Anda di halaman 1dari 16

MAKNA PESAN DAKWAH PADA FILM PENDEK GRAVE TORTURE

KARYA JOKO ANWAR

Proposal Skripsi

Disusun oleh:

Febriana Wahyu Enggar Setiyandari 43010190027

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UIN SALATIGA

2022
1. LATAR BELAKANG MASALAH

Film dibentuk dengan berbagai tanda dan secara relevan merupakan sebuah bidang kajian
untuk analisis semiotika. Tanda-tanda yang dimaksud tersebut merupakan sistem tanda
yang dengan baik bekerja sama guna mencapai efek yang diharapkan. Menurut Roland
Barthes, film memiliki makna yaitu penanda (signifier) serta pertanda (signified).
Biasanya penonton hanya mengetahui makna dari sebuah film secara menyeluruh, akan
tetapi ketika film tersebut dianalisis maka banyak makna denotasi, konotasi serta mitos
yang muncul (Wirianto, 2016: 27). Di era ini, film merupakan media yang paling
berpengaruh di masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Dari segi komunikasi,
dibandingkan dengan media lain, film memiliki banyak keunggulan. Saat ini, selain dapat
menggabungkan efek audio dan visual, film juga digunakan sebagai alat untuk
menyampaikan informasi dengan lebih efektif. Menarik atau tidaknya film tergantung
pada adegan yang dibuat oleh sutradara.

Semiotika merupakan sebuah studi keilmuan atu metode Analisa guna mengkaji sebuah
tanda paada sebuah scenario, teks, gambar maupun adegan dalam sebuah film yang akan
menjadi sesuatu yang dapat diartikan atau diterjemahkan (Kurniawan, 2001: 49). Kata
semiotika bersal dari bahasa Yunani yaitu “semeion” yang berarti “tanda” atau seme
(Mudiono, 2011: 129). Dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, film
pendek Grave Torture dapat dimaknai secara mendalam oleh para penonton yang bisa
saja dari berbagai macam elemen. Setiap elemen atau makna denotasi, konotasi serta
mitos yang terdapat dalam film pendek ini akan dianalisis menurut teori semiotika Roland
Barthes. Menurut gagasan dari Roland Barthes yang bernama “two order of
signification” yang meliputi denotasi atau makna sebenarnya serta konotasi yaitu makna
ganda yang muncul dari pengalaman kultural serta personal.

Saat ini film tidak hanya dijadikan sebagai media komunikasi namun juga digunakan
sebagai media dalam berdakwah. Setiap film pastinya mengandung pesan yang ingin
disampaikan oleh film maker kepada para penontonnya. Diera modern seperti ini, para
pendakwah atau da’I dituntut juga untuk terus mengembangkan inovasinya dalam
menyampaikan dakwah keislaman melalui berbagai platform seperti sosial media apalagi
media perfilman. Saat ini sutradara yang cukup terkenal dibidang perfilman terutama film
pendek ialah Joko Anwar dengan beberapa film pendek berjudul The Most Intereristing

1
Thing Tonight, Waiting Room, Suncather, The New Found, Fresh To Move On Serta
Grave Torture film-film tersebut ditayangkan diplatform youtube dengan jumlah
subscriber sebanyak 9,4 ribu.

Film pendek garapan Joko Anwar pada tahun 2012 yang berjudul Grave Torture
berdurasi kurang lebih 10 menit ini menceritakan mengenai seorang anak lelaki yang
belum bisa melepas kepergian ayahnya yang memiliki profesi sebagai pembunuh
berantai. Karena itulah anak itu masuk kedalam peti mati ayahnya, dan saat bersama
mayat ayahnya dia melihat ayahnya disiksa atau mendapatkan siksa kuburnya. Dari
sinopsis tersebut, terlihat bahwa film Grave Torture adalah film yang melepaskan diri
dari arus utama film horor Indonesia saat itu, yakni horor yang seksis. Selain itu, format
film yang tidak konvensional pada zamannya, yakni film pendek dan bisu, serta
keharusannya mengangkat sebuah kepercayaan lokal Indonesia membuat film ini menarik
untuk dikaji.

