Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal.

30-43

ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL


KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH YUSA BIRA

Panji Wibisono1 dan Yunita Sari2

1,2
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, Indonesia
yunitasari@dsn.moestopo.ac.id

Abstract
The focus of this research is to analyze the semiotic meaning of Roland Barthes which includes
denotative and connotative meanings and myths constructed by Wim Umboh and Misbach Yusa Biran
in the film Bintang Ketjil. This study used descriptive qualitative method. The object of research is that
there are several scenes in the old film Bintang Ketjil which have been restored in 2018. The results of
the study concluded: The meaning of the denotation contained in the film concluded that the message
of informal education helps children to develop in terms of knowledge, reason, mind, and ethics. The
meaning of the form of mother's love in the Bintang Ketjil film is quite clearly shown in the dialogue and
non-verbal language in the film. The myths in the film Bintang Ketjil are often depicted as symbols
related to learning symbols used in several scenes. Suggestions for the community or parents can be
taken positively from the educational message of a film and improve attitudes towards children, so as
not to create a crisis of confidence in adults

Keywords: Semiotic, Roland Barthes, Film

Abstrak
Fokus penelitian ini menganalisis pemaknaan Semiotik Roland Barthes yang meliputi makna Denotatif
dan Konotatif dan mitos yang dikonstruksi Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran dalam Film Bintang
Ketjil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ialah beberapa scene
dalam film lama Bintang Ketjil yang sudah direstorasi pada 2018. Hasil Penelitian didapat kesimpulan:
Makna denotasi yang terdapat dalam film tersebut menyimpulkan bahwa pesan pendidikan informal
membantu anak-anak untuk berkembang dari segi pengetahuan, akal, pikiran, dan etika. Pemaknaan
bentuk kasih sayang ibu dalam film Bintang Ketjil cukup jelas ditunjukkan dalam dialog maupun bahasa
nonverbal dalam film tersebut. Mitos dalam film Bintang Ketjil banyak digambarkan sebagai simbol yang
berkaitan dengan simbol-simbol pembelajaran yang dipergunakan dalam beberapa adegan. Saran bagi
masyarakat atau orang tua dapat diambil sisi posistif pesan pendidikan dari sebuah film dan
memperbaiki sikap terhadap anak, sehingga tidak membuat krisis kepercayaan terhadap orang dewasa.

Kata Kunci: Semiotika, Roland Barthes, Film

PENDAHULUAN Film merupakan suatu bentuk karya


Film Bintang Ketjil (1963) seni yang memiliki kekuatan dalam
merupakan film klasik karya Wim Umboh menjangkau segmen sosial, sehingga
dan Misbach Yusa Biran yang melegenda berpotensi efektif dalam menyampaikan
dan direstorasi pada tahun 2018 lalu. Para pesan kepada khalayak. Daya jangkau film
Kurator film memilih judul tersebut untuk sebagai suatu media audio-visual, memiliki
direstorasi karena dinilai berhasil memotret pengaruh emosional dan popularitas yang
relevansi kondisi sosial masyarakat hebat. Institusi media bukan hanya
Indonesia pada masa itu (saat film dibuat) mengembangkan teknik dan aspek
dan masa kini. Restorasi film merupakan sinematografi yang canggih sehingga
program Kemendikbud dalam upaya mampu menghasilkan film yang bermutu,
penyelamatan sejarah melalui film-film tetapi juga mengembangkan perspektif
klasik sehingga dapat ditonton kembali dan yang digunakan dalam melihat fakta dan
dijadikan sebagai bahan pembelajaran. menyajikannya. Sebuah film mampu

30
ISSN: 2088-6942 (cetak), ISSN: XXXX-XXXX (online)
Website: http://journal.moestopo.ac.id/index.php/dinamika
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

