PEMBAHASAN
A. Definisi Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa arab ٌ علمyang berarti pengetahuan, dan merupakan
lawan kata dari ٌ جهلyang berarti kebodohan atau ketidaktahuan.
“Ilmu adalah sifat yang dapat membuka sesuatu yang di cari secara
sempurna.”
1
Abdul Hamid Hakim. As-Sullam. (Jakarta: Maktabah Sa’adiyah Putra, 2007), hlm. 6
1
memiliki ilmunya, dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka wajib
baginya memiliki ilmu keduanya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain dari dua hadits di atas, Allah SWT pun juga telah menegaskan dalam
firmannya yang berbunyi:
وما كان المؤمنون لينفرواكآفّة فلوال نفر من ك ّل فرق ٍة منهم طآئفةٌ ليتفقّهوافى الدين ولينذروا قومهم
َإذارجعوا إليهم لع ّلهم يحذرون
Artinya:”Tidak sepatutnya bagi orang orang yang mukmin itu pergi semuanya
(ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak
pergi untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah [9]: 122)
Tafsiran:
:)ٌ قبيلة (منهم طآئفة:)ٍ فهال (نفر من ك ّل فرقة:)إلىٌالغزو (كآفّة فلوال:)(وما كان المؤمنون لينفروا
ٌ منٌالغزو:) ايٌالماكثون (فى الدين ولينذروا قومهم إذارجعوا إليهم:)جماعةٌومكثٌالباقون (ليتفقّهوا
. عقابٌهللاٌبامتثالٌأمرهٌونهيه:) َبتعليمهمٌماٌتعلموهٌمنٌاالحكام (لعلّهم يحذرون
Artinya: “(Tidak spatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi) ke medan
perang (semuanya. Kenapa tidak) (pergi dari tiap-tiap golongan) suatu kabilah (di
antara mereka beberapa orang) beberapa golongan saja kemudian sisanya tetap
tinggal di tempat (untuk memperdalam pengetahuan mereka) yakni tetap tinggal di
tempat (mengenai agama dan untuk memberi peringantan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya) dari medan perang, yaitu dengan mengajarkan
kepada mereka hukum-hukum agama yang telah di pelajarinya (supaya mereka itu
dapat menjaga dirinya) dari siksa Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
Kosa kata:
2
تفقّهٌٌيتفقّه : Mengerti/faham وغز : Perang
Asbabun Nuzul:
ketika kaum mukminin di cela oleh Allah bila tidak ikut ke medan perang
kemudian Nabi SAW mengirimkan pasukannya, akhirnya mereka berangkat ke
medan perang semua tanpa ada seorangpun yang tinggal, kemudian turunlah ayat
ini.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa tidak semua orang mukmin harus
berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat di lakukan oleh sebagian
kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian
berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi harus menuntut ilmu dan mendalami
agama islam, supaya ajaran-ajaran agama itu dapat di ajarkan secara merata, dan
dakwah dapat di lakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat sehingga
kecerdasan umat islam dapat di tingkatkan.
Di samping itu perlu di ingat, jika peperangan yang di hadapi umat islam
memerlukan tenaga manusia yang sanagat banyak, maka dalam hal ini seluruh umat
islam harus di kerahkan untuk menghadapi musuh. Akan tetapi, jika peperangan
sudah selesa, maka masing-masing kembali pada tugasnya. Kecuali orang yang
memang mendapatkan tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
3
sama-sama menerangkan tentang hukum berjihat, hanya saja berbeda dalam
bidang dan caranya, sebagai mana sabda nabi:
)من خرج في طلب العلم فهو في سبيل هللا حتّى يرجع (رواهٌالترمذي
Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu meka ia berada di jalan Allah
sehingga ia kembali. (HR. at-Tirmidzi)
Akan tetapi, tidak semua orang islam dapat mempelajari ilmu pengetahuan atau
mendalami ilmu agama, karna sebagian dari mereka di sibukkan dengan tugas di
medan perang, di lading, di pabrik dan sebagainya. Oleh karena itu harus ada
sebagian ornag islam yang harus mempelajari ilmu pengetahuan dan mendalami
ilmu agama, agar setelah mereka kembali mereka dapat mengerjakannya dan
mengamalkannya pada masyarakat yang lain.
Dan orang-orang yang telah memiliki ilmu, hendaknya ia menjadi pelita dan
pembimbing bagi umatnya, ia harus menyebar luaskan apa yang telah ia pelajari,
dan membimbing yang lain agar memiliki ilmu pengetahuan pula.
4
C. Larangan Menyembunyikan Ilmu
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 187:
ً وإ ْذ أخذ هللا ميثاق الذين أوتوا الكتاب لتب ّيننّه للّناس وال تكتمونه فنبذوه ورآء ظهورهم واشتروا به ثمنا
َقليال فبئس مايشترون
Tafsiran:
أيٌ (للّناس وال:)أيٌالعهدٌعليهمٌفيٌالتوراةٌ (لتبيّننّه:)اذكرٌ(إ ْذ أخذ هللا ميثاق الذين أوتوا الكتاب:)(و
فلمٌيعملواٌبه:)طرحواٌالميثاق (ورآء ظهورهم:)أيٌالكتابٌبالياءٌوالتاءٌفيٌالفعلين (فنبذوه:)تكتمونه
منٌالدنياٌمنٌسفلتهمٌبرياستهمٌفيٌالعلمٌفكتموهٌخوفٌفوتهٌعليهم:)أخذواٌبدلهٌ (ثمنا ً قليال:)(واشتروا به
.شراؤهمٌهذا:) َ(فبئس مايشترون
Kosa kata:
5
ميثاق : Janji كتمٌيكتم : Menyembunyikan
طرحٌٌيطرح: Membuang
Di dalam ayat ini, Allah mencela dan mengancam ahli kitab yaitu orabg-
orang yahudi dan nasrani yang telah di ambil janjinya oleh Allah melalui lisan para
nabi, yaitu janji untuk beriman kepada nabi Muhammad SAW serta
menjelaskannya kepada manusia. Mereka sangat cekatan dalam menangani
masalah nabi Muhammad. Apabila Allah mengutus seorang Rasul, mereka
mengikutinya, namun menyembunyikan cerita nabi Muhammad dan menggantikan
kebaikan dunia dan akhirat yang di janjikan kepada mereka dengan imbangan yang
sedikit berupa perolehan duniawi yang hina, seperti memperoleh kedudukan atau
harta. Maka alangkah buruknya tukar menukar itu.
Dan ayat ini juga mengandung peringan bagi para ulama supaya mereka
tetap pada jalurnya sehingga apa yang menimpa mereka tidak menimpa dirinya.
Dengan demikian, para ulama harus memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat, menunjukkan pada amal shaleh dan apa yang di kuasainya kepada
orang lain, dan jangan menyembunyikan ilmu sedikitpun. Sebagaimana sabda nabi
yang berbunyi:
بلجام من نا ٍر
ٍ ألجم يوم القيامة,علم فكتمه
ٍ من سئل عن
6
maksut orang yang terlaknat di sini adalah: orang-orang yang menyembunyikan
kebenaran. Dan hal itu berlaku umum bagi setiap orang yang menyembunyikan
ilmu agama allah yang seharusnya di sebarluaskan.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu berasal dari bahasa arab ٌ علمyang berarti pengetahuan, dan merupakan
lawan kata dari ٌ جهلyang berarti kebodohan atau ketidaktahuan.
Dari pemaparan di atas, dapat di simpulkan bahwa:
1. Sebagian dari kaum muslim harus mepelajari ilmu pengetahuan dan
mendalami ilmu-ilmu agama islam, agar kemudian mereka dapat
menyebarkan ilmu dan membimbing masyarakat.
2. Setiap pribadi muslim harus mempelajari ajaran dan hukum-hukum
agamanya agar ia dapat terhindar dari kesesatan dan melakukan apa-apa
yang di larang oleh agama, serta melaksanakan perintah-perintah Allah
dengan baik.
3. Tidak boleh menyembunyikan ilmu yang kita miliki. Orang-orang yang
di beri kitab telsh di ambil janjinya agar isi kitab itu di terangan kepada
manusia dan jangan sekali-kali di sembunyikan. Tetapi mereka
menyalahi janjinya, bahkan mereka menukarnya dengan harga yang
sedikit. Perbuatan mereka itu adalah buruk.
B. KRITIK DAN SARAN
Didalam makalah ini diakui, bahwa masih terdapat kesalahan
maupun kekeliruan. Untuk itu, diharapkan kepada pembaca atas kritik dan
saran yang bersifat memotifasi atau membangun agar makalah ini menjadi
lebih baik yang akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA