Anda di halaman 1dari 137

PENGARUH PESAN KAMPANYE GARNIER “GREEN BEAUTY”

TERHADAP SIKAP RAMAH LINGKUNGAN

(Survei Pada Followers Official Account Tik Tok @garnierindonesia)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Strata Satu (S-1) Program Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public
Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun oleh:

Nama : Siska Juniar

NPM : 2017140015

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
i

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pesan Kampanye Garnier “Green Beauty”


Terhadap Sikap Ramah Lingkungan (Survei Pada Followes Official Account Tik
Tok @garnierindonesia)”, oleh Siska Juniar, NPM: 2017140015 disetujui untuk
diajukan pada sidang skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public
Relations Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Tanda Tangan Tanggal

…………….. …………… Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si.


Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

…………….. …………… Siska Yuningsih, S.I.Kom., M.I.Kom.


Dosen Pembimbing

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Pengaruh Pesan Kampanye Garnier “Green Beauty”


Terhadap Sikap Ramah Lingkungan (Survei Pada Followes Official Account Tik
Tok @garnierindonesia), Nama: Siska Juniar NPM: 2017140015 telah diterima
dan disahkan oleh Komisi Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta, untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh
ujian Sarjana Strata Satu (S-1) Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public
Relations.

Pada Hari: Selasa


Tanggal : 18 Januari 2021

Tanda Tangan

………………………….. Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si.


Ketua Sidang

………………………….. Lilik Sumarni, S.Sos., M.Si.


Penguji I

………………………….. Siska Yuningsih, S.I.Kom., M.I.Kom.


Penguji II

Mengesahkan
Dekan,

Dr. Evi Satispi, M.Si.

ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Siska Juniar

Npm : 2017140015

Dengan ini menyatakan, bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Pesan
Kampanye Garnier “Green Beauty” Terhadap Sikap Ramah Lingkungan (Survei
pada followers official account Tik Tok @garnierindonesia) adalah hasil penelitian
yang di buat oleh saya sendiri dan tidak melakukan plagiat dalam penyusunan karya
ini. Semua kutipan yang ada di skripsi telah saya cantumkan sumber pengutipnya
dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti skripsi saya merupakan plagiat atau menyimpang
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus
menerima sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Negara Republik Indonesia.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tidak adanya paksaan dari
pihak manapun.
Jakarta, 18 Januari 2022
Yang Menyatakan,

Siska Juniar

iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI PUBLIC RELATIONS
Skripsi, Desember 2021
SISKA JUNIAR
2017140015
PENGARUH PESAN KAMPANYE GARNIER “GREEN BEAUTY”
TERHADAP SIKAP RAMAH LINGKUNGAN (survey pada followers official
account Tik Tok @garnierindonesia)
(+xiv +127 Halaman + 13 Lampiran)

ABSTRAK
Permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah, pada saat ini menjadi masalah
yang sangat krusial, terutama sampah plastik. Sehingga masyarakat dianjurkan untuk
dapat mengelola sampah dengan bijak dan ramah terhadap lingkungan. Sebagai salah
satu produk kecantikan di Indonesia adalah Garnier. Garnier adalah memiliki program
yaitu menciptakan sebuah kampanye yang bertemakan kepedulian terhadap lingkugan
agar masyarakat semakin sadar akan menjaga lingkungan dari sampah plastik,
terutama kemasan-kemasan produk kecantikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kampanye public relations pada
followers account official Tik Tok @garnierindonesia, memiliki sikap ramah
lingkungan setelah adanya program”green beauty”, dan mengetahui bahwa adanya
pengaruh pesan kampanye terhadap sikap ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan
pada followers official account Tik Tok @garnierindonesia. Teori yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan teori public relations, kampanye public relations,
dan sikap ramah lingkungan. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey. Populasi pada penelitian ini dengan jumlah populasi sebanyak
99.250 respoden dan memiliki sampel sebanyak 100 responden menggunakan
perhitungan taro yamane. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kampanye public
relations garnier “green beauty” tergolong setuju, dengan rata rata hasil 3,04 pada
variabel X (pesan kampanye) dan nilai rata-rata sebesar 3,11 untuk variabel Y (sikap
ramah lingkungan). Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0,755. Pengaruh
pesan kampanye “green beauty” terhadap sikap ramah lingkungan memiliki nilai
pengaruh sebesar 57,0%. Dengan hasil tersebut, dapat diartikan bahwa pesan
kampanye green beauty memiliki pengaruh pada sikap ramah lingkungan dengan
tingkat pengaruh yang cukup. Sedangkan 43,0% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak ada dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Public Relations, Kampanye Public Relations, Sikap Ramah


Lingkungan
Daftar Pustaka : 22 Buku, 6 Website, 4 Jurnal
Pembimbing : Siska Yuningsih, S.I.Kom, M.I.Kom.

iv
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY JAKARTA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
COMMUNICATION SCIENCE STUDY PROGRAM
CONCENTRATION OF PUBLIC RELATIONS
Thesis, December 2021
Siska Juniar
2017140015
THE EFFECT OF GARNIER “GREEN BEAUTY” PUBLIC RELATIONS
CAMPAIGN MESSAGE ON ENVIRONMENTALLY FRIENDLY ATTITUDE (a
survey on followers of the official Tik Tok account @garnierindonesia)
(+xiv +127 Pages + 13 Attachments)

ABSTRACT

The problems caused by waste are now a very crucial problem, especially plastic
waste. So that people are encouraged to be able to manage waste wisely and friendly
to the environment. As one of the beauty products in Indonesia is Garnier. Garnier is
having a program that is creating a campaign with the theme of caring for the
environment so that people are more aware of protecting the environment from plastic
waste, especially the packaging of beauty products.
The purpose of this study was to determine the public relations campaign on the
followers of the official Tik Tok @garnierindonesia account, have an environmentally
friendly attitude after the "green beauty" program, and find out that there is an
influence of campaign messages on environmentally friendly attitudes. This research
was conducted on followers of the official Tik Tok account @garnierindonesia. The
theory used in this study uses the theory of public relations, public relations
campaigns, and environmentally friendly attitudes. This study also uses a quantitative
approach with a survey method. The population in this study with a total population of
99,250 respondents and has a sample of 100 respondents using the Taro Yamane
calculation. The results of this study indicate that Garnier's public relations campaign
"green beauty" is classified as agree, with an average result of 3.04 on the X variable
(campaign message) and an average value of 3.11 for the Y variable (environmentally
friendly attitude). This can be seen from the coefficient value of 0.755. The effect of
the "green beauty" campaign message on environmentally friendly attitudes has an
influence value of 57.0%. With these results, it can be interpreted that the message of
the green beauty campaign has an influence on environmentally friendly attitudes with
a sufficient level of influence. While 43.0% is influenced by other factors that are not
in this study.

Keywords: Public Relations, Public Relations Campaign, Friendly Attitude


Environment
Bibliography : 22 Books, 6 Websites, 4 Journals
Supervisor : Siska Yuningsih, S.I.Kom, M.I.Kom.

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Saya Persembahkan Kepada Kedua Orang Tua Saya, Abang Saya, dan Diri

Saya Sendiri.

vi
MOTTO

Belajar dari kesalahan adalah hal bijak

vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siska Juniar

Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 08 Juni 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Jalak 4, No.62 kelurahan Sawah lama, Kecamatan

Ciputat, Kota Tangerang Selatan

No.HP : 082118976734

E-mail : siskajuniar83@gmail.com

Riwayat Pendidikan

SD Negeri Sawah V Ciputat (2004 – 2011)

SMP Negeri 10 Tangerang Selatan (2011 -2014)

SMKS Letris 1 Indonesia (2014 – 2017)

Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sampai

sekarang

Riwayat Organisasi

Anggota - Osis SMKS Letris 1 Indonesia

Koordinator Kewarganegaraan - Osis SMKS Letris 1 Indonesia

Anggota - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMJ

Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMJ

viii
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah S.W.T atas berkat, rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Kampanye Public Relations Garnier Green Beauty Terhadap

Sikap Ramah Lingkungan” dengan baik, sebagai syarat untuk menyelesaikan Program

Sarjana Strata Satu (S1) pada program sarjana llmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu dan Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam mengerjakan skripsi, baik dari

segi penulisan dan isi dalam skripsi penelitian ini. Penulis mengharpkan kritik dan

saran yang bersifat membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat berguna untuk sumber penambah

wawasan bagi semua orang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tangerang Selatan, 31 Desember 2021

Siska Juniar

ix
UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini dengan terselesaikan penyusunan skripsi, tidak lepas

peran serta dukungan dari berbagai pihak. Maka, penulis ingin sekali menyampaikan

rasa terima kasih kepada:

Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta karunia yang berlimpah

selama proses penulisan skripsi.

1. Kedua Orang Tua Penulis, Bapak Kasidi Dan Ibu Anasih yang telah membantu

serta mendoakan penulis selama proses penulisan skripsi.

2. Ibu Dr. Evi Satispi, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

3. Bapak Dr. Amin Tohari, S.Sos., M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

4. Bapak Djoni Gunanto. S.IP, M.Si, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

5. Bapak Dr. Fal. Harmonis, M.Si. Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

6. Ibu Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

7. Ibu Siska Yuningsih S.I.Kom., M.I.Kom, Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi.

x
8. Ibu Lilik Sumarni, S.Sos., M.Si, Dosen Penguji I dalam Sidang Skripsi.

9. Ibu Dr. Sa’diyah El Adawiyah M.Si, Dosen Pembimbing Akademik.

10. Andika Eka Pratama, kakak penulis yang selalu membantu penulis selama

penulis melakukan studi di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

11. Aris Kurniawan, teman dekat yang telah membantu penulisan skripsi

12. Adistya, Melin, dan Nurkhotimah. Sahabat penulis yang telah memberi

dukungan dalam menyusun penulisan skripsi.

13. Badan Pengurus Harian (BPH) HIMKOM FISIP UMJ Periode 2019-2020,

M.Rasqy Rainbow, Iswahyuni Setiawati, M. Akmal Rahman, Aris Kurniawan,

M. Hidayat, Galih Distianto, Deverina Quendiani, Widya Novita, Nurlayla,

Sharfina Madarina, Gusti Widya, dan Novi Istiana. Yang telah berjuang

bersama selama kepengurusan.

14. Novi Istiana dan Nurlayla, yang telah membantu serta memberi masukan

selama penulisan berlangsung.

15. Lilis, Ina, Muthia, Maya, Woro, Widya selaku teman-teman penulis selama

perkuliahan.

16. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam membuat skripsi yang tidak

bisa disebutkan satu per satu.

Jakarta, Desember 2021

xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN. .............................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN. ............................................................................... ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS. ................................................................... iii
ABSTRAK. .......................................................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN. ............................................................................ vi
MOTTO. .............................................................................................................. vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP. .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
UCAPAN TERIA KASIH. ................................................................................. x
DAFTAR ISI. ....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR. .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah. .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah. ........................................................................................ 9
C. Pembatasan Masalah. ....................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah. ........................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian. ............................................................................................. 10
F. Manfaat Penelitian. ........................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, HIPOTESIS, KERANGKA KONSEP. ..... 12
A.Tinjauan Pustaka.. ............................................................................................. 12
1. Public Relations. ........................................................................................... 12
2. Kampanye Public Relation. .......................................................................... 16
3. Sikap.............................................................................................................. 23
4. Sikap Ramah Lingkungan. ............................................................................ 27
5. New Media. ................................................................................................... 28
6. Sosial Media. ................................................................................................. 29
7. Aplikasi Tik Tok. .......................................................................................... 31
B. Penelitian Terdahulu......................................................................................... 32
C. Hipotesis ........................................................................................................... 36

xii
D. Kerangka Teori................................................................................................. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ....................................................... 39
A.Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................................... 39
B. Pendekatan Penelitian....................................................................................... 39
C. Metode Penelitian. ............................................................................................ 40
D. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel . ................................................. 41
1. Variabel. ............................................................................................... 41
2. Definisi Operasional Konsep. .............................................................. 42
E. Populasi Dan Sampel Penelitian. ...................................................................... 43
1. Populasi. .............................................................................................. 43
2. Sampel. ................................................................................................ 44
F. Pengukuran Dan Pengamatan Variabel Penelitian. .......................................... 46
G. Teknik Pengumpulan Data. .............................................................................. 47
H. Teknik Analisis Data. ...................................................................................... 48
I. Uji Validitas dan Reliabilitas. ............................................................................ 49
J. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. ............................................................ 52
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. .......................................... 56
A.Gambaran Umum Objek Penelitian. ................................................................. 56
1. Sejarah PT. L’Oreal Indonesia. ............................................................. 56
2. Visi dan Misi. ........................................................................................ 57
3. Struktur Organisasi................................................................................ 58
B. Deskripsi Hasil Penelitian. ............................................................................... 59
C. Uji Determinasi. ............................................................................................... 93
D. Uji Regresi Linier Sederhana. .......................................................................... 94
E. Uji Hipotesis. .................................................................................................... 96
F. Pembahasan Hasil Penelitian. ........................................................................... 97
BAB V PENUTUP. .............................................................................................. 100
A.Kesimpulan........................................................................................................ 101
B. Saran . ............................................................................................................... 102
Daftar Pustaka..................................................................................................... 104
Lampiran. ............................................................................................................ 106

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kategori Sampah. ............................................................................ 1

Gambar 2 Kampanye ”green beauty” Tik Tok Garnier. ................................. 8

Gambar 3 Struktur Organisasi PT. L’oreal. ..................................................... 59

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu. ..................................................................... 33

Tabel 2 Kerangka Konsep.. ......................................................................... 38

Tabel 3 Definisi Operasional Variabel. ....................................................... 42

Tabel 4 Skala Likeart. ................................................................................. 47

Tabel 5 Kriteria Koefisiensi Korelasi. ........................................................ 49

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel X. ...................................................... 53

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Variabel Y. ...................................................... 54

Tabel 8 Hasil Uji Reabilitas Variabel X. .................................................... 55

Tabel 9 Hasil Uji Reabilitas Variabel Y. .................................................... 56

Tabel 10 Identitas Responden. .................................................................... 60

Tabel 11 Usia. ............................................................................................. 61

Tabel 12 Tik Tok Media Sosial Yang Sedang Banyak Digunakan . .......... 62

Tabel 13 Pesan Sesuai Dengan Kampanye “Green Beauty”.. .................... 63

Tabel 14 Pesan Yang Disampaikan Suadah Lengkap. ................................ 64

Tabel 15 Pesan Sudah Sangat Tersampaikan Kepada Masyarakat. ........... 65

Tabel 16 Warna Pada Video Kampanye Sesuai Dengan Kampanye. ......... 66

Tabel 17 Pesan Yang Disampaikan Mudah Dimengerti. ............................ 67

Tabel 18 Video Yang Ditampilkan Sangat Menarik. .................................. 68

Tabel 19 Pesan Yang Disampaikan Tidak Mudah Dimengerti................... 69

Tabel 20 Video Yang Ditampilkan Sangat Menarik Perhatian................... 70

Tabel 21 Masyarakat Antusias Melihat Kampanye. ................................... 71

Tabel 22 Tik Tok Dapat Menyampaikan Pesan Kampanye........................ 72

xv
Tabel 23 Kampanye “Green Beauty” Tidak Membawa Dampak Baik. ..... 73

Tabel 24 Masyarakat Tidak Antusias Dalam Mengikuti Kampanye. ......... 74

Tabel 25 Masyarakat Tahu Bahwa Menjaga Lingkungan Penting. ............ 75

Tabel 26 Garnier Memiliki Kampanye “Green Beauty”............................. 76

Tabel 27 Tidak Banyak Mengetahui Kampanye “Green Beauty”. ............. 77

Tabel 28 Pengetahuan Tentang Manfaat Menjaga Lingkungan. ................ 78

Tabel 29 Tidak Dapat Memberi Informasi Ramah Lingkungan. ................ 79

Tabel 30 Memberi Tahu Tentang Segala Permasalahan Lingkungan. ....... 80

Tabel 31 Mengetahui Produk Garnier Melalu Kampanye. ......................... 81

Tabel 32 Mengubah Pola Hidup Yang Peduli Lingkungan. ....................... 82

Tabel 33 Mempunyai Tujuan Untuk Masyarakat Peduli Lingkungan. ....... 83

Tabel 34 Dampak Buruk Membuang Kemasan Produk Kecantikan. ......... 84

Tabel 35 Dapat Menyelamatkan Lingkungan Dengan Kampanye. ............ .85

Tabel 36 Berpasrtisipasi Untuk Menjaga Lingkungan................................ 86

Tabel 37 Mengajak Masyarakat Untuk Menjaga Lingkungan.................... 87

Tabel 38 Tampilan Kampanye “Green Beauty”. ........................................ 88

Tabel 39 Merasa Bingung Dengan Informasi Yang Disampaikan. ............ 89

Tabel 40 Ingat Kampanye Ketika Melihat Kemasan Kecantikan. .............. 90

Tabel 41 Mengajak Masyarakat tr5666Mengikuti Kampanye Garnier ...... 91

Tabel 42 Rekapitulasi Variabel X. ............................................................. 92

Tabel 43 Rekapitulasi Variabel Y. .............................................................. 93

Tabel 44 Uji Determinasi. ........................................................................... 94

Tabel 45 Anova. .......................................................................................... 95

Tabel 46 Coefficients. ................................................................................. 96

xvi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah sampai saat ini masih

menjadi masalah krusial di Indonesia. Peneliti dari Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa salah satu faktor

peningkat volume sampah ialah perilaku dari masyarakat itu sendiri.

Sampah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan oleh kehidupan

manusia.

Berdasarkan informasi data Sustainable Waste Indonesia tahun

2018, di negeri Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan 64 juta ton

sampah pertahun (sindonews.com, 2020). Dari 64 juta ton sampah tersebut

dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya meliputi:

Gambar 1 Kategori Sampah


Sumber: sindonews.com

1
2

Sedangkan pada tahun 2020 Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menaksir timbunan sampah di

Indonesia mencapai 67,8 juta ton. Siti mengatakan jumlah ini

kemungkinan masih akan terus bertambah. Secara umum, sampah adalah

buangan yang dihasilkan dari proses produksi, baik produksi domestik

(rumah tangga) maupun industri. 67,8 juta ton sampah diantaranya ialah

sampah-sampah plastik yang saat ini kian semakin bertambah setiap

harinya. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa masalah sampah

plastik di bumi sudah berada di luar kendali dan perlu upaya keras untuk

menangani kekacauan tersebut. Studi yang dipublikasikan pada jurnal

Sciene, mengungkapkan bahwa ada 24-34 juta ton polusi plastik yang

masuk ke lingkungan laut setiap tahunnya. Sekitar 11% dari total sampah

plastik di dunia. Dilansir dari IFL Science, pada tahun 2030 jumlah

sampah plastik akan meningkat hingga 53-90 juta ton.

(nationalgeograpich.grid.id, 2020)

Sampah merupakan hal yang dapat menimbulkan suatu

permasalahan baru, jika tidah tertangani dengan baik. Permasalahan baru

yang akan terjadi ialah timbulnya kerusakan pada lingkungan. Seperti

yang sudah dijelaskan pada Q.S Al-A’raf ayat 56-58 yang berbunyi
3

Artinya: Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi,

sesudah (Allah) memperbaiki-nya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa

takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya

rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan

dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum

kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah

membawa mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami

turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu

berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-

orang yang telah mati. Mudahan-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Dan tanah yang baik, tanaman-tanaman yang tidak subur, tanaman-

tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami mengulang tanda-

tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (Q.S Al-A’raf

ayat 56-58)

Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa Allah S.W.T telah

memperhatikan kesejahteraan manusia yang ada di muka bumi ini. Dengan

itu, manusia diharapkan dapat bersyukur dan berdoa penuh harap kepada
4

Allah dan senantiasa memelihara serta tidak berbuat kerusakan pada

lingkungan. Kerusakan pada lingkungan pada masa sekarang ini salah

satunya ialah membuang s9ampah sembarangan. Membuang sampah

sembarangan dapat mencemari suatu lingkungan, terlebih sampah-sampah

yang dibuang sembarangan ialah sampah plastic atau sampah kemasan

produk kecantikan yang penghancurannya membutuhkan waktu ratusan

tahun lamanya.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

jenis sampah meningkat selama pandemi Covid-19 sebanyak 27-36%,

Pertambahan sampah tersebut diakibatkan oleh sampah plastik khususnya

sampah kemasan pada belanja online, dan botol plastik yang banyak

digunakan untuk kemasan pada produk kecantikan lainnya yang sulit

untuk didaur ulang. (liputan6.com)

Sampah tersebut timbul dikarenakan penggunaan skincare yang

berlebih pada masyarakat, khususnya para remaja putri di Indonesia.

Sampah-sampah tersebut timbul karena penggunaan skincare pada remaja

perempuan yang berlebih, misalnya mencoba suatu produk, dari produk

satu hingga produk yang lainnya sehingga menciptakan tumpukan sampah

plastik sampai saat ini. Sampah-sampah ini dapat menimbulkan masalah

baru, karena sampah pada kemasan tidak dapat dibuang sembarangan, jika

sampah ini dibuang sembarangan maka akan menimbulkan efek yang

tidak baik, misalnya adanya skincare dari suatu produk yang palsu. Dari

kasus tersebut perlunya kesadaran serta penanganan yang cukup serius


5

dari masyarakat luas, pemerintah, maupun perusahaan-perusahaan yang

peduli terhadap bahayanya sampah-sampah kemasan pada produk skincare

maupun produk kecantikan lainnya.

Garnier Indonesia merupakan salah satu merek kosmetik dan

kecantikan yang dikelola oleh L’Oreal yang memproduksi perawatan

rambut dan produk perawatan kulit. Perusahaan ini dimulai sebagai

Laboratoires Garnier pada tahun 1904, dan diakuisisi oleh L’Oreal pada

1970. Garnier berkomitmen sebagai produk kecantikan yang merawat

wajah dari rangkaian bahan-bahan dari alam dan bertanggung jawab

terhadap lingkungan. (garnierindonesia.co.id)

Dengan permasalahan sampah kemasan pada produk skincare

yang ada, Garnier termotivasi untuk menciptakan masa depan yang indah

dengan menjadi pelopor kecantikan yang berkelanjutan.

(garnierindonesia.co.id)

Garnier bekerja sama dengan e-recycle mengajak para masyarakat

khususnya para remaja putri untuk menjadikan bumi yang lebih hijau,

untuk memulai kesadaran akan solusi daur ulang dan pengelolaan sampah

secara offline dan online yang sesuai dengan kebutuhan para remaja, di

dalam kehidupan yang sibuk sambil tetap berjaga jarak selama pandemi

Covid-19.

Maka dari itu, Garnier memiliki sebuah gebrakan dalam dunia

kecantikan melalui kampanye Garnier, yaitu “Green Beauty”. Garnier

Green Beauty hadir untuk para remaja guna menimbulkan rasa


6

bertanggung jawab dalam mempercepat transformasi disetiap aspek rantai

yang bernilai, dengan cara menghadirkan green science untuk formula dan

kemasan yang didesain dengan tema ramah lingkugan, memastikan

sumber dan produksi yang berkelanjutan, serta memungkinkan konsumen

untuk berkontribusi menuju bumi yang lebih hijau. Selain itu, green

science juga mencakup semua pengetahuan ilmiah, termasuk mengubah

bahan baku alami menjadi bahan alami yang berkinerja tinggi melalui

proses seperti ekstraksi atau fermentasi, dengan metode berkelanjutan

yang ramah dengan lingkugan. Garnier memanfaatkan ilmu pengetahuan

yang baru untuk mengedepankan keampuhan dari bahan alami dalam

produk-produk yang dihasilkan oleh garnier (garnierindonesia.co.id).

Kampanye tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepedulian

terhadap lingkungan, khususnya untuk mengurangi sampah kemasan pada

produk skincare dan produk kecantikan lainnya. Kampanye ini merupakan

suatu rangkaian kegiatan komunikasi yang terencana dengan tujuan

menciptakan suatu perubahan tertentu. Kampanye ini dilakukan untuk

meningkatkan kepedulian lingkungan agar sampah-sampah kemasan

skincare yang sedang marak berkurang dan tidak membuangnya

sembarangan sehingga menimbulkan efek produk skincare palsu.

Garnier memiliki beberapa media sosial seperti Instagram, Tik

Tok, dan Website Garnier Indonesia (garnierindonesia) yang dapat diakses

untuk melihat sebuah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada,


7

salah satunya ialah kampanye yang dilakukan oleh Garnier yaitu “Green

Beauty”.

Garnier memberi sebuah informasi melalui media sosial, karena

pada saat ini media sosial ialah media yang sering dikunjungi oleh para

remaja, khususnya remaja putri. Mengikuti perkembangan zaman, garnier

memilih Tik Tok sebagai salah satu media sosial untuk dijadikan sebuah

sarana penyebaran informasi mengenai kampanye yang dilakukannya.

Garnier mengingatkan kampanye “Green Beauty” kepada para

remaja putri melalui media sosial Tik Tok pada bulan juli tahun 2021

dengan jumlah pengikut Tik Tok sebanyak 90.7 ribu. Kampanye tersebut

telah dilakukan oleh Garnier dengan dimulai dari hal yang paling kecil

yaitu kemasan yang ramah dengan lingkungan, serta meniadakan selofan

(lembaran plastik transparan) pada tahun 2019. Dengan demikian, Garnier

telah menghemat pemakaian plastik baru dengan jumlah 32 ton.

Selanjutnya, Garnier berencana akan menghemat 402 ton plastik baru pada

tahun 2020 dan menjadikan semua produk garnier tanpa menggunakan

plastik baru pada tahun 2025 (garnierindonesia.co.id).


8

Gambar 2 Kampanye Green Beauty


Sumber: Tik Tok @garnierindonesia

Kegiatan Public Relations yang ada dilakukan oleh Garnier

Indonesia melalui kampanye tersebut dimulai dari publikasi dan

komunikasi persuasive kepada para remaja yang ada di Indonesia. Dengan

demikian, kegian Public Relations dapat lebih fleksibel karena program

yang dilakukan tersebut di buat secara bertahap namun tetap dilakukan

dengan secara intens oleh para remaja.

Saat ini para remaja akan lebih mudah dalam mengetahui

kampanye tersebut dengan memfollow akun resmi TikTok

@garnierindonesia serta website resmi garnier.co.id untuk info lebih lanjut

mengenai kampanye Garnier ”Green Beauty”.

Kampanye yang dilakukan oleh garnier melalui media sosial Tik

Tok ini dapat menimbulkan sebuah sikap yang ramah pada lingkungan. Itu
9

dikarenakan sikap ramah lingkungan ialah suatu sikap atau perilaku

individu yang memiliki sebuah aktifitas peduli pada lingkungan. Pada

kenyataannya, lingkungan yang baik dan sehat belum menjadi hak pada

setiap warga negara. Persoalan-persoalan yang menyangkut masalah

lingkungan ini kemudian disebut sebagai masalah lingkungan. Maka,

garnier menciptakan sebuah kampanye yang didedikasi untuk menjaga

lingkungan dengan cara mengumpulkan sampah terutama sampah plastik

terutama sampah kemasan pada produk kecantikan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka

peneliti tertarik melakukan penelitian yaitu mengenai Pengaruh Pesan

Kampanye Public Relations Garnier “Green Beauty” Terhadap Sikap

Ramah Lingkungan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

teridentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pengaruh pesan kampanye “green beauty” terhadap sikap ramah

lingkungan.

2. Sampah kemasan pada produk skincare yang berbahaya jika dibuang

sembarangan.

3. Kurangnya kesadaran remaja dalam menggunakan skincare secara

berlebih sehingga menimbulkan sampah.

4. Kurangnya pengetahuan pada beberapa remaja terhadap kampanye

yang dilakukan oleh garnier.


10

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka penelitian dibatasi

pada “pengaruh pesan kampanye garnier terhadap sikap ramah

lingkungan”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh pesan kampanye “garnier

green beauty” terhadap sikap ramah lingkungan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk dapat mengetahui:

1. Pesan Kampanye pada followers akun TikTok @garnierindonesia

2. Sikap ramah lingkungan dengan adanya program kampanye

“garnier green beauty” terhadap followers akun TikTok

@garnierindonesia

3. Seberapa besar pengaruh pesan kampanye “garnier green beauty”

terhadap sikap ramah lingkungan.


11

F. Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat pada penelitian yang penulis teliti, yaitu:

1. Manfaat Akademis

Pada penelitian ini dapat diharapkan berguna untuk memberikan

pengetahuan serta informasi mengenai pengetahuan tentang kampanye

public relations di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik. Khususnya pada jurusan Ilmu Komunikasi

konsenterasi Public Relations.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman

kepada masyarakat mengenai pentingnya kesadaran lingkungan dan

sikap ramah lingkungan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih

dan sehat. Selain itu, tidak membuang kemasan produk kecantikan,

sehingga dapat mencegah adanya pemalsuan produk.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, HIPOTESIS, DAN KERANGKA KONSEP

A. Tinjauan Pustaka

1. Public Relations

a. Pengertian Public Relations

Menurut Frank Jefkins pada buku Public Relations, bahwa Public

Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis

organisasi, baik itu bersifat komersial maupun non-komersial disektor

public (pemerintah) maupun private (pihak swasta). (Jefkins, 2014: 2).

Menurut Rex harlow dalam buku Rosadi Ruslan bahwa definisi

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung

pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan

publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan

kerja sama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau

permasalahaan, membantu manajemen dalam mengikuti dan

memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai system

peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan

penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana

utama. (Ruslan, 2010: 16).

Sementara menurut Denny Griswold dalam buku “Peran Humas

Dalam Perusahaan Public Relations” adalah suatu fungsi manajemen yang

menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari

12
13

seseorang individu atau sebuah lembaga atas dasar kepentingan publik,

merencnakan, dan menjalankan rencana kerja untuk memperoleh

pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh publik (Danandjaja,

2011:16)

Berdasarkan ketiga pengertian public relations di atas, dapat

disimpulkan bahwa public relations ialah seuatu bentuk komunikasi timbal

balik antara organisasi dengan publik yang bertujuan untuk memanajemen

sebuah nilai sikap antara organisasi dengan publik. Sehingga terciptanya

suatu aktivitas komunikasi antara organisasi dengan publik dapat memiliki

hubungan yang saling menguntungkan. Dengan terciptanya suatu

hubungan yang baik antara organisasi dengan publik dapat berpengaruh

terhadap dukungan yang akan diberikan publik terhadap organisasi.

b. Tujuan Public Relations

Tujuan utama dari public relations adalah menciptakan rasa saling

pengertian antara organisasi dengan publiknya, tujuannya adalah untuk

memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa mendapatkan dukungan

oleh pihak-pihak lain yang turut memiliki kepentingan. Adanya kata

“saling” menandakan bahwa organisasi juga harus memahami setiap

kelompok individu yang terlibat dengannya (Jefkins, 2014: 10).