Nilai yang ada dalam film tersebut bisa dijadikan pijakan dalam berdakwah mengenai
kehidupan setelah kematian yaitu kehidupan dialam barzakh serta memiliki pesan begitu
mendalam mengenai alam barzakh, amal perbuatan serta kasih sayang dari orang terdekat
Film pendek Grave Torture ditayangkan dichannel Youtube Joko Anwar pada tahun 2019
yang ditonton 324 ribu views serta ditayangkan juga dichannel youtube bernama The
YOMYOMF Network dengan subscriber sebanyak 472 ribu dan film Grave Torture
ditayangkan pada tahun 2012 dengan viewers sebanyak 274 ribu. Channel youtube
bernama The YOMYOMF Network merupakan channel yang dibentuk oleh Justin Lin
bersama dengan Youtube Sensation Kevin Wu, Chester See serta Ryan Higa.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada pesan dakwah yang terkandung dalam
film pendek Grave Torture. Film ini berisi tentang kehidupan setelah kematian atau
kehidupan dialam barzakh yang diperkuat juga dengan keyakinan umat muslim di
Indonesia yaitu tentang kehidupan dialam barzakh atau kehidupan setelah kematian serta
adanya siksa kubur yang dialami setelah proses kematian tersebut. Berdasarkan latar
belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Makna
Pesan Dakwah Pada Film Pendek Grave Torture Karya Joko Anwar”

2
2. PERMASALAHAN PENELITIAN

Dari uraian latar belakang masalah yang telah dideskripsikan diatas maka dapat
dirumuskan beberapa pokok rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
a. Apa pesan dakwah yang terkandung dalam film pendek Grave Torture?
b. Bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film pendek Grave Torture?

3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini guna menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah
disebutkan diatas. Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi serta mitos dalam film pendek Grave
Torture.
b) Untuk mengetahui pesan yang terkandung dalam film pendek Grave Torture

4. MANFAAT PENELITIAN

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang cukup jelas
mengenai analisis semiotika pesan dakwah dalam film pendek Grave Torture karya Joko
Anwar. Serta dapat memberikan informasi secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai
berikut:

a. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi bahan atau sumber informasi bagi para
pembaca guna meningkatkan pengetahuannya mengenai maupun seputar perfilman
serta komunikasi dalam bidang interpretasi keilmuan seperti semiotika terutama
dibidang perfilman. Serta memberikan peringatan akan pentingnya mengingat
kematian serta kehidupan setelah kematian serta amal yang kita punya agar terhindar
dari siksa kubur.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi mahasiswa, diharapkan bahwa penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan
literatur untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan analisis semiotika
3
pada dunia perfilman khususnya film pendek serta dapat menganilis pesan dahwah
yang terkandung didalamnya.
2) Bagi masyarakat penelitian diharapkan mampu memberikan solusi dalam
pemecahan masalah yang ada diruang lingkup masyarakat serta sebagai media
pembelajaran mengenai kehidupan setlah kematian dan sebagainya.

5. TINJAUAN PUSTAKA

a) PENELITIAN TERDAHULU

Penulis telah menelaah serta menelusuri beberapa hasil kajian yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan, hasilnya yaitu sebagai berikut:

