Analisis Perilaku Stigma Gamgguan Mental dalam film It’s Okay to Not be Okay
karya Jo Young Menggunakan Metode Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure
dan Penerapannya dalam Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB)
Disusun Oleh:
Taufiqurrahman (12111214181)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Film sebagai salah satu media massa yang mempunyai kekuatan
sebuah karya seni dan sastra yaitu bagaimana adegan satu dengan adegan
yang lain dirangkai membentuk cerita film sehingga isi pesan dalam film
yang disampaikan mudah dipahami oleh penonton. Pertama kali film lahir
di pertengahan abad ke-19 dibuat dengan bahan dasar seluloid yang sangat
mudah terbakar (Effendy, 2014: 11). Perjalanan film juga melalui waktu
yang panjang, dimulai dari film hitam-putih dan tanpa suara atau “film
bisu” sampai pada film berwarna serta bersuara seperti umumnya film saat
kisah, watak, tingkah laku manusia melalui peran maupun dialog yang
dalam bentuk video yang kemudian ditayangkan pada sebuah film atau
drama itu sendiri. Kisah dan cerita dalam drama mengandung konfliknya
2
masing-masing yang bergantung pada bagaimana alur yang dikarang atau
jenis drama televisi yang ada di Korea, dalam sebuah format miniseri, yang
di produksi dalam bahasa Korea, It’s Okay To Not Be Okay adalah salah
satu seri televisi Korea Selatan di tahun 2020 yang tayang dua kali dalam
seminggu yakni pada hari Sabtu dan Minggu pukul 21.00 WSK (Waktu
Standar Korea) dari mulai tanggal 20 Juni hingga tanggal 9 Agustus 2020.
Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay ini dapat dikatakan sebagai salah
satu dari sekian banyaknya drama Korea yang sangat menarik bagi peneliti,
karena dalam drama Korea tersebut ternyata sebuah tanda mampu mengirim
Dibandingkan dengan film barat, film drama Korea ini dirasakan oleh
menyaksikan dan menonton drama Korea ini, selain itu juga drama Korea
baik kepada individu maupun kelompok, yang dapat berupa verbal maupun
3
non verbal. Peneliti tertarik untuk melakukan kajian lebih mendalam
BE OKAY”.
B. Fokus Masalah
jenis gangguan mental pada drama korea yang berjudul It’s Okay
Saussure?
pada drama korea yang berjudul It’s Okay To Not Be Okay agar bias
4
Ferdinand de Saussure?
C. Tujuan Masalah
Ferdinand de Saussure.
D. Manfaat Penelitan
yang membutuhkan.
ini.
5
2. Manfaat Praktis Penelitian
Okay.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Semiotika
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu tanda (sign).
tidak hanya dengan bahasa lisan saja namun dengan tanda tersebut kita juga
dapat berkomunikasi. Sebuah bendera, sebuah lirik lagu, sebuah kata, suatu
lirikan mata, semua itu dianggap suatu tanda. Supaya tanda dapat di pahami
secara benar membutuhkan konsep yang sama agar tidak terjadi salah
sendiri tentang makna suatu tanda dengan berbagai alasan yang melatar
belakanginya.
tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Pembahasan pokok pada teori
adalah suatu sistem tanda, dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian, yaitu
suatu bentuk penanda (signifer) dengan sebuah ide atau petanda (signified).
Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang
bermakna”. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa : apa yang
dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Sedangkan petanda
Sobur, 2013:46).
7
Saussure memaknai “objek” sebagai referent dan menyebutkannya
individual dari setiap pemain musik. Untuk memahami bahasa, harus dilihat
( Sobur, 2016:44).
dua buah karakteristik primordial, yaitu bersifat linier dan arbitrer (Budiman,
konkret dari citra bunyi dan sering diidentifikasi dengan citra bunyi sebagai
mentalistik. Dengan kata lain, di dalam tanda terungkap citra bunyi ataupun
8
4. Unsur-unsur dalam setiap tingkatan tersebut saling menjalin melalui
sintagmatik.
prinsipnya yang telah disebut diatas, bahasa dapat dikaji melalui suatu
B. stigma
stigma.
9
Meskipun konsep stigma diperkenalkan oleh Goffman,
lebih luas dan dapat ditangkap. Dari proses tersebut, Link dan Phelan
kekuasaan, Link dan Phelan juga menyatakan bahwa sikap, emosi dan
yang melekat pada orang-orang atau individu yang berbeda ini menjadi
sesuatu yang dianggap tidak normal dan tidak wajar sehingga harus
lingkungan sosial.
C. Gangguan Mental
10
dengan kondisi di sekitarnya. Ketidakmampuan dalam memecahkan
dikatakan sebagai sebuah perubahan pada fungsi jiwa seseorang. Hal ini
lingkungannya.
manusia.
Gangguan mental dan penyakit mental memiliki jenis dan tipe yang
D. Drama Korea
kesehatan, sejarah dan banyak lagi. Drama korea secara fisik hadir
episode untuk satu judul drama. Yang mana pada setiap episode tersebut
korea hal ini menjadi kabar baik, karena masyarakat tidak perlu lagi
penayangan di televisi pun sudah ada suara berbahasa Indonesia tentu ini
cerita tersebut.
perilaku.
atau cacat. Negara kita telah memiliki Sekolah Luar Biasa untuk anak
kemampuan anak.
1. Sosialisasi terbatas.
14
1. Merasa diakui haknya dengan anak normal terutama dalam memperoleh
pendidikan.
lebih tinggi.
khusus untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik.
15
F. Penelitian yang Relavan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menurut Denzin dan
metode yang ada. Nantinya data yang dihasilkan bisa berbentuk hasil
lainnya.
B. Sumber Data
1. Data primer
Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu data kualitatif berupa
audio dan visual dalam bentuk drama korea yang berjudul It’s Okay
18
Mental)”.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung didapat
pengumpul data dari pemberi data. Dalam hal ini data sekunder
hanya bersifat pelengkap dari data primer oleh sebab itu perlu ada
penelitian.
membantu penelitian ialah berupa buku, jurnal dan situs laman resmi.
Buku yang menjadi acuan seputar analisis semiotika ialah buku yang
Stigma”.
1. Dokumentasi
19
korea It’s Okay To Not Be Okay yang terdapat adegan yang
2. Studi Literatur
Mengumpulkan data berupa literatur maupun dokumentasi
dari berbagai sumber seperti artikel, buku, dan jurnal yang relevan
bentuk yang lebih mudah untuk dipahami dan dibaca. Analisis dalam
penelitian ini adalah bentuk perilaku stigma konsep Link dan Phelan
mental yang terdapat dalam drama korea yang berjudul It’s Okay To
Not Be Okay.
20
makna komunikasi kemudian dianalisis hubungannya dengan
realitas sosial.
diidentifikasi sebelumnya.
21