menghadirkan kembali realitas berdasarkan menampilkan nilai pesan-pesan selama


kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideologi durasi film tersebut.
dari kebudayaan. Pesan dalam film akan Fokus penelitian yang digunakan
menyajikan gambaran realitas yang telah analisis semiotika adalah ilmu tentang
“diseleksi” berdasarkan faktor-faktor baik tanda, khususnya dari pandangan Roland
yang bersifat kultural, sub-kultural, Barthes, mengembangkan dua sistem
institusional, industrial, nilai-nilai dan penandaan bertingkat, yang disebutnya
ideologis tertentu (Johassan: 2013, 2). sistem denotasi dan konotasi yang dapat
Penelitian ini berfokus pada analisis digunakan dalam mengenali dan memahami
semiotika Roland Barthes atas realitas sosial tanda-tanda/simbol serta makna yang
kehidupan Jakarta masa lampau yang ditampilkan dalam film Bintang Ketjil .
dikonstruksi dalam film Bintang Ketjil Karya Dalam penulisan ini tidak semua
Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran. scene diteliti, yang diteliti adalah scene yang
Semiotika dalam penelitian ini digunakan terdapat unsur pesan pendidikan dari
sebagai pendekatan untuk menganalisis perspektif pendidikan. Sedangkan unit
makna tanda (sign). Semiotika tidak lain analisis yang diteliti oleh penulis disini
adalah penalaran logika melalui tanda, di adalah audio dan visual. Audio meliputi:
mana manusia hanya bernalar melalui dialog/monolog dan musik. Sedangkan
tanda. Sebagaimana diketahui, tanda tidak visual meliputi: angel, setting, serta
terbatas pada benda, tetapi wacana sosial gesture/aksi: Monolog adalah teks yang
sebagai fenomena bahasa, dapat juga berupa percakapan tunggal, yaitu berbicara
dipandang sebagai tanda. dengan diri sendiri (percakapan batin);
Semiotika Roland Barthes Dialog adalah teks yang berupa percakapan
menganalisis pemaknaan tanda melalui lebih dari satu orang; Setting adalah unsur
sistem pemaknaan denotatif (denotation), film yang bermuatan tentang konsep,
konotatif (connotation) dan meta-bahasa tempat serta properti yang digunakan;
(metalanguage) atau mitos. Angle adalah pengambilan gambar dari
Topik penelitian ini sangat penting segala sudut; Gesture adalah bahasa tubuh.
untuk menangkap pesan moral dalam film Adapun sumber data dalam
Bintang Ketjil yang sangat relevan penulisan ini adalah data primer yang
diterapkan kembali pada kekinian, diperoleh langsung dari objek peneltian
khususnya pada anak-anak Indonesia yang yaitu film Bintang Ketjil dan data sekunder
sudah hampir tergerus identitas dan yang diperoleh melalui buku dan artikel-
budayanya oleh karena penetrasi dari artikel yang berkaitan dengan fokus
perkembangan teknologi informasi dan penelitian.
komunikasi yang begitu cepatnya. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan studi dokumentasi yaitu DVD film
METODE Bintang Ketjil dengan cara mengidentifikasi
Jenis penelitian ini adalah deskriptif simbol- simbol atau tanda-tanda yang
Kualitatif. Menurut Kriyantono (2006:69) mewakili bentuk pesan pendidikan yang
penelitian deskriptif berupaya muncul berupa audio maupun berupa visual.
mengambarkan atau menguraikan hal
dengan apa adanya serta menggunakan KAJIAN LITERATUR
data kualititaif yang akan menghasilkan Pemikiran Semiotika Film
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau Film umumnya dibangun dengan
lisan dari orang dan perilaku yang dapat banyak tanda, sehingga film merupakan
diamati. Setelah itu akan dideskripsikan bidang kajian yang relevan bagi analisis
secara utuh untuk menemukan hasil struktural atau semiotika. Tanda-tanda itu
penulisan. Objek penulisan adalah scene- termasuk berbagai sistem tanda yang
scene dalam film Bintang Ketjil yang berkerja sama dengan baik dalam upaya

31
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

mencapai efek yang diharapkan. Sistem bahasa adalah sebuah sistem tanda yang
semiotika yang lebih lagi dalam film adalah mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu
digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.
tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Sistem denotasi adalah sistem pertandaan
Gambar yang dinamis dalam film tingkat pertama, yaitu terdiri dari rantai
merupakan ikonis bagi realitas yang penanda dan petanda, yakni hubugan
dinotasikannya. (Sobur, 2006:128). materialistis penanda atau konsep abstrak
Film sebagai sistem tanda yang dibaliknya. Pada sistem konotasi atau sistem
berkerja, merupakan bidang kajian amat penanda tingkat kedua rantai penanda atau
relevan bagi analisis struktural atau petanda pada sistem denotasi menjadi
semiotika. Seperti yang dikemukakan oleh penanda dan seterusnya berkaitan dengan
Van Zoest, film dibangun dengan tanda yang lain pada rantai pertandaan lebih
semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk tinggi. Dalam kerangka Roland Barthes,
berbagai sistem tanda yang berkerja sama konotasi identik dengan operasi ideologi,
dengan baik untuk mencapai efek yang yang disebutnya sebagai (mitos), dan
diharapkan. Berbeda dengan fotografi berfungsi untuk mengungkapkan dan
statis, rangkaian gambar film digunakan memberikan kebenaran bagi nilai-nilai
tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang dominan yang berlaku dalam suatu periode
mengambarkan sesuatu. Ciri gambar- tertentu. Dalam mitos juga terdapat pola
gambar film adalah persamaannya dengan tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda,
realitas yang ditunjukkan. Gambar yang namun sebagai suatu sistem yang unik.
dinamis dalam film merupakan ikonis bagi Mitos dibangun untuk suatu rantai
realitas yang didenotasikannya (Sobur, pemaknaan yang telah ada sebelumnya
2001:128). atau dengan kata lain, mitos adalah suatu
Dari berbagai tanda dalam semiotika sistem pemaknaan tataran kedua.
film, dikenal pula istilah mise en scene yang Roland Barthes memahami ideologi
berkaitan dengan penempatan posisi dan sebagai kesadaran palsu yang membuat
pergerakan aktor pada set (bloking), serta orang hidup di dalam dunia yang imajiner
sengaja dipersiapkan untuk menciptakan dan ideal, meski realitas hidup
sebuah adegan (scene) dan sinematografi sesungguhnya tidaklah demikian. Ideologi
yang berkaitan dengan penempatan ada selama kebudayaan ada, dan itulah
kamera. Mise en scene berarti sebabnya Roland Barthes mengatakan
menempatkan sesuatu pada layar, unsur- bahwa konotasi sebagai suatu ekspresi
unsurnya antara lain actor’s performance budaya. Kebudayaan mewujudkan dirinya di
yang terdiri dari script adalah sebuah dalam teks-teks dan dengan demikian,
naskah yang berisi semua kalimat yang ideologi mewujudkan dirinya melalui
diucapkan oleh pemain film dan movement berbagai kode yang merembes masuk ke
yaitu semua hal dan berbagai tindakan yang dalam teks dalam bentuk penanda-penanda
dilakukan oleh pemain film (David Bordwell penting, seperti tokoh, latar, sudut
dan Kristin Thompson, 1993). pandang, dan lain-lain (Sobur, 2009:71).
Model semiotika Roland Barthes membahas
Semiotika Roland Barthes pemaknaan atas tanda dengan
Roland Barthes dikenal sebagai menggunkan signifikasi dua tahap, yaitu
salah satu pemikir struktural yang getol mencari makna yang denotasi dan konotasi
mempraktikkan model linguistik dan yakni makna sesungguhnya dan makna
semioligi Saussure. Ia berpendapat bahwa kiasan.

32
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

1. Signifier 2. Signified
(Penanda) (Petanda) Tingkat pertama
(Bahasa)
3. Denotative Sign
(Tanda Denotatif)

4.Connotative Signifier 5. Connotative


(Penanda Konotatif) Signified Tingkat kedua
(Petanda Konotatif) (mitos)

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

Gambar 1. Peta Tanda Roland Barthes


(Sumber: Sobur, 2006)

Dari gambar 1 peta tanda Roland


Barthes, terlihat bahwa denotative terdiri
atas penanda dan petanda. Akan tetapi,
pada saat bersamaan tanda denotasi adalah
juga penanda konotasi. Dengan kata lain,
hal tersebut merupakan unsur material.
Dalam konsep Roland Barthes, tanda
konotasi tidak sekedar memiliki makna
tambahan, namun mengandung kedua
bagian tanda denotasi yang melandasi
keberadaannya (Sobur, 2006:69).
Gambar 2. Two Orders of Siginification dari
Membahas tentang tanda denotasi
Roland Barthes
dan konotasi menurut Roland Barthes, jelas
(Sumber: Fiske, dalam Sobur, 2004:127)
terdapat perbedaan antara keduanya.
Secara umum denotasi adalah makna yang
Gambar 2 menjelaskan, signifikasi
sesungguhnya akan tetapi menurut Barthes
tahap pertama merupakan hubungan antara
denotasi merupakan sistem signifikasi
penanda (signifier) dan petanda (signified)
tingkat pertama. Dalam hal ini denotasi
di dalam sebuah tanda terdapat realitas
diasosiasikan dengan ketertutupan makna
eksternal. Penanda mewakili elemen bentuk
dan sensor atau represi politisi. Dalam
atau isi, sementara petanda mewakili
kerangka Barthes konotasi identik dengan
elemen konsep atau makna. Kesatuan
operasi ideologi, biasa disebut mitos dan
antara penanda dan petanda itulah yang
berfungsi untuk mengungkapkan dan
disebut sebagai tanda. Pada signifikasi
memberikan pembenaran bagi nilai-nilai
tahap kedua yang berhubungan dengan isi,
dominan yang berlaku dalam suatu periode
tanda kerja melalui isi, dan emosi ini
tertentu (Budiman, 2001:28 dalam Sobur,
mempunyai konotasi terhadap ideologi
2006:71).
tertentu. Pada dasarnya semua hal dapat
Roland Barthes juga membuat
menjadi mitos, satu mitos timbul untuk
sebuah model sistematis tentang mitos
sementara waktu dan tenggelam untuk
dalam menganilisis dari tanda-tanda tertuju
waktu yang lain karena digantikan oleh
kepada gagasan tentang siginifikasi dua
berbagai mitos lain. Dengan kata lain, mitos
tahap:
berfungsi sebagai informasi dari lambang
yang kemudian menghadirkan makna-

33
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

makna tertentu dengan berpijak pada nilai- HASIL DAN PEMBAHASAN


nilai sejarah dan budaya masyarakat Sinopsis Film Bintang Ketjil
(Pawito, 2008:164). Mitos berfungsi untuk Film Bintang Ketjil berkisah tentang
mengungkapkan dan memberikan dua anak perempuan yang memiliki
pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang keinginan pergi ke kebun binatang. Maria
berlaku dalam suatu periode tertentu. dan Susi akhirnya nekad pergi sendiri,
karena orang tuanya yang sibuk tidak juga
Film Sebagai Media Komunikasi Massa sempat mengajaknya jalan-jalan sesuai
Menurut Joseph V. Maschelli dalam janjinya. Mereka lalu menghabiskan
Maarif (2005:27), film secara struktur waktunya di Taman Mini. Orang tua mereka
terbentuk dari sekian banyak shot, scene mengira mereka diculik.
dan sequence. Tiap shot membutuhkan Cerita berlanjut dengan kisah Maria
penempatan kamera pada posisi yang paling dan Susi yang ikut membantu Bung Nana
baik bagi pandangan mata penonton dan dan Bang Mansyur 'menculik' nenek dan
bagi setting serta action pada satu tertentu kakaknya Bung Nana. Dalam perjalanannya,
dalam perjalanan cerita, itulah sebabnya Bung Nana sadar betapa sangat sulitnya
seringkali film disebut gabungan dari merawat seorang nenek, dua orang anak
gambar-gambar yang dirangkai menjadi perempuan, hingga ikut merasakan
satu kesatuan utuh yang bercerita kepada kesedihan kakaknya yang ingin sekolah agar
penontonnya. mampu mewujudkan cita-cita almarhum
Dalam sejarah perkembangan film ibunya.
terdapat tiga tema besar dan satu atau dua Akhirnya, Bung Nana menyerahkan
tonggak sejarah yang penting (McQuail, diri ke kantor polisi dan mengakui semua
1987:13). Tema pertama ialah pemanfaatan perbuatannya, namun kakek mantan guru,
film sebagai alat propaganda. Tema ini langsung bertindak dan membawa anak-
penting terutama dalam kaitannya dengan anak ke kebun binatang hingga jalan-jalan
upaya pencapaian tujuan aslinya dan sampai ke atap Gedung Indonesia. Suasana
masyarakat. Hal tersebut berkenaan dengan tegang terjadi ketika sang kakek membawa
pandangan yang menilai bahwa film memilii Maria dan Susi hingga ke atap gedung,
jangkauan, realisme, pengaruh emosional, tetapi akhirnya neneknya Bung Nana
dan popularitas yang hebat. Kedua tema berhasil melepaskan Maria dan Susi serta
lainnya dalam sejarah film ialah munculnya membujuk sang kakek kembali ke dasar
beberapa aliran film (Huaco dalam McQuail, gedung. Bujukan sang nenek berhasil
1987:51) dan lahirnya aliran film meluluhkan hati sang kakek dan
dokumentasi sosial. Kedua kecenderungan melepaskan anak-anak itu kembali ke
tersebut merupakan suatu penyimpangan pangkuan orang tuanya.
dalam pengertian bahwa keduanya hanya
menjangkau minoritas penduduk dan Konsep Cerita, Penokohan dan Tema
berorientasi ke realisme. Bercerita tentang dua anak kecil
Turner dalam Maarif (2005:11) dengan latar belakang keluarga yang
mengatakan bahwa film tidak berbeda, mencari perhatian dari orangtua
mencerminkan atau merekam realitas ditengah kesibukannya masing-masing.
sebagai medium representasi yang lain, ia Mereka berusaha mencari jalan sendiri pergi
mengkonstruksikan dan menghadirkan ke Kebun Binatang, sebagaimana pernah
kembali gambaran dari realitas melalui dijanjikan orang tua mereka masing-
kode-kode, konvensi-konvensi dan ideologi masing. Semua akibat orang tua yang suka
kebudayaannya. Film bukan hanya semata- "obral" janji, namun tak dapat (lupa)
mata memproduksi realitas, tapi jga memenuhinya yang mengakibatkan krisis
mendefinisikan realitas (Sobur, 2003:127- ketidakpercayaan terhadap perkataan orang
128).

34
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

dewasa, sehingga orang tua mereka kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
mengira diculik dan lapor polisi. akan dimulai. Jika tanda pada tahap I ini
dijadikan pijakan untuk masuk ke tahap II,
Analisis Semiotika Roland Barthes maka secara konotatif dapat diberi makna
Analisis semiotika Roland Barthes bahwa denotatif dan konotatif ini jika
yang digunakan dalam penelitian ini digabung akan membawa pada sebuah
mengambil beberapa poin dari adegan film mitos, bahwa memupuk rasa/jiwa
Bintang Ketjil untuk menentukan petanda persatuan, kebersamaan dan kekompakan,
dan penanda serta makna yang terkandung. memupuk rasa tanggung jawab, dan
Simbol dan tanda-tanda yang terdapat di memupuk kesadaran untuk melaksanakan
dalam film berusaha ditangkap dengan perintah dengan cepat dan tepat.
menganalisis adegan-adegan atau scene Penerapan peta tanda Roland
yang ada. Barthes pada scene pada scene berikut
Dalam menelaah tanda, dapat memiliki pesan terkait dengan pendidikan.
membedakannya dalam dua tahap. Pada
tahap pertama, tanda dapat dilihat latar
belakangnya pada (1) penanda dan (2)
petandanya. Tahap ini lebih melihat tanda
secara denotatif. Tahap denotasi ini baru
menelaah tanda secara bahasa. Dari
pemahaman bahasa ini, kita dapat masuk ke
tahap kedua, yakni menelaah tanda secara
konotatif. Pada tahap ini konteks budaya,
misalnya, sudah ikut berperan dalam
penelaahan tersebut. Dalam contoh di atas,
pada tahap I, tanda berupa Barisan murid
Gambar 3. Scene 1. 00:01:08 – 00:01:23
siswa/siswi di depan kelas dipandu oleh ibu.
(15 Detik) Murid Berbaris
Guru untuk memasuki kelas baru dimaknai
secara denotatif, yaitu penandanya proses

Tabel 1. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 1


Denotasi Konotasi Mitos
Barisan murid Menandakan Maka diharapkan nantinya akan
siswa/siswi di proses menumbuhkan sikap kesadaran
depan kelas kegiatan berdisiplin diri dan kolektif, memupuk
dipandu oleh belajar rasa/jiwa persatuan, kebersamaan dan
ibu. Guru mengajar di kekompakan, memupuk rasa tanggung
untuk dalam kelas jawab, dan memupuk kesadaran untuk
memasuki akan dimulai melaksanakan perintah dengan cepat
kelas dan tepat

Analisis: yang dimiliki seorang guru untuk


Pada saat barisan murid siswa/siswi mendewasakan dan mematangkan anak
di depan kelas dipandu oleh ibu. Guru didiknya namun itu semua dilakukan penuh
untuk memasuki kelas, menandakan proses dengan sikap halus tidak dengan kekasaran
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas seorang guru yang halus menyebabkan
akan dimulai. Seorang guru juga memiliki anak-anak didiknya akan merasa bahagia
sifat tauladan yang kuat itu tidak sama disampingnya. Di dalam kehalusan inilah
dengan kasar. Kuat adalah sifat karakter tersimpan kekuatan yang mempengaruhi

35
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

dengan sifat yang halus seorang guru akan anak muridnya agar selalu disiplin di dalam
membawa jiwa anak pada sifat-sifat yang kelas. Mitos, Seorang guru yang benar-
mulia. Seperti halnya yang dilakukan ibu benar tegas seharusnya memahami dan
guru menumbuhkan sikap kesadaran mengetahui etika yang dilakukan. Jika
berdisiplin diri dan kolektif, memupuk berbicara untuk menanyakan tentang
rasa/jiwa persatuan, kebersamaan dan sebuah kedisiplinan menggunakan bahasa
kekompakan, memupuk rasa tanggung yang tegas dan sikap yang baik, maka
jawab, dan memupuk kesadaran untuk muridpun akan mematuhinya.
melaksanakan perintah dengan cepat dan
tepat.
Teknik pengambilan gambar
menggunakan medium shoot dan close up
shoot di mana ibu guru menunjukkan
ketegasan dan menunjukan sikap
kepemimpinan. Denotasi yang ada pada
gambar 3 adalah ibu guru melihat muridnya
yang akan masuk ke dalam kelas. Konotasi
yang ada pada gambar adalah ibu guru
dimana ibu guru menunjukkan ketegasan
dan sifat melindungi. Tanda yang terbentuk
dari adegan ini adalah adanya rasa Gambar 4. Scene 2. 00:04:09 – 00:04:40
ketegasan dan sifat disiplin terhadap (31Detik) Keadaan Ruang Kelas
muridnya.
Penanda dari adegan ini terbentuk
adanya sikap kepemimpinan guru terhadap

Tabel 2. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 2


Denotasi Konotasi Mitos
Ibu.Guru dan para Menandakan proses Salah satu cara
murid siswa/siswi di kegiatan belajar mencegah terjadinya
dalam kelas serta mengajar di dalam kriminalitas adalah
orang tua/wali murid kelas akan selesai dengan menjemput
yang bersiap anak di sekolah, pihak
sekolah dan guru
menjemput pulang akan
merasa lebih tenang

Analisis : menjemput anak di sekolah, pihak sekolah


Denotasi, Ibu Guru dan para murid dan guru akan merasa lebih tenang.
siswa/siswi di dalam kelas serta orang Kepemimpinan adalah salah satu karakter
tua/wali murid yang bersiap menjemput yang menonjol pada diri seorang guru,
pulang. Teknik pengambilan gambar karena harus memimpin di ruang belajar,
menggunakan long shoot dan medium dituntut memiliki karakter berikutnya yaitu
shoot dimana guru menunjukan sikap aktif keteladanan. Pemimimpin tidak cukup
dan melindungi. Konotasi yang ada dalam hanya memerintah dengan mengeluarkan
gambar 4 guru sedang menjelaskan kepada arahan, namun ia harus memberikan contoh
muridnya untuk pulang ke tempat mereka teladan dalam pemikiran, perasaan,
tinggal. Mitos, salah satu cara mencegah perbuatan dan perkataan. Seperti hal nya
terjadinya kriminalitas adalah dengan yang dilakukan ibu guru harus memiliki

36
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

sikap kepemimpinan untuk murdinya agar


disiplin.

Gambar 5. Scene 3. 00:04:42 – 00:04:56 (14 Detik)


Nana Penjaja Jasa Penyemir Sepatu

Tabel 3. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 3


Denotasi Konotasi Mitos
Nana yang Nana yang yatim Dampak yang akan di dapat dari
putus sekolah piatu harus anak yang putus sekolah,
menjajakan jasa meyambung Wawasan/ilmu pengetahuan yang
semir sepatu hidup dengan dimiliki oleh anak sangat minim
kepada bekerja sebagai sehingga besar kemungkinan
pelanggannya tukang semir menjadi kriminal, menghalalkan
sepatu keliling segala cara demi menyambung
hidup

Analisis : menjajakan jasa semir sepatu kepada


Nana yang putus sekolah pelanggannya. Konotasinya yang ada pada
menjajakan jasa semir sepatu kepada gambar ini adalah Nana yang yatim piatu
pelanggannya sebagai tanda. Nana yang harus meyambung hidup dengan bekerja
juga anak yatim piatu harus meyambung sebagai tukang semir sepatu keliling. Mitos
hidup dengan bekerja sebagai tukang semir pada gambar ini adalah dampak yang akan
sepatu yaitu dengan cara keliling sebagai di dapat dari anak yang putus sekolah,
penanda. Teknik pengambilan gambar Wawasan/ilmu pengetahuan yang dimiliki
menggunakan medium shoot dan long oleh anak sangat minim sehingga besar
shoot di mana menunjukan sikap kemungkinan menjadi kriminal,
overprotektif. Denotasi yang ada pada menghalalkan segala cara demi
gambar 5 adalah Nana yang putus sekolah menyambung hidup.

37
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

Gambar 6. Scene 4. 00:35:20 – 00:36:20 (1 Menit – 20 Detik)


Ibu Memarahi Maria

Tabel 4. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 1


Denotasi Konotasi Mitos
Ibunya maria Karena single parent Sering dibentak atau
(single parent) ibunya maria memiliki sering dimarahi saat
sedang memarahi tekanan financial untuk masih kecil bisa
maria, didepan mencari nafkah berdampak banyak
mbaknya (ART) sebagai tulang saat ia dewasa, anak
karena maria punggung keluarga tersebut bisa mengalami
dianggap nakal sehingga maria sedikit gangguan pada
menjadi korban pola psikologisnya baik
emosionalnya dari segi moral maupun
etikanya

Analisis: baru liat sematamata demi keselamatan


Teknik pengambilan gambar putrinya agar aman. Konotasi pada gambar
menggunakan long shoot dan medium ini adalah sikap overprotektif sang ibu
shoot di mana Ibunya Maria (single parent) dengan menahan dan melarang putrinya
sedang memarahi Maria, di depan mbaknya untuk ketempat yang baru.
(pengasuhnya) karena Maria dianggap Mitos pada gambar 6 adalah pada
nakal. Tanda yang ada dalam gambar ini umumnya sikap seorang Ibu yang
Ibunya Maria (single parent) sedang overprotektif dikarenakan takut dan cemas
memarahi Maria. Penanda yang ada pada terhadap hal yang berbahaya terhadap
gambar adalah di mana Ibunya memarahi anaknya. Dilihat dari penanda (Signifier)
putrinya untuk selalu bilang ke orang tua seorang ibu dan 2 model lainnya yaitu anak
kalau mau keluar atau ketempat yang baru dan mbaknya berdiri didepannya dengan
mereka lihat karena bagi ibunya pergi ke rasa takut, dan ibu sedang melihat ke arah
tempat tersebut berbahaya bagi seorang anak dan mbaknya dengan raut wajah yang
anak yang masih kecil. Mitos yang terbentuk tegas dan nampak tegang. Berdasarkan
dari adegan ini adalah adanya sikap analisa di atas dapat penulis simpulkan
overprotektif dari seorang ibu terhadap bahwa sikap overprotektif pada seorang Ibu
putrinya yang ingin mengetahui tempat yang terlalu berlebihan dalam menjaga dan
baru tersebut. mendidik anak, sehingga seringkali
Denotasi pada gambar ini adalah memberikan dampak buruk bagi mental dan
sikap overprotektif dan tegas seorang ibu spikis anak. Setiap orang tua pasti
kepada anaknya untuk melihat tempat yang meninginkan hal-hal yang baik untuk

38
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

anaknya dengan cara mendidiknya, tetapi justru akan memberikan efek negatif bagi
jika cara mendidiknya yang salah maka anak.

Gambar 7. Scene 5. 00:37:26 – 00:40:30 (3 Menit – 4 Detik)

Tabel 5. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 5


Denotasi Konotasi Mitos
Figur Ibu Dengan mendengar Selain berfungsi
menyanyikan suara nyayian sebagai pengantar
lagu soleram (lagu pengantar tidur anak, nyanyian
daerah Riau) dengan tidur, maka bonding mempunyai fungsi
lirik yang disesuaikan antara orang tua dan sebagai sarana
untuk pengantar tidur anak terjalin kuat. Anak pendidikan karena lirik
anaknya akan merasa nyaman, nyanyian pengantar
hormon stres bisa tidur kebanyakan
terkontrol, emosinya berisi doa dan nasihat
jadi lebih stabil.

Analisis: saat yang bersamaan, ayah juga harus


Teknik pengambilan gambar memiliki kelembutan. Kuat itu tidak sama
menggunakan medium shoot dan close up dengan kasar. Kuat adalah karakter positif
shoot dimana tanda pelukan menunjukan yang harus dimiliki ayah untuk
sikap kelembutan. Denotasi yang ada pada mendewasakan dan mematangkan anak-
gambar ini adalah Figur Ibu menyanyikan anaknya. Namun itu semua dilakukan penuh
lagu soleram (lagu daerah Riau) dengan lirik dengan sikap kelembutan, tidak dengan
yang disesuaikan untuk pengantar tidur kekerasan. Ayah yang lembut akan
anaknya. Konotasi yang terbentuk dari menyebabkan anak-anak merasa bahagia
adegan ini adalah adanya sikap kelembutan berada di sampingnya. Di dalam kelembutan
Ibu terhadap putrinya (Maria) dengan cara inilah tersimpan kekuatan untuk
memeluk dan menggucapkan kata “aku mempengaruhi. Dengan sikap yang lembut,
mencintaimu” kepada anaknya. seorang ayah akan sangat kuat membawa
Mitos pada gambar 7 adalah pada jiwa anak-anak untuk menuju kepada sifat-
umumnya sikap kelembutan seorang ayah sifat mulia, seperti yang dilakukan oleh Ibu
akan dirasakan oleh anaknya ketika anak memeluk putrinya dengan rasa kelembutan
tersebut merasa nyaman dan dilindungi oleh dan kasih sayang.
kelembutan seorang ayah dan ibu. Pada

39
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

Gambar 8. Scene 6. 00:55:06 – 00:57:05 (2 Menit – 1 Detik)

Tabel 6. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 6


Denotasi Konotasi Mitos
Ibu.Guru Menyanyikan lagu Menyanyikan lagu
mengajar murid model secara model secara
siswa/siswi di klasikal sangat klasikal sangat
dalam kelas diminati anak- diminati anak-
dengan cara anak, terutama anak, terutama
bernyanyi pergi siswa Sekolah siswa Sekolah
belajar - Cipt. Dasar dengan Dasar dengan
Ibu Sud pilihan lagu yang pilihan lagu yang
dekat dengan dekat dengan
kehidupan murid kehidupan murid
siswa/siswi siswa/siswi

Analisis: yang dihasilkan sudut pandang yang lebih


Pada level signifier (penanda) terlihat luas dan dramatis. Pesan yang ingin
Guru mengajar murid siswa/siswi di dalam disampaikan oleh pesona ruang kelas yang
kelas, Pada level signifed (petanda) sangat nyaman.
menggambarkan Guru dalam kelas dengan Konotasi pada gambar 8 adalah
cara bernyanyi pergi belajar - Cipt. Ibu Sud. faktanya dengan saling berhadapan akan
Scene ini menggambarkan bahwa Guru menimbulkan rasa kelembutan antara guru
mengajar murid di dalam kelas dan dekat dan anak.
dengan murid dengan cara bernyanyi. Mitos padagambar ini adalah pada
Teknik pengambilan gambar pada scene ini umumnya sikap kelembutan seorang guru
adalah aerial shot. Yaitu teknik pengambilan akan dirasakan oleh anak didiknya ketika
gambar dari arah sedikit dari atas, baik anak tersebut merasa senang dan dekat
menggunakan alat, maupun tanpa alat. dengan seorang ibu.
Penggunaan shot ini bertujuan agar gambar

40
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

Gambar 9. Scene 7. 01:02:27 – 01:02:50 (23 Detik)

Tabel 7. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada scane 7


Denotasi Konotasi Mitos
Pak.Guru Pembelajaran di luar Belajar di luar ruang
(pensiunan) kelas adalah adalah aktifitas belajar
mengajak jalan- pembelajaran dan bermain berpotensi
jalan maria dan susi konkrit. Siswa ihadapkan menumbuhkan karakter
sambil menyayikan benda-benda yang nyata, anak yang kuat.
naik-naik kepuncak tidak teoritis seperti
gunung menghadapi buku
pelajaran.

Analisis: karakter yang menonjol pada diri seorang


Kemudian dalam adegan scene 7 di guru yang harus memimpin, dan dituntut
atas. Tanda pada gambar ini bahwa Pak memiliki karakter berikutnya yaitu
Guru (pensiunan) memiliki sikap rendah hati keteladanan. Pemimimpin tidak cukup
dengan membawa kedua anak sekolah hanya memerintah dengan mengeluarkan
untuk mengajak jalan-jalan. Penanda dalam arahan, namun harus memberikan contoh
gambar ini menunjukan adanya sikap teladan dalam pemikiran, perasaan,
tanggung jawab untuk memberi contoh perbuatan dan perkataan.
teladan untuk anak-anak. Dilihat dari objek Roland Barthes (1915-1980)
teknik pengambilan gambar menggunakan menggunakan teori siginifiantsignifié dan
teknik long shoot dan medium shoot. muncul dengan teori mengenai konotasi.
Denotasi yang ada pada gambar ini adalah Perbedaan pokoknya adalah Barthes
Pak Guru (pensiunan) sedang membawa menekankan teorinya pada mitos dan pada
anak untuk jalan-jalan. masyarakat budaya tertentu (bukan
Konotasi yang terbentuk dari adegan individual). Barthes mengemukakan bahwa
ini adalah adanya sikap kesederhanaan Pak semua hal yang dianggap wajar di dalam
Guru (pensiunan) terhadap anak-anak agar suatu masyarakat adalah hasil dari proses
belajar di luar ruang adalah aktifitas belajar konotasi. Perbedaan lainnya adalah pada
dan bermain berpotensi menumbuhkan penekanan konteks pada penandaan.
karakter anak yang kuat. Barthes menggunakan istilah expression
Mitos pada gambar 9 adalah pada (bentuk, ekspresi, untuk signifiant) dan
umumnya seorang Guru memiliki sikap contenu (isi, untuk signifiè). Secara teoritis
kepemimpinan agar semua anak mengikuti bahasa sebagai sistem memang statis,
aturan-aturan yang menjadi teladan dalam misalnya meja hijau memang berarti meja
hidup. Kepemimpinan adalah salah satu yang berwarna hijau. Ini disebutnya bahasa

41
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

sebagai first order. Namun bahasa sebagai Penelitian ini mengkaitkan tanda-tanda
second order mengijinkan kata meja hijau yang berfungsi melihat fenomena yang
mengemban makna “persidangan”. Lapis terjadi pada masyarakat.
kedua ini yang disebut konotasi. Tanda atau Simbol yang lain yaitu
Analisis Semiotik Roland Barthes denotasi, denotasi memiliki makna yang
seperti menjelaskan bahwa signifikasi tahap bersifat secara langsung, yaitu makna
pertama merupakan hubungan antara khusus yang terdapat pada tanda, dan pada
signifier (penanda) dan signified (petanda) intinya dapat disebut sebagai gambaran
di dalam sebuah tanda terhadap realitas petanda. Makna ini didasarkan atas
eksternal. Barthes menyebutnya sebagai penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar
denotasi, yaitu makna paling nyata dari bahasa atau yang didasarkan atas konvensi
tanda. Konotasi adalah istilah yang tertentu; memiliki sifat objektif, sebab teori
digunakan Barthes tersebut hanya membahas bagian yang
untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. umum saja. Konotasi diartikan sebagai
Hal ini menggambarkan interaksi yang aspek makna sebuah atau sekelompok kata
terjadi ketika tanda bertemu dengan yang didasarkan atas perasaan atau pikiran
perasaan atau emosi dari pembaca serta yang timbul atau ditimbulkan pada
nilai-nilai dari kebudayaannya. pembicara dan pendengar selain itu juga
Konotasi mempunyai makna yang memiliki makna subjektif dan berhubungan
subjektif atau paling tidak intersubjektif. dengan emosional.
Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang Dari film Bintang Ketjil bisa kita
digambarkan tanda terhadap sebuah objek, ambil pelajaran bahwa sebagai orang tua
sedangkan konotasi adalah bagaimana harus lebih mengenal anaknya dari siapa
menggambarkannya. Pada signifikasi tahap pun, sehingga orangtua tidak perlu
kedua yang berhubungan dengan isi, tanda memaksakan keinginannya, melainkan
bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah sebagai orangtua harus sadar dan peka
bagaimana kebudayaan menjelaskan atau terhadap apa keinginan dari anaknya,
memahami beberapa aspek tentang realitas kehidupan yang layak memang dibutuhkan
atau gejala alam. Mitos merupakan produk akan tetapi kasih sayang dari orangtua lah
kelas social yang sudah memiliki suatu yang sangat penting. Sehingga anak-anak
dominasi. Jadi, ketika suatu tanda yang tidak salah dalam mengikuti budaya-budaya
memiliki makna konotasi kemudian yang negatif. Ketika anak sudah bersekolah
berkembang menjadi makna denotasi, formal, anak-anak juga membutuhkan
makna denotasi tersebut akan menjadi waktu berlibur dan bermain bersama baik
mitos. keluarga dan teman-temanya. Karena cara
Tanda itu adalah keseluruhan yang ini sangat efektif untuk menghilangkan stres
dihasilkan antara penanda atau petanda, dan tekanan yang mereka rasakan ketika
tanda harus memiliki baik signifier dan disekolah
signified. Tanda adalah juga parole yang
membawa pesan. Parole dapat berbentuk SIMPULAN
lisan, tulisan atau representasi lain, Makna denotasi yang terdapat dalam
misalnya wacana tulis, iklan foto, film, sport, film tersebut menyimpulkan bahwa pesan
tontonan, dan lain-lain. Secara figuratif, pendidikan informal membantu anak-anak
tanda memberi kita kesempatan untuk untuk berkembang dari segi pengetahuan,
membawa dunia sekitar kita di dalam pikiran akal, pikiran, dan etika. Kata-kata yang
kita. Akan tetapi, ini bukan dunia yang digunakan sangat sederhana dan mudah
sebenarnya; ini adalah dunia mental yang dimengerti, teknik pengambilan gambar
menjadi kenyataan oleh lingkup referen di dasar dari extreme close-up menjadi long
batasi oleh tanda yang di kaitkan oleh shoot diperlihatkan dari awal hingga akhir
fenomena yang terjadi pada masyarakat. film. Dimana makna konotasinya karena

42
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 30-43

single parent ibunya susi memiliki tekanan McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi
financial. Pemaknaan bentuk kasih sayang Massa Suatu Pengantar. Edisi
ibu dalam film Bintang Ketjil cukup jelas Kedua. Terjemahan oleh Agus
ditunjukkan dalam dialog maupun bahasa Dharma & Aminuddin Ram. 1994.
nonverbal. Mitos dalam film Bintang Ketjil Jakarta: Erlangga.
bahwa dampak yang akan didapat dari anak Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu
yang putus sekolah ilmu yang didapat Komunikasi: Suatu Pengantar.
sangat minim, sering dibentak atau dimarahi Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
saat masih kecil bisa berdampak gangguan Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi
psikologi dan percaya diri akan muncul Suatu Pengantar. Bandung:
apabila dilakukan bersama sama. Remaja Rosdakarya.
Pratista, Himawan. (2008). Memahami
DAFTAR PUSTAKA Film. Yogyakarta: Homerian
Christomy.T dan Untung Yuwono. (2014) Pustaka.
Semiotika Budaya. PPKB Roland Barthes. (2010) Membedah Mitos-
UI.Jakarta. Mitos Budaya Massa: Semiotika
Danim sudarwan. (2015) Menjadi Penelti atau Sosiologi Tanda, simbol,
Kualitatif. Bandung : Pustaka dan representasi.Yogyakarta:
Setia Jalasutra
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Sudjiman, Panuti dan Aart van
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Zoest. 1996. Serba-
Jakarta: Balai Pustaka. serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia
Dahlan, Adrianti, (2012), Analisis Pustaka Utama.
Semiotika Nilai Moral dalam Film Sobur, Alex. (2003). Analisis Teks Media
Hafalan Sholat Delisa, Pekanbaru, suatu Pengantar. Bandung: Rosda
Library UIN Suska R Karya.
Efendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Sobur, Alex. (2009). (b) Semiotika
Teori dan Filsafat Komunikasi. Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Bandung:Citra Aditya Bakti. Rosdakarya.
Hasbullah. (2001), Dasar-Dasar Ilmu Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media :
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Suatu Pengantar untuk analisis
Grafindo Persada. Wacana, Analisis Semiotika, dan
Hoed, Benny, (2011). Semiotika dan Analisis Framing. Edisi Keempat.
Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Komunitas Bambu. Sobur, Alex. (2004). Semiotika Komunikasi.
Kusnadi, Wawan. (1996). Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Massa:Sebuah Analisis Media Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi.
Televisi. Jakarta: Rineka Cipta. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, S.W., dan Foss, K.A. 2005. Teori
Komunikasi Edisi 9. Jakarta:
Salemba Humanika.

43
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM FILM BINTANG KETJIL KARYA WIM UMBOH DAN MISBACH
YUSA BIRA
Panji Wibisono dan Yunita Sari

Anda mungkin juga menyukai