Pada dasarnya public relations juga merupakan suatu aktivitas,

maka tujuan dari public relations dapat diartikan untuk mempengaruhi

publiknya, antara lain sejauh mana publik mengenal dan mengetahui


14

kegiatan lembaga atau organisasi yang diwakili tetap pada posisi pertama,

dikenal, dan disukai (Ruslan, 2018: 7).

Berdasarkan tujuan public relations di atas, dapat disimpulkan

bahwa tujuan public relations yaitu untuk menciptakan sebuah citra yang

baik bagi perusahaan atau organisasi. Sehingga, dapat menghasilkan

sebuah kepercayaan public terhadap produk atau jasa yang telah

ditawarkan oleh perusahaan.

c. Fungsi Public Relations

Fungsi public relations menurut Cutlip & Centre, and Canfield

adalah sebagai berikut:

1) Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan

bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau

organisasi).

2) Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi

dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,

persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau

organisasi yang diwakilkannya, atau sebaliknya.

4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran

kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat

bersama.
15

5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, mengatur arus

informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke

publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi

kedua belah pihak.

Fungsi utama Public Relations menurut Edward L. Bernay dalam

adalah sebagai berikut:

a) Memberikan penerangan kepada masyarakat.

b) Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan

masyarakat secara langsung.

c) Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan

atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau

sebaliknya (Ruslan, 2010: 18).

Berdasarkan pengertian, tujuan, dan fungsi public relations di atas,

dapat disimpulkan bahwa public relations ialah suatu hubungan antara

organisasi dengan publiknya, yang bertujuan untuk menciptakan hubungan

yang saling menguntungkan antara pihak organiasasi dan publiknya.

Terciptanya sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara

organisasi dan publiknya tentu saja sangat berpengaruh kepada sebuah

perusahaan.

Maka dari itu, dalam penelitian kampanye yang dilakukan oleh

Garnier “Green Beauty” ingin membangun sebuah hubungan baik antara

perusahaan Garnier dengan para masyarakat untuk membentuk sikap

ramah lingkungan.
16

2. Kampanye Public Relations

a. Pengertian Kampanye

Menurut Leslie B. Snyder secara garis besar bahwa kampanye

komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi secara

langsung ditunjukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu

Menurut Rogers dan Storey kampanye adalah serangkaian

kegiatan komunikasi yang terorganisir dengan tujuan untuk

menciptakan dampak tertentu sebagian besar khalayak sasaran secara

berkelanjutan dalam perode waktu tertentu (Ruslan, 2018: 23).

Kampanye dapat didefinisikan juga sebagai bagian dari

komunikasi publik untuk mempersuasi suatu pesan agar pesan tersebut

tersampaikan kepada khalayak atau masyarakat.

b. Kampanye Public Relations

Menurut Ruslan, Kampanye Public Relations dalam arti sempit

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak

sasaran (target audience) untuk merebut perhatian serta menumbuhkan

persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga

atau organisasi agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari

masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses

komunikasi dan jangka waktu tertentu yang berkelanjutan.


17

Dalam arti luas, Kampanye Public Relations tersebut memberikan

penerangan secara terus-menerus serta pengertian dan memotivasi

masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses

dan Teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk

mencapai publisitas dan citra yang positif (Ruslan, 2018: 66).

Kampanye Public Relations juga dapat didefinisikan sebagai

usaha terkoordinir untuk mempengaruhi masyarakat, baik yang

mendukung maupun tidak dalam menerima misi yang disampaikan,

dengan tujuan mempengaruhi target audience untuk mengikuti

keinginan organisasi atau mendukung jalannya operasi organisasi

(Venus, 2019 :5)

c. Tujuan Kampanye Public Relations

Pelaksanaa kampanye public relations tentunya berdasarkan pada

suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kampanye public relations biasanya

ditetapkan di salah satu dari tiga level berikut:

1) Kesadaran (kognitif), membuat sasaran publik untuk berpikir tentang

suatu hal dan mencoba untuk memahami tentang suatu permasalahan

yang ada. Semua itu disebut juga sebagai tujuan kognitif (pemikiran)

2) Sikap dan opini (afektif), membuat sasaran publik menentukan suatu

sikap yang akan diambil tentang suatu permasalahan. Dalam hal ini

disebut juga dengan tujuan afektif


18

3) Perilaku (konatif), membuat sasaran publik melakukan suatu

tindakan nyata. Hal ini disebut juga sebagai tujuan konatif. (Gregory,

2018: 78)

Tujuan kampanye public relations yang telah di jabarkan oleh

Greogory menyatakan bahwa kampanye merupakan kegiatan yang

dilakukan dengan tujuan tertentu seperti meningkatkan kesadaran,

menentukan sikap serta melakukan suatu tindakan nyata.

d. Jenis-Jenis Kampanye Public Relations

Aktivitas kampanye yang dilakukan Public relations dalam suatu

perusahaan atau organisasi pasti tentu memiliki banyak jenis, menuru

Charles U. Larson, dalam bukunya berjudul Persuasion, Reception, and

Responsibility (California. Wardswort Publishing Co.1992) yang mana

telah membagi jenis-jenis kampanye kegiatan, diantaranya sebagai berikut:

1) Product – Oriented Campaign

Dalam jenis kampanye ini, kegiatan dalam kampanye akan lebih

berorientasi pada produk, dan juga biasanya dilakukan dalam kegiatan

komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk

yang baru. Misalnya, peluncuran provider seluler, pergantian nama,

perubahan logo dan lain sebagainya. Oleh karena itu kampanye Public

relations bertujuan untuk membangun citra positif perusahaan melalui

program kepedulian dan tanggung jawab sosial.


19

2) Candidate – Oriented Campaigns

Pada kegiatan yang dilakukan oleh candidate – oriented

campaigns ialah lebih kepada orientasi calon kandidat, dimana untuk

kepentingan kampanye politik. Dengan tujuan agar meraih dukungan

yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat dengan cara melakukan

kampanye politik, serta kampanye komunikasi pemasaran dan

periklanan atau menggunakan teknik kampanye Public relations

dalam jangka waktu yang relative pendek. Dimana akan membawa

waktu 3 sampai bulan dengan bantuan dana yang cukup besar dan

biaya kampanye beraudiensi dengan para pendukungnya di berbagai

lokasi.

3) Ideological or Cause – Oriented Campaigns

Jenis kampanye pada Ideological or Cause – Oriented Campaign

ini berorientasi yang bertujuan khusus dan berdimensi untuk suatu

perubahan pada sosial, misalnya kegiatan kampanye sosial bersifat

khusus nonkomersial, anti HIV/AIDS, anti narkoba, program

Keluarga Berencana Nasional (KBN), pelestarian lingkungan, dan

sebagainya (Ruslan, 2018: 25).

Kampanye yang dilakukan oleh Garnier dengan kampanye “Green


Beauty” merupakan jenis kampanye Ideological or Cause Oriented
Campaigns. Kampanye ini berorientasi yang bertujuan khusus dan
berdimensi untuk suatu perubahan pada sosial, yang mengajak masyarakat
untuk dapat ikut serta mengurangi sampah wadah plastik kemasan produk
kecantikan atau skincare.
20

e. Sasaran Kampanye Public Relations

Untuk mendapatkan sasaran atau obyek dalam kampanye public

relations, maka diperlukan hal-hal sebagai berikut:

1) Pendekatan kependudukan, artinya dapat dilihat dari tingkat sosial dan

ekonomi, usia rata-rata, dan tingkat pendidikan.

2) Pendekatan psikologis, artinya harus mengetahui mengenai

kecenderungan pilihan, prefensi, keinginan, cita rasa, gaya hidup,

system nilai atau pola yang dianut, hingga masalah yang sifatnya

pribadi. (Ruslan, 2010:32)

f. Media Kampanye Public Relations

Media merupakan sarana atau alat dalam menyampaikan sebuah

pesan atau sebuah informasi sebagai mediator antara komunikator dengan

komunikannya. Banyak alat yang digunakan sebagai media untuk

keperluan saat melakukan kampanye. Secara khusus, media yang dapat

dibutuhkan oleh seorang public relations adalah sebagai berikut:

1) Media umum, seperti surat menyurat, telepon, faximile, dan telegraf

2) Media massa, seperti media cetak, surat kabar, majalah, tabloid,

bulletin, dan ada juga media elektronik diantaranya ada televisi,

radio, dan film. Sifat media massa ini mempunyai efek serempak dan

cepat serta mampu mencapai pembaca dalam jumlah yang besar dan

tersebar luas di berbagai tempat secara umum.


21

3) Media khusus, seperti iklan, logo, dan nama perusahaan atau

lembaga yang merupakan sarana atau media dengan bertujuan untuk

promosi dan komersial yang efektif (Ruslan, 2018 : 30).

g. Metode Kampanye Public relations

Kampanye public relations dilakukan secara terencana, sistematis

bersifat memotivasi, psikologis, dan dilakukan secara berulang-ulang serta

berkelanjutan. Kampanye tidak terlepas dari komunikasi yang bersifat

mengajak (persuasive) dan mendidik (edukatif). Dengan tujuan dapat

mengubah perilaku, sikap, tanggapan, persepsi higga membentuk opini

publik yang baik tentang organisasi baik dari segi citra, kegiatan, program,

dan sebagainya. (Ruslan, 2018:68)

h. Pesan Kampanye

Pengaruh pesan terhadap kampanye juga besar, kampanye pada

dasarnya adalah penyampaian pesan dari pengirim kepada khalayaknya.

Pesan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk mulai dari poster,

spanduk, baliho, dan lain-lain.

Pada umumnya, para perancang pesan mempunyai sensitifitas

untuk mengenali karakteristik audiensi dan mempunyai suatu gagasan

yang kreatif untuk merancang sebuah pesan dan informasi berdasarkan

karakteristik umum masyarakat yang menjadi target utama. Tiga hal yang

menjadi karakteristik dari sebuah pesan kampanye ialah:


22

1) Isi Pesan

Hal-hal yang masuk dalam isi pesan ialah hal yang relevan, seperti

materi kampanye, metode pelaksanaan kampanye, kreatifitas, pesan

negatif dan lain sebaginya.

2) Struktur Pesan

Struktur pesan memiliki cara pengorganisasian unsur-unsur pesan. Pada

dasarnya terdapat tiga aspek yang secara langsung berkaitan dengan

pengaturan dan pengelolaan sebuah pesan kampanye. Tiga aspek

tersebut yaitu:

a) Sisi pesan

b) Susunan penyajian

c) Pernyataan kesimpulan

3) Respon Khalayak

Proses penerimaan dan pengelolaan pesan atau informasi yang

dilakukan khalayak mempengaruhi respon khalayak terhadap pesan

kampanye yang disampaikan. (Venus, 2019: 102)

Untuk itu, menurut Wilbur Sehramm dalam bukunya pesan yang

harus disampaikan ialah sebagai berikut:

a) Pesan harus dibuat sedemikian rupa dan selalu menarik perhatian,

karena melalui pesan yang menarik dan mudah dimengerti khalayak

akan merasa nyaman.

b) Pesan dirumuskan melalui lambing-lambang yang mudah dipahami

atau dimengerti oleh komunikan.


23

c) Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari komunikasinya, isi pesan

haruslah menyampaikan atau yang berkaitan dengan manfaat tidaknya

karena orang akan tertarik dengan pesan yang berguna atau informasi

untuknya.

d) Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi, sesuai situasi dan


keadaan kondisi dari komunikasinya, membuat pesan harus melihat
kondisi yang sedang di hadapi atau dirasakan oleh audiens, hal ini
karena untuk memperoleh simpati dan menimbulkan efek yang positif.
(Venus, 2009 : 54).

3. Sikap
a. Pengertian Sikap

Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang muncul dari seseorang

individu terhadap objek yang kemudian memunculkan perilaku individu

terhadap objek tersebut dengan cara-cara tertentu (Azwar, 2015: 3)

La Pierre berpendapat bahwa sikap sebagai pola perilaku, tendensi

atau kesiapan antisipatif, presdisposisi untuk menyesuaikan diri dalam

situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli

sosial yang telah terkondisikan. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang

dimaksudkan merupakan kecenderungan potesnisal untuk bereaksi dengan

cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang

menghendaki adanya respons (Azwar, 2015: 5)

Menurut Eagle dan Chaiken dalam buku Teori dan Pengukuran

pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia mengemukakan bahwa sikap

dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhadap objek sikap yang


24

diekspresikan ke dalam proses-proses kognitif, afektif, dan perilaku.

(Wawan, 2010: 20).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap

adalah respon seseorang terhadap suatu objek sehingga menimbulkan

suatu objek tertentu. Sikap yang dimiliki oleh seseorang sangat

berpengaruh bagi lingkungan sekitar. Sikap ialah hal pertama yang

menjadi hal utama dalam penilaian seseorang terhadap sesuatu. Semakin

seseorang memiliki sikap yang baik, maka seseorang akan mendapatkan

penilaian terbaik dari orang lain. Penilaian yang dimaksud ialah tentang

kebaikan maupun keburukan yang dimiliki oleh seseorang.

b. Komponen Sikap

Menurut Jalaludin Rahmat dalam Azwar, buku Sikap Manusia

Teori dan Pengukurannya, sikap memiliki tiga komponen. Tiga komponen

itu ialah:

1) Komponen Kognitif

Komponen kognitif berkaitan dengan sebuah kepercayaan, pikiran,

atau pengetahuan yang didasari informasi yang berhubungan dengan

objek.

2) Komponen Afektif

Komponen afektif berkaita dengan aspek emosional terhadap

objek. Objek tersebut dirasakan sebagai suatu hal yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan, disukai maupun tidak disukai.


25

3) Komponen Konatif

Komponen konatif berkaitan dengan kecenderungan mansuia untuk

berperilaku. Hal ini telah mencakup semua kesiapan perilaku yang

berhubungan dengan sikap. (Azwar, 2015: 24)

c. Tingkatan Sikap

Ketiga komponen itu secara Bersama-sama membentuk suatu sikap

yang utuh dan dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan dan

emosi. Sikap mempunyai beberapa tingkatan, diantaranya yaitu:

1) Menerima (receiving), pada tingkat menerima, individu mau

memperhatikan stimulus yang diberikan berupa objek atau informasi

tertentu.

2) Merespon (responding), pada tingkat ini, individu akan memberikan

jawaban apabila ditanya mengenai objek tertentu dan menyelesaikan

tugas yang diberikan. Usaha individu untuk menjawab dan

meyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikator bahwa

individu tersebut telah menerima ide tersebut terlepas dari benar atau

salah usaha yang dilakukan oleh individu tersebut.

3) Menghargai (valuing), pada tingkat ini individu sudah mampu untuk

mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah, berarti indvidu sudah mempunyai sikap positif terhadap

suatu objek tertentu.


26

4) Bertanggung jawab (responsible), individu mampu bertanggung jawab

dan siap menerima resiko dari sesuatu yang telah dipilihnya. (Wawan,

2010: 22)

d. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar, faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:

1) Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap

apabila pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat. Sikap

akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut

terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2) Kebudayaan

Kebudayaan ialah salah satu pengaruh paling besar terhadap

pembentukan sikap setiap manusia.

3) Orang lain yang dianggap penting

Seseorang yang dianggap penting ialah seseorang yang memiliki

banyak pengaruh terhadap pembentukan sikap terhadap sesuatu.

4) Media massa

Berbagai bentuk media massa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Adanya informasi

baru mengenai sesuatu hal dapat memberikan landasan kognitif baru

bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.


27

5) Institusi atau Lembaga Pendidikan dan Lembaga agama

Lembaga Pendidikan serta Lembaga agama sebagai suatu sistem

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

6) Faktor emosi dalam diri individu

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego (Azwar, 2015: 30)

4. Sikap Ramah Lingkungan

a. Pengertian Sikap Ramah Lingkungan

Sikap ramah lingkungan adalah suatu sikap atau perilaku individu

yang memiliki sebuah aktifitas peduli pada lingkungan. Sikap ramah

lingkungan merupakan penilaian kognitif terhadap nilai-nilai pada

pelestarian lingkungan. (Chairunnisa, 2014: 17).

Sikap pada lingkungan merupakan utama dalam usaha

meningkatkan kualitas lingkungan, konsumen yang mempunyai sikap

positif terhadap lingkungan akan cenderung mengembangkan sikap positif

terhadap produk dan kegiatan yang konsisten dengan nilai tersebut. Sikap

merupakan predisposisi yang dipelajari untuk memberi respon suka atau

tidak suka terhadap objek tertentu (Sumarsono, 2012:71)

Pada definisi yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa

9sikap ramah pada lingkungan sebagai respon yang muncul pada diri
28

seseorang ketika dihadapkan pada isu-isu lingkungan gaya hidup yang

ramah lingkungan mencakup semua hal penting yang berhubungan dengan

suatu sikap dan pola konsumsi yang bersifat ramah lingkungan.

5. New Media

a. Pengertian New Media

Menurut McQuail dalam buku Teori Komunikasi Massa, new

media atau yang biasa sering dikenal dengan media baru ialah suatu media

yang berbasis internet dengan menggunakan komputer maupun telepon

genggam yang canggih (smart phone). Komunikasi satelit dan

pemanfaatan komputer merupakan kekuatan utama perubahan awal dari

media baru. Pada proses digitalisasi, kekuatan komputer merupakan

sebuah kunci yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi (McQuail,

2011:43).

Menurut Rogers dalam Anis Hamidati menguraikan bahwa new

media atau media baru memiliki tiga sifat utama yang dapat menandai

kehadiran teknologi dalam komunikasi baru. Ketiga sifat tersebut yaitu:

1) Interactivity

Ialah kemampuan suatu sistem komunikasi baru yang biasanya berisi

sebuah computer sebagai komponennya, untuk berbicara balik

kepada penggunanya.
29

2) De-massification

Sebuah control atau pengendalian pada sistem momunikasi massa,

yang biasanya pindah dari satu produsen kepada konsumen media.

3) Asynchronous

Ialah sebuah teknologi komunikasi baru yang memiliki kemampuan

untuk mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang

telah dikehendaki oleh setiap individu (Hamidati, 2011: 7-8).

6. Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial

Menurut Nasrullah dalam buku Media Sosial. Media sosial ialah

alat bantu dalam menyampaikan sebuah informasi dari satu orang kepada

sekelompok orang lain untuk mencapai suatu tujuan (Nasrullah, 2016:8).

Menurut Taprial dan Priya Kanwar, media sosial adalah sebuah

media yang dapat digunakan oleh seseorang untuk menjadi sebuah sarana

sosial, atau mendapatkan daring sosial dengan berbagai isi, berita, foto,

dan lain-lain.

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial ialah

suatu aplikasi yang berbasis internet dan dibangun dengan dasar-dasar

ideologis dari web 2.0 yang merupakan sebuah platform dari evolusi

media sosial sehingga terjadinya penciptaan dan pertukaran dari User

Generated Content (Anis, 2018: 19).


30

Dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah suatu aplikasi yang

berbasis internet yang digunakan sebagai sarana menyampaikan informasi

berisi pesan, foto, maupun video. Pada saat ini, media sosial sangat banyak

digunakan diberbagai kalangan, dari anak muda hingga orang tua

menggunakan media sosial sebagai bentuk hiburan maupun pencarian

informasi. Tampilan yang diberikan oleh media sosial juga beragam, dari

foto sampai video. Sehingga masyarakat tertarik untuk menggunakan

media sosial.

b. Fungsi Media Sosial

Menurut McQuail media sosial memiliki fungsi bagi masyarakat,

antara lain:

a) Informasi

1. Inovasi, adaptasi, dan kemajuan

b) Korelasi

1. Menjelaskan, menafsirkan, serta mengomentari makna peristiwa

dan informasi.

2. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan

3. Membentuk kesepakatan

4. Mengkoordinasi beberapa kegiatan


31

c) Kesinambungan

1. Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan

kebudayaan.

2. Meningkatkan serta melestariskan nilai-nilai

d) Hiburan

1. Menyediakan hiburan, dan sarana untuk membuat relaksasi

e) Mobilisasi

1. Mengkampanyekan suatu tujuan masyarakat dalam bidang-bidang

tertentu (McQuail, 2011:71)

7. Aplikasi Tik Tok

Aplikasi Tik Tok ialah sebuah platform berbasis video musik yang

berasal dari Tiongkok oleh perusahaan ByteDance Inc yang diluncurkan

pada bulan September tahun 2016 oleh ZhangYiming pendiri Toutiao.

Aplikasi Tik Tok memiliki tujuan, yaitu untuk menangkap dan menyajikan

suatu kreativitas, pengetahuan, dan momen penting.

Aplikasi Tik Tok adalah salah satu aplikasi yang paling banyak

diunduh di dunia pada tahun 2018. Aplikasi Tik Tok dapat diunduh di iOS

dan Android pada pengguna di seluruh dunia (Kurnia, 2019:35).

Aplikasi Tik Tok mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2017.

Aplikasi Tik Tok adalah suatu aplikasi yang berisikan video-video untuk

membantu seseorang mengekspresikan dirinya di media sosial.


32

Aplikasi Tik Tok juga merupakan media sosial yang memberi

wadah untuk para penggunanya untuk mengasah kemampuan dalam

membuat video serta mengedit video. Aplikasi Tik Tok memiliki fitur

video berdurasi 15 detik, 1 menit, dan 3 menit. Dengan dilengkapi musik

serta efek pada video sehingga membuat tampilannya menarik. Dengan

fitur-fitur itulah yang membuat aplikasi Tik Tok memiliki banyak

pengguna seperti sekarang.

Pada dasarnya, aplikasi Tik Tok memiliki beberapa manfaat yang

membantu para pengguna diseluruh dunia, manfaat-manfaat aplikasi Tik

Tok antara lain sebagai berikut:

1) Sebagai sarana hiburan

2) Sebagai sarana informasi

3) Salah satu platform yang dapat dijadikan media promosi

4) Membuat seseorang menjadi kreatif.

B. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan pernah adanya

penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kampanye

public relations, anatara lain :


33

Tabel 1
Penelitia terdahulu

No Identitas Teori Metode Hasil Penelitian Perbandingan


Penelitian Penelitian
1. Rizqi Amalia Kampanye Metode Terdapat Penelitian yang
Public penelitian pengaruh dilakukan oleh
Pengaruh relations. Kuantitatif kampanye public Rizqi Amalia
Kampanye Public relations no straw menggunakan
relations No Straw Loyalitas movement variabel Y loyalitas
Movement terhadap loyalitas pengnjung,
Terhadap Loyalitas pengunjung Kona sedangkan variabel
Pengunjung Kona Koffie dengan yang diteliti adalah
Koffie hasil yang berada variabel Y sikap
pada kategori ramah lingkungan.
Journal of creative rendah.
communication
2020, No.1 Vol.2
2. Calisca Hardiana Kampanye Metode Berdasarkan hasil Penelitian yang
Anggani Public Penelitian penelitian yang dilakukan oleh
relations Kuantitatif telah dilakukan, Calisca Hardiana
Pengaruh Program maka dapat Anggani
Kampanye “Say No Partisipasi dijelaskan bahwa menggunakan
To Plastik Bag” program “Say No variabel Y Perilaku
Oleh The Body To Plastik Bag” Masyarakat,
Shop Terhadap oleh The Body sedangkan variabel
Partisipasi Shop sudah yang diteliti adaalah
Masyarakat diketahui oleh variabel Y yaitu
masyarakat dan Citra Perusahaan
Wacana Jurnal
kampanye
Ilmiah Ilmu
tersebut mampu
Komunikasi, 2017,
menyampaikan
No13 Vol.2
pesannya secara
baik kepada
responden yang
kemudian
mendapat hasil
yaitu partisipasi
dari masyarakat
sendiri.
34

3 Krisyanti Hubungan Metode Hasil penelitian Penelitian yang


Masyarakat Penelitian menunjukkan dilakukan oleh
Pengaruh Kuantitatif bahwa isi pesan, Krisyanti,
Kampanye Kampanye struktur pesan, menggunakan
#Pantangplastik Public actor kampanye, survei pada
Terhadap Sikap relations dan saluran followers platform
Ramah Lingkungan kampanye digital Instgram,
Sikap Ramah
berperan sedangkan peneliti
(Survei Pada Lingkungan
sebanyak 51% menggunakan
Pengikut Instagram
dalam mendukung teknik survei pada
@Greenpeaceid)
aspek kognisi, followers platfrom
afeksi, dan digital Tik Tok
membangun sikap
Jurnal Komunika, ramah lingkungan
2020. No. 1, Vol. 9 pada followers
Instagram
@greenpeaceid

Berdasarkan pada tabel penelitian terdahulu di atas, bahwa

penelitian yang dilakukan oleh Rizqi Amalia dengan judul penelitian

“Pengaruh Kampanye Public relations No Straw Movement Terhadap

Loyalitas Pengunjung Kona Koffie” menggunakan 2 teori, yaitu teori

kampanye public relations dan loyalitas, loyalitas pengunjung adalah salah

satu faktor krusial untuk kelangsungan bisnis sebuah perusahaan. Dengan

metode penelitian kuantitatif, serta hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh kampanye public relations no straw movement

terhadap loyalitas pengunjung Kona Koffie dengan hasil yang berada pada

kategori rendah. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Rizqi

Amalia dengan penulis ialah Penelitian yang dilakukan oleh Rizqi Amalia

menggunakan variabel Y loyalitas pengnjung, sedangkan variabel yang

diteliti adalah variabel Y sikap ramah lingkungan.


35

Pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Calisca Hardiana

Anggani dengan judul “Pengaruh Program Kampanye “Say No To Plastik

Bag” Oleh The Body Shop Terhadap Partisipsi Masyarakat menggunakan

dua teori, diantaranya yaitu teori kampanye public relations dan teori

partisipasi, partisipasi adalah proses keterlibatan individu dalam berbagai

kegiatan yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Dengan metode

penelitian kuantitatif, serta hasil penelitian bahwa program “Say No To

Plastik Bag” oleh The Body Shop sudah diketahui oleh masyarakat dan

kampanye tersebut mampu menyampaikan pesannya secara baik kepada

responden yang kemudian mendapat hasil yaitu partisipasi dari masyarakat

sendiri. Maka dari itu, terdapat perbedaan penelitian antara penelitian yang

dilakukan oleh Calisca dengan penulis. Dengan perbedaan Penelitian yang

dilakukan oleh Calisca Hardiana Anggani menggunakan variabel Y

Perilaku Masyarakat, sedangkan variabel yang diteliti adaalah variabel Y

yaitu Citra Perusahaan.

Penelitian ketiga yaitu penelitian yang dilakukan oleh Krisyanti

dengan judul penelitian “Pengaruh Kampanye #Pantangplastik Terhadap

Sikap Ramah Lingkungan” dengan menggunakan tiga teori yaitu

hubungan masyarakat, kampanye public relations, dan sikap ramah

lingkungan, sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakikat, baik

perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan dating. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa isi pesan, struktur pesan, actor kampanye, dan


36

saluran kampanye berperan sebanyak 51% dalam mendukung aspek

kognisi, afeksi, dan membangun sikap ramah lingkungan pada followers

Instagram @greenpeaceid. Maka dari itu, terdapat perbedaan penelitian

yang dilakukan oleh Krisyanti dan penulis. Perbedaan penelitiannya yaitu ,

penelitian Krisyanti menggunakan survei pada followers platform digital

Instgram, sedangkan peneliti menggunakan teknik survei pada followers

platfrom digital Tik Tok.

C. Hipotesis
Hipotesis ialah jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada

penelitian. Rumusan masalah pada penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan oleh

fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Hipotesis dapat

dinyatakan juga sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah pada

penelitian, sebelum jawban empiric (Darmawan, 2013: 120).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka hipotesis

penelitian ini ialah:

a. H0 : Tidak terdapat pengaruh antara pesan kampanye Public relations

terhadap sikap ramah lingkungan

b. H1 : Terdapat pengaruh antara pesan kampanye Public relations

terhadap sikap ramah lingkungan.


37

D. Kerangka Teori
Tabel 2
Kerangka Konsep
Variabel X Variabel Y
Kampanye Sikap Ramah
Public Lingkungan
relations
1. Kognitif
1. Isi Pesan 2. Afektif
2. Struktur Pesan
3. Respon Khalayak 3. Konatif

Jalaludin Ramhat dalam Azwar


Venus 2019 2015

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang memperhatikan

analisis penelitian. Dua variabel tersebut yaitu terdiri dari variabel bebas

(X) yaitu Kampanye Public relations yang terdiri dari 3 kompenen yaitu

isi pesan, isi pesan merupakan hal hal yang relevan dalam melakukan

kegiatan kampanye, seperti isi pada materi kampanye, meode pelaksanaan

kampanye, dan lainnya. Struktur pesan, struktur pesan ialah salah satu cara

pengorganisasian unsur-unsur pesan. Dan respon khalayak, respon

khalayak ialah proses penerimaan dan pengelolaan pesan atau informasi

yang dilakukan khalayak unttuk mempengaruhi sebuah respon khalayak

terhadap pesan kampanye yang disampaikan. Sedangkan variabel terikat

(Y) adalah Sikap Ramah Lingkungan yang terdiri dari 3 komponen yaitu

kognitif, kognitif ialah sebuah kepercayaan, pikiran atau pengetahuan yang

didasarii informasi yang berhubungan dengan objek. Afektif, afektif ialah

sebuah aspek emosional terhadap objek. Dan konatif, konatif ialah


38

kecenderungan manusia untuk berperilaku. Jika digambarkan akan tampak

seperti pada gambar di atas, anak panah menunjukkan hubungan yang

linier antara variabel X dan Y.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang akan dilakukan ialah di Platform Digital

dan Media Sosial Tik Tok @garnierindonesia. Penelitian akan dilakukan

selama 6 bulan, terhitung mulai pada bulan Juni 2021 – Desember 2021.

B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ialah

menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang terstruktur dan mengkuantifikasikan data

untuk dapat digeneralisasikan

Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja

yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah

permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam

angka-angka. Penelitian yang dilaksanakan ini, untuk menjelaskan,

menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel,

menguju teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

(untuk meramalkan suatu gejala) (Iswanti. 2019: 13).

39
40

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ialah mencakup suatu prosedur dan sebuah

teknik penelitian. Metode penelitian merupakan langkah penting untuk

memecahkan masalah-masalah penelitian. Metode penelitian kuantitatif

menurut Sugiono ialah sebuah metode penelitian yang berlandaskan

terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap sample

dan populasi penelitian, teknik pengambilan sample umumnya dilakukan

dengan acak atau random sampling, sedangkan pengumpulan data

dilakukan dengan cara memanfaatkan instrument penelitian yang dipakai,

analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif bisa diukur dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.

Jenis penelitian yang akan digunakan ialah kuantitatif dengan

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian

deskriptif menurut Sugiono ialah, teknik analisis deskriptif kuantitatif

merupakan analisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul yang berlaku untuk umum

(Sugiono, 2015:14-15).

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengukur pengaruh dari pesan

kampanye public relations Garnier “Green Beauty” terhadap sikap ramah

lingkungan yang dikhususkan pada pengikut akun Tik Tok

@garnierindonesia.

Variabel penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini dibagi

menjadi dua variabel utama, yaitu variabel bebas (X) yang terdiri dari satu
41

variabel, yaitu pesan kampanye public relations. Sedangkan variabel

terikat (Y) terdiri dari satu variabel, yaitu sikap ramah lingkungan.

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1.) Variabel

Variabel merupakan hal yang menjadi obyek pada penelitian yang

ditatap dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjukkan suatu variasi

pada judul penelitian “Pengaruh Kampanye Public relations Garnier

“Green Beauty” Terhadap Sikap Ramah Lingkungan”.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Variabel bebas yaitu Kampanye Public relations (X)

dan variabel terikat yaitu Sikap Ramah Lingkungan (Y). Objek penelitian

tersebut sebagai berikut:

a) Variabel Bebas yaitu variabel yang akan menjadi penyebab terjadinya

perubahan pada variabel terikat pada penelitian dengan variabel

bebasnya yaitu Kampanye Public relations “Green Beauty”.

b) Variabel Terikat yaitu variabel yang akan dipengaruhi oleh variabel

bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya yaitu “Sikap Ramah

Lingkungan”
42

2.) Definisi Operasional Variabel

Tabel 3
Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Dimensi Indikator

1. Isi Pesan 1. Kampanye “Green Beauty”


mengajak masyarakat untuk
menjaga lingkungan,
khususnya sampah kemasan
produk kecantikan yang tidak
dapat dibuang sembarangan.

2. Pesan yang terkandung pada


kampanye “Green Beauty”

3. Penyampaian pesan dengan


menggunakan Bahasa yang
Kampanye sangat mudah diingat.

Public 2. Struktur Pesan 1. Menggunakan tampilan


1. relations (X) huruf yang mudah dibaca

(Venus, 2. Kampanye “Green Beauty”


2019:102) menggunakan video yang
sesuai dengan isi pesan

3. Pemilihan warna yang sesuai


pada isi pesan “Green Beauty”

3.Respon 1. Video serta foto yang


Khalayak digunakan menarik perhatian
khalayak

2. Pesan kampanye yang


dikemas dengan sanagat
inovatif dan kreatif dapat
menarik perhatian.
43

2. 1. Kognitif 1. Menambah pengetahuan


tentang ramah lingkungan
terhadap program kampanye
“Green Beauty” yang
dilakukan oleh garnier.

2. Dapat memperhatikan serta


memahami kampanye “Green
Beauty”.
Sikap
Ramah 2. Afektif 1. Tertarik untuk dapat
Lingkungan berpartisipasi terhadap
(Y) kampanye “Green Beauty”.

(Azwar, 2. Mampu mengajak orang lain


2015: 24) untuk ikut berpartisipasi
menjaga lingkungan melalui
kampanye “Green Beauty”

3. Konatif 1. Dapat memahami serta


mengingat kampanye “Green
Beauty” sehingga masyarakat
dapat menjaga lingkungan

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiono dalam Pendekatan Penelitian Kuantitatif

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Rukajat.

2018: 5).
44

Adapun karakteristik populaasi adalah sebagai berikut:

1) Pemakai produk Garnier

2) Followers akun Tik Tok @garnierindonesia

3) Followers yang telah memberikan like pada postingan Garnier Green

Beauty.

4) Followers yang telah memberikan komentar pada postingan

kampanye Garnier Green Beauaty.

Jadi jumlah dari karakteristik yang diamabil dalam penelitian ini

adalah 99.250 responden. 99.250 responden tersebut dihitung dari 3

postingan dari official account Tik Tok @garnierindonesia.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti, atau sample dapat didefinisikan

sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur

tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2014:66).

Untuk mengetahui berapa jumlah responden yang akan diambil,

oleh karena itu digunakanlah rumus Taro Yamane, dimana tingkat presisis

yang akan digunakan ialah sebesar 10% dari jumlah sampel yang diambil.

Rumus Taro Yamane yaitu untuk menentukan ukuran sampel dari populasi

yang diketahui jumlahnya (Kriyantono, 2012:164).


45

n = N

N.d² + 1

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah Populasi

d = Level signifikasi yang diinginkan sebesar 10%

dik:

N = 99.250

d = 10% = 0,1

dit: n….?

Jawab: n = N

N.d² + 1

n= 99.250

99.250x (0,1)² + 1

n= 99.250

99.250 x 0,01 + 1

n= 99.250

992,5 + 1

n= 99.250

993,5

n = 99,89. Dibulatkan menjadi 100.


46

Dari jumlah yang telah dihitung untuk menentukan jumlah

responden dengan menggunakan rumus Taro Yamane, maka didapat

jumlah sampel dari populasi dan ditetapkan sebanyak 100 responden.

Sebelum melakukan penelitian kepada 100 responden, dilakukan

terlebih dahulu untuk menguji validitas dengan jumlah 30 responden.

F. Pengukuran dan Pengamatan Variabel Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam pengisian skala, yaitu

pernyataan-pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden.

Kriteria skala dalam penelitian ini merupakan jenis Skala Likert.

Menurut Sugiono, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya akan disebut sebagai

variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dan dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut

akan dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiono, 2017:

93).

Kriteria skala dalam penelitian ini dimana subjek diminta untuk

memilih salah satu dari 4 kategori jawaban yang masing-masing jawaban

menunjukan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang


47

dirasakan responden, yaitu “Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak SSetuju

(TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 4
Skala Likert
No. Kategori Skor

1. Sangat Tidak Setuju 1

(STS)

2. Tidak Setuju (TS) 2

3. Setuju (S) 3

4. Sangat Setuju (SS) 4

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa

atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik

sebagai atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau

mendukung penelitian (Hasan, 2012:83).

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

yaitu, data primer. Data primer dengan penyebaran kuesioner, kuesioner

yaitu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan menyusun

daftar pernyataan untuk responden. Pernyataan kuesioner menggunakan

skala likert, yaitu dengan cara memberikan kode pada jawaban-jawaban

responden.
48

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Sugiono adalah kegiatan setelah data

dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam

analisis data ialah mengelompokkan data berdsarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungn

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiono, 2017:147).

Teknik pengolahan dan analisis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini ialah analisis regrresi linier sederhana. Menurut Sugiono

regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variabel independent (X) dengan satu variabel dependen (Y)

(Sugiono, 2017:270).

persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Y = a+bX

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

a = Harga Y bila X = 0 (harga kontan)

b = Angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independent. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka

akan terjadi penurunan.


49

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y dapat

diketahui dengan penafsiran koefisien korelasi, yang dapat juga untuk

mengetahui koefesien korelasi. Berikut kriteria koefesien korelasinya:

Tabel 5
Kriteria Koefesien Korelasi
Interval Koefisin Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Untuk mengetahui diterima atau tidak diteirmanya hipotesis

penelitian, maka dilakukan pengujian hipotesis menggunakan Uji t yang

bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh kampanye public

relations yang dilakukan oleh Garier terhadap sikap ramah lingkungan

melalui akun official Tik Tok @garnierindonesia.

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji coba yang dilakukan penelitian dalam penelitian ini

menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas. Dengan menggunakan

instrument yang valid serta reliabel dalam pengumpulan data. Maka,

diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Software


50

SPSS (statistic Package for Social Science) merupakan software yang

akan digunakan dalam mengukur tingkat validitas dan reliabilitas. Data

yang telah dikumpulkan kemudian dimasukkan kedalam program SPSS

sehingga menghasilkan nilai yang diinginkan. Uji validitas dan reliabilitas

dalam penelitian ini akan dilakukan kepada 100 responden.

a.) Uji Validitas

Menurut Sugiono, menunjukan derajat ketepatan antar data yang

sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh

peneliti (Sugiono, 2017: 125).

Pengujian perlu dilakukan untuk dapat mengetahui apakah ada

pernyataan pada angket yang dianggap tidak valid sehingga perlu dibuang.

Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu

mengukur apa yang ingin diukur. Teknik korelasi yang digunakan adalah

kolerasi Pearson Product moment:

Keterangan :

R= Koefisien Korelasi

N = Jumlah Subyek

= Jumlah Skor Item

= Jumlah Skor Total


51

Untuk menguji validitas pada tiap-tiap item, yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor tiap butir. Pengujian validitas menggunakan angka r

hasil dari korelasi pearson yang dihasilkan oleh menu Correlate pada

pilihan Bivariate. Untuk mendapatkan r tabel dapat menggunakan rumus

df = n – 2. Sehingga hasil perhitungan rxy (r Product moment) pada taraf

siginifikan 10% diperoleh pada angka r tabel sebesar 0,3061.

Tahap pertama pada penelitian yaitu menguji pada 30 responden

menyatakan kuesioner valid baru bisa menyebarkan ke 100 responden.

Adapaun instrument dikatakan valid dengan koefisien korelasi Product

Moment melebihi 0,3061 dengan tingkat signifikansi sebanyak 10% jika

nilai r hitung > r tabel dan nlai r hitung< r tabel, maka pernyataan tersebut

dikatakan tidak valid.

b.) Reliabilitas

Menurut Sugiono, uji reliabilitas adalah sejuah mana hasil

pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh pernyataan (Sugino, 2017: 130)

Menurut Prayitno, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

apakah kuesioner yang dicobakan secara berulang-ulang (konsisten) akan

menghasilkan data yang sama. Setiap alat ukur harus memiliki

kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Untuk

mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha


52

Cronbach. Metode ini digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes

yang tidak mempunyai pilihan ‘benar’ atau ‘salah’ maupun ‘ya’ atau

‘tidak’, melainkan digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang

megukur sikap atau perilaku (Siregar, 2017:56).

Kesimpulan, Reliabilitas ditujukan untuk mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

yang sama pula.

J. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dilakukan sebelum menyebar kuesioner kepada

sampel penelitian. Penyebaran dilakukan kepada 30 responden melalui Tik

Tok pada tanggal 14 Oktober 2021. Hasil uji validitas ini untuk

membuktikan bahwa pertanyaan dan pernyataan yang diajukan kepada

responden valid atau tidak. Uji validitas dengan membandingkan rhitung

dengan rtabel dalam penelitian, nilai df dapat dihitung df=n-2 maka

didapatkan df=30-2 = 28. Dengan tingkat siginifikasi sebesar 10%, makan

nilai rtabel sebesar 0,3061. Berikut hasil uji validitas sebagai berikut:
53

1. Uji validitas variabel X (Kampanye Public relations)


Hasil uji validitas variabel X, sebagai berikut:
Tabel 6
No. Pernyataan Rtabel Rhitung Keterangan
1. X1 0,3061 0,588 VALID
2. X2 0,3061 0,610 VALID
3. X3 0,3061 0,528 VALID
4. X4 0,3061 0,427 VALID
5. X5 0,3061 0,710 VALID
6. X6 0,3061 0,318 VALID
7. X7 0,3061 0,432 VALID
8. X8 0,3061 0,724 VALID
9. X9 0,3061 0,537 VALID
10. X10 0,3061 0,632 VALID
11. X11 0,3061 0,587 VALID
12. X12 0,3061 0,733 VALID
13. X13 0,3061 0,797 VALID
Sumber: Hasil Perhitungan Spss

Dari hasil uji validitas, jika rtabel < rhitung maka pernyataan

tersebut dikatakan valid. Jika rtabel > rhitung maka pernyataan tersebut

dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas diatas yang

menggunakan SPSS, sebanyak 13 pernyataan pada variabel X (kampanye

public relations) dapat dikatakan valid karen nilai rhitung lebih besar dari

0,3061 (rtabel)
54

2. Uji Validitas Variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan)

Hasil uji validitas variabel Y, sebagai berikut:


Tabel 7
No. Pernyataan Rtabel Rhitung Keterangan
1. Y1 0,3061 0,575 VALID
2. Y2 0,3061 0,595 VALID
3. Y3 0,3061 0,629 VALID
4. Y4 0,3061 0,651 VALID
5. Y5 0,3061 0,783 VALID
6. Y6 0,3061 0,698 VALID
7. Y7 0,3061 0,531 VALID
8. Y8 0,3061 0,601 VALID
9. Y9 0,3061 0,427 VALID
10. Y10 0,3061 0,569 VALID
11. Y11 0,3061 0,476 VALID
12. Y12 0,3061 0,624 VALID
13. Y13 0,3061 0,611 VALID
14. Y14 0,3061 0,349 VALID
15. Y15 0,3061 0,795 VALID
16. Y16 0,3061 0,718 VALID
17. Y17 0,3061 0,740 VALID
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Dari hasil uji validitas pada variabel Y menggunakan SPSS,

dengan pernyataan sebanyak 17. Maka, dapat dikatakan valid karena nilai

rhitung lebih besar dari 0,3061.


55

3. Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Kampanye Public Relations)

Tabel 8
Uji Reliabilitas X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.844 13
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Dari tabel hasil uji reliabilitas diatas dapat dijelaskan bahwa nilai

pada kolom Cronbach’s Alpha dari Variabel X (Kampanye Public

relations) sebesar 0,844. Berdasarkan ukuran ketetapan Alpha Cronbach’s

dapat dikatakan bahwa 13 pernyataan variabel X adalah Reliabel.

4. Hasil Uji Reabilitas Variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan)


Tabel 9
Uji Reliabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items

.896 17
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Dari tabel uji reliabilitas diatas dijelaskan bahwa nilai pada kolom

Cronchbach’s Alpha dari Variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan) sebesar

0,896. Berdasarkan ukuran ketetapan Alpha Cronchbach’s dapat dikatakan

bahwa 17 pernyataan variabel Y (sikap ramah lingkungan) adalah Sangat

Reliabilitas.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Sejarah PT L’Oreal Indonesia

Garnier Indonesia merupakan anak perusahaan dari L’Oreal, dan

diproduksi oleh PT L’Oroeal Indonesia. Garnier dan L’Oreal adalah

sebuah merek kosmetik yang memproduksi perawatan rambut dan produk

perawatan kulit. Perusahaan yang dimulai sebagai Laboratoires Garnier

pada tahun 1904, dan diakuisisi oleh L’Oreal pada tahun 1970.

Sebagai salah satu perusahaan, nama L’Oreal merupakan

perusahaan kecantikan yang begitu familiar di telinga banyak orang di

seluruh dunia termasuk Indonesia. L’Oreal pertama kali berdiri pada

tanggal 17 Juli 1909 di Perancis. L’Oreal pertama kali ialah perusahaan

kecil milik keluarga. Setelah 100 tahun lamanya, L’Oreal kini telah

memiliki 23 merk Internasional di 130 negara dengan jumlah 67.500

karyawan, L’Oreal pertama kali masuk pasar di Indonesia pada tahun 1979

dengan melalui satu merek yang bernama Lancome. Sebagaimana,

Lancome merupakan merek kosmetik dari Luxury. Selanjutnya, pada

tahun-tahun berikutnya L’Oreal memperkenalkan Parfum Guy Laroche,

Cachrel, dan Ralph Lauren di Indonesia, dari ketiga merek tersebutlah

L”Oreal Kembali meramaikan pasar di Indonesia.

56
57

Pada tahun 1985, L’Oreal menjalin kerjasama dengan produk lokal yaitu

Mustika Ratu untuk mendirikan perusahaan. Dengan hasil patungan,

L’Oreal dan Mustika Ratu mendirikan perusahaan dan diberi nama PT.

Yasulor Indonesia. Pada awal pendirian, dengan 85% saham milik L’Oreal

dan 15% saham milik Mustika Ratu. Pada tahun 1993 L’Oreal membeli

semua saham dan mengambil alih seluruh pengawasan operasionalnya.

PT. L’Oreal Indonesia memiliki berbagai macam produk Luxury,

Consumer, maupun Proffesionnel (salon) yang akan ditemukan di pusat

perbelanjaan, salon, dan apotek. Bisnis ini terfokus ada 5 segmen pada

industri kosmetik, antara lain ada perawatan rambut, make-up, perawatan

kulit dan parfum. Produk yang dipasarkan di Indonesia cukup beragam,

diantaranya adalah Proffesionnel, Kerastase, Matrix, Paris, Maybelline,

Garnier, Lancome, Biotherm, Shu Uemura, dan Parfum-parfum seperti,

Ralph Lauren, Giorgio Armani, caccharel, dan Guy Lorache

(www.loreal.co.id)

2. Visi dan Misi PT L’Oreal Indonesia

a) Visi

Mendappatkan satu miliar konsumen diseluruh dunia dan

menciptakan produk kecantikan yang memenuhi keberagaman tidak

terbatas dari kebutuhan kecantikan yang diinginkan oleh konsumen.


58

b) Misi

1) L’Oreal telah membuat proyek produk kecantikan untuk tahun-tahun

yang akan datang.

2) Kecantikan adalah universal, maksudnya L’Oreal menawarkan produk

kecantikan terbaik, baik dari segi mutu, khasiat, dan keamanan untuk

wanita dan pria di seluruh dunia.

3) Kecantikan adalah alam, dalam hal ini L’Oreal mengeksplorasi dan

menciptakan produk-produk baru di masa depan.

4) Kecantikan adalah sebuah komitmen, L’Oreal menciptakan kekuatan


dan inovasi untuk melestarikan keindahan yang mendukung
masyarakat.

3. Struktur Organisasi PT. L’Oreal Indonesia

Gambar 3 Struktur Organisasi PT. L’Oreal Indonesia


59

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Identitas responden

a. Jenis Kelamin

Tabel 10
Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Presentase

1. Perempuan 84%

2. Laki-Laki 16%
Jumlah 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, dari keseluruhan responden sebanyak

100 orang dengan jumlah presentase 100% maka dapat diketahui bahwa

responden perempuan sebanyak 84 orang dengan presentase 84%,

sedangkan laki-laki sebanyak 16 orang dengan presentase 16%.

Berdasarkan presentase tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perbanadingan responden lebih sedikit dari pada responden perempuan.


60

b. Usia

Tabel 11
Usia
No. Usia Presentase

1. < 17 Tahun 1%

2. 18 – 25 Tahun 92%

3. 26 – 35 Tahun 7%

Jumlah 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan data pada tabel di atas, dari seluruh responden

sebanyak 100 orang dengan presentase 100%. Maka, dapat diketahui

bahwa responden usia <17 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 1%,

usia 18 tahun – 25 tahun sebanyak 92 orang dengan presentase 92%, dan

pada usia 26 tahun – 35 tahun sebanyak 7 orang dengan presentase 7%.

Data tersebut dapat disimpulkam bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini berusia 18 – 25 tahun sebanyak 92 orang.


61

2. Analisis Pernyataan Mengenai Pengaruh Kampanye Garnier

“Green Beauty” (Variabel X)

a. Isi Pesan

1.) Media sosial Tik Tok adalah salah satu media sosial yang saat ini

sedang banyak digunakan.

Tabel 12
Tik Tok Media Sosial Yang Sedang Banyak Digunakan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 56 56%

2. Setuju 41 41%

3. Tidak Setuju 1 1%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukkan bahwa responden

paling banyak ialah 56 orang menyatakan SS (Sangat Setuju) bahwa media

sosial Tik Tok adalah salah satu media sosial yang sedang banyak

digunakan. Responden yang menyatakan S (Setuju) sebanyak 41 orang,

TS (Tidak Setuju) sebanyak 1 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 2 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Sangat

Setuju bahwa media sosial Tik Tok adalah salah satu media sosial yang

sedang banyak digunakan.


62

2.) Pesan yang disampaikan sudah sesuai dengan kampanye “Green Beauty”
Tabel 13
Pesan Yang Disampaikan Sesuai Dengan Kampanye “Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 33 33%

2. Setuju 65 65%

3. Tidak Setuju 0 0%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 33 orang menyatakan S (Setuju) bahwa pesan yang

disampaikan sudah sesuai dengan kampanye “Green Beauty”. Responden

yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 33 orang, dan STS (Sangat

Tidak Setuju) sebanyak 2 orang. Jika dijumlahkan, maka responden yang

terkumpul sebanyak 100 orang

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

pesan yang disampaikan telah sesuai dengan kampanye “Green Beauty


63

3.) Pesan yang disampaikan oleh Garnier dalam Kampanye “Green Beauty”
sudah secara lengkap disampaikan
Tabel 14
Pesan Kampanye Yang Disampaikan Sudah Lengkap
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 22 22%

2. Setuju 71 71%

3. Tidak Setuju 5 5%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 71 orang menyatakan S (Setuju) bahwa pesan kampanye

yang disampaikan sudah secara lengkap. Responden yang menyatakan SS

(Sangat Setuju) sebanyak 22 orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 5 orang,

dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 2 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

pesan yang disampaikan sudah secara lengkap.


64

4.) Pesan yang disampaikan melalui video Tik Tok sudah sangat

tersampaikan kepada masyarakat

Tabel 15
Pesan Yang Disampaikan Sangat Tersampaikan Kepada Masyarakat
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 19 19%

2. Setuju 77 77%

3. Tidak Setuju 5 5%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 71 orang menyatakan S (Setuju) bahwa pesan kampanye

yang disampaikan melalui video Tik Tok sudah secara lengkap.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 22 orang, TS

(Tidak Setuju) sebanyak 5 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak

2 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

pesan kampanye yang disampaikan melalui video Tik Tok sudah secara

lengkap.
65

b. Struktur Pesan

5.) Pilihan warna pada video kampanye “Green Beauty” sangat sesuai dengan
kampanye yang dituju.
Tabel 16
Pilihan Warna Pada Video Kampanye
Sudah Sesuai Dengan Kampanye Yang Dituju
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 29 29%

2. Setuju 68 68%

3. Tidak Setuju 2 2%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 68 orang menyatakan S (Setuju) bahwa pilihan warna yang

dipakai pada video Tik Tok kampanye “Green Beauty” sudah sangat

sesuai dengan kampanye yang dituju. Responden yang menyatakan SS

(Sangat Setuju) sebanyak 29 orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 2 orang,

dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

pilihan warna yang digunakan sudah sesuai dengan kampanye yang dituju.
66

6.) Pesan yang digunakan pada kamapnye “Green Beauty” sangat mudah
dimenegerti
Tabel 17
Pesan Yang Disampaikan Sangat Mudah Dimengerti
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 28 28%

2. Setuju 68 68%

3. Tidak Setuju 3 3%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 68 orang menyatakan S (Setuju) bahwa pesan kampanye

yang digunakan sangat mudah untuk dimengerti. Responden yang

menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 28 orang, TS (Tidak Setuju)

sebanyak 3 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

pesan kampanye yang digunakan sangat mudah untuk dimengerti.


67

7.) Video yang ditampilkan oleh akun Tik Tok Garnier sangat menarik dalam
upaya penyampaian kampanye
Tabel 18
Video Yang Ditampilkan Sangat Menarik Dalam
Penyampaian Kampanye
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 26 26%

2. Setuju 72 72%

3. Tidak Setuju 1 1%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 72 orang menyatakan S (Setuju) bahwa video Tik Tok

@garnierindonesia sangat menarik dalam upaya penyampaian kampanye

“Green Beauty”. Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju)

sebanyak 26 orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 1 orang, dan STS (Sangat

Tidak Setuju) sebanyak 1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

video Tik Tok @garnierindonesia sangat menarik dalam upaya

penyampaian kampanye “Green Beauty”.


68

8.) Pesan yang digunakan pada kampanye “Green Beauty” tidak mudah
dimengerti
Tabel 19
Pesan Yang Disampaikan Tidak Mudah Dimengerti
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 7 7%

2. Setuju 39 39%

3. Tidak Setuju 46 46%

4. Sangat Tidak Setuju 8 8%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 46 orang menyatakan TS (Tidak Setuju) bahwa pesan yang

digunakan pada kampanye “Green Beauty” sangat tidak mudah

dimengerti oleh masyarakat. Responden yang menyatakan SS (Sangat

Setuju) sebanyak 7 orang, S (Setuju) sebanyak 39 orang, dan STS (Sangat

Tidak Setuju) sebanyak 8 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju

bahwa pesan yang digunakan pada kampanye “Green Beauty” sangat

tidak mudah dimengerti oleh masyarakat.


69

c. Respon Khalayaka
9.) Video yang digunakan Garnier dalam kampanye sangat menarik
perhatian
Tabel 20
Video Yang Ditampilkan Sangat Menarik Perhatian
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 23 23%

2. Setuju 71 71%

3. Tidak Setuju 5 5%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 71 orang menyatakan S (Setuju) bahwa video yang

digunakan oleh Garnier dalam kampanye sangat menarik perhatian.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 23 orang, TS

(Tidak Setuju) sebanyak 5 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak

1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

video yang digunakan oleh Garnier dalam kampanye sangat menarik

perhatian
70

10.) Masyarakat selalu antusias saat melihat kampanye “Green Beauty”

Tabel 21
Masyarakat Antusias Melihat Kampanye “Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 19 19%

2. Setuju 74 74%

3. Tidak Setuju 6 6%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 74 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat selalu

antusias saat melihat kampanye “Green Beauty”. Responden yang

menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 19 orang, TS (Tidak Setuju)

sebanyak 6 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

masyarakat selalu antusias saat melihat kampanye “Green Beauty”.


71

11.) Menyetujui bahwa media sosial Tik Tok dapat menyampaikan pesan
kampanye
Tabel 22
Media sosial Tik Tok dapat menyampaikan pesan kampanye
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 34 34%

2. Setuju 61 61%

3. Tidak Setuju 4 4%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 61 orang menyatakan S (Setuju) bahwa media sosial Tik Tok

dapat menyampaikan pesan kampanye. Responden yang menyatakan SS

(Sangat Setuju) sebanyak 34 orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 4 orang,

dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa

media sosial Tik Tok dapat menyampaikan pesan kampanye.


72

12.) Kampanye “Green Beauty” tidak membawa dampak baik ke masyarakat


Tabel 23
Kampanye “Green Beauty” Tidak Membawa Dampak
Baik Ke Masyarakat
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 15 15%

2. Setuju 27 27%

3. Tidak Setuju 40 40%

4. Sangat Tidak Setuju 18 18%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021


Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 40 orang menyatakan TS (Tidak Setuju) bahwa kampanye

“Green Beauty” tidak membawa dampakk apa-apa. Responden yang

menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 15 orang, S (Setuju) sebanyak

27 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 18 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju

bahwa kampanye “Green Beauty” tidak membawa dampakk apa-apa.


73

13.) Setuju bahwa masyarakat tidak antusias dalam mengikuti kampanye

“Green Beauty”

Tabel 24
Masyarakat Tidak Antusias Dalam Mengikuti
Kampanye “Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 16 16%

2. Setuju 26 26%

3. Tidak Setuju 45 45%

4. Sangat Tidak Setuju 13 13%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 45 orang menyatakan TS (Tidak Setuju) bahwa masyarakat

tidak antusias dalam mengikuti kampanye “Green Beauty”. Responden

yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 16 orang, S (Setuju)

sebanyak 26 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 13 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju

bahwa masyarakat tidak antusias dalam mengikuti kampanye “Green

Beauty”
74

3. Analisis Pernyataan Responden Mengenai Sikap Ramah Lingkungan


(Variabel Y)
a. Kognitif
1.) Masyarakat menjadi tahu bahwa menjaga lingkungan adalah hal
yang sangat penting
Tabel 25
Masyarakat Menjadi Tahu Bahwa Menjaga Lingkungan
Adalah Hal Yang Sangat Penting
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 60 60%

2. Setuju 36 36%

3. Tidak Setuju 2 2%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 60 orang menyatakan SS (Sangat Setuju) bahwa masyarakat

menjadi tahu bahwa menjaga lingkungan adalah hal yang sangat penting.

Responden yang menyatakan S (Setuju) sebanyak 36 orang, TS

(Tidak Setuju) sebanyak 2 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak

2 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Sangat Setuju

bahwa masyarakat menjadi tahu bahwa menjaga lingkungan adalah hal

yang sangat penting .


75

2.) Menjadi tahu bahwa Garnier memiliki kampanye “Green Beauty” untuk
menanggapi tentang kepedulian lingkungan
Tabel 26
Menjadi Tahu Bahwa Garnier Memiliki Kampanye “Green Beauty”
Untuk Menanggapi Tentang Kepedulian Lingkungan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 43 43%

2. Setuju 56 56%

3. Tidak Setuju 0 0%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021


Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 56 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat menjadi

tahu bahwa Garnier memiliki kampanye “Green Beauty” untuk

menanggapi tentang kepedulian terhadap lingkungan

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 43

orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 0 orang, dan STS (Sangat Tidak

Setuju) sebanyak 1 orang.

Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Sangat Setuju

bahwa masyarakat menjadi tahu bahwa Garnier memiliki kampanye

“Green Beauty” untuk menanggapi kepedulian terhadap lingkungan.


76

3.) Tidak banyak mengetahui mengenai kampanye yang dilakukan oleh


Garnier
Tabel 27
Masyarakat Tidak Banyak Mengetahui Kampanye
“Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 9 9%

2. Setuju 37 37%

3. Tidak Setuju 51 51%

4. Sangat Tidak Setuju 3 3%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021


Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 51 orang menyatakan TS (Tidak Setuju) bahwa tidak

mengetahui adanya kampanye “Green Beauty”.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 9 orang,

S (Setuju) sebanyak 37 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 3

orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju

bahwa masyarakat menjadi tahu bahwa tidak mengetahu adanya

kampanye”Green Beauty”
77

4.) Garnier telah memberi pengetahuan tentang manfaat menjaga lingkungan


melalui kampanye
Tabel 28
Garnier Memberi Pengetahuan Tentang
Manfaat Menjaga Lingkungan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)
1. Sangat Setuju 38 38%

2. Setuju 58 58%

3. Tidak Setuju 2 2%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021


Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 58 orang menyatakan S (Setuju) bahwa Garnier telah

memberikan pengetahuan tentang manfaat menjaga lingkungan melalui

kampanye “Green Beauty”

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 38 orang,

TS (Tidak Setuju) sebanyak 2 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 2 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan

Setuju bahwa Garnier telah memberikan pengetahuan tentang manfaat

menjaga lingkungan melalui kampanye “Green Beauty”.


78

5.) Tidak mengetahui bahawa garnier dapat memberi informasi mengenai


ramah lingkungan
Tabel 29
Tidak mengetahui bahwa garnier dapat memberi
informasi mengenai ramah lingkungan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 5 5%

2. Setuju 34 34%

3. Tidak Setuju 51 51%

4. Sangat Tidak Setuju 10 10%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 51 orang menyatakan TS (Tidak Setuju) bahwa masyarakat

tidak mengetahui jika Garnier dapat memberikan informasi mengenai

ramah lingkungan.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 5 orang,

S (Setuju) sebanyak 34 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 10

orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju

bahwa masyarakat tidak mengetahui jika Garnier dapat memberikan

informasi mengenai ramah lingkungan.


