30-43
1,2
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, Indonesia
yunitasari@dsn.moestopo.ac.id
Abstract
The focus of this research is to analyze the semiotic meaning of Roland Barthes which includes
denotative and connotative meanings and myths constructed by Wim Umboh and Misbach Yusa Biran
in the film Bintang Ketjil. This study used descriptive qualitative method. The object of research is that
there are several scenes in the old film Bintang Ketjil which have been restored in 2018. The results of
the study concluded: The meaning of the denotation contained in the film concluded that the message
of informal education helps children to develop in terms of knowledge, reason, mind, and ethics. The
meaning of the form of mother's love in the Bintang Ketjil film is quite clearly shown in the dialogue and
non-verbal language in the film. The myths in the film Bintang Ketjil are often depicted as symbols
related to learning symbols used in several scenes. Suggestions for the community or parents can be
taken positively from the educational message of a film and improve attitudes towards children, so as
not to create a crisis of confidence in adults
Abstrak
Fokus penelitian ini menganalisis pemaknaan Semiotik Roland Barthes yang meliputi makna Denotatif
dan Konotatif dan mitos yang dikonstruksi Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran dalam Film Bintang
Ketjil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ialah beberapa scene
dalam film lama Bintang Ketjil yang sudah direstorasi pada 2018. Hasil Penelitian didapat kesimpulan:
Makna denotasi yang terdapat dalam film tersebut menyimpulkan bahwa pesan pendidikan informal
membantu anak-anak untuk berkembang dari segi pengetahuan, akal, pikiran, dan etika. Pemaknaan
bentuk kasih sayang ibu dalam film Bintang Ketjil cukup jelas ditunjukkan dalam dialog maupun bahasa
nonverbal dalam film tersebut. Mitos dalam film Bintang Ketjil banyak digambarkan sebagai simbol yang
berkaitan dengan simbol-simbol pembelajaran yang dipergunakan dalam beberapa adegan. Saran bagi
masyarakat atau orang tua dapat diambil sisi posistif pesan pendidikan dari sebuah film dan
memperbaiki sikap terhadap anak, sehingga tidak membuat krisis kepercayaan terhadap orang dewasa.
30
ISSN: 2088-6942 (cetak), ISSN: XXXX-XXXX (online)
Website: http://journal.moestopo.ac.id/index.php/dinamika
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
31
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
mencapai efek yang diharapkan. Sistem bahasa adalah sebuah sistem tanda yang
semiotika yang lebih lagi dalam film adalah mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu
digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.
tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Sistem denotasi adalah sistem pertandaan
Gambar yang dinamis dalam film tingkat pertama, yaitu terdiri dari rantai
merupakan ikonis bagi realitas yang penanda dan petanda, yakni hubugan
dinotasikannya. (Sobur, 2006:128). materialistis penanda atau konsep abstrak
Film sebagai sistem tanda yang dibaliknya. Pada sistem konotasi atau sistem
berkerja, merupakan bidang kajian amat penanda tingkat kedua rantai penanda atau
relevan bagi analisis struktural atau petanda pada sistem denotasi menjadi
semiotika. Seperti yang dikemukakan oleh penanda dan seterusnya berkaitan dengan
Van Zoest, film dibangun dengan tanda yang lain pada rantai pertandaan lebih
semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk tinggi. Dalam kerangka Roland Barthes,
berbagai sistem tanda yang berkerja sama konotasi identik dengan operasi ideologi,
dengan baik untuk mencapai efek yang yang disebutnya sebagai (mitos), dan
diharapkan. Berbeda dengan fotografi berfungsi untuk mengungkapkan dan
statis, rangkaian gambar film digunakan memberikan kebenaran bagi nilai-nilai
tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang dominan yang berlaku dalam suatu periode
mengambarkan sesuatu. Ciri gambar- tertentu. Dalam mitos juga terdapat pola
gambar film adalah persamaannya dengan tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda,
realitas yang ditunjukkan. Gambar yang namun sebagai suatu sistem yang unik.
dinamis dalam film merupakan ikonis bagi Mitos dibangun untuk suatu rantai
realitas yang didenotasikannya (Sobur, pemaknaan yang telah ada sebelumnya
2001:128). atau dengan kata lain, mitos adalah suatu
Dari berbagai tanda dalam semiotika sistem pemaknaan tataran kedua.
film, dikenal pula istilah mise en scene yang Roland Barthes memahami ideologi
berkaitan dengan penempatan posisi dan sebagai kesadaran palsu yang membuat
pergerakan aktor pada set (bloking), serta orang hidup di dalam dunia yang imajiner
sengaja dipersiapkan untuk menciptakan dan ideal, meski realitas hidup
sebuah adegan (scene) dan sinematografi sesungguhnya tidaklah demikian. Ideologi
yang berkaitan dengan penempatan ada selama kebudayaan ada, dan itulah
kamera. Mise en scene berarti sebabnya Roland Barthes mengatakan
menempatkan sesuatu pada layar, unsur- bahwa konotasi sebagai suatu ekspresi
unsurnya antara lain actor’s performance budaya. Kebudayaan mewujudkan dirinya di
yang terdiri dari script adalah sebuah dalam teks-teks dan dengan demikian,
naskah yang berisi semua kalimat yang ideologi mewujudkan dirinya melalui
diucapkan oleh pemain film dan movement berbagai kode yang merembes masuk ke
yaitu semua hal dan berbagai tindakan yang dalam teks dalam bentuk penanda-penanda
dilakukan oleh pemain film (David Bordwell penting, seperti tokoh, latar, sudut
dan Kristin Thompson, 1993). pandang, dan lain-lain (Sobur, 2009:71).
Model semiotika Roland Barthes membahas
Semiotika Roland Barthes pemaknaan atas tanda dengan
Roland Barthes dikenal sebagai menggunkan signifikasi dua tahap, yaitu
salah satu pemikir struktural yang getol mencari makna yang denotasi dan konotasi
mempraktikkan model linguistik dan yakni makna sesungguhnya dan makna
semioligi Saussure. Ia berpendapat bahwa kiasan.
32
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
1. Signifier 2. Signified
(Penanda) (Petanda) Tingkat pertama
(Bahasa)
3. Denotative Sign
(Tanda Denotatif)
33
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
34
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
dewasa, sehingga orang tua mereka kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
mengira diculik dan lapor polisi. akan dimulai. Jika tanda pada tahap I ini
dijadikan pijakan untuk masuk ke tahap II,
Analisis Semiotika Roland Barthes maka secara konotatif dapat diberi makna
Analisis semiotika Roland Barthes bahwa denotatif dan konotatif ini jika
yang digunakan dalam penelitian ini digabung akan membawa pada sebuah
mengambil beberapa poin dari adegan film mitos, bahwa memupuk rasa/jiwa
Bintang Ketjil untuk menentukan petanda persatuan, kebersamaan dan kekompakan,
dan penanda serta makna yang terkandung. memupuk rasa tanggung jawab, dan
Simbol dan tanda-tanda yang terdapat di memupuk kesadaran untuk melaksanakan
dalam film berusaha ditangkap dengan perintah dengan cepat dan tepat.
menganalisis adegan-adegan atau scene Penerapan peta tanda Roland
yang ada. Barthes pada scene pada scene berikut
Dalam menelaah tanda, dapat memiliki pesan terkait dengan pendidikan.
membedakannya dalam dua tahap. Pada
tahap pertama, tanda dapat dilihat latar
belakangnya pada (1) penanda dan (2)
petandanya. Tahap ini lebih melihat tanda
secara denotatif. Tahap denotasi ini baru
menelaah tanda secara bahasa. Dari
pemahaman bahasa ini, kita dapat masuk ke
tahap kedua, yakni menelaah tanda secara
konotatif. Pada tahap ini konteks budaya,
misalnya, sudah ikut berperan dalam
penelaahan tersebut. Dalam contoh di atas,
pada tahap I, tanda berupa Barisan murid
Gambar 3. Scene 1. 00:01:08 – 00:01:23
siswa/siswi di depan kelas dipandu oleh ibu.
(15 Detik) Murid Berbaris
Guru untuk memasuki kelas baru dimaknai
secara denotatif, yaitu penandanya proses
35
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
dengan sifat yang halus seorang guru akan anak muridnya agar selalu disiplin di dalam
membawa jiwa anak pada sifat-sifat yang kelas. Mitos, Seorang guru yang benar-
mulia. Seperti halnya yang dilakukan ibu benar tegas seharusnya memahami dan
guru menumbuhkan sikap kesadaran mengetahui etika yang dilakukan. Jika
berdisiplin diri dan kolektif, memupuk berbicara untuk menanyakan tentang
rasa/jiwa persatuan, kebersamaan dan sebuah kedisiplinan menggunakan bahasa
kekompakan, memupuk rasa tanggung yang tegas dan sikap yang baik, maka
jawab, dan memupuk kesadaran untuk muridpun akan mematuhinya.
melaksanakan perintah dengan cepat dan
tepat.
Teknik pengambilan gambar
menggunakan medium shoot dan close up
shoot di mana ibu guru menunjukkan
ketegasan dan menunjukan sikap
kepemimpinan. Denotasi yang ada pada
gambar 3 adalah ibu guru melihat muridnya
yang akan masuk ke dalam kelas. Konotasi
yang ada pada gambar adalah ibu guru
dimana ibu guru menunjukkan ketegasan
dan sifat melindungi. Tanda yang terbentuk
dari adegan ini adalah adanya rasa Gambar 4. Scene 2. 00:04:09 – 00:04:40
ketegasan dan sifat disiplin terhadap (31Detik) Keadaan Ruang Kelas
muridnya.
Penanda dari adegan ini terbentuk
adanya sikap kepemimpinan guru terhadap
36
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
37
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
38
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
anaknya dengan cara mendidiknya, tetapi justru akan memberikan efek negatif bagi
jika cara mendidiknya yang salah maka anak.
39
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
40
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
41
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
sebagai first order. Namun bahasa sebagai Penelitian ini mengkaitkan tanda-tanda
second order mengijinkan kata meja hijau yang berfungsi melihat fenomena yang
mengemban makna “persidangan”. Lapis terjadi pada masyarakat.
kedua ini yang disebut konotasi. Tanda atau Simbol yang lain yaitu
Analisis Semiotik Roland Barthes denotasi, denotasi memiliki makna yang
seperti menjelaskan bahwa signifikasi tahap bersifat secara langsung, yaitu makna
pertama merupakan hubungan antara khusus yang terdapat pada tanda, dan pada
signifier (penanda) dan signified (petanda) intinya dapat disebut sebagai gambaran
di dalam sebuah tanda terhadap realitas petanda. Makna ini didasarkan atas
eksternal. Barthes menyebutnya sebagai penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar
denotasi, yaitu makna paling nyata dari bahasa atau yang didasarkan atas konvensi
tanda. Konotasi adalah istilah yang tertentu; memiliki sifat objektif, sebab teori
digunakan Barthes tersebut hanya membahas bagian yang
untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. umum saja. Konotasi diartikan sebagai
Hal ini menggambarkan interaksi yang aspek makna sebuah atau sekelompok kata
terjadi ketika tanda bertemu dengan yang didasarkan atas perasaan atau pikiran
perasaan atau emosi dari pembaca serta yang timbul atau ditimbulkan pada
nilai-nilai dari kebudayaannya. pembicara dan pendengar selain itu juga
Konotasi mempunyai makna yang memiliki makna subjektif dan berhubungan
subjektif atau paling tidak intersubjektif. dengan emosional.
Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang Dari film Bintang Ketjil bisa kita
digambarkan tanda terhadap sebuah objek, ambil pelajaran bahwa sebagai orang tua
sedangkan konotasi adalah bagaimana harus lebih mengenal anaknya dari siapa
menggambarkannya. Pada signifikasi tahap pun, sehingga orangtua tidak perlu
kedua yang berhubungan dengan isi, tanda memaksakan keinginannya, melainkan
bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah sebagai orangtua harus sadar dan peka
bagaimana kebudayaan menjelaskan atau terhadap apa keinginan dari anaknya,
memahami beberapa aspek tentang realitas kehidupan yang layak memang dibutuhkan
atau gejala alam. Mitos merupakan produk akan tetapi kasih sayang dari orangtua lah
kelas social yang sudah memiliki suatu yang sangat penting. Sehingga anak-anak
dominasi. Jadi, ketika suatu tanda yang tidak salah dalam mengikuti budaya-budaya
memiliki makna konotasi kemudian yang negatif. Ketika anak sudah bersekolah
berkembang menjadi makna denotasi, formal, anak-anak juga membutuhkan
makna denotasi tersebut akan menjadi waktu berlibur dan bermain bersama baik
mitos. keluarga dan teman-temanya. Karena cara
Tanda itu adalah keseluruhan yang ini sangat efektif untuk menghilangkan stres
dihasilkan antara penanda atau petanda, dan tekanan yang mereka rasakan ketika
tanda harus memiliki baik signifier dan disekolah
signified. Tanda adalah juga parole yang
membawa pesan. Parole dapat berbentuk SIMPULAN
lisan, tulisan atau representasi lain, Makna denotasi yang terdapat dalam
misalnya wacana tulis, iklan foto, film, sport, film tersebut menyimpulkan bahwa pesan
tontonan, dan lain-lain. Secara figuratif, pendidikan informal membantu anak-anak
tanda memberi kita kesempatan untuk untuk berkembang dari segi pengetahuan,
membawa dunia sekitar kita di dalam pikiran akal, pikiran, dan etika. Kata-kata yang
kita. Akan tetapi, ini bukan dunia yang digunakan sangat sederhana dan mudah
sebenarnya; ini adalah dunia mental yang dimengerti, teknik pengambilan gambar
menjadi kenyataan oleh lingkup referen di dasar dari extreme close-up menjadi long
batasi oleh tanda yang di kaitkan oleh shoot diperlihatkan dari awal hingga akhir
fenomena yang terjadi pada masyarakat. film. Dimana makna konotasinya karena
42
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43
single parent ibunya susi memiliki tekanan McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi
financial. Pemaknaan bentuk kasih sayang Massa Suatu Pengantar. Edisi
ibu dalam film Bintang Ketjil cukup jelas Kedua. Terjemahan oleh Agus
ditunjukkan dalam dialog maupun bahasa Dharma & Aminuddin Ram. 1994.
nonverbal. Mitos dalam film Bintang Ketjil Jakarta: Erlangga.
bahwa dampak yang akan didapat dari anak Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu
yang putus sekolah ilmu yang didapat Komunikasi: Suatu Pengantar.
sangat minim, sering dibentak atau dimarahi Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
saat masih kecil bisa berdampak gangguan Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi
psikologi dan percaya diri akan muncul Suatu Pengantar. Bandung:
apabila dilakukan bersama sama. Remaja Rosdakarya.
Pratista, Himawan. (2008). Memahami
DAFTAR PUSTAKA Film. Yogyakarta: Homerian
Christomy.T dan Untung Yuwono. (2014) Pustaka.
Semiotika Budaya. PPKB Roland Barthes. (2010) Membedah Mitos-
UI.Jakarta. Mitos Budaya Massa: Semiotika
Danim sudarwan. (2015) Menjadi Penelti atau Sosiologi Tanda, simbol,
Kualitatif. Bandung : Pustaka dan representasi.Yogyakarta:
Setia Jalasutra
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Sudjiman, Panuti dan Aart van
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Zoest. 1996. Serba-
Jakarta: Balai Pustaka. serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia
Dahlan, Adrianti, (2012), Analisis Pustaka Utama.
Semiotika Nilai Moral dalam Film Sobur, Alex. (2003). Analisis Teks Media
Hafalan Sholat Delisa, Pekanbaru, suatu Pengantar. Bandung: Rosda
Library UIN Suska R Karya.
Efendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Sobur, Alex. (2009). (b) Semiotika
Teori dan Filsafat Komunikasi. Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Bandung:Citra Aditya Bakti. Rosdakarya.
Hasbullah. (2001), Dasar-Dasar Ilmu Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media :
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Suatu Pengantar untuk analisis
Grafindo Persada. Wacana, Analisis Semiotika, dan
Hoed, Benny, (2011). Semiotika dan Analisis Framing. Edisi Keempat.
Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Komunitas Bambu. Sobur, Alex. (2004). Semiotika Komunikasi.
Kusnadi, Wawan. (1996). Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Massa:Sebuah Analisis Media Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi.
Televisi. Jakarta: Rineka Cipta. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, S.W., dan Foss, K.A. 2005. Teori
Komunikasi Edisi 9. Jakarta:
Salemba Humanika.
43
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari