendominasi layout sebesar 2/3 dan diartikan sebagai energi, keseimbangan,
headlinenya terbatas atau menggunakan dan kehangatan. Garis ini merupakan
sedikit copy. Sebuah iklan pasti mengandung rangkaian masa yang terbentuk dari
pesan, dan segala elemen anatomi yang tumpukan garis berlekuk yang mewakili
terkandung dalam iklan pasti ditujukan untuk bentuk dari mie dari Indomie. . Imbuhan
mendukung tersampaikannya pesan. Oleh gambar tumpukan garis lengkung yang
karena itu sebuah iklan tidak hanya menyerupai mie diletakan di pojok kanan
mempertimbangkan sisi kecantikan artistik bawah, sebagai aksen grafis dari Indomie
tetapi juga efektivitas dalam mendukung agar layout tampak lebih seimbang.
penyampaian pesan.Hal ini menjadi penting Interpretasi pada tumpukan garis lengkung
untuk diperhatikan karena pemaknaan menyimbolkan mie dari Indomie dan
khalayak bergantung dari apa yang dilihatnya. sebagai penanda kesatuan layout
Dan penilaian khalayak di setiap tempat bisa merupakan iklan cetak dari Indomie.
berbeda.
Bila dikelompokkan berdasarkan 2. Tipografi
jenisnya, maka unsur-unsur semiotika pada Secara garis besar tipografi berguna
iklan cetak Indomie versi semua orang punya untuk mengatur tulisan, mengatur tata ruang
cerita Indomienya, apa ceritamu? terbagi dan membantu pembaca untuk menerima
menjadi: pesan secara maksimal.
Jenis font juga dapat mewakilkan citra
1. Visual dari produk, misalnya untuk produk-produk
Hal yang menjadi pertimbangan tidak yang ekslusif dan mahal biasanya memilih
hanya terbatas makna dari objek, tetapi jenis font yang lebih simpel dan terkesan
penempatan dan sudut pandang (segi artistik) elegan. Tipografi pada headline yang terdapat
pun menghasilkan pemaknaan tersendiri. di dalam iklan cetak Indomie adalah tipografi
Pada kasus iklan cetak Indomie versi semua yang menggunakan jenis huruf sans serif atau
otang punya cerita Indomienya, apa ceritamu huruf tanpa kait. Sans serif merupakan
ini visual yang terkait tema iklan yaitu; simbolisasi modern, kontemporer dan efisien.
a. Mangkok disini terkait hubungannya huruf tanpa kait pada headline iklan cetak
sebagai hal yang mewakilkan sebuah Indomie ini menggunakan warna hitam dan
wadah, selain itu juga mewakili wadah dengan jenis huruf uppercase yang
penampung cerita Indomie dari semua menggunakan stroke tebal untuk agar
pengirim cerita yang nantinya cerita asli menekankan inti dari penyampaian pesan
kiriman konsumen tersebut akan dipilih yaitu mengenai tema pesan iklan “Semua
untuk dijadikan iklan Indomie selanjutnya. Orang Punya Cerita Indomienya, Apa
b. Dua buah pensil. Gambar dua buah pensil Ceritamu?” dan guna memperbesar
disini menyimbolkan sebuah sumpit, keterbacaan headline.
dimana sumpit yang lazimnya dipakai Pada iklan cetak Indomie ini, teks
untuk menikmati mie. Seperti bagaimana headline berukuran lebih besar dan

21
ditempatkan paling atas, ditujukan untuk diartikan kooperatif dan integratif di dalam
memperjelas pesan yang berupa ajakan. Teks aspek perusahaannya.
“semua orang punya cerita Indomienya, apa
ceitamu?” merupakan inti pesan ditampilkan 5. Kesimpulan Dan Saran
dengan singkat dan padat, kemudian sub 5.1 Kesimpulan
headline ditempatkan dibawah headline Secara garis besar, penelitian ini
dengan ukuran font yang lebih kecil, bertujuan untuk menganalisa unsur semiotika
dikarenakan memuat info yang lebih banyak dan mendeskripsikan makna dari tanda-tanda
terkait penjelasan tentang headline. yang terdapat di dalam iklan cetak Indomie
Intepretasi yang hadir dalam headline versi “semua orang punya cerita Indomienya,
adalah Indomie mengeluarkan kampanye nya apa ceritamu?”. Tanda-tanda tersebut
yang bertema “Semua Orang Punya Cerita dianalisa dan dimaknai menggunakan metode
Indomienya, Apa Ceritamu?”. Dengan semiotika Charles Sanders Peirce, dan
kampanye sharing pengalaman cerita ini, berdasarkan hasil penelitian yang telah
Indomie ingin memiliki pengalaman emosional diuraikan dalam pembahasan, maka dapat
dengan para konsumennya, Sisi emosional ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut:
dan keakraban antara konsumen dan Indomie
divisualisasikan dalam kumpulan tulisan di a. Unsur-unsur semiotika dalam iklan cetak ini
dalam mangkok yang menggunakan jenis yaitu pertama, gambar yang terdiri dari:
huruf script, serangkaian ilustrasi tulisan yang mangkok, dua buah pensil, dan garis lekuk
memakai jenis huruf script menimbulkan sifat menyerupai mie dari Indomie. Kedua,
pribadi dan akrab. warna yang terdiri dari: warna putih pada
mangkok, oranye pada tulisan dalam
3. Warna mangkok dan garis lekuk, warna hitam
Warna putih dalam elemen mangkok pada headline dan warna biru pada logo
melambangkan Indomie sebagai makanan Indofood. Ketiga, tulisan yang ada pada
yang bersih, higienis dan steril. Penggunaan keseluruhan tampilan iklan tersebut.
warna merah dalam pensil mewakili b. Berdasarkan tanda-tanda yang terdapat
kehangatan dan cinta, warna merah bisa didalam iklan cetak Indomie versi “semua
diartikan sebagai cinta seperti yang dijelaskan orang punya cerita indomienya, apa
dalam psikologis warna. Warna merah ceritamu?”, penulis memaknai bahwa
mewakili cinta yang terukir dalam setiap Indomie mengajak semua khalayak-nya di
penulisan pengalaman yang terjadi saat Indonesia untuk berbagi pengalaman
membuat atau menyantap Indomie, serupa emosional bersama Indomie-nya. Sisi
dengan Indomie yang selalu berusaha untuk emosional yang ingin dibentuk dalam
memberikan produk berkualitas untuk selalu kampanye ini adalah dengan melalui cerita
dicintai oleh konsumennya. konsumen mengenai pengalamannya
Warna oranye pada garis lengkung dan bersama Indomie selama ini. Brand
tulisan dalam mangkok dalam iklan cetak Indomie sudah ada di Indonesia sekitar 40
Indomie ini diartikan sebagai energi, tahun, artinya Indomie sudah menjadi
keseimbangan, dan kehangatan. Warna hitam bagian yang tidak terpisahkan dalam
pada tipografi diartikan sebagai kekuatan masyarakat, bahkan ada yang bilang
yang mewakili inti kampanye iklan. sudah menjadi kultur budaya. Diantara itu
Sedangkan warna biru pada logo Indofood semua pastinya sudah banyak cerita yang
diartikan sebagai kepercayaan dan terjalin antara konsumen dengan Indomie.
keamanan, mengaitkan antara perusahaan Kata semua dalam “semua orang punya
sebagai produsen makanan yang aman dan cerita Indomienya, apa ceritamu?”
dapat dipercaya kualitasnya sebagai salah menyimbolkan pada fakta bahwa semua
satu kebutuhan khalayak akan makanan yang orang Indonesia tahu, kenal dan pernah
berkualitas dan bergizi tinggi. Warna biru tua merasakan atau memakan Indomie.
pada kata lambang makanan bermutu Karena kecintaan masyarakat terhadap

22
Indomie sudah ada, maka Indomie
mengajak masyarakat untuk
mengekspresikan kecintaan itu lewat Daftar Pustaka
cerita. Terdapat juga pada visual iklan
Indomie yang mewakili sebuah kejujuran Buku
dan penampilan apa adanya dari program Christomy & Yuwono. 2004. Semiotika
kampanye, yaitu dengan mengumpulkan Budaya. Depok: Universitas Indonesia.
cerita asli dari konsumen nya dan akan
menampilkan cerita asli dari konsumen Danesi, Marcel. 2004. Messages, Signs, and
tersebut ke dalam iklan selanjutnya, Meanings: A Basic Book in Semiotics and
karena diharapkan dengan menjadi jujur Communication Theory. Canadian
Indomie bisa lebih dicintai. Scholar’s Press Inc..
Eryanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi,
5.2 Saran Ideology dan Politik Media. Yogyakarta:
Setelah melakukan penelitian, terdapat LKis.
beberapa saran yang dapat peneliti
sampaikan untuk menjadi bahan-bahan Hoed, Benny H. 2008. Semiotika dan
masukan bagi pihak-pihak yang terkait Dinamika Sosial Budaya. Depok: FIB UI.
dalam penelitian ini, yaitu: Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain
a. Bagi advertising agency yang menangani Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit
Indomie, agar mempertahankan konsep Andi.
visual yang beda dan unik seperti ini. Jika
dipertahankan terus menerus, maka akan Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya Dalam
ada asosiasi antara konsep visual dengan Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta:
merek. LkiS.
b. Pengiklan terutama produsen hendaknya Meleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian
menggunakan illustrasi sederhana dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
mudah dipahami sehingga tidak
menimbulkan interpretasi yang salah pada Mulyana, Dedy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu
masyarakat. Pengantar. Bandung: Rosdakarya.
c. Pekerja-pekerja iklan khususnya divisi Nasution, Prof. Dr. S. 2003. Metode Penelitian
kreatif dari sebuah agency periklanan Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
harus lebih dalam melakukan pengkajian
dan pemahaman akan unsur-unsur yang Paul Cobley dan Litza Jansz. 2002. Semiotika
terkandung dalam iklan, hal ini diperlukan for beginners. Terj Ciptadi Sukono.
untuk mendukung tersalurkan-nya pesan Bandung: Mizan Media Utama.
dengan baik kepada khalayak sasaran. Pawito Ph.D. 2007. Penelitian Komunikasi
maka akan ada asosiasi antara konsep Kualitatif. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
visual dengan merek. Aksara.
d. Sebuah iklan media cetak tentu tidak
hanya mempertimbangkan sisi estetis saja, Piliang , Yasraf Amiri. 2003. Hipersemiotika,
tetapi juga pemaknaan yang terkait pesan Tafsir Cultural Studies atas Matinya
dalam iklan, oleh karena itu pemahaman Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
akan nilai-nilai ini menghasilkan iklan yang Piliang, Yasraf Amiri. 2008. Semiotika
lebih “berbicara”. Komunikasi Visual. Yogyakarta:
e. Anggapan bahwa iklan yang baik adalah Jalasutra.
iklan yang memperoleh banyak award
Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma
adalah anggapan yang keliru. Iklan yang
Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara
baik adalah iklan yang dapat “berbicara”
Wacana.
kepada khalayak

23
Seto, Indiwan. 2006. Semiotika. Jakarta :
FIKOM UPDM(B).
Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media
(Cetakan Kelima). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi
(Cetakan Keempat).Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata. Metode 2006. Penelitian dalam
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Sulasmi,. Darmaprawira W.A. 2002. Warna
Teori dan Kreativitas Penggunaannya.
Bandung: ITB.
Suyatno, ST, MT. 2002 Modul Kuliah Iklan
Cetak dan Media Luar Ruang.
Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika
Komunikasi Visual. Jogjakarta: Jalasutra.
Wibowo, Indiwan. 2011. Semiotika
Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Situs

Metode Analisis isi – Reliabilitas dan


validitas metode penelitian komunikasi
. (2012, 25 September) [online]. Di
akses tanggal 25 september dari
assofa.wordpress.com/2008/01/28/me
tode-analisis-isi-realibilitas-dan-
validitas-dalam-metod-penelitian-
komunikasi/
Teori Kritis dan Varian Paradigmatis dalam
Ilmu Komunikasi (2012, 5 Oktober)
[online]. Di akses pada tanggal 5 Oktober
2012 dari
http://ekawenats.blogspot.com/2006/06/te
ori-kritis-dan-varian-paradigmatis.html
Menyelami Analisis Wacana Melalui
Paradigma Kritis (2012, 5 Oktober)
[online]. Di akses pada tanggal 5 Oktober
2012 dari
http://dictum4magz.wordpress.com/2007/
12/04/menyelami-analisis-wacana-
melalui-paradigma-kritis/

24

Anda mungkin juga menyukai