79

6.) Garnier memberitahukan tentang segala permasalahan lingkungan


Tabel 30
Garnier Memberitahukan Tentang Segala
Permasalahan Lingkungan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 20 20%

2. Setuju 72 72%

3. Tidak Setuju 7 7%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 72 orang menyatakan S (Setuju) bahwa Garnier

memberitahukan tentang segala permasalahan lingkungan

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 20

orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 7 orang, dan STS (Sangat Tidak

Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden

menyatakan Setuju bahwa Garnier memberitahukan tentang segala

permasalahan lingkungan.
80

7.) Mengetahui produk Garnier melalui kampanye “Green Beauty”


Tabel 31
Mengetahui Produk Garnier Melalui
Kampanye “Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 19 19%

2. Setuju 52 52%

3. Tidak Setuju 24 24%

4. Sangat Tidak Setuju 5 5%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 52 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat

mengetahui produk Garnier melalui kampanye “Green Beauty”

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 19 orang,

TS (Tidak Setuju) sebanyak 24 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 5 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan

Setuju bahwa masyarakat mengetahui produk Garnier melalui kampanye

“Green Beauty”
81

8.) Produk Garnier bertujuan untuk mengubah pola hidup yang lebih peduli

terhadap lingkungan

Tabel 32
Garnier Bertujuan Untuk Mengubah Pola Hidup Yang
Lebih Peduli Terhadap Lingkungan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 37 37%

2. Setuju 62 62%

3. Tidak Setuju 0 0%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 62 orang menyatakan S (Setuju) bahwa produk Garnier

bertujuan untuk mengubah pola hidup masyarakat lebih peduli terhadap

lingkungan.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 37

orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian

ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa produk Garnier

bertujuan untuk mengubah pola hidup masyarakat lebih peduli terhadap

lingkungan.
82

9.) Produk Garnier mempunyai tujuan untuk masyarakat lebih peduli


lingkungaan
Tabel 33
Garnier Mempunyai Tujuan Untuk Masyarakat
Lebih Peduli Lingkungaan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 39 39%

2. Setuju 60 60%

3. Tidak Setuju 0 0%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 60 orang menyatakan S (Setuju) bahwa produk Garnier

mempunyai tujuan agar masyarakat belajar untuk lebih peduli terhadap

lingkungan.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 39 orang,

dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian ini,

mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa masyarakat menjadi tahu

bahwa produk Garnier mempunyai tujuan agar masyarakat belajar untuk

lebih peduli terhadap lingkungan.


83

10.) Mengetahui dampak buruk membuang kemasan produk kecantikan secara

sembarangan

Tabel 34
Mengetahui Dampak Buruk Membuang Kemasan
Produk Kecantikan Secara Sembarangan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 37 37%

2. Setuju 57 57%

3. Tidak Setuju 4 4%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 57 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat dapat

mengetahui dampak membuang kemasan produk kecantikan secara

sembarangan sangat berbahaya melalui kampanye “Green Beauty”.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 37 orang,

TS (Tidak Setuju) sebanyak 4 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 2 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan

Setuju bahwa masyarakat dapat mengetahui dampak membuang kemasan


84

produk kecantikan secara sembarangan sangat berbahaya melalui

kampanye “Green Beauty”.

11.) Dapat menyelamatkan lingkungan dengan adanya kampanye yang

dilakukan Garnier

Tabel 35
Dapat Menyelamatkan Lingkungan Dengan
Adanya Kampanye Yang Dilakukan Garnier
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 44 44%

2. Setuju 55 55%

3. Tidak Setuju 0 0%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 55 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat dapat

mengetahui cara menyelamatkan lingkungan melalui kampanye “Green

Beauty”.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 44

orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian

ini, mayoritas responden menyatakan Setuju bahwa masyarakat dapat

mengetahui cara menyelamatkan lingkungan melalui kampanye “Green

Beauty”.
85

b. Afektif

12.) Ingin berpartisipasi untuk menjaga lingkungan setelah melihat kampanye


“Green Beauty”
Tabel 36
Berpartisipasi Untuk Menjaga Lingkungan Setelah
Melihat Kampanye “Green Beauty
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 39 39%

2. Setuju 59 59%

3. Tidak Setuju 1 1%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 59 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat ingin

berpartisipasi untuk menjaga lingkungan setelah melihat kampanye

“Green Beauty”

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 39

orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 1 orang, dan STS (Sangat Tidak

Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden

menyatakan Setuju bahwa masyarakat ingin berpartisipasi untuk menjaga

lingkungan setelah melihat kampanye “Green Beauty”.


86

13.) Mengajak masyarakat unutk menjaga lingkungan

Tabel 37
Mengajak Masyarakat Unutk Menjaga Lingkungan

No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 27 27%

2. Setuju 69 69%

3. Tidak Setuju 3 3%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 69 orang menyatakan S (Setuju) bahwa ingin mengajak para

masyarakat lain untuk menjaga lingkungan setelah mengikuti kampanye

“Green Beauty”

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 27

orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 3 orang, dan STS (Sangat Tidak

Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden

menyatakan Setuju bahwa ingin mengajak para masyarakat lain untuk

menjaga lingkungan setelah mengikuti kampanye “Green Beauty”.


87

14.) Tampilan kampanye “Green Beauty” sangat menyenangkan


Tabel 38
Tampilan kampanye “Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 29 29%

2. Setuju 69 69%

3. Tidak Setuju 1 1%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 69 orang menyatakan S (Setuju) bahwa tampilan kampanye

“Green Beauty” sanagat menyenangkan melalui video di akun Tik Tok

@garnierindonesia.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 29

orang, TS (Tidak Setuju) 1 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 1 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan

Setuju bahwa tampilan kampanye “Green Beauty” sangat menyenangkan

melalui video akun Tik Tok @garnierindonesia.


88

15.) Merasa bingung dengan informasi yang disampaikan oleh kampanye


“Green Beauty”
Tabel 39
Bingung Dengan Informasi Yang Disampaikan Oleh
Kampanye “Green Beauty”
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 13 13%

2. Setuju 23 23%

3. Tidak Setuju 51 51%

4. Sangat Tidak Setuju 13 13%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 51 orang menyatakan TS (Tidak Setuju) bahwa masyarakat

merasa bingung dengan informasi kampanye “Green Beauty” yang

dilakukan Garnier.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 13

orang, S (Setuju) sebanyak 23 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 13 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan

Tidak Setuju bahwa masyarakat merasa bingung dengan informasi

kampanye “Green Beauty” yang dilakukan oleh Garnier.


89

c. Konatif

16.) Ingat kampanye “Green Beauty” ketika melihat kemasan pada produk

kecantikan yang sudah habis.

Tabel 40
Ingat kampanye “green beauty” ketika
melihat kemasan kecantikan
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 16 16%

2. Setuju 70 70%

3. Tidak Setuju 12 12%

4. Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 70 orang menyatakan S (Setuju) bahwa masyarakat teringat

kampanye “Green Beauty” ketika melihat kemasan produk kecantikan

yang sudah habis.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 16

orang, TS (Tidak Setuju) 12 orang, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

sebanyak 2 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden menyatakan

Setuju bahwa masyarakat teringat kampanye “Green Beauty” ketika

melihat kemasan produk kecantikan yang sudah habis.


90

17.) Mengajak masyarakat untuk mengikuti kampanye yang dilakukan


Garnier
Tabel 41
Mengajak masyarakat mengikuti kampanye Garnier
No. Pernyataan Frekuensi Persetase (%)

1. Sangat Setuju 31 31%

2. Setuju 59 59%

3. Tidak Setuju 9 9%

4. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan responden paling

banyak ialah 59 orang menyatakan S (Setuju) bahwa ingin mengajak

masyarakat lain untuk mengikuti kampanye yang dilakukan oleh Garnier.

Responden yang menyatakan SS (Sangat Setuju) sebanyak 31

orang, TS (Tidak Setuju) sebanyak 9 orang, dan STS (Sangat Tidak

Setuju) sebanyak 1 orang. Pada penelitian ini, mayoritas responden

menyatakan Setuju bahwa ingin mengajak masyarakat lain untuk

mengikuti kampanye yang dilakukan oleh Garnier.


91

Tabel 42
Rekapitulasi hasil pengembangan
Variabel X (Kampanye Public relations)
No. Pernyataan Mean

1. X1 3,51

2. X2 3,29

3. X3 3,13

4. X4 3,14

5. X5 3,25

6. X6 3,23

7. X7 3,23

8. X8 2,45

9. X9 3,16

10. X10 3,11

11. X11 3,28

12. X12 2,39

13. X13 2,45

Jumlah 39,62

Rata-rata 3,04

Secara keseluruhan responden menilai bahwa kampanye Public

relations Garnier “Green Beauty” tergolong tinggi, dikarenakan nilai rata-

rata dari jawaban responden pada variabel X sebesar 3,04.


92

Tabel 43
Rekapitulasi hasil pengembangan
Variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan)
No. Pernyataan Mean

1. Y1 3,55

2. Y2 3,42

3. Y3 2,53

4. Y4 3,33

5. Y5 2,35

6. Y6 3,12

7. Y7 2,85

8. Y8 3,35

9. Y9 3,38

10. Y10 3,3

11. Y11 3,42

12. Y12 3,35

13. Y13 3,22

14. Y14 3,26

15. Y15 2,36

16. Y16 3,00

17. Y17 3,2

Jumlah 52,99

Rata-rata 3,11
93

Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh secara keseluruhan

responden menilai bahwa variabel Sikap Ramah Lingkungan tergolong

tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada

variabel Y sebesar 3,11

C. Uji Determinasi
Tabel 44
Uji Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .755 .570 .565 3.957
a. Predictors: (Constant), x1
Sumber: Hasil perhitungan SPSS statistic 22

Analisis regresi yang digunakam pada penelitian ini ialah regresi

sederhana yang didasarkan pada hubungan fungsional maupun kuasal satu

variabel dependen. R disebut sebagai koefesien korelasi, maka dari itu

dapat dibaca bahwa nilai R (koefisiensi) antara variabel kampanye Public

relations sebesar 0,755 atau 75,5%. Yang artinya variabel kampanye

Public relations tergolong tinggi. Hal tersebut dapat diketahui dari:

a. 0,00 – 0,20 = sangat rendah atau sangat lemah

b. 0,20 – 0,40 = rendah atau lemah

c. 0,40 – 0,70 = cukup atau sedang

d. 0,70 – 0,90 = tinggi atau kuat

e. 0,90 – 1,00 = sangat kuat atau sangat tinggi


94

Sedangkan R square (koefisien determinasi) dapat dibaca bahwa

nilai R Square sebesar 0,570. Angka tersebut dapat dikatakan bahwa

pengaruh kampanye Public relations terhadap Sikap Ramah Lingkungan

adalah sebesar 57,0% sementara sisanya 43,0% dipengaruhi oleh faktor

lain. Artinya kampanye Public relations cukup berpengaruh pada Sikap

Ramah Lingkungan.

D. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis uji regresi dilakukan untuk memperoleh gambaran


seberapa pengaruhnya variabel independent (X) yaitu Kampanye Public
relations “Green Beauty” terhadap variabel dependen (Y) yaitu “Sikap
Ramah Lingkungan”. Berikut adalah data hasil dari pengolahan SPSS
Statistic 22:
Tabel 45
Anova

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 129.76
2032.202 1 2032.202 .000b
1
Residual 1534.788 98 15.661
Total 3566.990 99
a. Dependent Variabel: Sikap Ramah Lingkungan
b. Predictors: (Constant), kampanye Public relations

Sumber: Hasil perhitungan SPSS statistic 22

Berdasarkan tabel Anova di atas dapat diketahui bahwa nilai

signifikasi sebesar 0,000 berarti tingkat signifikasinya lebih dari kecil dari

< 0,05. Artinya tingkat signifikasinya memiliki pengaruh karena < 0,05.
95

Hal itu menunjukkan bahwa Ho yang menyatakan tidak ada

pengaruh antara kampanye Public relations terhadap Sikap Ramah

Lingkungan ditolak, karena nilai penghitungan dari SPSS menyatakan

signifikasinya < 0,05. Dengan demikian, Ha yang menyatakan adanya

pengaruh kampanye Public relations terhadap Sikap Ramah Lingkungan

diterima. Jadi, variabel X (Kampanye Public relations) memiliki pengaruh

terhadap variabel Y (SIkap Ramah Lingkungan)

Tabel 46
Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.724 3.557 3.577 .001
Pengaruh
Kampanye
Public 1.016 .089 .755 11.391 .000
relations

a. Dependent Variabel:Sikap Ramah Lingkungan


Sumber: Hasil perhitungan SPSS statistic 22

Keterangan persamaan regresi:

Y = a+bX

Diketahui:

Y : Sikap Ramah Lingkungan

X : Kampanye Public relations

a: angka konstan, pada penelitian ini sebesar 12.724

b: angka koefesiensi regresi, pada penelitian ini sebesar 1.016


96

Berdasarkan keterangan persamaan regresi linear sederhana di atas, maka

persamaan regresinya menjadi Y =12.724 + 1.016 X.

E. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh variabel X

dengan variabel Y yang telah didapatkan dari hasil survey yang sudah

dilakukan, pengujian hipotesis menggunakan uji t yaitu dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

r= koefisien korelasi antara X dan Y

n= jumlah responden

diketahui:

n= 100

r= 0,755

t =0,755 √(100-2)

√(1 - 0755²)

t = 0,755 √(98)

√(1 – 0,755²)

t = 0,755 x 9,899

√(1 – 0,570)
97

t = 0,755 x 9,899

√0,43

t= 7,473

0,655

t = 11,409

Jika t hitung > t tabel H0 ditolak H1 diterima (ada pengaruh)

Jika t hitung < t tabel H0 diterima H1 ditolak (tidak ada pengaruh)

Pada penggunaan t di atas, dapat diketahui t hitung 11,409

sedangkan t tabel 2.371 (dapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah

sampel 100-2=98) dengan taraf signifikansi a=0,1. Dari hasil uji tersebut

H0 ditolak dan H1 diterima dengan kata lain memiliki arti terdapat

pengaruh antara variabel X dan variabel Y

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan dengan penelitian ini, dengan membahas pengaruh

antara kampanye Public relations Garnier “Green Beauty” terhadap Sikap

Ramah Lingkungan, denga tujuan penelitian untuk mengetahui kampanye

Public relations pada followers akun Tik Tok @garnierindonesia, sikap

ramah lingkungan dengan adanya program kampanye Garnier “Green

Beauty” terhadap followers akun Tik Tok @garnierindonesia, seberapa

pengaruh kampanye Public relations, dan apa saja faktor pendukung dan

penghambat pada kampanye Public relations. Setelah menjabarkan data-

data yang telah dikumpulkan didalam penelitian ini, dan yang telah
98

diuraikan di atas. Selanjutnya akan membahas dan menganalisis hasil

penelitian lapangan yang telah dilakukan, sesuai dengan judul penelitian

Pengaruh Kampanye Public Relations Garnier “Green Beauty” Terhadap

Sikap Ramah Lingkungan, survei pada official account Tik Tok

@garnierindoensia. Dapat diketahui dalam penelitian ini memiliki 100

responden, responden terdiri dari 84 perempuan, dan 16 laki-laki.

Mayoritas berusia 18 – 25 tahun sebanyak 92 responden.

Pada kedua pernyataan variabel X ataupun variabel Y, keduanya

telah melalui uji validitas yang ditujukan untuk dapat melihat valid atau

tidaknya sebuah pernyataan yang sudah diperoleh. Hasil uji validitas pada

penelitian menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang ada dari kedua

variabel dinyatakan valid. Terlihat dari rhitung > rtabel. Hasil uji reliabilitas

yang diperoleh pada variabel X sebesar 0,844 dan variabel Y sebesar

0,896, yang berarti hasil tersebut dinyatan sangat reliabel dikarenakan nilai

alpha >0,60.

Penelitian ini memiliki jumlah 100 responden yang merupakan

followes akun Tik Tok yang sudah memberi suka serta berkomentar pada

beberapa postingan tentang kampanye “Green Beauty”. Variabel X

(Kampanye Public relations) yang menggunakan teori Venus (2009)

dengan memiliki 3 dimensi yaitu isi pesan, struktur pesan, dan respon

khalayak. Memiliki rata-rata sebesar 3,04 pada pernyataan kampanye

public relations.
99

Sedangkan pada variabel Y pada penelitian ini menggunakan teori dari

azwar (2015) yang juga memiliki 3 dimensi, yaitu kognitif, afektif, dan

konatif. Memiliki rata-rata sebesar 3,11.

Hasil dari uji regresi linear sederhana pada koefisien determinasi R

adalah 0,755 atau 75,5%. Diperoleh R square dengan menunjukkan angka

0,570 atau 57,0% diperoleh dengan kampanye public relations terhadap

Sikap Ramah Lingkungan. Sedangkan 43,0% dipengaruhi oleh faktor lain.

Sementara itu, untuk menguji kebenaran dari pengaruh tersebut maka

dilakukannya uji hipotesis. Berdasarkan perhitungan yang didapat dari t

hitung sebesar 11.409 dan t tabel sebesar 2.371. artinya t hitung > t tabel

(11.409 > 2.371). Berdasarkan nilai tersebut maka, H0 ditolak dan H1

diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kampanye

garnier “green beauty” terhadap sikap ramah lingkungan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian

tentang pengaruh kampanye public relations “green beauty” terhadap

sikap ramah lingkungan survei pada followers official account Tik Tok

@garnierindonesia memiliki kesimpulan sebagai berikut:

1. Kampanye public relations yang dilakukan oleh garnier Indonesia

memiliki antusias yang tinggi oleh followers official account Tik Tok

@garnierindonesia sehingga para masyarakat dapat mengetahui

dampak membuang sampah kemasan kecantikan. Hal tersebut

dikarenakan memiliki hasil keseluruhan sebesar 3,04 pada vaariabel

X.

2. Sikap ramah lingkungan dimata para followers official account Tik

Tok @garnierindonesia sesuatu yang dianggap memiliki nilai baik.

Karena, hasil dari mean keseluruhan variabel Y (Sikap Ramah

Lingkungan) sebesar 3,11. Dimana, bobot yang memiliki angka 3

tersebut merupakan bernilai setuju pada setiap pernyataan.

3. Terdapat adanya pengaruh antara kampanye public relations terhadap

sikap ramah lingkungan. Adanya pengaruh pada penelitian ini , bisa

dilihat dari nilai hasil korelasi (r) sebesar 0,755 yang artinya

kampanye public relations memiliki nilai yang tinggi atau kuat

terhadap sikap ramah lingkungan. Diperoleh juga nilai r square

sebesar 0,570 yang berarti 0,570 atau 57% sementara 43% sisanya

100
101

dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji hipotesis pada t hitung = 11.409

> t tabel 2.371. dilihatnya dari hasil t hitung lebih besar dari pada t

tabel maka, H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh

antara kampanye public relations (X) terhadap sikap ramah

lingkungan (Y).

B. Saran

Hasil dari kesimpulan penelitian yang memiliki judul pengaruh

kampanye public relations Garnier “green beauty” terhadap sikap ramah

lingkungan, terdapat beberapa saran yang dibutuhkan sebagai bentuk

acuan dari sebuah penelitian. Saran tersebut meiluputi:

1. Dilihat dari nilai rata -rata pada rekapitulasi variabel X (kampanye

public relations) yang memiliki nilai paling rendah ialah X 12 dengan

nilai 2,39 dalam pernyataan “saya setuju bahwa kampanye “Green

beauty” tidak membawa dampak apa-apa ke masyarakat”. Dimana,

kampanye green beauty memiliki arti bahwa masyarakat telah

memberikan respon positif terhadap kampanye yang dilakukan oleh

garnier tersebut, sehingga masyarakat ikut serta menjaga lingkungan.

2. Pada variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan) rekapitulasi yang

memiliki nilai rata rata terendah ialah Y 15 dengan nilai sebesar 2,36

dalam pernyataan “saya sangat merassa bingung dengan informasi

kampanye “Green beauty” yang dilakukan oleh garnier”. Dimana,

kampanye green beauty memiliki sebuah arti bahwa masyarakat sudah

sangat jelas mengenai informasi yang telah disampaikan oleh garnier

melalui kampanye “Green Beauty”.


102

Dari kedua hasil menyatakan bahwa kampanye “Green Beauty”

memiliki respon yang positif dan dampak yang baik terhadap

masyarakat. Dengan hasil yang baik, penulis memberi saran agar

kampanye yang dilakukan oleh Garnier tetap disosialisasikan. Hal

tersebut dilakukan supaya semakin banyak masyarakat khusunya para

pengguna produk kecantikan ataupun skincare lebih peduli terhadap

sampahnya. Lalu, di zaman yang serba digital, Garnier harus lebih

aktif untuk mempromosikan serta memberikan informasi lebih

lengkap mengenai kampanye “Green Beauty”. Mempromosikan

kampanye juga tidak hanya di media sosial Tik Tok, namun juga

melalui website, Instagram, serta Twitter.


103

DAFTAR PUSTAKA

Anis, Aswhar. (2018). Komunikasi Di Media Sosial. Jurnal El-Hamra. Vol 3.

Azwar, S. (2015). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Cangara, Harfied. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan kedua. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Chairunnisa. (2014). Pengaruh Kesadaran Lingkungan Terhadap SIkap Ramah
Lingkungan Pada Warga Pemukiman Kumuh Di DKI Jakarta.
Universitas
Negeri Jakarta.
Danandjaja. (2011). Peran Humas Dalam Perusahaan. Jakarta : Graha Ilmu.

Darmawan. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gregory, Anne (2018), Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public relations,


Jakarta: Erlangga.
Hamidati, Anis, dkk. (2011). Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi
Yogyakarta: Mata Padi Pressindo.
Hasan, Iqbal. (2012). Pokok-Pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif).Jakarta:
Bumi Aksara
Iswati, Sri dan Muslich Ansori. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Surabaya: Unair
Jefkins, Frank. (2014). Public relations Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Kokkinen, Eevi. (2013). Measuring Environmental Awareness In The World.


Lokakuu: University of Oulu
Kurnia, Nur Fiqhy Yurike Helda. (2019). Artikulasi Identitas Ibu-Ibu Komunitas
Nutrition Club Surabaya Di Aplikasi Tik Tok. UIN Sunan Ampel Surabaya
Kriyantono, Rachmat. (2016). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media. Public relations, Advertising, Komunikasi Organisasi
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Pranada Media Group.
Martono, Agus. (2014). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

McQuail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanik.


104

Nasrullah, Rulli. (2016), Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya,


Sosioteknologi, Cet.kedua. Bandung :Simbiosa Rekatama Media,
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research
Approach. Yogyakarta: Deepublish.
Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen Public Relatoins & Media Komunikasi.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Ruslan, Rosady. (2018). Kiat Dan Strategi Kampanye Public relations. Depok:
Rajawali Pres.
Siregar, Sofiyan. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dilengkapi
Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana
Sugiono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiono. (2017). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sumarsono dan Giyatno, Yayat. (2012). Analisis Sikap dan Pengetahuan


KonsumenTerhadap Ecolabelling Serta Pengaruhnya Pada Keputusan
Pembelian Produk Ramah Lingkungan : Universitas Jenderal Soedirman
Venus. (2019). Manajemen Kampanye: Perpaduan Teoritis Dan Praktis Dalam
Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Wawan, A dan Dewi. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika.
105

Website:
www.loreal.co.id Diakses pada tanggal 05 November 2021
www.liputan6.com Diakses pada tanggal 23 Januari 2022

www.garnierindonesia.co.id Diakses pada tanggal 04 Maret 2021

http://eprints.umm.ac.id Diakses pada tanggal 25 Maret 2021

http://repository.uin-suska.ac.id Diakses pada tanggal 25 Maret 2021

http://nationalgeograpich.grid.id Diakses pada tanggal 10 Maret 2021

http://sindonews.com Diakses pada tanggal 10 Maret 2021


106

LAMPIRAN

SK Bimbingan
107
108

Pernyataan Kuesioner

No Pertanyaan STS TS S SS
Variabel X (Kampanye Public Relations)
Isi Pesan
1 Media sosial Tik Tok adalah salah satu media
sosial yang saat ini sedang banyak digunakan
2 Saya setuju bahwa pesan yang disampaikan
sudah sesuai dengan kampanye “Green
Beauty”
3 Saya setuju bahwa pesan yang disampaikan
mengenai kampanye “Green Beauty” sudah
disampaikan secara lengkap
4 Saya setuju bahwa pesan yang disampaikan
secara singkat melalui video kampanye
“Green Beauty” melalui akun Tik Tok
@Garnierindonesia telah tersampaikan
kepada masyarakat
Struktur Pesan
5 Pemilihan warna yang ada pada video
kampanye “Green Beauty” sangat sesuai
dengan kampanye yang dituju?
6 Pesan yang digunakan pada kampanye “Green
Beauty” sangat mudah dimengerti?
7 Video yang ditampilkan oleh akun Tik Tok
@Garnierindonesia sangat menarik dalam
upaya penyampaian kampanye “Green
Beauty”
8 Saya setuju bahwa pesan yang digunakan
pada kampanye “Green Beauty” sangat tidak
mudah dimengerti oleh masyarakat
Respon Khalayak
9 Video yang digunakan oleh Garnier dalam
kampanye “Green Beauty” sangat menarik
perhatian
10 Saya setuju masyarakat selalu antusias saat
melihat kampanye “Green Beauty”
11 Saya sangat menyetujui bahwa media sosial
Tik Tok dapat menyampaikan pesan
kampanye
12 Saya setuju bahwa kampanye “Green Beauty”
tidak membawa dampak apa-apa ke
masyarakat
13 Saya setuju bahwa masyarakat tidak antusias
dalam mengikuti kampanye “Green Beauty”
Variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan)
109

Kognitif
1 Saya menjadi tahu bahwa menjaga
lingkungan adalah hal yang sangat penting
2 Saya mengetahui bahwa Garnier memiliki
kampanye “Green Beauty” untuk menanggapi
tentang kepeduliannya terhadap lingkungan
3 Saya tidak banyak mengetahui mengenai
kampanye yang dilakukan oleh Garnier
“Green Beauty”
4 Garnier telah memberikan pengetahuan
tentang manfaat menjaga lingkungan melalui
kampanye “Green Beauty”
Saya tidak mengetahui bahwa Garnier dapat
5 memberikan informasi mengenai ramah
lingkungan
6 Garnier memberitahukan tentang segala
permasalahan permasalahan lingkungan
7 Saya mengetahui produk Garnier melalui
kampanye “Green Beauty”.
8 Produk Garnier bertujuan untuk mengubah
pola hidup masyarakat lebih peduli terhadap
lingkungan
9 Produk Garnier mempunyai tujuan agar
masyarakat belajar untuk lebih peduli
terhadap lingkungan
10 Saya dapat mengetahui bahwa membuang
kemasan produk kecantikan secara
sembarangan melalui kampanye “Green
Beauty”
11 Saya mengetahui bahwa dengan adanya
kampaye “Green Beauty” dapat
menyelamatkan lingkungan
Afektif
12 Saya ingin berpartisipas untuk menjaga
lingkungan setelah melihat kampanye “Green
Beauty”
13 Saya mengajak para masyarakat lain untuk
menjaga lingkungan setelah mengikuti
kampanye “Green Beauty” setelah mengikuti
kampanye yang telah anda ikuti terlebih
dahulu
14 Saya setuju jika tampilan kampanye “Green
Beauty” sangat menyenangkan melalui video
akun Tik Tok @Garnierindonesia
15 Saya sangat merasa bingung dengan informasi
kampanye “Green Beauty” yang dilakukan
oleh Garnier
110

Konatif
16 Saya teringat kampanye “Green Beauty”
ketika melihat kemasan pada produk
kecantikan yang sudah habis
17 Saya mengajak masyarakat untuk mengikuti
kampanye yang dlakukan oleh Garnier

Cooding Sheet

Variabel X (Kampanye Public Relations)

X1 X1
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 0 1 X12 X13 Total

4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 39
3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 38

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 50

3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 44

1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32

3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 38

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 36

4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 45

4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 37

3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 45

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 34

3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 41

4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 40

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 36
111

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 39

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 38

4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 1 41

4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 42

3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 42

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 37

4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 38

4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 38

4 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 1 1 35

4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 41

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 2 39

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 38

4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 38

3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 42

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 39

4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 4 2 2 42

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 36

4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 40

4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 42

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 42
112

3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 45

2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 41

3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 45

4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 43

4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 37

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 36

4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 43

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 38

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 42

4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 1 2 39

3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 41

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 36

4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 46

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 39

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 1 1 40

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 34

4 3 4 3 3 3 4 1 4 3 4 2 2 40

4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 37

3 3 4 3 3 4 3 1 3 3 3 2 1 36

4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1 2 44

4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 43

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 1 44
113

4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1 2 39

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 38

4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 41

4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 2 40

4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 2 1 1 34

3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 36

3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 36

4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 39

3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 1 4 40

4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 42

4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 1 1 38

4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 39

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 1 4 39

3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 40

4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 46

4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 39

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 37

3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 2 39

3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 1 2 38

4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 39

3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 39

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 37

3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 41

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 1 38

3 3 2 3 3 4 4 2 4 4 3 2 2 39
114

4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 38

Cooding Sheet

Variabel Y (Sikap Ramah Lingkungan)

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Total


4 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 52
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 48
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 57
4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 43
4 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 46
4 4 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 55
4 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 42
4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 59
4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 59
4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 54
4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 56
4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 54
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 53
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 54
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
4 4 2 3 1 4 2 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 55
4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 51
4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 54
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
4 3 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 54
3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 50
4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 49
3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 53
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 56
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
115

4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 59
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 50
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 49
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 52
4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 58
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47
3 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 54
4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 56
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 57
3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 58
4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 60
4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 56
3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 54
4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 61
3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 50
4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 56
4 4 2 3 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 51
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 60
3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 1 3 3 53
4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 58
4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47
4 4 2 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 52
3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 52
4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 58
3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
4 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 56
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50
3 3 2 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 48
3 4 2 4 1 3 2 3 3 4 4 3 3 4 1 3 3 50
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 49
4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 48
4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 59
4 4 2 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 57
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
4 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 57
4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 54
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47
4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 50
4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 52
4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 51
4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 52
116

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 3 50
4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 52
4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 59
3 4 2 4 1 2 3 4 4 4 3 4 4 3 1 3 4 53
4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 49
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 57
4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 54
4 4 2 4 2 4 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 57
4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 58
4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 52
4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 55
4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 53
4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 60
3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 53
1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 51
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 49
3 3 2 1 1 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 49
4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 54
3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 51
117

Dokumentasi
119
110

Anda mungkin juga menyukai