Anda di halaman 1dari 15

Salimul Aqidah

10 Kepribadian Muslim Unggulan


(Muwashafat)
1. Salimul Aqidah (aqidah yang bersih/ tauhid)
2. Shahihul ibadah (ibadah yang benar)
3. Matinul khuluq (akhlak yang kokoh)
4. Qowiyyul jismi (kekuatan jasmani)
5. Mutsaqqoful fikri (wawasan yang luas)
6. Mujahadatul linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun ala waqtihi (pandai menjaga waktu)
8. Munazhzhamun fii syuunihi (teratur dalam urusan)
9. Qodirun ala kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri ekonomi)
10. Nafi’un lighairihi (bermanfaat bagi orang lain)
Apakah ilmu tauhid ?
• adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan agama islam
dengan dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga
dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap
kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan
ilmu tauhid ini, jiwa akan kokoh,dan hati pun akan tenang dengan
iman. Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di
dalamnya tentang tauhidullah (mengesakan Allah).
• Bidang pembahasan : 6 rukun iman
• Hukum mempelajari : fardhu ‘ain (bagi setiap muslim) dan fardhu
kifayah
“Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para
malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, dan takdir
baik maupun buruk.” (HR. Muslim)
Apa pengaruh ilmu tauhid dalam kehidupan ?
• Orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan RasulNya pasti tahu
mengapa Allah SWT menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus,
ia mengetahui dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, dijauhkan dari
kebutaan dan kesasatan. Baca (Al Mulk : 22),(Al An’am: 162).
• Tauhid menjadikan hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu
risalah, dan satu qiblat. Dan iman menjadikan manusia saling mencintai dan
bersaudara. Baca (Al Hujurat: 10), (Ali Imran: 110)
• Bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan membuahkan
amal shaleh yang diridhai Allah SWT sehingga membuka berbagai pintu kebaikan
dan mendatangkan pertolongan Allah. Baca (Al A’raf:96),(Muhammad: 7)
Teladan Sahabat Nabi dalam bersalimul
aqidah
• Salman Al farisi
(teladan dalam pencarian keyakinan, ketauhidan)
• Sumaiyyah binti Khabbat
(teladan dalam memegang teguh aqidah pada kondisi terburuk
sekalipun)
Bagaimana penerapan tauhid dalam
kehidupan ?
• Tidak berhubungan dengan jin
• Tidak meminta tolong kepada orang yang berlindung kepada jin (re: dukun)
• Tidak meramal nasib dengan melihat telapak tangan
• Tidak meminta berkah dengan mengusap ngusap kuburan
• Tidak meminta tolong kepada orang yang telah dikubur
• Tidak bersumpah dengan selain Allah SWT
• Tidak tasya’um (merasa sial karena melihat atau mendengar sesuatu)
• Mengikhlaskan amal hanya untuk Allah SWT
• Mengimani rukun iman
Bagaimana penerapan tauhid dalam
kehidupan ?
• Beriman kepada nikmat dan siksa kubur
• Mensyukuri nikmat Allah SWT saat mendapatkan nikmat
• Menjadikan setan sebagai musuh
• Tidak mengikuti langkah-langkah setan
• Menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah SWT dan tidak bertahkim
kepada selain yang diturunkanNya.
Bagaimana cara menjaga aqidah ?

