Anda di halaman 1dari 10

Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi

Universitas Balikpapan

ANALISIS SEMIOTIKA FILM MIMPI ANANDA RAIH SEMESTA


DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN SASTRA
Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3
Universitas Prima Indonesia1, Universitas Prima Indonesia2, Universitas Prima Indonesia3
pos-el: anni83sah@gmail.com1, cindynatasia60@gmail.com2, irmapursida220699@gmail.com3

ABSTRAK

Film adalah media komunikasi massa yang menggambarkan kehidupan sosial yang di dalamnya
mengandung pesan untuk sekelompok orang. Mimpi Ananda Raih Semesta adalah film yang
menceritakan kisah perjuangan seorang ibu bernama Tupon yang membesarkan anaknya Sekar
Palupi dengan segala keterbatasan yang di alami hingga meraih kesuksesan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan, mengumpulkan, dan menemukan makna denotasi, konotasi dan
mitos di dalam skenario dan adegan yang terdapat dalam film. Untuk menganalisis film Mimpi
Ananda Raih Semesta peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
teknik dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Analisis film ini mengambil 10 scene yang
meliputi dialog, adegan yang diperoleh dari visual film. Film ini mengandung banyak pesan
tersirat yang memberikan pesan berupa motivasi untuk tidak menyerah meraih pendidikan dengan
memberikan dorongan melalui film.

Kata kunci: Semiotika, Mimpi Ananda Raih Semesta

ABSTRACT
Film is a mass communication medium that describes social life in which it contains a message
for a group of people. Ananda's Dream of Reaching the Universe is a film that tells the story of
the struggle of a mother named Tupon who raised her son Sekar Palupi with all the limitations
he experienced to achieve success. This study aims to describe, collect, and find the meaning of
denotation, connotation and myth in the scenarios and scenes contained in the film. To analyze
the film Ananda's Dream Raih Semesta, the researcher uses Roland Barthes' semiotic theory. The
research method used is a qualitative research method. Data collection techniques were carried
out by means of documentation, observation and literature study. The analysis of this film takes
10 scenes which include dialogue, scenes obtained from the film's visuals. This film contains many
implied messages that give a message of motivation not to give up achieving education by
providing encouragement through the film.

Keywords: Semiotics, Ananda's Dream Achieves the Universe

1. PENDAHULUAN manusia (Sobur, 2020:15). Sistem


Analisis Semiotik merupakan semiotika yang lebih penting dalam film
metode analisis yang digunakan untuk adalah digunakannya tanda-tanda ikonis,
mengkaji suatu konteks skenario, teks, yakni tanda-tanda yang menggambarkan
gambar, dan adegan dalam film yang sesuatu yang digunakan dalam film
berupaya menemukan makna tanda yang mengisyaratkan pesan kepada penonton
terkandung di dalamnya. Semiotika (Riwu et al., 2018, p. 212).
pada umumnya merupakan suatu ilmu Dalam semiotika Roland Barthes
atau metode analisis untuk mengkaji terdapat dua sistem signifikasi.
tanda. Tanda-tanda adalah perangkat Signifikasi yang pertama hubungan
yang kita pakai dalam upaya berusaha antara signifier (penanda) dan signified
mencari jalan di dunia ini, di tengah (petanda) sebuah tanda dalam realitas
tengah manusia dan bersama sama eksternal. Barthes menyebutkan makna

