NIM : 211200269
UTS : SAI III
1. Apa pengertian jihad fisabilillah dan cinta Tanah Air ? jelaskan dengan dalil‘aqli dan naqli
a. Jihad Fisabilillah
Nabi bersabda, yang berbunyi :
“Jika ia bekerja untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil, maka ia telah
berjuang di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk menjaga dirinya agar tidak mengharap
pemberian orang lain, maka ia berjuang di jalan Allah. Apabila ia bekerja mencari
nafkah untuk mencukupi kebutuhan orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka ia
berjuang di jalan Allah. Dan apabila ia pergi bekerja untuk mencari kebanggan diri
dan kepuasan duniawi, maka ia berjuang di jalan syaitan”. (HR. Thabrani, 306).
Jihad fi sabilillah sering dipahami dengan pemahaman yang sangat sempit, yaitu berperang di
jalan Allah. Sesungguhnya jihad fi sabilillah atau berjuang di jalan Allah itu amat luas
menyangkut segala macam aktivitas yang terpuji. Seorang siswa atau mahasiswa belajar
menuntut ilmu, termasuk berjihad di jalan Allah.
b. Cinta Tanah Air
Cinta Tanah Air atau sering disebut denga Nasionalisme. Istilah nasionalisme yang telah
diserap ke dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian: paham (ajaran) untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas,
integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa. Nasionalisme dalam arti sempit dapat diartikan
sebagai cinta tanah air. Selanjutnya, dalam tulisan ini yang dimaksud dengan nasionalisme
yaitu nasionalisme dalam arti sempit.
Al-Jurjani dalam kitabnya al-Ta’rifat mendefinisikan tanah air dengan al-wathan al-ashli.
َاْلَو َطُن اَأْلْص ِلُّي ُهَو َم ْو ِلُد الَّرُج ِل َو اْلَبَلُد اَّلِذ ي ُهَو ِفيِه
Artinya; al-wathan al-ashli yaitu tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di
dalamnya. (Ali Al-Jurjani, al-Ta’rifat, Beirut, Dar Al-Kitab Al-Arabi, 1405 H, halaman 327)
2. Apa tujuan jihad fi sabilillah dan uraikan dalam bentuk dan contoh jihad fisabilillah
dan cinta Tanah Air?
Jihad fi sabilillah disyari’atkan Allah SWT bertujuan agar syari’at Allah tegak di muka bumi
dan dilaksanakan oleh manusia. Sehingga manusia mendapat rahmat dari ajaran Islam dan
terbebas dari fitnah. Jihad fi sabilillah bukanlah tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum
yang lemah, tetapi sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka
bumi. Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror
terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad
disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezhaliman dan fitnah yang mengganggu
kehidupan manusia.
Bentuk dan Contoh Jihad Fisabilllah :
Jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan, mengajarkan dan menda’wahkan ajaran
Islam kepada manusia serta menjawab tuduhan sesat yang diarahkan pada Islam.
Termasuk dalam jihad dengan lisan adalah, tabligh, ta’lim, da’wah, amar ma’ruf nahi
mungkar dan aktifitas politik yang bertujuan menegakkan kalimat Allah.
Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah khususnya bagi
perjuangan dan peperangan untuk menegakkan kalimat Allah serta menyiapkan
keluarga mujahid yang ditinggal berjihad.
Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi orang kafir yang memerangi Islam dan umat
Islam. Jihad ini biasa disebut dengan qital (berperang di jalan Allah). Dan ungkapan
jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah berarti berperang di
jalan Allah.
3.Jelaskan nilai-nilai positif jihad fisabilillah dan cinta Tanah Air dalam fenomena
kehidupan?
Menambah rasa kebanggaan terhadap bangsa Indonesia. Menimbulkan rasa cinta
terhadap negri, sehingga selalu berupaya untuk menjaga negeri dari segala
ancaman,gangguan, dan tantangan yang dihadapi. Terciptanya keamanan dan
kedamaian di masyarakat
4.Jelaskan hukum jihad fisabilillah dan cinta tanah air baik secara ‘aqli dan naqli ?
Hukum Jihad fi sabilillah secara umum adalah Fardhu Kifayah, jika sebagian umat
telah melaksanakannya dengan baik dan sempurna maka sebagian yang lain terbebas
dari kewajiban tersebut. Allah SWT berfirman:
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya” (QS at-Taubah 122).
Jihad berubah menjadi Fardhu ‘Ain jika:
Muslim yang telah mukallaf sudah memasuki medan perang, maka baginya
fardhu ‘ain berjihad dan tidak boleh lari.
Musuh sudah datang ke wilayahnya, maka jihad menjadi fardhu ‘ain bagi
seluruh penduduk di daerah atau wilayah tersebut .
Jika pemimpin memerintahkan muslim yang mukallaf untuk berperang, maka
baginya merupakan fardhu ‘ain untuk berperang.
5.Jelaskan pengertian berilmu, kerja keras dan produktif ?
Berilmu artinya pandai atau tidak bodoh, cerdas atau pintar. Bisa diartikan bahwa
berilmu adalah sikap perilaku yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang
dimilikinya.
Kerja keras yaitu melakukan sesuatu dengan niat yang kuat, sungguh-sungguh, gigih,
tidak mengenal lelah, tidak lemah menghadapi cobaan dan selalu bersemangat dalam
melakukan pekerjaan.
Produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Jadi orang yang produktif
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan
tenggang waktu yang telah ditentukan.
َو ُقِل ٱْع َم ُلو۟ا َفَسَيَر ى ٱُهَّلل َع َم َلُك ْم َو َر ُسوُل ۥُه َو ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ۖ َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى َٰع ِلِم ٱْلَغْيِب َو ٱلَّشَٰه َد ِة َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم َتْع َم ُلوَن
Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Isi kandunga Surat At-Taubah ayat 105 adalah anjuran kepada setiap muslim untuk
bekerja keras
Dalil tentang Produktif
Surat Al-Ashr ayat 1-3 yang berbunyi
ٰا
ِااَّل اَّلِذ ْيَن َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت َو َتَو اَص ْو ا ِباْلَح ِّق ۙە َو َتَو اَص ْو ا ِبالَّصْبِر٢ ِاَّن اِاْل ْنَس اَن َلِفْي ُخ ْس ٍۙر,١ َو اْلَع ْص ِر