BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kajian Teori
Kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi tentu mempengaruhi kondisi bahasa
itu sendiri. Hal ini menyebabkan perkembangan bahasa secara dinamis dari waktu ke
waktu. Namun seiring berjalannya waktu perkembangan bahasa dirasa mulai tidak
terkendali. Oleh sebab itu, muncul berbagai ilmu kajian untuk mengkaji perkem-
bangan bahasa lebih lanjut. Salah satunya adalah sosiolinguistik. Ilmu sosiolinguistik
mengkaji hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor di dalam suatu masyarakat
tutur. Dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik menganalisis hubungan antara bahasa
dan masyarakat serta bahasa dan fenomena dalam masyarakat.
a. Emoji
Emoji Arti Emoji Keterangan
Gugup Kamu sedang cerita ke gebetan via
WhatsApp tentang betapa groginya
kamu ketika sidang skripsi atau
wawancara kerja? Emoji ini sangat tepat
digunakan untuk menggam-barkannya.
Emoji Excited cocok digunakan ketika
Excited
kamu antusias dalam melakukan suatu
hal. Seperti ketika ingin menonton film
yang sudah kamu tunggu, atau ketika
pertama kali jalan dengan gebetan.
Dari penggambarannya saja sudah jelas
Laughter Tears
kalau emoji ini sangat cocok digunakan
ketika dalam momen-momen atau ke-
jadian lucu yang membuat kamu ter-
tawa terbahak-bahak.
Emoji yang satu ini mirip dengan emoji
Happy with smiling
eyes Happy, tapi dengan mata yang lebih
lebar. Mata yang lebih lebar terebut
menggambarkan perasaan yang lebih
bahagia.
Emoji Big grin cocok untuk meng-
Big grin
gambarkan ketika kamu ingin tertawa
karena suatu kelucuan.
b. Bahasa Prokem/Gaul
Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif.
Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang
akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang
lebih pendek seperti “memang menjadi emang”.
Kata “emang” itu bentukan dari kata “memang” yang disisipi bunyi e. Disini
jelas terjadi pemendekan kata berupa menghilangkan huruf depan (m). Sehingga
terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
2) Sisipan “e”
Kata “temen” merupakan bentukan dari kata “teman” yang huruf vokal a menjadi
e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
3) Gue
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang
(terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya/Aku”. Kata ini merupakan
bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem
dikenal orang.
4) Lo/lu
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan di gunakan oleh Suku Betawi
sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “An-da/Kamu”.
5) Alay
6) Lol
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik
di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari
Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
7) Lebay
8) Garing
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Karena
seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di
beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
9) Secara
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun
kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang
menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena/Soalnya”. Sesekali pula
digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat
yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya:
Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
10) Kepo
11) Wkwkwkwk
12) Otw
Kata ini merupakan kata singkatan dari bahasa Inggris yaitu On the Way, untuk
menjelaskan seseorang sedang dalam perjalanan menuju tempat tujuan.
13) Btw
Btw adalah singkatan dari bahasa Inggris yaitu By the Way yang mempunyai
arti ngomong-ngomong.
14) Harkos
15) Santuy
16) Hmmmm
17) Omdo
18) Kuy
BAB III
ANALISIS DATA
Hasil dan analisis data ini diambil setelah peneliti melaksanakan penelitian pada
teman dekat peneliti. Hal ini dijadikan pedoman peneliti dalam membahas bab ini.
Agar penelitian berjalan baik dan sesuai prosedur, peneliti telah mempersiapkan data
hasil chat yang telah di Screen Shoot dan data hasil semantik yang ada pada chat
tersebut.
6. Harkos.
Harkos mulu Analisis: Harkos adalah singkatan
Analisis:
dari harapan kosong, kata harkos
1. Emoji ini
muncul apabila seseorang
digunakan untuk
dikhianati oleh lawan bicaranya.
perasaan ironis yang
dirasakan seseorang.
2. Emoji ini
digunakan ketika
ekspektasi seseorang
tidak terpenuhi.
3. Emoji ini
digunakan ketika
seseorang tidak percaya
kepada lawan bicaranya.
4. Emoji ini
digunakan ketika
seseorang lelah tidak
mendapatkan sebuah
kepastian.
7. 1. Hmmmm.
Analisis: kata hmmm
digunakan ketika seseorang
sedang kebingungan.
2. Amat.
Analisis: Kata amat kata
gaul pengganti kata baku
“banget”.
Berdasarkan analisis data yang telah peneliti peroleh. Hampir semua remaja
menggunakan emoji dan bahasa prokem pada komunikasi melalui gawai. Apabila hal
ini terus terjadi bukan tidak mungkin ekspresi bahasa Indonesia akan hilang dan
digantikan oleh kehadiran emoji dan kata baku bahasa Indonesia akan tergantikan
oleh bahasa prokem yang saat ini sedang marak digunakan oleh remaja.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi tentu mempengaruhi kondisi bahasa
itu sendiri. Hal ini menyebabkan perkembangan bahasa secara dinamis dari waktu ke
waktu. Namun seiring berjalannya waktu perkembangan bahasa dirasa mulai tidak
terkendali. Oleh sebab itu, muncul berbagai ilmu kajian untuk mengkaji perkem-
bangan bahasa lebih lanjut. Salah satunya adalah sosiolinguistik. Ilmu sosiolinguistik
mengkaji hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor di dalam suatu masyarakat
tutur. Dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik menganalisis hubungan antara bahasa
dan masyarakat serta bahasa dan fenomena dalam masyarakat.
B. Saran
Akhirnya penelitian ini dapat peneliti selesaikan. Namun, masih jauh dari kata
sempurna dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat, peneliti mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi kemajuan kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Pangaribuan, T.R. (2010). Hubungan variasi bahasa dengan kelompok sosial dan
pemakaian bahasa. Jurnal Bahasa. 20(01).
https://sastrapuisi.wordpress.com/2011/12/11/kode-alih-kode-dan-campur-kode-
disusun-untuk-disajikan-dalam-diskusi-mata-kuliah-sosiolinguistik-dosen-pengampu-
prof-fathurahman-dan-dr-ida-zulaida/