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 59


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

denotasi adalah makna yang paling nyata untuk memahami makna denotasi,
dalam sistem tanda. Sedangkan konotasi konotasi, dan mitos di dalam skenario
adalah istilah yang digunakan Barthes dan adegan yang terdapat pada film.
untuk menunjukkan signifikasi tahap Manfaat analisis semiotika film sebagai
kedua yang berhubungan dengan isi dan bahan ajar adalah untuk mengungkapkan
tanda yang bekerja melalui mitos perasaan, pikiran dan ekspresi
(Husaina et al., 2018, p. 59). tersembunyi dalam film yang akan
Pesan di dalam mitos tidak bermanfaat bagi peserta didik dan juga
dijelaskan melalui objek. Mitos guru untuk dijadikan bahan ajar
merupakan sistem ideologi yang tercipta disekolah. Memberikan nilai-nilai
di dalam masyarakat yang merupakan motivasi belajar bagaimana orang tua
bagian dari tindakan, gagasan, ataupun berperan penting dalam pendidikan
filosofi melalui sistem penanda konotasi. anak. Keberhasilan belajar anak tentunya
Barthes mengungkapkan bahwa mitos memerlukan motivasi dari orang tuanya,
tidak diartikan seperti kisah mitologi hal ini terlihat dalam film Mimpi Ananda
atau sejenisnya tetapi lebih kepada Raih Semesta.
proses penandaan dan menandai di Film Mimpi Ananda Raih Semesta
dalam masyarakat. Sehingga makna merupakan film yang menceritakan
konotasi yang terbentuk di dalam proses kisah perjuangan seorang ibu bernama
penandaan berkembang menjadi mitos tupon yang membesarkan anaknya sekar
yaitu makna yang tersembunyi pada palupi dengan segala keterbatasan yang
objek akhirnya disepakati oleh dia alami hingga meraih kesuksesan.
masyarakat (Pangestu.,2020, p.6) Film Mimpi Ananda Raih Semesta
Film adalah media komunikasi menarik untuk diteliti karna film ini
massa yang menggambarkan kehidupan mengajarkan untuk tidak menyerah
sosial yang di dalamnya mengandung dalam meraih pendidikan yang dapat
pesan untuk sekelompok orang. Di memotivasi peserta didik untuk
Indonesia khususnya sudah banyak film sungguh-sungguh dalam belajar dengan
yang beredar, mulai dari film-film barat segala keterbatasan, agar meraih cita-cita
dan Hollywood sudah sering menghiasi yang diinginkan. Sistem makna yang
layar kaca Indonesia. Indonesia tentunya terbentuk dalam film ini mengandung
memiliki filmnya sendiri dan sudah banyak pesan yang terdiri dari beragam
berkembang begitu pesat. Masyarakat tanda dan simbol. Proses pemaknaan dari
Indonesia memiliki ketertarikan sendiri masing-masing individu.
terhadap film karya Indonesia. Film Hasil penelitian ini diharapkan
sering kali di dapat dari kisah nyata atau dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam
diangkat dari novel yang menginspirasi. pembelajaran bahasa dan sastra
Film selalu merekam realitas yang Indonesia. Pembelajaran yang
tumbuh dan berkembang dalam membantu peserta didik dalam
masyarakat dan kemudian mengembangkan wawasan, pengetahuan
memproyeksikannya ke dalam layar dan menambah kepekaan terhadap
(Sobur, 2020:128). Film bukan hanya masalah-masalah di dalam kehidupan
sebagai media hiburan, tetapi film masyarakat. Khususnya yang berkaitan
memberikan suatu perasaan dan hal yang dengan materi menentukan unsur
tidak pernah terbayangkan sebelumnya. pembangun film, dan siswa dapat
Penonton ikut tenggelam ke dalam memahami nilai-nilai yang terkandung
karakter cerita fiksi, seakan-akan telah dalam karya sastra dan siswa dapat
memasuki dunia yang jelas berbeda mengapresiasi karya sastra terutama film
dengan kehidupan sehari-hari. Manfaat sebagai bahan ajar sastra di sekolah.
analisis semiotika pada film adalah

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 60


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

Oleh karena itu, analisis semiotika dokumentasi, observasi, studi pustaka.