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa


kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.”
(Ali Imran: 102)
Bagaimana cara menjaga aqidah?
1. Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran
Al-Qur’an diturunkan Allah sebagai cahaya dan petunjuk, juga sebagai obat bagi hati manusia.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman.” (Al-Isra’: 82).
Kata Ibnu Qayyim, yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim untuk menyembuhkan
hatinya melalui Al-Quran, “Caranya ada dua macam: pertama, engkau harus mengalihkan hatimu
dari dunia, lalu engkau harus menempatkannya di akhirat. Kedua, sesudah itu engkau harus
menghadapkan semua hatimu kepada pengertian-pengertian Al-Qur’an, memikirkan dan
memahami apa yang dimaksud dan mengapa ia diturunkan. Engkau harus mengamati semua ayat-
ayat-Nya. Jika suatu ayat diturunkan untuk mengobati hati, maka dengan izin Allah hati itu pun
akan sembuh.”
Bagaimana cara menjaga aqidah ?
2. Mencari ilmu syari
Sebab, Al-Qur’an berkata, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya
ialah orang-orang yang berilmu.” (Fathir: 28). Karenanya, dalamilah ilmu-ilmu yang
mengantarkan kita pada rasa takut kepada Allah.
3. Mengikuti halaqah dzikir
Suatu hari Abu Bakar mengunjungi Hanzhalah. “Bagaimana keadaanmu, wahai Hanzhalah?”
Hanzhalah menjawab, “Hanzhalah telah berbuat munafik.” Abu Bakar menanyakan apa sebabnya.
Kata Hanzhalah, “Jika kami berada di sisi Rasulullah saw., beliau mengingatkan kami tentang
neraka dan surga yang seakan-akan kami bisa melihat dengan mata kepala sendiri. Lalu setelah
kami pergi dari sisi Rasulullah saw. kami pun disibukkan oleh urusan istri, anak-anak,
dankehidupan, lalu kami pun banyak lupa.”
Bagaimana cara menjaga aqidah ?
3. Mengikuti halaqah dzikir
Lantas keduanya mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Kata Rasulullah, “Demi jiwaku yang
ada di dalam genggaman-Nya, andaikata kamu sekalian tetap seperti keadaanmu di sisiku dan di
dalam dzikir, tentu para malaikat akan menyalami kamu di atas kasurmu dan tatkala kamu dalam
perjalanan. Tetapi, wahai Hanzhalah, sa’atah, sa’atan, sa’atan.” (Shahih Muslim no. 2750)

Begitulah majelis dzikir. Bisa menambah bobot iman kita. Makanya para sahabat sangat
bersemangat mengadakan pertemuan halaqah dzikir. “Duduklah besama kami untuk mengimani
hari kiamat,” begitu ajak Muadz bin Jabal. Di halaqah itu, kita bisa melaksanakan hal-hal yang
diwajibkan Allah kepada kita, membaca Al-Qur’an, membaca hadits, atau mengkaji ilmu
pengetahuan lainnya. l
Bagaimana cara menjaga aqidah ?
4. Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan su’ul khatimah
Rasa takut su’ul khatimah akan mendorong kita untuk taat dan senantiasa menjaga iman kita.
Penyebab su’ul khatimah adalah lemahnya iman menenggelamkan diri kita ke dalam jurang
kedurhakaan. Sehingga, ketika nyawa kita dicabut oleh malaikat Izrail, lidah kita tidak mampu
mengucapkan kalimat laa ilaha illallah di hembusan nafas terakhir.
5. Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat
Ada beberapa surat yang menceritakan kedahsyatan hari kiamat. Misalnya, surah Qaf, Al-Waqi’ah,
Al-Qiyamah, Al-Mursalat, An-Naba, Al-Muththaffifin, dan At-Takwir. Begitu juga hadits-hadits
Rasulullah saw.
Bagaimana cara menjaga aqidah ?
5. Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat
Dengan membacanya, mata hati kita akan terbuka. Seakan-akan kita menyaksikan semua itu dan
hadir di pemandangan yang dahsyat itu. Semua pengetahuan kita tentang kejadian hari kiamat,
hari kebangkitan, berkumpul di mahsyar, tentang syafa’at Rasulullah saw., hisab, pahala, qishas,
timbangan, jembatan, tempat tinggal yang kekal di surga atau neraka; semua itu menambah tebal
iman kita.
6. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman
Perbanyaklah doa. Sebab, doa adalah kekuatan yang luar biasa yang dimiliki seorang hamba.
Rasulullah saw. berwasiat, “Iman itu dijadikan di dalam diri salah seorang di antara kamu
bagaikan pakaian yang dijadikan, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman
di dalam hatimu.”
Bagaimana cara menjaga aqidah ?
6. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman
“Ya Allah, perbaharuilah iman yang ada di dalam dada kami. Tetapkanlah hati kami dalam taat
kepadamu. Tidak ada daya dan upaya kami kecuali dengan pertolonganMu.”

Anda mungkin juga menyukai