id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Perancangan
penjabaran objek, media, cara, alat, tujuan sampai segala macam tindakan terkait
proses cara dan kebutuhan secara matang terkait segala sesuatu yang akan dibuat
atau dikerjakan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Teori dasar yang ada
1. Teori Grid
Grid berguna dalam mendesain sebuah buku karena ini bertujuan untuk
mengatur agar desain menjadi lebih rapi dan tertata. Penggunaan garis vertical
2. Teori Layout
antara gambar, huruf dan elemen lain dalam desain. Langkah-langkah untuk
10
library.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
3. Teori Warna
yaitu warna primer atau warna dasar (merah, biru, kuning), warna sekunder,
(campuran warna primer), warna tersier (campuran dari warna primer dan
warna sekunder) dan warna netral (campuan 3 warna dasar yang sebanding).
4. Teori Tipografi
desain. Tipografi memiliki klasifikasi jenis huruf seperti Serif, Sans Serif,
Script, dan Dekoratif. Pemilihan tipografi yang sesuai dengan dengan makna
yang dimaksudkan, dapat berfungsi sebagai poin yang kuat dalam suatu
perancangan.
5. Teori Ilustrasi
memiliki tujuan agar dapat menarik perhatian, memperjelas arti teks serta
a. Ilustrasi gambar tangan, gambar ilustrasi yang dibuat dengan tangan dan alat
tradisional seperti kuas, krayon, spidol, pensil, tinta, car air dan sebagainya.
b. Ilustrasi fotografi, merupakan gambar ilustrasi yang mewakili suatu ide atau
fotografi.
melalui gambar dan teks. Menurut Mitchell (2008) yang menyatakan bahwa
buku cerita bergambar terdapat keterkaitan antara teks dengan gambar menjadi
sebuah cerita yang ingin disampaikan biasanya terdapat tujuan cerita yang
ingin disampaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rothlein dan Meinbach
buku yang memiliki gambar ilustrasi dan terdapat sebuah tulisan cerita
bertujuan untuk menceritakan isi gambar sehingga pesan antara gambar dan
bergambar merupakan buku yang memiliki cerita yang ringan dan sederhana
dan diilustrasikan dalam bentuk sebuah gambar, sehingga pesan yang ingin
sebagai berikut:
a. Fiksi, merupakan buku yang berisi cerita khayalan atau tidak nyata.
kematiannya.
e. Cerita rakyat, merupakan buku cerita yang berdasarkan dari cerita rakyat
lain:
a. Ringkas dan langsung, buku cerita bergambar memiliki cerita yang ringkas
dan sederhana.
b. Memiliki series, buku cerita bergambar biasanya memiliki cerita series yang
untuk anak, hal ini yang menjadikan bahasa dalam tulisan dibuku cerita
disampaikan.
library.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
teks tulisan cerita dalam bentuk gambar agar anak dapat lebih paham
lain:
isi cerita melalui imajinasi mereka sendiri ataupun anak dapat berimajinasi
b. Mudah dipahami oleh anak, hal ini dikarenakan pada buku cerita bergambar
sehingga ini dapat membuat anak lebih termotivasi untuk mempelajari hal
yang baru.
menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh anak atau yang didekat
dengan anak.
informasi atau pesan kepada peserta didik agar tujuan dalam pembelajaran
dapat tercapai.
berikut:
menjadi:
c. Media audiovisual (slide suara dalam power point, film, video dokumenter,
dan lain-lain)
library.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
Pop-Up Book merupakan buku dengan bentuk 3 dimensi dan memiliki gerakan
pada bagian salah satu gambar yang akan menjadi daya tarik pembaca.
sebagai berikut:
saat dibuka.
pelipatan yang terbalik agak dapat berdiri dan menimbulkan efek 3d saat
dibuka.
arah.
h. Boxand Cylinder, merupakan teknik yang dibentuk seperti kotak atau kubus
a. Terbuka 90°, model Pop-Up Book ini akan terlihat bentuk 3 dimensi ketika
b. Terbuka 180°, model Pop-Up Book ini akan terlihat bentuk 3 dimensi
c. Terbuka 360°, model Pop-Up Book ini akan telihat bentuk 3 dimensi
ditutup, dditarik, dan dibuka, maka dapat bergerak dengan dua langkah.
manual combination.
dan Taylor (2012) menjelaskan manfaat dari Pop-Up Book antara lain:
library.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
a. Kecintaan kepada buku, anak akan tertarik kepada Pop-Up Book, sehingga
E. TinjauanKekerasan Seksual
Kekerasan seksual adalah segala perilaku berupa kata kata atau perbuatan
bentuk tindakan berkaitan seksual pada anak dibawah umur 18 tahun. Jenis
masih punya hubungan darah atau keluarga pada korban. Kekerasan tersebut
dapat berupa:
2. Extrafamilial abuse
berhubungan dekat ataupun tidak dikenal oleh anak. Perilaku seksual yang
f. Fondling (meraba-raba)
g. Masturbasi
Faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual pada anak dari sudut pandang
1. Faktor internal, terdiri dari faktor biologis, faktor moral serta faktor kejiwaan
pelaku.
library.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
2. Faktor Eksternal, yaitu terdiri dari lingkungan sekitar seperti faktor media
(Tower, 2002):
a. Penghianatan (betrayal)
itu sekolah, bahkan rumah adalah tempat yang tidak dapat lagi dipercaya dan
Korban kekerasan seskual anak maupun dewasa akan merasa tidak berdaya
d. Stigmatizations
berbeda.
sejak usia dini. Teori psikoseksual yang dikemukakan oleh Sigmund Freud
beranggapan bahwa seksual anak usia dini yaitu anak mulai paham dengan alat
oral, anal, falik, dlatency, dan genital yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Fase oral (0-1 tahun), adalah anak memiliki kepuasaan segala sesuatu
didaerah mulut. Kebutuhan pada fase oral ini merupakan kebutuhan yang
b. Fase anal (1-3 tahun), pada fase ini kesenangan atau kenikmatan anak
berada pada sekitar anus. Pada masa ini lebih baik orang tua mengajarkan
kepada anak mengenai toilet training, karena anak akan mulai kenal dengan
c. Fase Falik (3-6 tahun), pada masa ini anak sedang memasuki tahap falik,
peliharaan, dan percobaan lainnya. Masa ini merupakan masa yang penting
karena untuk perkembangan identifikasi jenis kelamin pada anak, atau peran
gender yang seharusnya. Ketika pada masa ini anak tidak didukung untuk
library.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
d. Fase latency (7-10 tahun), pada masa ini kebutuhan seksual pada anak sudah
tidak terlihat lagi, anak mulai tertarik kegiatan yang sesuai dengan peran
e. Fase genital (10-15 tahun), pada masa ini anak udah mulai ada ketertarikan
pada lawan jenis, mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis, belajar
mencinai dan kasih sayang. Pada tahap ini anak juga memasuki tahap
mestinya. Peran orang tua sangat mempengaruhi agar anak tidak salah
pergaulan dan orang tua dapat menjelaskan tentang alat reprouduksi kepada
anak dengan baik dan jujur sehingga anak akan paham tentang alat
reproduksi mereka.
anak penting dikenalkan sejak usia dini, dikarenakan pada masa ini anak dapat
dengan sesuatu yang konkret, dan penyampaiannya yang wajar, jelas, jujur,
a. Usia 1-2 tahun, pada usia ini anak mulai paham mengenai perbedaan laki-
laki dan perempuan beserta dengan alat kelaminnya. Orang tua dapat
library.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
nama dari alat kelamin tersebut. Hindari memakai istilah yang tidak benar
orang tua dapat menggunakan istilah biologi dalam pengenalan nama alat
kelamin.
b. Usia 3-6 tahun, pada usia ini anak mulai bertanya-tanya yang berhubungan
dengan seks seperti “bayi keluar darimana?”, “adik bayi datang darimana?”.
c. Usia 6-8 tahun,pada tahap ini orangtua dapat mengajarkan kepada anak
tidak apabila ada yang membujuk membuka pakaian anak, dan mengatakan
tidak ketika anak diberi makanan atau minum dari orang yang tidak dikenal.
bahwa pendidikan seks yang diberikan kepada anak sejak usia dini memiliki
anak mengerti mengenai fungsi organ serta cara menjaga kebersihan alat
kelamin.
library.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
anak agar anak dapat bersikap dengan tepat jika ada seseorang yang ingin