1) Skripsi berjudul “Analisis Semiotika Makna Ghibah Dalam Film Pendek Tilik Di
Youtube Ravacana Films” yang disusun oleh Tika Destiana program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2020.
Penelitian ini berfokus pada scene-scene yang mengandung unsur ghibah serta
menganilis data kemudian mencari makna denotasi, konotasi serta mitos. Hasil
dari penelitian ini yaitu makna denotasi disini menjelaskan mengenai scene yag
menggambarkan tentang kepercayaan maupun budaya yang masih berlaku
khususnya di masyarakat pedesaan. Selanjutnya makna konotasi yang
menjelaskan mengenai pandangan Islam terhadap kepercayaan atau kebudayaan
yang berlaku di masyarakat serta mengenai steriotip masyarakat yang ada, hal inii
terlihat jelas dibeberapa scene seperti masyarakat pedesaan yang menganggap
bahwa perempuan yang sering keluar masuk mall bersama laki-laki akan dianggap
memiliki pekerjaan yang menyimpang. Dan yang terakhir yaitu makna mitos yang
menjelaskan mengenai mitos secara bahasa serta teori tentang kepercayaan yang
bersifat kultural serta bersumber dari kebudayaan yang berlaku di masyarkat
pedesaan.

2) Skripsi berjudul “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Pendek Nilep”
yang disusun oleh Vitria Dewi, RS program studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2021. Hasil dari penelitian ini
yaitu bahwasanya objek penelitian dari analisis semiotika adalah gambar atau
visual, tipe pengambilan gampar atau jenis shot serta suara atau audio. Penulis

4
juga menemukan makna konotasi, denotasi serta mitos dan beberapa pesan
dakwah dalam film pendek Nilep. Beberapa pesan dakwah yang terkandung yaitu
tolong menolong, berterima kasih, berempati, jangan membalas kejahatan orang
lain dengan kejahatan juga, menolak kemungkaran, jangan mencuri,
menyegerakan perbuatan baik, memeriksa kebenaran dari sebuah informasi,
mengucapkan dan menjawab salam, meminta maaf serta memaafkan.

3) Skripsi berjudul “Analisis Semiotika Pesan Moral Islami dalam Film Kurang
Garam” yang disusun oleh Sofi Norlailia Program Studi Ilmu Komunikasi UIN
Sunan Ampel Surabaya tahun 2018. Dari penelitian ini hasil yang didapatkan
yaitu terkandung beberapa pesan moral seperti berusaha dan berdoa kepada Allah
SWT serta mengimbanginya dengan mengamalkan ajaran-ajaran agama
Islamdengan melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya niscaya
Allah akan mengabulkan doa-doa hambanya serta senantiasa bersyukur apabila
mendapatkan nikmat dari Allah. Dalam kaitannya, objek disini terlihat pada gaya
bicara, gestur tubuh serta dialog yang muncul sebagai tanda lalu diproses oleh
peneliti kemudian hasilnya disimpulkan menggunakan bahasa peneliti. Dan yang
terakhir ada interpretant yang merupakan interpretasi seseorang tentang tanda.
Pada hakikatnya, representamen muncul lebih dahulu dari interpretant.
Interpretant dalam film Kurang Gram ini merupakan penafsiran peneliti yang
dihasilkan dari representamen.

4) Tesis berjudul “Analisis Semiotika Makna Cinta Dalam Komunikasi Antarbudaya


Pada Film Assalamualaikum Beijing” yang disusun oleh Indra Dito Puspito
program studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi
penelitian kualitatif. Data-data yang dikumpulkan untuk penelitian ini diambil
melalui metode observasi serta wawancara langsung ke asisten sutradara film
Assalamualaikum Beijing ini dan untuk dokumentasi dianalisis menggunakan
teori Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa film Assalamualaikum
Beijing membuat kita membicarakan tentang posisi kepercayaan dalam cinta,
model khayalan yang menyadarkan para masyarakat khususnya remaja ditawarkan
dalam film ini.

