Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI KUMBAKARNA BERJUDUL

PERLAWANAN TERHADAP PASUKAN HANOMAN

Tugas Proyek Desain Komunikasi Visual


diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : KAHFI GENTAR ARYADA


NPM : 202046500312

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
A. Latar Belakang

Secara umum deskripsi yang disampaikan pada bagian latar belakang

harus dapat memberikan penjelasan tentang hal-hal seperti seperti berikut.

Penjelasan mendasar mengenai objek yang diangkat dalam penelitian

secara umum yang disampaikan secara singkat, padat dan jelas. Penjelasan yang

telah disampaikan di bagian ini tidak diulang kembali di bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan permasalahan yang akan diselesaikan

dalam penelitian dan disampaikan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang

biasanya terkait dengan judul penelitian (sesuai judul penelitian).

C. Analisis Khalayak

Peneliti memiliki perhatian terhadap generasi selanjutnya yaitu anak-

anak terkait objek mengenai kualitas udara dan pengaruhnya terhadap manusia,

maka peneliti melakukan analisis SES (Socio-Economic Status) sebagai berikut.

a. Segmentasi

• Demografis:

Usia 7 – 12 Tahun

Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan

SES: B - A

• Psikografis:

Minat: Para anak-anak yang ingin membaca buku dengan visual

ilustrasi yang menarik.

Gaya Hidup: Senang melihat perancangan buku ilustrasi.


Pendidikan: Sekolah Dasar

• Geografis:

Segmentasi secara geografis pada perancangan media buku ilustrasi

ini adalah wilayah Jakarta dan sekitarnya.

• Perilaku:

Tingkat kepuasan: Pelanggan memiliki tingkat kepuasan terhadap

hasil produk yang sesuai dengan yang mereka inginkan.

b. Targeting

Targeting yang dituju adalah anak laki-laki dan remaja perempuan usia 7-

12 Tahun yang senang dengan perancangan buku ilustrasi yang menarik

c. Diferensiasi

Diferensiasi yang peneliti lakukan adalah mememberikan buku edukasi

anak dengan kualitas ilustrasi yang terbaik dan pengetahuan mengenai

perjuangan Kumbakarna dalam melawan pasukan Hanoman dengan isi

yang mudah dipahami anak usia tersebut.

d. Positioning

Peneliti memposisikan perancangan buku ilustrasi mengenai mengenal

tokoh kumbakarna dalam melawan pasukan hanoman sebagai buku yang

memiliki materi bermakna dan relevan dengan perkembangan anak. Konten

yang diberikan menarik minat anak membaca dengan menampilkan visual

ilustrasi yang imajinatif.


D. Konsep Dasar Perancangan
Konsep dasar perancangan membahas dari awal hingga akhir dalam

mengonsep perancangan sebuah media. Hal-hal yang disampaikan meliputi

konsep media dan konsep desain komunikasi visual dengan menyertakan

teori-teori pendukung pengertian media pilihan, kegunaannya, macamnya.

1. Konsep Media

Buku Ilustrasi

Definisi ilustrasi memiliki cakupan yang sangat luas dan mencakup

berbagai jenis ilustrasi yang sedang berkembang dengan pesat saat ini.

Dalam pengertian ini, ilustrasi dipandang sebagai proses dalam berkarya

seni. Karya seni tersebut dapat berupa gambar, foto, atau diagram (Maharsi,

2016:3). Oleh karena itu cerita dari buku ilustrasi lebih mudah dipahami

dibandingkan cerita yang hanya sebatas tulisan. Media informasi dapat

berupa digital atau cetak (hardcopy). Salah satu bentuk media informasi

adalah buku. Menurut Muktiono (2003), buku merupakan sumber ilmu

pengetahuan dan sumber pembangunan karakter bangsa. Buku adalah

sarana informasi yang efektif karena mampu menyajikan informasi yang

lebih komprehensif dibandingkan dengan media lainnya. Kelebihan buku

terletak pada kemampuannya untuk menyajikan gambar (visual) dan tulisan

(verbal) yang membantu anak dalam menerima dan mengingat informasi

yang terkandung di dalamnya. Melalui penelitian ini, mengenal tokoh

Kumbakarna dalam melawan pasukan Hanoman dipresentasikan dalam

bentuk buku ilustrasi, yang merupakan representasi visual dari teks atau

kalimat dengan tujuan menjelaskan secara lebih jelas kepada audiens anak-
anak yang umumnya masih baru dalam membaca. Dengan pernyataan

tersebut, pembuatan buku ilustrasi yang menggambarkan pertempuran

antara Kumbakarna dan pasukan Hanoman diharapkan dapat menjadi salah

satu media yang berperan dalam melestarikan cerita tradisional Ramayana.

Bagian ini berisi landasan teori terkait konsep media serta judul media,

deskripsi media dan naskah/ alur media. Teori-teori yang dipakai

meliputi pengertian, jenis, dan karakteristik media.

