Anda di halaman 1dari 7

[BAHASA VISUAL]

Volume 1 Nomor 1 2020


e-ISSN : 0000-0000

Analisis Semiotika Tanda pada Poster Silence The Bullying


Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Indrprasta PGRI
auliam55@gmail.com , diahaynngtia29@gmail.com, eclncia@gmail.com

Abstrak

Maraknya kasus bullying menjadi salah satu kasus yang patut menjadi perhatian berbagai
pihak, salah satunya dengan cara menemukan metode yang efektif dalam
mengkampanyekan “stop bullying”. Hal demikian, Luba Lukova membuat poster Silence
The Bullying sebagai kampanye sosial dalam bentuk poster anti bullying dengan lambang-
lambang visual yang khas dengan bentuk bullying verbal. Karya desain komunikasi visual
pasti menunjukkan teks dan penyajian visualnya berisi ikon, indeks, dan simbol yang
berfungsi untuk menggambarkan atau memperjelas pesan yang ingin disampaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna semiotik unsur-unsur ikon, indeks,
dan simbol yang terdapat pada poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penulisan deskriptif kualitatif,
dimana penulis memaparkan sebuah pembahasan karya desain komunikasi visual. Sumber
data yang digunakan berupa studi pustaka, kajian jurnal dan skripsi, serta internet
searching dengan portal-portal resmi. Hasil dari penelitian yang didapatkan yaitu berupa 1
tanda dalam bentuk ikon, 1 tanda dalam bentuk indeks, dan 1 tanda dalam bentuk simbol.

Kata kunci: Semiotika, visual, ikon, indeks, simbol.

PENDAHULUAN
Menurut Kusumawati (2015), Komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Dalam penyampaiannya
komunikasi dibagi menjadi komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Melalui kata kata,
manusia dapat mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan dan informasi.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk tanpa kata-
kata. Dalam kehidupan, komunikasi nonverbal justru lebih banyak digunakan daripada
komunikasi verbal. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur mengungkapkan hal yang ingin
diungkapkan secara spontan dan memiliki potensi adanya umpan balik penerimanya.
Komunikasi nonverbal dapat berupa lambang-lambang seperti gestur, warna, mimik wajah.
Komunikasi visual termasuk salah satu bentuk penyampaian pesan nonverbal artifaktual
yang memanfaatkan unsur-unsur rupa seperti warna, bentuk, lambang, komposisi dan
sebagainya. Komunikasi visual dinilai dapat menterjemahkan hal yang tidak dapat dijelaskan
oleh kata, dan visual juga sebagai representasi penggambaran realitas, kesan, pemberi
intruksional, dan sebagai daya tarik tertentu. Menurut Umar Hadi (1998), sebagai bahasa,
desain komunikasi visual adalah ungkapan ide dan pesan dari perancang kepada masyarakat
yang dituju melalui simbol-simbol berwujud gambar, warna, dan tulisan. Ungkapan tersebut
akan komunikatif apabila bahasa yang disampaikan itu dapat dimengerti oleh khalayak
sasarannya. Komunikasi visual kini menjadi sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang

1
Analisis Semiotika pada Poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3(© 2020)

informasi visual. Hampir di segala sektor kegiatan ini ikon, indeks dan simbol-simbol hadir di
setiap karya desain komunikasi visual, salah satunya adalah poster Silence The Bullying karya
Luba Lukova yang merupakan salah satu bentuk solusi desain tentang anti bullying.
Menurut Simbolon (2012), Bullying merupakan istilah bahasa Inggris yang diambil dari
kata bull yang berarti hewan banteng. Banteng diasosiasikan sebagai hewan yang memiliki
tanduk dan identik dengan perilaku menyerang secara membabibuta sehingga istilah bullying
diidentikkan dengan perilaku kekerasan. Bentuk bullying dapat berupa tindakan fisik dan
verbal seperti memukul, menampar, menendang, menghina, mengejek, dan memanggil
dengan sebutan buruk bagi korbannya. Kasus bullying yang kian marak ini patut menjadi
perhatian berbagai pihak, salah satunya dengan cara menemukan metode yang efektif untuk
mengkampanyekan “stop bullying” ini. Sebuah karya desain komunikasi visual banyak
memanfaatkan daya dukung gambar sebagai lambang visual pesan, guna mengefektifkan
komunikasi. Upaya mendayagunakan lambang-lambang visual berangkat dari premis bahwa
bahasa visual memiliki karakterisik yang bersifat khas bahkan istimewa untuk menimbulkan
efek tertentu pada pengamatnya. Hal demikian, Luba Lukova membuat poster Silence The
Bullying sebagai kampanye sosial dalam bentuk poster anti bullying dengan lambang-lambang
visual yang khas dengan bentuk bullying verbal.
Penulis tertarik untuk mengkaji makna tanda dalam poster Silence The Bullying dengan
kajian semiotika karena dalam poster tersebut terdapat tanda-tanda yang akan memperjelas
isi poster. Kata semiotika berasal dari Bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” (Noor,
2004:81). Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-
peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda (Sobur, 2001:95). Teori kajian semiotika yang
penulis gunakan adalah teori Charles Sanders Peirce mengenai hubungan kenyataan dengan
jenis dasarnya, yaitu berupa ikon, indeks dan simbol. Peirce memiliki gagasan yang bersifat
menyeluruh, yang dapat mendeskripsikan makna dari semua sistem penandaan. Namun tetap
saja, setiap orang mengartikan sebuah tanda dengan makna yang berbeda-beda menurut
pandangannya masing-masing. Tulisan ini memiliki tujuan untuk memaparkan dan
menjelaskan pembahasan tentang makna ikon, indeks, dan simbol yang terdapat pada poster
berjudul Silence The Bullying karya Luba Lukova.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode kualitatif
adalah metode riset yang sifatnya memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis. Pada
pelaksanaannya, metode ini bersifat subjektif dimana proses penelitian lebih diperlihatkan dan
cenderung lebih fokus pada landasan teori. Menurut Sugiyono (2012: 9) metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Tentang metode penelitian kualitatif, Creswell
(2008) mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi
dan memahami suatu gejala sentral. Metode kualitatif memperlakukan partisipan benar-benar
sebagai subjek dan bukan objek. Metode penelitian ini memberikan ruang yang sangat besar
kepada partisipan (Semiawan, 2007:18). Peneliti melakukan pengumpulan sumber data
melalui studi pustaka, kajian jurnal dan skripsi, serta internet searching dengan portal-portal
resmi lalu dibuatlah analisis mengenai Semiotika Tanda pada poster yang berjudul Silence The
Bullying.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Semiotika merupakan sebuah kajian filsafat yang mempelajari tentang tanda.
Ketika membicarakan semiotika, maka akan membicarakan pada tatanan filosofi,

2
Analisis Semiotika pada Poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3(© 2020)

keilmuan, dan praktis. Charles Sanders Peirce (dalam Wulandari, 2020:31) mengemuka
hubungan trikotomi antara tanda-tanda. Dalam hubungan antar trikonomi , terbagi
menjadi 3 yaitu:
1. Ikon
Benda fisik yang menyerupai apa yang dipresentasikannya. Representasi tersebut
ditandai dengan kemiripan (Sobur, 2003:158)
2. Indeks
Tanda yang menunjukkan adanya hubungan ilmiah antara tanda dan penanda yang
bersifat hubungan sebab akibat atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan
(Sobur, 2003:159)
3. Simbol
Bentuk yang menandai sesuatu yang lain di luar bentuk perwujudan bentuk simbolik
itu sendiri. Hubungan berdasarkan konvensi atau kesepakatan masyarakat (dalam
Wulandari, 2020:32)

Analisis Semiotika Tanda Pada Poster

Gambar 1. Silence The Bullying


Sumber. Behance.net

Poster Silence The Bullying ini merupakan karya Luba Lukova yang dibuat pada
tahun 2012. Karya ini merupakan pemenang kedua pada First Annual Design for Good
Poster competition, AIGA-Birmingham. Poster ini mengandung pesan visual yang
mencerminkan kondisi masyarakat. Berikut merupakan analisis pesan visual yang
dilandasi teori semiotika oleh Charles Sanders Peirce.

3
Analisis Semiotika pada Poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3(© 2020)

1. Ikon

Gambar 2. Lidah Menjulur


Sumber: Wideazone.com

Gambar bibir dengan lidah menjulur pada poster merupakan ikon atau gambar
tiruan yang berasal dari objek aslinya yang merupakan bagian dari anggota tubuh
manusia.
Bibir dan lidah berfungsi untuk berbicara, bagi pembuli mulut merupakan
senjata utama ketika melakukan bullying karena para pembuli menyakiti korban
dengan tutur kata. Itulah mengapa poster ini menggunakan bibir dan lidah sebagai
ikon.

2. Indeks

Gambar 3. Benda Tajam


Sumber. Wowkeren.com

4
Analisis Semiotika pada Poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3(© 2020)

Pada poster terdapat gambar lidah yang menjulur dan bagian lidah yang
terpotong. indeks pada poster berupa potongan lidah yang terpisah dari bentuk
aslinya. Bentuk lidah tidak akan terpisah atau berubah bentuk dari bentuk aslinya
tanpa adanya sebab-akibat. Lidah dapat terpisah atau berubah bentuk jika terjadi
pemotongan benda tajam.
Silence the Bullying merupakan satu-satunya teks yang terdapat dalam poster.
Silence the Bullying jika di artikan ke dalam Bahasa Indonesia yaitu membungkam
penindas atau menghentikan bullying. Bullying merupakan tindakan atau perilaku yang
dilakukan untuk menyakiti baik dalam bentuk verbal, psikologis, emosional, hingga
fisik. Teks ini termasuk kedalam indeks. Tanpa adanya bullying (penyebab) yang terjadi
maka Silence the Bullying (akibat) tidak akan ada.

3. Simbol

Gambar 4. Ular
Sumber. Pinterest.com

Gambar potongan lidah dalam poster merupakan lidah dari hewan ular. Ular
merupakan salah satu hewan yang berbahaya karena beberapa diantaranya berbisa
atau beracun. Dalam cerita pelanggaran adam dan hawa ditaman eden dalam alkitab,
ular menipu adam dan hawa dengan licik untuk memakan buah terlarang. Berdasarkan
cerita tersebut, masyarakat sering menyebut orang yang jahat dan licik dengan
sebutan ular. Bullying merupakan tindakan negatif dan dianggap jahat bagi
masyarakat, oleh karena itu ular ini di jadikan simbol para pelaku bullying dalam karya
ini.

5
Analisis Semiotika pada Poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3(© 2020)

SIMPULAN

Karya seni dapat diamati melalui pendekatan semiotika, semiotika visual ataupun
semiotika rupa. Analisa karya seni dengan menggunakan pendekatan semiotika dapat
digunakan untuk mengetahui maksud tujuan dari komunikasi perasaan, pemikiran, atau
ekspresi yang disampaikan pembuat karya seni atau seniman terhadap audience melalui
komposisi tanda. Pekerjaan seni juga dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan semiotika
karena diarasa atau dianggap sebagai suatu tanda atau struktur tanda. Dalam analisis poster
yang berjudul Silence The Bullying karya Luba Lukova, terdapat 3 tanda semiotika yaitu ikon,
indeks, dan simbol. Dari ketiga tanda tersebut, terdapat pesan visual yang ada didalam poster.
Seniman ingin memberikan pesan kepada audience tentang kasus bullying yang kerap
meresahkan di lingkungan sosial dengan sebuah karya visual.

6
Analisis Semiotika pada Poster Silence The Bullying Karya Luba Lukova
Aulia Sari Mutmainnah1, Diah Ayuningtia2, Laurencia3(© 2020)

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, M Umar. Tinjauan Aspek Visual Gambar Fotografi dan Gambar Tangan. Jurnal
Pengetahuan dan Penciptaan Seni.
Husnia, A. R. (2017). Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Lirik Lagu Album Goose House Phhrase #7
Soundtrack (Kajian Semiotika). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. 2-3.
Kusumawati, T. (2015). Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Jurnal Pendidikan dan Konseling,
Vol 6, No.2 86-91.
Semiawan, C. (2007). Catatan Kecil Tentang Penelitian Dan Pengembangan llmu Pengetahuan.
Jakarta, 2007
Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Soraya, A. I., Badaruddin, M. S., Ilmu, F., & Universitas, B. (2019). EFEKTIFITAS CERITA PENDEK
SEBAGAI MEDIA KAMPAYE “ STOP BULLYING ” TERHADAP SISWA SMP DIKOTA
MAKASSAR : 7(2010), 266–272.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Tinarbuko, Sumbo. (2003). Semiotika Analisis Tanda Pada Karya Desain Komunikasi Visual.
Nirmana. 5(1), 32.(Soraya, Badaruddin, Ilmu, & Universitas, 2019)
Wulandari, S. & Siregar, E. D. (2020). Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce: Relasi Trikotomi
(Ikon, Indeks, dan Simbol) dalam Cerpen Anak Mercusuar karya Mashidar Zainal. Jurnal
Ilmu Humaniora. 04(1), 31-32.

Anda mungkin juga menyukai