5
5) Tesis berjudul “Analisis Semiotika Citra Wanita Muslimah Dalam Film
Assalamualaikum Beijing” yang disusun oleh Nova Dwiyanti program studi
Komunikasi Islam UIN Sumatera Utara Medantahun tahun 2016. Hasil dari
penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa sikap seorang wanita Muslimah yang
menjalankan perintah Allah SWT yang terkandung dalam film “Assalamualaikum
Beijing” dibagi menjadi dua yaitu mengenai larangan bersentuhan dengan yang
bukan muhrimnya serta aturan dalam menutup aurat. Peran dari seorang wanita
Muslimah dalam upaya peningkatan citra Islam dipandangan masyarakat dunia
dibagi menjadi empat peran yaitu peran wanita sebagai seorang pendidik, sebagai
pondasi agama, sebagal awal dari peradaban islam dan sebagai tiang agama. Cara
seorang wanita Muslimah berinteraksi di negara minoritas adalah dengan tetap
mempertahankan aqidah islam yang dibagi menjadi empat yaitu wanita bersifat
sahlihah, pejuang, penggoda serta penghasut.

6) Tesis berjudul “Komodifikasi Agama Dalam Iklan Televisi Ramadhan (Analisis


Semiotika Terhadap Iklan TV Ramayana Edisi Ramadhan 2017)” yang disusun
oleh Hidayat Surya Abadi program studi Komunikasi dan Penyiaran Ilsam UIN
Sunan Ampel Surabaya tahun 2019. Hasil dari penelitian ini yaitu ditunjukkannya
konsep semiotika yang ada dalam tiap proses petanda, penanda serta tanda dalam
menemukan mitos guna melestarikan sistem ideologi kapitalis serta konsumtif
yang dibalut nilai-nilai keislaman.

7) Tesis berjudul “Analisis Semiotika Pierce Pada Lukisan Wanita dan Kaktus Karya
Citra Sasmita” yang disusun oleh Ripase Nostanta Br. Purba program studi
Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta tahun 2020. Hasil dari
peneiltian tersebut yaitu dalam 5 lukisan karya Citra Sasmita terdapat 33 ikon
citra, 14 ikon metafora, 1 ikon diagram, 11 indeks, serta 2 simbol dengan lukisan
yang berjudul Ab Initio Ab Aeterno, Soliloquy, Perempuan Yang Meminang Batu,
Dis Minimbus Sacrum, Metamorphosis The Flower Of Carnage.

b) KAJIAN TEORITIK

1) Analisis Semiotika

6
a) Pengertian Semiotika

Semiotika merupakan sebuah ilmu atau metode analisis guna mengkaji sebuah
tanda. Menurut Cobley dan Jenz, istilah semiotik bersalah dari bahasa Yunani
yaitu “semeion” yang artinya tanda atau seme yang berarti penafsiran tanda.
Menurut Eco, semiotik dapat diterjemahkan atau didefinisikan sebagai sebuah
ilmu yang mempelajari mengenai objek, peristiwa, serta seluruh kebudayaan
sebagai sebuah tanda (Sobur, 2006: 95). Tanda merupakan representasi dari
gejala atau efek yang memiliki beberapa krtiteria seperti nama atau sebutan,
peran, tujuan, fungsi serta keinginan tanda terdapat dimana mana. Selain kata,
gerak isyarat, lampu lali lintas, bendera dan sebagainya itu juga merupakan
tanda. Adapun istilah lain dari semiotic yaitu seperti semiotologi, semasoilogi,
semenik serta semik yang merujuk pada bidang studi yang mempelajari
mengenai makan atau arti dari sebuah tanda (Sobur, 2006: 11). Semiotika
sendiri lebih focus terhadap makna pesan serta cara pesan disampaikan
melalui tanda-tanda (Danesi, 2012: 13).

b) Konsep Analisis Semiotika Menurut Roland Barthes

Roland Barthes berpendapat bahwa bahasa termasuk sebuah tanda yang


mencerminkan asusmi atau pendapat masyarakat tertentu dalam kurun waktu
tertentu juga. Barthes juga menjelaskan mengenai dua tingkatan dalam
ertandaan yaitu konotasi dan denotasi. Denotasi merupakan tingakatan tanda
yang menjelaskan mengenai hubungan antar penanda dengan petanda, yang
didalamnya ada arti yang tidak langsung, tidak pasti serta tidak eksplisit.
Menurut Barthes, mitos merupakan pengkodean makna serta nilai-nilai sosial
yang sebenarnya atau konotatif dari sesuatu yang dianggap alamiah (Sobur,
2006: 104). Dasar dari semiotika merupakan konsep tentang sebuah tanda,
tidak hanya bahasa serta sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda,
melainka dunia itu sendiri pun sejauh terkait dengan pikiran manusia,
seluruhnya terdiri dari tanda tanda karna jika tidak begitu manusia nantinya
tidak bisa menjalin hubungan dengan realitas.

7
2) Film

a) Pengertian Film

Menurut KBBI, film merupakan selaput tipis yang terbuat dari seluloid guna
menyimpan gambar negative yang nantinya akan dibuat potret atau menjadi
tempat menyimpan gambar positif yang akan dimaikan dalam bioskop. Secara
harfiah, film mrupakan cinematographie yang berasal dari kata cinema dan
tho atau phytos yang diartikan sebagai cahaya serta graphie atau graph yang
diartikan sebagai gambar, yang dapat diartikan melukis gerak menggunakan
cahaya. Film juga merupakan sebuah bentuk yang dominan dari komunikasi
massa visual (Ardianto, 2007: 143).

Menurut Himawan, film merupakan media audiovisual yang menggabungkan


dua unsur yaitu unsur naratif serta unsur sinematik. Unsur naratif merupakan
hal yang berkaitan dengan tema film sedangkan unsur sinematik merupakan
hal yang berkaitan dengan alur atau jalan cerita dari film.film merupakan
media komunikasi massa yang bersifat audiovisual guna memberikan
informasi hiburan maupun pendidikan yang bersifat normative, sedukatif serta
persuasive (Pratista, 2008: 1).

Menurut Undang-Undang Nomor 33 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2009 tentang


perfilman mengatakan bahwa, Film merupakan karya seni budaya yang
merupakan pranata social dan media komunikasi massa yang dibuat
berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat
dipertunjukkan.

b) Jenis Film

Dalam dunia perfiman tetntu saja genre yang disuguhkan tidak hanya satu
jenis saja namun ada beberapa lainnya. Menurut Imanjaya (2004: 104) jenis
atau genre film diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Musical

Merupakan jenis atau genre film yang mengandung suasana music. Alur
ceritanya sama seperti drama, namun dibeberapa scene film para aktris

8
atau actor melakukan tarian serta nyanyian bahkan dibeberapa dialognya
pun menggunakan lantunan music.

2. Drama

Merupakan jenis film yang mengandung gambaran nyata yang terjadi


disekeliling hidup kita. Alur cerita dalam film ini yaitu terkadang mampu
membuat penonton sedih maupun senang atau bahkan menangis.

3. Laga

Laga atau action merupakan jenis film yang penuh dengan adegan
perkelahian, tembak menembak, aksi kejar kejaran serta adegan berbahaya
lainnya. Alur cerita yang disuguhkan sebenarnya sederhana namun setelah
ditambahkan scene berbahaya menjadi luar biasa.

4. Horror

Merupakan jenis film yang berisi hal hal supranatural, mistis maupun
ghaib. Alur cerita yang disuguhkan dapat membuat para penontonnya
terkejut bahkan berteriak histeris.

5. Komedi

Merupakan jenis film yang menyuguhkan kekonyolan, kelucuan serta


kebanyolan dari pemain. Sehingga alur cerita yang disuguhkan tidak
hambar mamupun kaku dikarenakan terdapat hal hal lucu yang membuat
para penonton tidak bosan.

c) Film Pendek

Film pendek merupakan sebuah karya film yang memiliki durasi kurang dari
60 menit atau sekitar 1-30 menit. Di Indonesia bahkan dinegara lainnya, film
pendek merupakan bahan uji coba ayau dijadikan sebagai batu loncatan bagi
para film maker untuk memproduksi film yang berdurasi panjang
(Javandalasta, 2011: 2). Di Indonesia film pendek muncul dikalangan film
maker semenjak pendidikan sinematografi muncul di IKJ. Diera 70-an,
perhatian para sineas tanah air terbilang cukup baik dalam membangun
atmosfer positif terhadap perkembangan film pendek di Jakarta. Sejak tahun

9
1974, dewan Kesenian Jakarta setiap tahunnya mengadakan Festival Film
Mini dan format film yang diterima hanya selelloid 8mm. Namun pada tahun
1981, Festival Film Mini ini diberhentikan karena kekurangan biaya.

Pada tahun 1975, muncul kelompok Sinema Delapan yang diketuai oleh Johan
Teranggi serta Norman Benny, kelompok ini secara terus menerus
mengkampanyekan bahwa seleloin 8mm itu dapat digunakan sebagai sebuah
media ekspresi (Abdullah, 2018: 599). Seiring berjalannya waktu, muncul
berbagai media baru seperti Youtube sebagai situs paling digemari oleh
kalangan muda dalam pembuatan film.

3) Makna Pesan Dakwah

Pesan dakwah merupakan sebuah gagasan, ide, informasi maupun opini yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan yang memiliki tujuan
memberikan pengaruh kepada komunikan agar bersikap seperti yang diinginkan
komunikator (Astrid, 1997: 7). Sedangkan orang yang menyampaikan dakwah
disebut sebagai seorang da’I serta orang yang menerima dakwah tersebut disebut
sebagai mad’u (Saputra, 2011: 1). Jadi pesan dakwah merupakan sesuatu yang
disampaikan oleh seorang da’i kepada mad’u melalui bentuk lisan, tulisan,
tindakan maupun lainnya yang dilakukan secara sadar serta terencana tanpa suatu
paksaan yang sumbernya dari Alquran serta Sunnah atau hadist agar mereka
mendapat nikmat didunia maupun akhirat.

Pesan adalah informasi yang dikirimkan dari pengirim sendiri atau dari suatu
kelompok kepada penerima pesan, kemudian pesan tersebut dapat berasal dari
pikiran, informasi penting atau sebuah ungkapan dari sikap (Toto Tasmarra, 1997:
9). Dalam skala besar pesan dapat diartikan suatu bentuk pemberitahuan sebuah
komunikasi baik melalui lisan maupun tulisan yang ditujukan kepada orang lain
baik itu ditujukan kepada satu orang atau lebih. Seperti yang manusia kerjakan
sehari-hari, tepatnya dikerjakan oleh makhluk hidup, karna semua makhluk hidup
butuh yang namanya pesan.

10
6. ALUR RANGKA PENELITIAN

FILM PENDEK
GRAVE TORTURE

ANALISIS SEMIOTIKA
ROLAND BARTHES

KONOTASI DENOTASI MITOS

NILAI AGAMA DALAM


FILM PENDEK
GRAVE TORTURE

7. METODOLOGI PENELITIAN

a) Jenis dan Pendektan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata yang ditulis atau diucapkan oleh orang yang ditulis atau
diucapkan, oleh orang dan perilaku yang diamati. Jenis pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode semiotika atau analitik. Biasanya semiotika
merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis sebuah tanda. Semiotika juga
dapat digunakan untuk mengkaji berbagai teks seperti berita, film, iklan, fashion,
fiksi, puisi, dan drama.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif semiotik yaitu penelitian


yang tidak menggunakan data data statistik dan jenis penelitiaanya adalah deskriptif
seperti yang didefenisikan oleh Jalaludin Rachmat sebagai metode yang hanya
menjelaskan suatu kejadian serta tidak mencari maupun memaparkan hubungannya.
Penelitian deskriftif akan muncul apabila sebuah kejadian atau peristiwa itu menarik

11
perhatian peneliti, akan tetapi belum atau bahkan tidak ada kerangka teoritis yang
dapat memaparkannya.

b) Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitin ini dilakukan dikediaman peneliti yaitu di Blotongan, Kota Salatiga.


Sedangkan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli tahun 2022

c) Objek Penelitian dan Unit Analisis

Objek penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu film, sedangkan unit analisis yang
digunakan adalah potongan gambar atau visual yang terdapat dalam film pendek
Grave Torture yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.

d) Sumber Data

1) Sumber Data Primer

Data primer yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah film pendek
Grave Torture karya Joko Anwar

2) Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sata yang diambil dari sumber lain oleh penelitis atau
penulis. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan diperoleh dari studi
penelitian, makalah, jurnal, studi Pustaka maupun buku-buku lain yang
berhubungan dengan topik yang dipilih penulis.

e) Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka fokus dari penelitian ini adalah
meneliti makna pesan pesan dakwah yang terdapat dalam film pendek Grave Torture.

f) Teknik Pengumpuln Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpuln data yaitu
sebagai berikut:

1) Metode observasi

Penulis melakukan observasi atau pengamatan dengan mengamati setiap scene


yang terdapat dalam film pendek Grave Torture. Serta mengambil simbol-simbol
12
yang terkandung dalam film tersebut serta menganalisis yang sesuai dengan model
penelitian yang digunakan.

2) Metode dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu berupa
dokumen pendukung tertulis seperti literatur resensi mengenai film pendek Grave
Torture dari internet maupun media lainnya, serta buku-buku yang relevan dengan
penelitian ini.

g) Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis membagi film pendek Grave Torture berdasarkan
plotline sebagai metode pemisah atau pemecah tiap scene dalam film tersebut,
nantinya penulis akan menggambarkan fakta-fakta visualisasi mengenai adegan dalam
film yang dapat merepresentasikan siksa kubur melalui tanda-tanda denotasi, konotasi
serta mitos melalui analisis semiotika Roland Barthes, yang selnajutnya kan dicari
pesan yang terkandung dalam film tersebut.

8. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi gambaran analisis semiotika pesan dakwah yang terdapat pada film pendek
karya joko anwar yang berjudul grave torture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan.mengenai jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian,


waktu penelitian, objek penelitian, unit analisis, sumber data, fokus penelitian, teknik
pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


13
Bagian ini berisi analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai analisis
semiotika pesan dakwah yang terdapat pada film pendek karya joko anwar yang berjudul
grave torture.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.

9. RENCANA PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022

10. DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Kezia, dan Tri, Simbol Kematian Pada Film Pendek Grave Touture Karya
Joko Anwar, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 6 No 3, 2018

Alex Sobur, Analisis Teks Media “Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing”, PT.Rosdakarya, Bandung, 2006

Ardianto, Elvinaro dan Komala, Lukiati, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Simniosa
Rekata Media, Bandung, 2007

Habib Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Manusia, Alam Roh dan Alam Akhirat, Pustaka Setia,
Bandung, 2005

Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Roh, Ter. Khatur suhardi, Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 1994

Imanjaya, Ekky, Why Not: Remaja Doyan Nonton, PT.Mizan Budaya Kreativa, Bandung,
2004

Javandalasta, Panca, 5 Hari Mahir Bikin Film, Java Pustaka Group, Jakarta, 2011

Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Indonesiatera, Magelang, 2001

14
Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi, Jalasutra, Yogyakarta, 2012

Mudjiono, Y. Kajian Semiotika dalam Film, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 1 No 1, April
2011

Susanto Astrid, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bina Cipta, Bandung, 1997

Toto Tasmarra,, Komunikasi Dakwah,. Gaya Media Pratama. Jakarta. 1997

Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 33 pasal 1 ayat Tahun 2009 Tentang
Perfilman

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Rajawali Pers, Jakarta, 2011

Wirianto, R. dan Girsang, L.R.M, Representasi Rasisme pada Film “12 Years A Slave”
(Analisis Semiotika Roland Barthes), Jakarta, 2016

15

Anda mungkin juga menyukai