dalam penelitian ini berperan penting. Teknik dokumentasi adalah teknik
Makna yang tersembunyi dalam film pengumpulan data tambahan seperti
akan ditemukan dengan analisis buku atau tulisan sehingga data menjadi
semiotika, tanda dan simbol dianalisis lebih kuat. Teknik pengumpulan data
dengan aturan-aturan berdasarkan yang diperoleh dengan cara
kaidah-kaidah pengkodean yang valid, memanfaatkan dokumentasi dengan
dengan demikian proses pemahaman di menggunakan film Mimpi Ananda Raih
dalam film akan ditemukan, semiotik Semesta sebagai alat utama guna
akan menemukan makna sebenarnya, mengkaji objek penelitian. Selanjutnya
makna yang tersembunyi dalam sebuah yaitu teknik observasi yaitu dalam
pesan di dalam film. Oleh karena itu penelitian ini peneliti menonton
kajian semiotik yang ingin dilakukan langsung film Mimpi Ananda Raih
penulis dengan judul “Analisis Semesta yang sudah diunduh melalui
Semiotika film Mimpi Ananda Raih salah satu website di internet.
Semesta dan relevansinya sebagai bahan Peneliti melihat dan mengamati
ajar sastra”. Berlandaskan latar belakang bagaimana jalannya cerita, dialog dan
masalah di atas maka rumusan masalah adegan-adegan yang digambarkan oleh
yang dapat dikaji dalam penelitian ini sutradara dalam film ini. Untuk
adalah bagaimana analisis semiotika menemukan makna dibalik tanda-tanda
film Mimpi Ananda Raih Semesta? tersebut, film dianalisis menjadi
Berdasarkan rumusan masalah di atas potongan-potongan film sesuai dengan
maka tujuan dari penelitian adalah untuk teori Roland Barthes menjadi signifier-
mengetahui makna semiotika yang signified. Kemudian studi pustaka
terkandung di dalam film Mimpi Ananda digunakan oleh peneliti untuk
Raih Semesta. menunjang data sekunder. Dalam hal ini
peneliti akan melakukan studi pustaka
2. METODE PENELITIAN dengan membaca dan mempelajari
Penelitian ini menggunakan berbagai buku, literatur yang akan
pendekatan kualitatif. Penelitian dijadikan sebagai referensi dalam
kualitatif merupakan metode penelitian penelitian untuk melengkapi berbagai
yang temuannya tidak menggunakan data mengenai teori semiotika sehingga
perhitungan statistik atau perhitungan mendapat data yang berhubungan
lainnya. Menurut Denzin dan Lincoln dengan penelitian ini.
(dalam Moleong, 2019:5) berpendapat Pengumpulan data dalam penelitian
bahwa Penelitian kualitatif adalah ini menggunakan sumber data primer
penelitian yang menggunakan latar dan sekunder. Sugiyono (2019:194)
alamiah, penelitian melibatkan berbagai berpendapat bahwa sumber primer
metode dengan maksud menjelaskan adalah sumber data yang memperoleh
berbagai peristiwa, keadaan yang datanya melalui objek yang diteliti
diamati. Penelitian kualitatif juga secara langsung oleh pengumpul data
bermaksud untuk memahami keadaan, sehingga data yang diperoleh akan
peristiwa yang dihadapi oleh subjek langsung diberikan kepada pengumpul
penelitian seperti perilaku, persepsi, data. Dalam penelitian ini peneliti juga
motivasi dan digambarkan dalam bentuk menonton dan memahami film Mimpi
kata-kata dan bahasa dengan Ananda Raih Semesta. Sehingga akan
menggunakan beragam metode alamiah. ditemukan makna tersirat dari film
(Moleong, 2019:6). tersebut, setelah itu mengolah data yang
Penelitian ini menggunakan teknik diperoleh dari jalan cerita dan teks untuk
pengumpulan data berupa teknik keperluan penelitian.

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 61


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

Sumber sekunder merupakan


sumber data yang diperoleh dari 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumen atau orang lain, pengumpulan Film Mimpi Ananda Raih Semesta
data tidak langsung diberikan kepada adalah sebuah film yang diangkat dari
pengumpul data (Sugiyono, 2019:194). novel dengan judul yang sama.
Peneliti menggunakan beberapa Menceritakan kisah perjuangan seorang
referensi buku dan website untuk ibu yang buta huruf membesarkan
mendukung pengolahan data. Selain anaknya untuk terus sekolah hingga
mencari data melalui sumber-sumber perguruan tinggi dengan segala kesulitan
pustaka, peneliti juga mempelajari yang mereka alami. Pada penelitian ini
penelitian sebelumnya mengenai studi peneliti mendeskripsikan hasil yang
semiotik terhadap film. telah dirumuskan berdasarkan rumusan
Dalam analisis semiotika, Roland masalah yaitu mengenai analisis
Barthest menciptakan peta tanda seperti semiotika film Mimpi Ananda Raih
apa penggunaan tanda bekerja: Semesta. Adegan di dalam film ini
terfokus menceritakan kisah perjuangan
1. Signifier 2. seorang ibu agar anaknya dapat meraih
(penanda) Signified pendidikan tinggi. Film yang berdurasi
(petanda) 105 menit, peneliti mengambil sepuluh
3. Denotative sign scene untuk diteliti yang meliputi dialog,
(tanda denotatif) adegan yang diperoleh dari visual film
4.Connotative signifier 5. dengan menggunakan analisis semiotika
(penanda konotatif) Connotative Roland Bartes.
signifier A. Masyarakat penganut
(penanda kepercayaan animisme
konotatif)
6. Connotative sign (tanda konotatif)
Gambar 1. Peta tanda Roland Barthes
Sumber: Paul Cobley & Litza Jansz. 1999.
Introducing Semiotics. NY: Totem Books,
hlm.51. (Dalam, Sobur 2020:69)

Dari peta tanda di atas menjelaskan


bahwa tanda denotatif terdiri dari
penanda dan petanda. Konsep tanda Gambar 1 Scene 1 (00:03:40-00:04:29)
Barthes, tanda konotatif bukan hanya Sumber: Dokumentasi Penulis
sekadar sebagai makna tambahan tetapi Denotasi
juga mengandung kedua bagian tanda Pada gambar pertama terlihat ustaz ngali
denotatif yang mendasari keberadaannya berjalan sambil melihat beberapa orang
(Sobur, 2020:69). berkumpul di bawah sebuah pohon
Tahap pertama menganalisis tanda melakukan sebuah pemujaan.
dari sudut pandang bahasa yaitu tahap Konotasi
denotasi yang merupakan makna harfiah Makna konotasi yang terdapat pada film
dari bahasa. Tahap kedua yaitu tahap ini yaitu meskipun pemikiran modern
konotasi yang menggambarkan masyarakat di Indonesia sudah
berlangsungnya interaksi antara berkembang tetapi masih banyak
perasaan dan emosi penggunaan nilai- masyarakat yang masih menganut
nilai pada kulturnya. Konotasi bekerja kepercayaan animisme, pemujaan
dalam tingkat subjektif yang keberadaan terhadap roh. Mereka percaya bahwa
nya tidak disadari (Septiana.,2019, p.7). setiap benda di bumi seperti pohon, gua,

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 62


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

dan batu besar mempunyai jiwa yang binatang yang bodoh, tidak tahu apa-apa
harus dihormati. Di scene ini ustaz ngali dan hanya melihat kiri dan kanan seperti
dikonotasikan penganut pemikiran orang kebingungan. Makna konotasinya
modern yang tidak percaya dengan hal- yang ditemukan di sini yaitu
hal tidak masuk akal sedangkan menegaskan bahwa sekolah sangat
beberapa orang tersebut digambarkan penting untuk memperoleh pendidikan.
sebagai orang-orang masih percaya Mitos
paham animisme. Manusia adalah makhluk berakal sehat
Mitos dan mengeluarkan pendapat melalui
Indonesia adalah negara yang memiliki pikiran. Manusia dan hewan memiliki
berbagai macam agama dan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan.
kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Meskipun hewan memiliki fungsi tubuh
Esa. Bahkan setiap agama menentang dan fisiologis yang sama dengan
paham animisme sehingga anak-anak di manusia . Yang membedakan manusia
sekolah diwajibkan untuk diajarkan dan hewan terletak pada moral dan
Pendidikan Agama. akhlaknya. Seperti yang kita ketahui
B. Dialog antara Sekar dan Mbah bahwa hewan hanya memiliki dua nafsu
Admo yaitu nafsu makan dan seks. Sedangkan
manusia juga punya nafsu yang sama,
yang membedakannya dengan hewan
adalah manusia dikaruniai akal pikiran
dan perasaan.
C. Tupon yang buta huruf keliling
kampung mencari orang yang bisa
membacakan surat dari Sekar

Gambar 2 Scene 2 (00:28:17-00:28:26)


Sumber: Dokumentasi Penulis
Sekar : Sekar malas sekolah, sekar mau
di sini saja bersama si mbah
Mbah : Kamu harus sekolah, harus
pintar, jangan kayak mbah bodoh kayak
kebo pelangak pelongok
Denotasi Gambar 3 Scene 3 (00:28:17-00:28:26)
Mbah menasihati sekar yang malas Sumber: Dokumentasi Penulis
sekolah dan mengatakan bahwa jangan Denotasi
seperti Mbah Admo yang bodoh kayak Terlihat pada scene ini ibu Palupi yang
kebo pelangak pelongok. Bodoh kayak buta huruf berkeliling kampung
kebo pelangak pelongok diartikan bahwa kebingungan mencari seseorang untuk
jika tidak sekolah akan bodoh seperti membacakan surat dari sekolah sekar
kerbau yang kebingungan. hingga akhirnya bertemu ustaz ngali
Konotasi Konotasi
Makna konotasi yang terdapat di sini Makna konotasi yang terlihat di sini
yaitu ketika tidak sekolah anak akan yaitu rendahnya pendidikan pada masa
kehilangan arah hidupnya, sehingga itu menggambarkan masih banyak
tidak punya tujuan sama sekali. Di scene masyarakat di desa terpencil yang buta
ini mbah admo memberi nasehat dengan huruf. Faktor ekonomi dan gender
memberi perumpamaan bahwa ketika menjadi alasan masih banyak yang buta
sekolah tentunya mendapatkan ilmu dan huruf, masyarakat yang memiliki tingkat
memiliki pola pikir yang berbeda dengan

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 63


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

ekonomi yang rendah menjadi alasan E. Keluhan kepala sekolah karena


meningkatnya kasus buta huruf. kenakalan Sekar
Mitos
Buta huruf telah menjadi permasalahan
di Indonesia sejak lama. Lebih dari tiga
juta orang di Indonesia mengalami buta
huruf dan menempati peringkat ke empat
terbanyak didunia. Jawa timur menjadi
daerah dengan jumlah tertinggi yang
masih buta huruf. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu kurangnya
pendidikan di daerah tertinggal, Gambar 3.5 Scene 5 (00:34:35-00:34:45)
tingginya angka kemiskinan, dan angka Sumber: Dokumentasi Penulis
putus sekolah meningkat. Kepala sekolah : Jadi mulai besok sekar
D. Sekar di bully oleh teman sudah tidak lagi sekolah di tempat ini
dikelasnya Tupon : Tolong kasi kesempatan sekali
lagi untuk anak saya pak
Denotasi
Dengan berat hati sekar saya kembalikan
ke ibu tupon. Dengan berat hari yang
berarti tidak sampai hati/tidak tega
Konotasi
Makna konotasi yang terdapat di sini
yaitu perasaan terpaksa yang tidak sesuai
dengan isi hatinya. Sebenarnya kepala
Gambar 4 Scene 4 (00:31:21-00:31:41) sekolah tidak ingin mengeluarkan palupi
Sumber: Dokumentasi Penulis dari sekolah tapi karena sikapnya yang
Denotasi sudah melewati batas yang tidak dapat
Terlihat pada scene ini sekar di bully dimaafkan sehingga dengan terpaksa
oleh temannya hingga akhirnya sekar palupi dikembalikan kepada orang
pun membalas dengan menusuk tuanya.
temannya dengan pulpen. Mitos
Konotasi Pendidikan berhak didapatkan oleh
Makna konotasi di scene ini gambaran seluruh anak. Hukuman diberikan jika
seorang anak yang sering di bully. Faktor siswa tersebut sudah berulang kali
yang menyebabkan hal ini adalah melakukan kesalahan hingga melewati
bullying. Bullying di sekolah adalah poin ambang batas kesalahan siswa yang
penindasan yang dilakukan teman sudah umum diberlakukan di sekolah-
sebaya kepada teman yang lebih lemah sekolah Indonesia
yang dilakukan sekelompok orang F. Dialog Tupon
secara fisik maupun psikologis dan
secara tidak sengaja menyebabkan
terjadinya perbuatan kriminal.
Mitos
Bullying dapat terjadi dimana dan kapan
saja. Bullying adalah tindakan yang tidak
dapat ditolerir dengan alasan apa pun.
Tidak masalah melawan seseorang yang
membully sehingga ia akan berhenti
membully. Gambar 6 Scene 6 (00:46:39-00:46:50)
Sumber: Dokumentasi Penulis

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 64


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

Tupon : Alhamdulillah gusti Allah, menjunjung tinggi martabat keluarga.


kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Akan Sedangkan pak duko yang memakai
kulakukan semuanya untuk sekar. pakaian surjan dan blangkon di
Denotasi konotasikan bahwa surjan dan blangkon
Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala ucapan yang umumnya dipakai oleh bangsawan
yang dikatakan ibu sekar dikonotasikan tetapi di sini terlihat dipakai oleh rakyat
sebagai seseorang ibu yang bekerja keras biasa yang berarti surjan dan blangkon
walaupun harus bekerja dari siang sudah boleh dipakai oleh siapa saja,
hingga malam untuk memenuhi tanpa melihat status sosial dan
kebutuhan keluarga. jabatannya
Konotasi Mitos
Makna konotasi yang terdapat di sini Kebaya dalam masyarakat tradisional
yaitu bekerja keras. Dalam hidup Jawa diartikan sebagai piranti
tentunya seseorang harus bekerja keras, kecantikan tubuh sebagaimana pepatah
bekerja keras untuk memenuhi Jawa yakni ajineng rogo soko busono
kebutuhan, kesejahteraan, dan yang artinya berharga atau bernilainya
memperoleh kehidupan yang layak. tubuh diri seseorang dapat dilihat dari
Mitos busananya. Sedangkan surjan dan
Kita percaya jika ingin sukses tentunya blangkon adalah pakaian sering dipakai
harus bekerja keras. Bekerja keras akan oleh bangsawan. Surjan sendiri memiliki
membentuk kita menjadi pribadi yang filosofi yang berarti pelita atau yang
lebih tekun, disiplin, dan pantang memberi terang.
menyerah. H. Sekar yang ingin dijodohkan
G. Budaya Jawa yang kental

Gambar 8 Scene 8 (01:02:04-01:02:50)


Gambar 7 Scene 7 (00:58:37-00:53:) Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis Denotasi
Denotasi Pada gambar ini terlihat bahwa paman
Pada scene ini Tupon yang sedang sekar yang ingin menjodohkan sekar
berbicara dengan Pak Duko. Makna dengan seorang laki-laki bernama triman
denotasi yang ditemukan di sini adalah sedangkan Tupon menolak hal tersebut
Tupon, Pak Duko, dan istrinya yang dikarenakan sekar ingin kuliah
memakai pakaian yang identik dengan melanjutkan pendidikan.
penampilan khas Jawa lengkap dengan Konotasi
kebaya dan blangkon. Di scene menunjukkan bahwa
Konotasi pernikahan dini didesa masih sering
Makna konotasi pada gambar ini dapat terjadi. Terkadang faktor ekonomi,
dilihat bahwa Tupon dan istri Pak Duko sosial budaya, pendidikan menjadi
digambarkan sebagai sosok perempuan pengaruh tingginya pernikahan dini
Jawa yang identik dengan pakaian didesa. Mereka percaya bahwa dengan
kebaya. Perempuan Jawa memiliki ciri menikah, wanita tidak lagi memerlukan
khas lemah lembut, sopan dan pendidikan. Hal ini mengakibatkan

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 65


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

kesenjangan gender antara laki-laki dan diri di gunung kidul meningkat.


perempuan. Di scene ini Tupon Semestinya pulung gantung dimaknai
dikonotasikan sebagai orang yang sebagai fenomena alam biasa. Di scene
berpikiran maju yang menganggap ini Pulung di konotasikan yang memiliki
pendidikan itu penting. Sedangkan arti mendapat kebahagiaan. Sehingga
paman dan bibi sekar memiliki pola pikir bunuh diri dengan cara menggantung diri
yang masih tertinggal yang beranggapan dianggap sebagai jalan pintas menuju
bahwa dengan melanjutkan pendidikan kebahagiaan.
hanya akan lebih menyulitkan Mitos
perekonomian keluarga. Kabupaten gunung kidul melekat dengan
Mitos mitos pulung gantung, pulung gantung
Masih banyak yang memiliki persepsi adalah bola api bersinar merah dan
bahwa perempuan tidaklah penting berekor yang jatuh dari langit seperti
memperoleh pendidikan. Stigma yang yang kita kenal adalah komet.
melekat pada diri perempuan yang tidak Masyarakat gunung kidul meyakini jika
perlu menuntut ilmu tinggi-tinggi. sekitar tempat jatuhnya pulung akan ada
Nantinya, perempuan hanya akan di yang gantung diri.
dapur dan mengurus rumah tangga. Hal J. Dialog Sekar dan Profesor
lain yang menjadi masalah adalah
budaya patriarki tentang kesenjangan
gender yang masih melekat di
masyarakat.
I. Kepercayaan masyarakat tentang
mitos pulung gantung

Gambar 10 Scene 10 (01:22:52-01:22:58)


Sumber: Dokumentasi Penulis
Profesor : Semoga ilmu yang kamu
timba dapat berguna bagi negerimu,
Indonesia kan?
Sekar : ya, saya orang Indonesia.
Denotasi
Gambar 9 Scene 9 (01:17:35-01:17:41)
Semoga ilmu yang kamu timba dapat
Sumber: Dokumentasi Penulis
berguna bagi negerimu.
Ms kasih kandalfi : untuk mengurangi
Konotasi
angka bunuh diri di gunung kidul.
Makna konotasi di sini yaitu bahwa
Sekar : Menaklukkan pulung gantung
keberhasilan suatu bangsa tergantung
yang sesungguhnya ya bu.
dari kualitas pemuda bangsanya.
Denotasi
Pemuda berperan penting terhadap
Pulung gantung adalah mitos yang
perubahan-perubahan di dalam
dipercaya oleh masyarakat gunung kidul
lingkungan masyarakat. Dengan ilmu
yang menyebabkan tingginya angka
yang di dapat Sekar Palupi yang mampu
bunuh diri gunung kidul.
meraih gelar Master dalam bidang
Konotasi
Astronomi di Oxford University,
Makna denotasi yang terdapat di sini
sehingga dengan ilmu yang didapatkan
yaitu sebuah pemikiran yang belum
diharapkan generasi muda ikut serta
diyakini kebenarannya, yang dipercaya
membangun bangsa.
oleh masyarakat setempat bahwa pulung
Mitos
gantung adalah penyebab angka bunuh

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 66


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

Kemajuan suatu bangsa tergantung dari Mitos yang terdapat di sini yaitu
kualitas generasi mudanya. Generasi kondisi pendidikan di Indonesia
muda adalah ujung tombak dari terutama di daerah pedesaan dan pola
kemajuan dan pembangunan bangsa. pikir masyarakat yang masih minim
Generasi muda adalah cerminan tentang pentingnya pendidikan untuk
keberhasilan suatu bangsa. Untuk perempuan. Perempuan yang dinilai
membangun suatu bangsa dan bersaing rendah derajatnya dibanding laki-laki
secara global generasi muda haruslah disebabkan oleh faktor sosial dan
memahami pengetahuan dan teknologi. ekonomi masyarakat yang rendah. Tak
sedikit orang tua yang menghentikan
4. KESIMPULAN sekolah anaknya dan menikahkan anak
Berdasarkan penelitian yang telah di usia dini. Hal ini memberi gambaran
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat di daerah pedesaan
bahwa film bergenre keluarga Mimpi memerlukan perhatian lebih dari
Ananda Raih Semesta memiliki pemerintah.
beberapa pesan tersirat yang ingin Penelitian ini merupakan kajian
disampaikan kepada penonton. Film ini semiotika berupa makna tanda dalam
tidak hanya memberikan hiburan tetapi sebuah film. Oleh karena itu diharapkan
juga memberikan pesan berupa motivasi dapat menambah wawasan setiap
untuk tidak menyerah meraih pendidikan pembaca, terutama bagi guru bahasa
dengan memberi dorongan melalui film. yang dapat menjadikan penelitian ini
Beberapa pesan yang terkandung di menjadi bahan ajar di sekolah. Bagi
dalam film didapatkan dari dialog, visual mahasiswa dapat menjadikan penelitian
adegan film Ananda Raih Semesta. ini sebagai acuan dalam mendalami dan
Adapun analisis semiotika yang menjadikan referensi dalam meneliti
ditemukan pada film ini yaitu: semiotika. Dan bagi penikmat film
1. Denotasi diharapkan dapat menambah
Makna denotasi dalam film ini yaitu pemahaman mengenai makna-makna
gambaran potret keluarga miskin semiotika di dalam sebuah film.
didaerah gunung kidul yang memiliki Sehingga penonton tidak hanya sekedar
angka bunuh diri tertinggi di Indonesia. menonton tetapi juga memahami makna
Film ini menyimpulkan peran orang tua yang terkandung di dalamnya.
sangat berpengaruh terhadap kesuksesan
anak. Perjuangan seorang ibu yang 5. DAFTAR PUSTAKA
single parent tidak akan sia-sia jika anak Pangestu Ricky, Muhammad. 2020.
sungguh-sungguh ingin meraih Krisis Kepercayaan Tokoh Felix
pendidikan. Iguero dalam Seri Film Messiah
2. Konotasi Karya Michael Petroni Kajian
Makna konotasi dalam film ini yaitu Semiotika Roland Barthes.
kesenjangan gender dalam film ini Surabaya: Universitas Negeri
mematahkan persepsi masyarakat bahwa Surabaya.
perempuan tidak perlu memperoleh Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
pendidikan. Sekar membuktikan bahwa Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
perempuan juga berhak mendapatkan Bandung: Alfabeta.
kesetaraan dengan laki-laki. Hal ini
dibuktikan dengan perjuangannya
hingga mendapat gelar Master dalam Moleong, L. J. (2019). Metodologi
bidang Astronomi di Oxford University. Penelitian Kualitatif (Edisi
3. Mitos Revisi). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 67


Annisa1, Cindy Natasia Ginting2, Irma Erliana Purba3 Kompetensi
Universitas Balikpapan

Sobur, Alex. (2020). Semiotika


Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Septiana, Rina. 2019. Makna Denotasi,
Konotasi dan Mitos dalam Film
Who Am I Kein System Ist Sicher
(Suatu Analisis Semiotika).
Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
Husaina, Alisha dkk. 2018. Analisis Film
Coco dalam Teori Semiotika
Roland Barthes. Denpasar:
Universitas Pendidikan Nasional.
Riwu, Asnat, Tri Pujiati. 2018. Analisis
Semiotika Roland Barthes pada
Film 3 Dara. Tangerang:
Universitas Pamulang.

Vol. 14, No. 2, Desember 2021 68

Anda mungkin juga menyukai