2. Konsep Desain Komunikasi Visual

a. Mind Mapping

Menurut Buzan (2005) mendefinisikan Mind Map sebagai metode

pencatatan yang kreatif dan efektif, yang secara visual mewakili

pemetaan pikiran kita. Sementara menurut Swardarma (2013), Mind

Map merupakan teknik yang memanfaatkan seluruh kapasitas otak


dengan menggunakan elemen visual dan grafis untuk membentuk

representasi visual dari informasi.

Pada mind mapping pada penelitian ini dimulai dengan kata kunci

"Pertarungan Kumbakarna Melawan Pasukan Hanoman" yang menjadi

fokus utama penelitian dan dasar perancangan buku ilustrasi. Dari kata

kunci tersebut, dikembangkan konsep yang menghubungkan aspek

anak sebagai target audiens, buku ilustrasi sebagai media, serta legenda

dan cerita rakyat sebagai bahan diskusi dan pesan yang ingin

disampaikan.

b. Mood Board
Mengutip dari Bestari dan Ishartiwi (2016: 124) mood board dibuat

dengan maksud untuk menetapkan arah, tujuan, dan panduan dalam

proses pembuatan karya seni yang berfokus pada tema tertentu. Hal ini

bertujuan agar kreativitas yang terlibat dalam pembuatan karya tidak

menyimpang dari tema yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam

proses penciptaan mood board, ide-ide dan inspirasi dihimpun sesuai

dengan tema dan tujuan yang telah ditetapkan untuk karya tersebut.

Sumber ide yang digunakan bervariasi, dan bisa mencakup tema yang

mengacu pada tren yang ada pada masa lalu, saat ini, maupun masa

depan. Secara sederhana, mood board merupakan alat atau sarana yang

digunakan oleh desainer untuk membantu mereka menggambarkan ide

yang sesuai dengan preferensi klien. Mood board ini terdiri dari

kumpulan beragam bahan seperti gambar, sketsa, potongan-potongan


kain, dan sampel warna yang disusun untuk membantu mendefinisikan

konsep karya yang akan dibuat.

c. Gaya Ilustrasi

d. Warna

e. Tipografi

f. Alternatif media untuk menginformasikan ke target

Buku Cerita Bergambar

Kualitas bahan bacaan memiliki peran yang sangat signifikan dalam

mendukung efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia. Semakin

berkualitas bahan bacaannya, semakin baik pemahaman siswa terhadap

materi. Ragam cara dalam penyajian bahan bacaan juga memiliki

dampak pada minat siswa dalam mengikuti pelajaran. Penggunaan

buku cerita bergambar sebagai bahan bacaan akan memperluas

wawasan dan minat siswa dalam proses belajar (Adipa, dkk 2016:990).

Menurut Sudjana dan Rivai (2002:27), cerita bergambar berfungsi

untuk menyampaikan informasi dan ide-ide dengan cara yang jelas dan

kuat melalui gabungan penggunaan kata-kata dan gambar.

Dalam konsep desain komunikasi visual perlu disampaikan proses

pemikiran yang didahului dengan pembuatan mind mapping dan

menampilkan moodboard yang menjadi dasar perancangan. Konsep desain

juga menjelaskan dasar pemilihan atau penentuan elemen-elemen

perancangan yang ditampilkan dalam media perancangan seperti gaya

ilustrasi, skema warna, logo (jika diperlukan), pemilihan huruf, aspek


lain yang digunakan. Dasar konsep elemen visual ini sebaiknya dilengkapi

dengan referensi karya yang menjadi acuan perancangan.

E. Proses Perancangan
Pada bagian ini memberikan penjelasan deskriptif yang lengkap

mengenai setiap tahapan atau proses perancangan media. Selain penjelasan

deskriptif, proses tahapan perancangan (desain) harus dilengkapi dengan teori

pendukung yang berkaitan dengan kegunaaan dari proses tersebut.

Visualisasi berupa sketsa halus


DAFTAR PUSTAKA

Adipta, H., Maryaeni, M., & Hasanah, M. (2016). Pemanfaatan buku cerita

bergambar sebagai sumber bacaan siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori,

Penelitian, dan Pengembangan, 1(5), 989-992.

Bestari, A. G., & Ishartiwi, I. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Mood Board

Terhadap Pengetahuan Desain Busana pada Mahasiswa Pendidikan Teknik

Busana. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 3(2), 121-137.

Buzan, T. (2005). Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Cipta.. Jakarta

Maharsi, Indiria. (2016). Ilustrasi (1st ed). Penerbit Yogyakarta: ISI.

Muktiono, J. D. (2003). Aku Cinta Buku (Menumbuhkan minat baca pada anak).

Jakarta: Elex Media Computindo.

Sudjana, Nana & Riva’i, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru

Algensindo.

Swadarma, D. (2013). Mind Maping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Elek

Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai